2 Minggu sudah Michelle di Bali kini sudah sampai kembali ke Jakarta.
" Haiii semuuaaa...." Sapa Michelle pada Vero dan Pak Hermawan yang sedang duduk di depan TV
" Haii Chell, Gimana pemotretan nya. ?" Pak Hermawan pada Michelle
" Everything is good Pap, Where Mamim and Fellicia.?" Michelle mencoba mencari keberadaan adik dan Mamanya
" Sebaiknya kamu bersih bersih dulu nanti Papip jelaskan padamu"
" Apa yang terjadi Pap, Ka .?" Michelle mencoba meminta penjelasan pada Papip dan Vero
" Nanti juga kamu akan tau Chell " Vero menjawab pertanyaan Michelle lalu berdiri dan pergi ke kamarnya dengan raut muka yang murung.
Michelle pun pergi ke kamarnya untuk membereskan barang-barang nya lalu membersihkan dirinya. Setelah selesai membersihkan dirinya Michelle turun ke meja makan dan makan malam bersama Pak Hermawan dan Ka Vero.
Setelah selesai makan malam Pak Hermawan dan Vero menjelaskan semua yang terjadi di rumah pada. Michelle
" Kenapa jadi begini sih Pip, lagian Michelle heran kenapa Papip sama Mamim selalu berantem si?"
" Sudahlah Chell bukan waktunya menyalahkan apa yang sudah terjadi semuanya sudah begini" Vero mengingatkan Michelle untuk tidak menambah masalah lagi.
...****************...
" Ciaa loe ga mau pulang ke rumah ?" Tanya Bian yang sedari tadi memperhatikan Felli tengah asik memainkan ponselnya
" Kenapa? Loe mau ngusir gua?" Tanya Felli yang masih sibuk memandangi layar ponselnya
" Ya nggak begitu Abang loe kan jadi bolak balik terus kesini nanti di kiranya gua apa apain "
" Emang loe mau ngapain?" Fellicia kini menatap Bian dengan tatapan menantang
" WeiiitttZz santaii jangan salah paham dulu, ya kan gua bilangnya takutnya. Pastinya mereka khawatir juga dong "
Di sela sela perbincangan mereka tiba-tiba Ibu Maria datang menuju cafe Bian bersama laki laki, Namun laki laki tersebut bukan Pak Hermawan. Fellicia terkejut hingga tidak mendengarkan apa yang Bian katakan.
" Helloww Fellicia" Bian mengejutkan Felli yang sedari tadi terus memperhatikan Ibu Maria bersama laki laki itu
" Ehh sorry sorry kenapa tadi " Fellicia berusaha fokus pada Bian
" Kenapa si ada apa sampe sampe kamu bengong begitu.?" Bian berusaha mencari sesuatu yang membuat Fellicia tidak fokus
Tiba-tiba Vero datang langsung menghampiri Fellicia dan Bian
" Hayoo lagi pada ngobrolin apaan" Sapa Vero sambil menarik kursi sebelah Felli
" Nggak ngobrolin apa apa koq Ka " Ujar Fellicia sambil memaksakan tersenyum. Saat menengok ke arah yang berlawanan Vero melihat Ibunya bersenda gurau bersama dengan laki-laki yang tidak Vero kenalin. Tanpa fikir panjang Vero langsung berdiri dan menghampiri mereka
" Ka... Kaka mau kemana" Felli berusaha mencegah Vero namun Vero tidak menghiraukannya
" Ohh jadi gini kelakuan Mamim setelah keluar dari rumah"
Ibu Maria terkejut dengan kedatangan Vero , yang awalnya sedang tertawa sambil berpegangan tangan kini mereka pun terdiam dengan kedatangan Vero .
" Tega ya Mamim, keterlaluan demi laki-laki ini Mamim memilih pergi meninggalkan rumah, meninggalkan anak anak Mamim"
" Nggak begitu Vero, Papip kamu sudah tidak peduli dengan Mamim sibuk dengan pekerjaan nya, Papip kamu tidak pernah memikirkan Mamim selalu menyalahkan Mamim" Ibu Maria berusaha membela dirinya
" Oh yaa...?? Vero nggak yakin mim Papip begitu. Coba lihat diri Mamim, Mamim juga sibuk dengan Bisnis Mamim yang nggak jelas, Apa mungkin yang di maksud bisnis dan Mamim pergi keluar kota itu karena laki laki ini? " Ujar Vero sambil menatap tajam ke laki-laki di sebelah Ibu Maria.
" Sudah lah ka malu di lihat banyak orang" Fellicia mencoba melerai sambil menarik tangan Vero untuk pergi dari meja Ibu Maria.
Kini Vero berada di penginapan Felicia.
" Kaka nggak nyangka tega Mamim begitu dek, kasian kaka sama Papip" Vero masih kesal melihat kelakuan Ibunya
" Ya mau gimana ka, pantesan ka Vero begitu turunan Mamim begitu " Ledek Fellicia mencoba mencairkan suasana.
