"Sekarang masuk ke apartemen mu" Ujar Ardian.
"Baiklah tuan muda" Ujar Dania menggoda kekasihnya.
"Sayang kau kembali memanggilku begitu?" Ujar Ardian gemas melihat Dania.
"Hahaha baiklah-baiklah tuan muda aku akan segera masuk" Ujar Dania ingin melangkah pergi.
"Dania kau melupakan sesuatu" Ujar Ardian.
"hmmm apa itu?" Tanya Dania yang bingung karna sepertinya dia sudah ingat apa yang dia bawa.
"Tidak ada, hanya saja jangan lupa untuk kangen padaku" Ujar Ardian.
Dania hanya geleng-geleng sambil tersenyum manis melihat kelakuan pria nya yang satu ini dan melangkah masuk ke dalam apartemen miliknya.
Ardian masih menunggu didalam mobil memastikan bahwa kekasihnya benar-benar masuk kedalam apartemen itu, setelah memastikan Dania masuk Ardian langsung pergi dengan mobil mewahnya.
Dania masuk kedalam apartemen miliknya, keadaannya seperti biasa rapi, Diana adalah wanita yang rajin, tapi dia sering merasa kesepian karna tinggal sendiri Ardian sering memaksa Dania untuk tinggal bersamanya namun Dania selalu menolak dengan berbagai alasan. Kini dia sedang mencuci mukanya untuk segera tidur.
"Hoammm" Ujar Seorang Wanita yang kini merentangkan tangan menikmati sensasi bangun di pagi hari dia mengucek matanya dan melihat jam. Kini dia mengambil handuk dan bersiap untuk mandi.
kring....(nada ponsel)
Handphone berbunyi membuatnya menghentikan aktivitas makannya dan mengangkat telepon itu.
"Dania aku sudah berada dibawah" Ujar suara cool seorang laki-laki yang dia kenal siapa lagi jika bukan Ardian.
"tunggu sebentar aku akan segera kebawah" Ujar Dania langsung mematikan telepon dan berlari untuk melihat kekasihnya itu dan seperti biasa Ardian sangat tampan dengan jas yang terbalut ditubuhnya, dengan tinggi 187 cm kini sedang bersandar di mobil miliknya sambil memainkan ponsel dengan tatapan tajam namun juga tenang.
Terpesona dengan kekasihnya membuat Dania sempat melamun.
"Dania kenapa melamun?" Ujar Ardian melihat kekasihnya yang awalnya tatapan Ardian tajam kini berubah menjadi lembut karna kehadiran Dania.
"Ahh... selamat pagi Ardianku" Ujar Dania mendekati kekasihnya Ardian yang dipanggil seperti itu merasa senang dihatinya.
"pagi juga Dania" Ujar Ardian membukakan pintu untuk kekasihnya masuk dan mengantarkannya pergi ke kampus.
Di kampus Ardian kembali membukakan pintu untuk kekasihnya banyak sekali pasang mata yang tertuju pada sejoli ini, apalagi mata yang tertuju ke ardian banyak yang tak asing dengan wajahnya, karna cukup terkenal sebagai seorang CEO di perusahaan besar Alzy dan digadang-gadang sebagai pria incaran nomor 1.
Tiba-tiba seorang mahasiswi cantik datang menghampiri Ardian dengan wajah malu-malu.
"Tuan muda Ardian boleh kah aku meminta nomor ponselmu" ujar mahasiswi itu menatap wajah Ardian namun Ardian seakan tidak peduli.
"Tidak bisa" ujar Ardian dingin.
"ke...kenapa?" Tanya mahasiswi itu dengan wajah bingung.
"Tidakkah kau melihat aku memiliki kekasih" Ujar Ardian. Dania yang mendengar itu hanya tersenyum dengan wajah memerah, tidak heran bagi Dania jika kekasihnya banyak disukai orang dia sudah terbiasa namun terkadang dia juga merasa cemburu sebagai wanita.
"Ba...baiklah" ujar mahasiswi itu langsung pergi.Dania kini menatap Ardian begitu juga sebaliknya.
"Aku akan menjemputmu selesai kuliah"
"Ardian bukankah kau sibuk, dan juga aku akan kerja sehabis kuliah"
"Baiklah setelah kerja" Ujar Ardian mutlak langsung masuk ke mobil dan pergi begitu saja khawatir jika kekasihnya itu akan menolak tawarannya.
