Raymond mengantarkan Evelyn pulang ke rumah gadis itu sesuai jadwal jam pulang yang telah di terapkan di keluarga Evelyn. Maka , Raymond pun di sore hari itu berdiri di pintu gerbang rumah Eve.
" Baiklah , makasih Kak Ray atas undangan jalan -jalan kakak untuk Eve ke Dufan Ancol." Kata Eve melambaikan tangannya kepada Raymond yang sedang menyapa kepada Mama nya Evelyn.
" Selamat sore , Tante Nabila. Terimakasih Tante sudah beri izin Ray untuk mengajak Eve jalan -jalan ke Dufan di hari minggu ini." Kata Raymond sopan dan hormat kepada Nabila , Mamanya Eve.
" Iya..Sama -sama Ray. " Kata Nabila tersenyum keibuan kepada Raymond yang tergugah dengan senyum manis Mama nya Eve.
" Baiklah , Tante. Karena sudah sore sekali ,Ray harus pamit untuk pulang ke rumah Ray yang di Singapore." Kata Ray menyalami tangan Nabila dengan sopan sebelum masuk ke mobil merek Honda Jazz silver milik Benny sepupunya yang akan mengantarkan Ray ke Bandara.
" Ya , hati -hati di jalan Ray. Jangan lupa untuk kau sewaktu -waktu jika ada waktu senggang datang dan bermainlah ke sini untuk liburan." Kata Nabila tersenyum untuk anak muda sepupu dari tetangga nya itu.
" Tentu saja , Tante. Ray dengan senang hati sekali akan sesering mungkin untuk datang dan bermain ke Jakarta untuk liburan Ray dan juga untuk hal lainnya." Jawab Raymond sopan kepada Nabila seraya melihat ke arah Evelyn yang berada di sisi kanan Nabila.
Raymond menatap lekat -lekat Evelyn sebelum Ia masuk ke mobil Benny.Ia ingin sekali merekam senyum di kulum yang sangat manis dari bibirnya Evelyn untuknya di dalam matanya dan ingatannya.
"Naydelin.." Ucap Ray saat teringat saudari misan Eve yang seperti Ia kenal sebelumnya tapi Ia lupa dimana dan kapan.
" Ray..Elo udah ngapain aja selama jalan -jalan ke Ancol bersama dengan Eve tadi ? " Tanya Benny di mobil.
"Ngak ngapa -ngapain..Gue cuma ingin tanya jawab biodata Eve saja." Jawab Raymond jujur.
" Itu saja ? Nggak ada yang lain ? Misalnya Elo minta nomor hp wa atau medsosnya Eve ?" Tanya Benny ingin tahu perkembangan rencana Ray untuk dekat dengan Evelyn.
" Oh..Gue lupa nanya." Jawab Raymond menepuk dahinya. Ia menengok cepat ke arah Benny yang langsung mengerti maksud tatapan matanya itu.
" Iya , ya ,ya..Gue tau maksud tatapan mata Elo ke Gue..Elo mau Gue kasih nomor hp wa dan medsos Eve ke Elo 'Kan ? " Tanya Benny memutar bola matanya.
" Nah , itu Elo cerdas banget dah jadi sepupu Gue." Jawab Raymond terkekeh senang sekali.
Sementara itu di rumah. Evelyn sudah mulai untuk mengerjakan tugas sekolahnya di kamarnya yang berada di lantai atas. Gadis ini belajar sambil juga mendengarkan musik kesukaannya melalui earphone di hp nya.
Ting..!
Nada masuk wa terdengar oleh Evelyn yang cepat melihat layar hp nya. Gadis ini tersenyum melihat nama yang tertera di layar hp nya itu. Ia segera menjawab.
" Hai , Evelyn Kamu sedang apa sekarang ? " Tanya seseorang di layar hp melalui wa.
" Asya , Aku sedang belajar mat nih..Kau sudah atau belum ? " Balas Evelyn pada teman nya di Wa.
" Sudah dong." Tulis Asya di wa.
" Bagus dong , Sya. Ada apa kau wa aku ? "
" Aku mau mengajak kamu untuk besok pergi ke sekolah bareng.Gimana ?"
" Ya , bolehlah..Lumayan untuk Aku gak boros ongkos naik angkot."