Vero langsung menjewer telinga Fellicia
" Apa kamu bilang"
" Awwww ampunn ka ampunn... Iyaa nggak nggak Ka Vero ganteng, baik hatii, tidak sombong" Fellicia berusaha merayu Kaka nya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah bangun tidur Michelle merasa enek dan mual mual, perutnya terasa kram.
" Hoeekk....Hoeekk..." Michelle muntah muntah di kamar mandi.
lalu terduduk lemas di sisi tempat tidur.
" Kenapa badan berasa lemes banget, padahal rajin minum vitamin , makan juga teratur nggak biasa biasanya." tutur Michelle sambil memegang kepalanya yang mulai terasa pusing.
Michelle menghubungi Jimmy Managernya untuk meminta izin hari ini tidak pemotretan karena badannya merasa tidak enak
( Jimmy Calling )
Jimmy : Iiya Chell
...Michelle : Jim, gua hari ini nggak pemotretan dulu ya, nggak enak badan gua dari pagi mual mual terus, lemes banget...
Jimmy : Oke Cell nanti gua atur ulang jadwal loe, cepet sembuh ya Chell
Michelle: Oke Jim thanks.
Setelah selesai menelfon Jimmy Michelle kembali tidur agar tubuhnya bisa kembali fresh.
Esok hari badan Michelle tidak ada perubahan Michelle malah merasakan makin lemas samakin mual, namun Michelle memaksakan untuk pemotretan. Sebelum pemotretan Michelle terlebih dulu bertemu dengan Nikko kekasihnya
" Hy Baby " Sapa Nikko
" Hy " Michelle menyapa kembali dengan nada yang lemas
" Are you okay honey ? " tanya Nikko dengan khawatir
" lemes, pusing, mual mual terus Aku dari kemarin "
" Mau ke dokter ? " Nikko mulai khawatir
" Nggak deh nggak usah udah minum obat koq "
" Kamu terlihat lemes banget sayang takut kenapa-kenapa"
" Aku ngga apaa apa kok tenang aja " Michelle meyakinkan Nikko dirinya nggak apa-apa sambil tersenyum
" Kalo mau ke Dokter bilang ya nanti aku anter "
" Okey." Michelle tersenyum karena Nikko begitu perhatian Nikko mencium tangan Michelle.
Setelah bersama dengan Michelle Nikko tidak pernah jalan ataupun berhubungan dengan Wanita lain. Nikko yang dulunya terkenal playboy namun sekarang sudah berubah sejak bersama dengan Michelle namun Nikko masih di cap laki-laki playboy dan nakal.
Nikko hari ini tidak ada pemotretan jadi bisa menemani Michelle pemotretan hingga selesai. Di saat pemotretan hampir setengah jalan wajah Michelle terlihat semakin pucat, Michelle pun tidak fokus dengan arahan sang Fotografer ada beberapa foto yang hasilnya kurang memuaskan sehingga harus di ulang-ulang terus.
Saat mau pengambilan gambar tiba-tiba Michelle pingsan, Nikko yang sedari tadi memperhatikan Michelle langsung menghampiri Michelle dan membawanya ke ruang istirahat.
" Michelle bangun Chel..." Nikko menepuk-nepuk pipi Michelle, Namun Michelle tak kunjung bangun.
" Nik ,mending kita bawa aja ke Klinik ,, di sebrang jalan depan ada Klinik " Ujar Jimmy menyarankan pada Nikko karena takut terjadi apa-apa pada Michelle.
Nikko pun langsung menggendong Michelle membawanya ke Klinik yang Jimmy maksud.
Sesampai di Klinik Michelle langsung di priksa oleh dokter, tidak lama kemudian Michelle tersadarkan diri
" Dok bagaimana keadaan Michelle " Nikko terlihat begitu khawatir
" Nikko, kamu yang bawa aku ke sini? " tanya Michelle dengan nada yang masih begitu lemas
" Semua baik baik saja , saya resepkan Vitamin yah " Ujar dokter yang memeriksakan Michelle
Nikko mengikuti dokter yang akan meresepkan Vitamin untuk Michelle, Michelle pun ikut menghampiri Nikko dan duduk di sebelah Nikko
" Saya nggak apa-apa kan dok?" Michelle menanyakan keadaannya pada Dokter
" Nggak apa-apa Non, jangan kecapekan ya Non, Saya sarankan coba cek ke dokter kandungan ya Non" Perkataan Dokter membuat Nikko dan Michelle terkejut
" Apa Dok? Dokter kandungan?" Michelle mempertanyakan kembali ucapan dokter
" Iya betul " setelah selesai meresepkan Vitamin Michelle. Nikko dan Michelle pun meninggalkan ruangan Dokter yang memeriksanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻
up thory
2022-06-13
2