Antara Pilihan Dan Cinta Sang Ceo

Antara Pilihan Dan Cinta Sang Ceo

Perkenalan

"Tuan hari ini kita mengadakan rapat pada pukul 1 siang" Ucap seorang sekretaris yang saat ini sedang masuk menggunakan baju yang cukup ketat dan seksi.

"oke siapkan keperluannya" Ujar seorang pria berjas rapi dengan dasi dilehernya yang saat ini sedang sibuk berkutik dengan laptopnya pandangan lurus tanpa melihat wanita seksi yang saat ini ada didepannya.

"Baik tuan" ujar gadis itu.

"kamu boleh pergi"

Bukannya pergi gadis itu malah mendekatkan diri kepada CEO itu, sang CEO sadar dengan wanita yang saat ini mangkin mendekat padanya menatap wanita itu dengan tajam.

"sedang apa kau?" Tanya Ceo itu sambil menatap tajam wanita itu dengan lirikan tajam.

Wanita itu malah duduk dipangkuannya, mengelus dada sang CEO memainkan tatapan seksinya, tidak tergoda pria itu justru jijik dengan wanita yang duduk di pangkuannya saat ini. Bau parfum yang digunakan wanita itu sangat menyengat membuat dia ingin mual.

"menyingkir lah dasar ******!!" ujar CEO mendorong wanita itu hingga terjatuh cukup terkejut dengan apa yang dilakukan pria itu hal yang tidak disangka oleh wanita itu.

"Kenapa tuan? kenapa? aku sudah menyukaimu begitu lama! Kenapa kau sama sekali tidak pernah melihatku!" ujar sang wanita saat ini dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Apa hak mu bicara begitu!!" ujar sang CEO membersihkan tangannya menggunakan tisu seolah orang yang didorongnya berupa kuman.

"hiks..hiks kau begitu dingin kepadaku, aku sungguh-sungguh mencintaimu. Coba lihat lah aku" ujar sang wanita saat ini dengan air mata yang tidak sanggup dibendungnya.

"Aku tidak suka wanita sepertimu"

"kenapa tuan aku bisa merubah penampilanku seperti yang kau mau"

"Pergi dari sini aku tidak ingin melihatmu!!" Ucap sang pria dengan amarahnya.

"tidak tuan! aku masih ingin bersamamu"

"pergi aku Blng!!" ujar CEO mangkin mengeraskan suaranya, membuat wanita itu berlari meninggalkan ruangannya.

orang-orang yang ada di kantor melihat gadis yang baru saja keluar dari ruangan CEO sudah bisa menebak kejadian itu, karna sudah banyak wanita yang akan datang menggoda lelaki tampan yang berada didalam ruangan itu.

"Haiss seperti biasa, masih ada saja yang menggoda CEO" ucap seorang wanita yang saat ini sedang berdiri memberikan kopi untuk temannya.

"Iya sudah berapa kali diperingatkan bahwa CEO bukan orang yang bisa digoda"

"Tapi wajar jika mereka menggoda CEO kita, tidak bisa dipungkiri bahwa dia berwajah tampan dan memiliki tubuh yang bagus. Siapa pun tidak akan tahan untuk menggodanya selain itu dia juga kaya raya."

"iya aku juga menyukainya, tapi tidak mungkin aku berani menggodanya aku masih mau kerja disini"

"hahaha aku juga, dia memang tampan aku sering terpesona olehnya" ujar wanita itu membayangkan bosnya.

"hahaha hentikan lah pikiranmu itu ayo kita bekerja.

Pria yang awalnya berjas abu-abu kini berganti dengan jas hitam yaaa dia merasa parfum wanita yang tadi sedikit tercium dibadannya, dia baru saja mengganti bajunya kini semua mata sedang tertuju pada dirinya yang begitu mempesona.

ARDIAN KYNZO ALZY seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin, tegas,tampan dan berwibawa dengan tinggi 185 cm usianya kini sudah menginjak 26 tahun, usia yang muda bagi seorang CEO.

Menjalankan perusahaan ALZY, aset kekayaan yang dimiliki Ardian tidak terhitung jumlahnya, dengan wajah tampan serta harta yang bergeling wanita mana yang bisa menolak pesonanya.

Usianya sangat muda namun mampu membuat perusahaannya sangat sukses, kemampuannya tidak dapat diragukan kecerdasannya sudah terlihat dari kecil.

"Ardo, perintahkan seseorang untuk membersihkan ruanganku" ujar Ardian berjalan sambil memasukan tangannya didalam saku.