" Oke. Aku jemput besok ya di rumah mu jam enam pagi ya." Kata Asya teman sekolah nya Eve melalui Wa.
" Iya , Sya..Makasih ya sebelumnya." Kata Evelyn melalui wa.
Evelyn melanjutkan tugas sekolahnya sampai jam makan malam .Ia di panggil oleh Mamanya untuk turun makan malam bersama dengan keluarganya yang hanya tinggal bertiga saja di rumah nomor 205 itu.
" Ma..Sayur apa menu makan malam untuk malam ini ? " Tanya Ziko Adik laki -laki Evelyn yang baru keluar dari kamar yang berada di depan ruang makan.
" Sayur asam dan ikan asin." Jawab Nabila yang menyendokkan makan untuk Ziko.
" Ma ,ada emping gak ?" Tanya Ziko memilih untuk duduk di kursi bagian kanan.
" Ada..Nih emping nya." Jawab Evelyn memberikan toples isi emping kepada Ziko.
Suasana makan malam di rumah sederhana itu sangatlah penuh kehangatan dan keramahan hati satu sama lain di dalam keluarga yang sangatlah di dambakan bagi setiap orang di keluarga mana pun juga.
Sementara suasana makan malam di rumah yang sangat mewah dan indah sekali di kawasan elit Ibukota Singapura sama sekali tidak adanya rasa hangat dan ramah yang sangat menghimpit rasa bosan dan muak Raymond terhadap kepalsuan di balik senyuman ceria adik perempuan kandung nya.
" Delia , ada apa ? Kenapa kamu tak mau makan seharian ini ? " Tanya Ray mendatang adiknya di kamar tidur Adiknya.
" Mama telepon untuk Delia bisa tinggal bersama dengan Mama dan Papa Doni di Kota Tangerang Indonesia. Dan , Daddy marah besar kepada Delia yang di sangka Daddy tak suka tinggal bersama dengan Daddy dan Mommy Regina di sini , Kak Ray." Jawab Delia dengan raut wajah polos dan menyedihkan itu kepada Raymond.
Raymond menghela napas dan memeluk Delia dengan perasaan hatinya yang kacau namun Ray tetap berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah yang membuat merana hati adik kecilnya itu.
" Del , jangan cemas di sini sudah ada Kakak Ray yang akan menjaga dan melindungimu. Kakak Ray berjanji jika memang kau sudah tak merasa aman dan nyaman lagi untuk tinggal di rumah ini. Kita berdua akan pindah dari sini dan kita berdua juga akan tinggal bersama -sama di tempat yang hanya kau dan Kakak saja." Kata Raymond untuk menenangkan hati dan pikiran adiknya yang amat di sayanginya itu.
" Iya , Kak Ray." Jawab Delia menangis di pelukan Kakaknya.
Ray dengan hati sabar membujuk Adiknya untuk makan malam bersama dengannya dan keluarga Daddy kandung mereka. Mereka berdua adalah anak -anak broken home sejak mereka belia sekali dan niat hati Ray adalah membahagiakan hati adiknya tersayang.
" Ray..Apakah Kamu sudah menerima email dari Agnes di Kanada ? " Tanya Daddy nya bernama Handoko Xu seraya memandanginya dari kursi makan di seberang.
" Belum , Dad." Jawab Raymond jujur.
" Cepatlah kamu buka email Agnes dan balaslah Ia yang sudah menunggu jawaban email mu itu." Kata Daddy Handoko Xu nada memerintah sekali kepada Raymond.
" Iya , Dad. Usai Ray makan malam dan santai. Ray pasti 'kan membalas email Agnes ," Jawab Ray yang hatinya berat untuk melakukan hal itu.
Maka ,sesuai janjinya kepada Daddy nya itu .Ray menghadapi layar laptopnya yang terbuka di atas meja belajarnya yang bergambar artis idolanya di masa belianya yaitu artis Ruby Lin dan gambar kartun Dragon Ball.
Bersambung..!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𓆉︎ᵐᵈˡ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
apa awalnya Daddy Ray berniat ingin menjodohkan anaknya dengan agnes
2022-11-02
0
Julianso
excited...
2022-08-17
0
Naba rumi
like😍
2022-08-17
0