Dania masuk kedalam kampusnya seperti biasa, banyak sorotan tajam tertuju padanya dia tidak memiliki teman di kampusnya karena ada yang berkata dia adalah simpanan seorang CEO, padahal sudah jelas bahwa CEO itu adalah Ardian pacarnya sendiri. Alasan apa pun yang dia berikan tidak ada yang percaya bahwa dia bukan simpanan, Ardian tidak mengetahui bahwa kekasihnya tidak memiliki teman dan dijuluki sebagai simpanan karna Diana tidak pernah memberi tahunya.
Kuliah Dania telah selesai saatnya dia untuk bekerja seperti biasa di sebuah restoran yang cukup terkenal. Ardian padahal sudah menyuruh Dania bekerja di perusahaannya, tapi Dania menggunakan alasan sudah lama bekerja di resto itu dia belum mau meninggalkannya.
Dania sedang mengantar makanan melayani pelanggan dengan baik namun tiba-tiba seorang pelanggan menyiram bajunya.
"Hai pesanan yang ku pesan ini salah!" Ujar Wanita itu membentak Dania.
"Maaf kan aku, tapi sepertinya ini pesanan mu nona" Ujar Dania melihat Wanita yang saat ini menyiramnya dan benar saja dia adalah Liya seorang teman sekelasnya yang selalu membencinya.
"Sudah ku bilang salah yaa salah dasar pelayan tidak berguna!" Bentak wanita itu memarahi Dania.
"Ada apa ini?" Ujar suara seorang pria yang merupakan bos pemilik restoran itu yaitu Kenzo.
"Pelayan ini salah membawa pesanan ku" Ujar wanita itu dengan sombong dengan berkacak pinggunva.
"Maaf kan kami nona, kami akan segera menggantinya" Ujar Kenzo meminta maaf selaku pemilik restoran.
"Tidak perlu cukup minta pelayanmu berlutut padaku" Ujar Liya melipat tangannya dan menatap remeh Dania, sementara Dania diam saja.
"Nona aku tidak bisa membiarkan pelayan ku berbuat begitu, jika kau mau kau bisa mencari restoran lainnya" Ujar Kenzo.
Wanita itu hanya diam dengan tangan di kepal marah tanpa basa basi lagi Kenzo melangkah pergi.
"Dania ikuti aku" ujar Kenzo.
"ba..baik pak, maafkan aku nona" ujar Dania tetap meminta maaf kepada Liya.Dania mengikuti Kenzo dari belakang menuju ruang belakang.
"kau tidak apa-apa kan Dania?" Ujar Kenzo.
"Tidak apa-apa pak" Ujar Dania menunduk.
"Baguslah kalau begitu baju mu basah ganti dahulu" Ujar Kenzo memberi tahu.
"Baik pak"
Pulang hampir tiba.
BUGG!!
"ahh sakit" Ujar Dania yang baru saja terjatuh karna terpeleset lantai yang licin. Kenzo yang terkejut langsung bergegas dimana tempat Dania terjatuh
"kau tidak apa-apa Dania?" Ujar Kenzo kini membantu Diana berdiri.
"Sttt...Tidak apa-apa" Bohong Dania karna saat ini kakinya sedang terluka. Kenzo yang tidak sengaja melihat Kaki Dania terluka memapahnya duduk di bangku restoran dan mengambil kotak perlalatan medis untuk mengobatinya. kini Kenzo sedang menunduk dikaki Dania mengobati dengan perlahan.
"Pak gak perlu repot-repot, saya bisa sendiri" Ujar Dania yang merasa tidak enak kepada bosnya karna dia lah bawahan tidak pantas Dania diperlakukan seperti itu.
"Tidak apa-apa Dania kau sedang terluka" Ujar Kenzo lembut.Tiba-tiba saja Ardian datang menarik tangan Dania membuat kakinya yang terluka tambah sakit. Aura Ardian kini berbeda sedang menatap tajam Kenzo kini mereka sedang beradu pandangan.
"Ada apa ini Dania?" Tanya Ardian tapi tidak melepaskan pandangannya begitu juga Kenzo menatap tajam Ardian.
"Aku sedang terluka jadi Kenzo membantu ku untuk mengobatinya" Ujar Dania yang kini terlihat kesakitan, Ardian kini melihat wajah Dania dan kakinya menjadi sangat kesal, langsung menggendong Dania ala bridal style dan langsung dibawa masuk kedalam mobil Ardian tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Kenzo.
Ardian langsung melajukan mobilnya tetapi Kenzo hanya melihat itu dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Ardian apa kah kau marah?" Tanya Dania yang melihat wajah kekasihnya yang sedang diam.
***
Hai makasih udah baca cerita aku jangan lupa berikan like, komen, vote dan juga tambahkan ke favorit kalian yaaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Authophille09
Ardian cemburu Dania🤦
2022-12-02
0