"Baik tuan, apakah ada perintah lain?" Tanya Ardo selaku tangan kanan dari Ardian orang yang berada sudah lama bersamanya dan setia .

"Sisanya kau tau harus apa" Ucap Ardian langsung pergi.

Kini Ardian sedang minum kopi diruang santai kantornya, jarang sekali Ardian terlihat duduk disana biasanya dia akan berada di ruangnya sendiri, namun karna kejadian tadi dia harus menunggu ruangannya selesai dibersihkan.

Sorot mata kagum tidak lepas darinya bahkan karyawan wanita tidak segan untuk mencari perhatian didepannya tapi Ardian tidak pernah perduli akan hal itu ada banyak wanita yang tersenyum ke Ardian tapi tetap tidak dipedulikan olehnya.

"Tuan Ardian ruangan anda sudah dibersihkan, satu jam lagi kita akan meeting"Ujar Ardo.

"Baiklah" Ardian pergi kembali ke ruangannya yang sudah dibersihkan.

Meeting dan pekerjaan Ardian telah selesai saatnya dia untuk pulang kerumahnya dirinya kini sudah merasakan kelelahan. Kini Ardian sedang menuju parkiran siapa sangka disana ada seorang wanita sedang terduduk dipinggir mobilnya dengan kaki yang terluka, Ardian tidak perduli akan hal itu dia membuka pintu mobilnya tapi siapa sangka wanita itu malah menarik kaki ardian.

"Tu...tunggu" ujar wanita itu menahan celana Ardian.

"lepaskan" ujar Ardian singkat.

"Tuan bisa kah kau berikan aku tumpangan? kaki ku sedang terluka" ujar wanita itu menahan rasa sakit yang saat ini sedang ada dilututnya.

"Maaf, aku tidak ada waktu" Ujar Ardian.

"Tuan tapi ini sakit kau cukup mengantarkan ku ke rumah setelah itu kau bebas meminta apa pun" ujar gadis itu memelas.

Ardian hanya mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Halo Ardo bisakah kau ke parkiran" Ujar Ardian yang sedang menelpon.

Tak lama Ardo tiba di tempat parkiran dan melihat ada wanita sedang terluka disana.

"ada apa memanggilku tuan?" ucap Ardo bingung.

"Antarkan dia" wanita itu terkejut bahwa dia telah terluka tapi Ardian tidak mau mengantarnya malah menyuruh orang lain, padahal dia sudah menyiapkan dirinya berdandan cantik.

"Tuan tunggu, aku ingin diantar olehmu" ujar wanita menahan Ardian bukannya perduli justru Ardian langsung membuka pintu mobilnya dan pergi begitu saja. Jangan salahkan Ardian bersikap seperti itu Ardian sudah melihat bahwa wanita tadi sengaja melukai dirinya sendiri dan duduk disekitar mobilnya agar Ardian merasa kasian.

pulang malam, hal yang biasa terjadi pada Ardian dia menikmati kenikmatan malam yang penuh dengan kelap kelip lampu yang indah, dasi dilehernya kini telah mengendur tidak rapi seperti tadi, bahkan jas nya sudah tidak terpasang ditubuhnya.

Di malam ini Ardian mengendari mobil mewahnya sendiri dia jarang membawa supir dia lebih senang mengendarai mobilnya sendiri dia hanya menyuruh supirnya ketika ada acara penting yang harus dia datangi.

Dia hampir tiba didepan gerbang rumahnya ada satpam yang membuka gerbang besar untuknya dan terpapang jelas rumah besar dan mewah berwarna putih.

Dia menghidupkan handphone nya dan tersenyum menatap wallpaper disitu.

salah seorang pembantu membuka pintu rumah dan mengambil jas milik Ardian.

Ardian langsung merebahkan dirinya di sofa untuk menghilangkan rasa lelahnya atas pekerjaan dan semua kejadian yang terjadi hari ini.

salah seorang pembantu membawakan kopi untuk Ardian namun tidak langsung diminum olehnya, Ardian memilih untuk membersihkan diri di kamarnya namun saat hendak menuju tangga dia mendengar suara dari dapur dan melihat seseorang disana.

Terpopuler

Comments

Authophille09

Authophille09

neng cala nya mampir di mari kak, semangat berkarya💪

2022-11-29

1

Muh Kamal

Muh Kamal

waah menarik

2022-10-30

0

Lirene Revienai

Lirene Revienai

mampir

2022-07-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!