Episode 04

" Kurang ajar kamu ya Ibu macam apa kamu sampai bilang begitu Felli tidak tau apa apa dan tidak salah apa apa sampai sampai kamu salahkan begitu "

Perdebatan antara Pak Hermawan dan Ibu Maria masih berlanjut suasana malah semakin memanas

" Aku tidak akan menyalakan kehadirannya jika dia jadi anak yang penurut dan tidak memusingkan. Lihat kelakuan anak itu semakin membantah semakin melunjak " Ibu Maria terus meyakahkan Felli

" Cukup Maria.! Jika Felli jadi alasan buat kamu untuk memilih laki-laki itu keluar dari rumah ini jangan pernah kembali.! " Pak Hermawan keluar dari kamarnya meninggalkan Ibu Maria sediri.

Ibu Maria mengemasi barang-barangnya ke dalam koper dan pergi dari rumahnya.

***

Fellicia melajukan mobilnya yang belum memiliki tujuan, Fellicia menghentikan mobilnya di sisi Jalan tepatnya di sebuah Jembatan. Felli pun turun ke sisi Jalan menatap ke bawah Jembatan tersebut menatap kendaraan yang ramai berlalu lalang walau hari sudah semakin malam. Mata Felli sudah terlihat bengkak dan merah karena terus terusan menangis.

" Kalo mau bunuh diri jangan disini malu banyak kendaraan"

Ujar seseorang yang tiba-tiba menghampiri Fellicia dan mengejutkannya.

" Bian." Ujar Fellicia terkejut sambil mengusap air matanya

" Kenapa? malu ketahuan abis nangis.? Hhahaa putus cinta ya?" Ledek Bian sambil menegukan minuman kaleng yang di bawanya, Sambil menyodorkan satu lagi pada Fellicia.

" Enak aja pacar aja nggak punya, putus sendal bukan putus cinta"Fellicia pun mengambil minuman yang Bian berikan

" Udah jangan nangis terus minum aja air mata nya udah abis tuh udah bengkak gitu hahaha"

" Tau aja gua aus " sambil menegukan minuman kalengnya

" Terus loe mau kemana malem malem begini.? ga taut di culik Om Om sendiri di pinggir jalan hahaha"

" Isshh enak aja Om Om ,, ga tau juga ini mau kemana males balik juga"

" Sebelah Cafe gua ada penginepan lumayan luas lah nyaman juga kalo loe mau disana aja"

" Hmmm boleh deh Thanks ya loe selalu ada buat gua"

" Ahh iya udahlah udah biasa tapi nggak ada yang gratis yak hahaha"

" Eh eh mulai dehh sekarang itung itungan " Felli mencubit pinggang Bian

" Awww sakittt Ciiaa..."

Felli pun lari menuju mobilnya meninggalkan Biann

" Ehh guaa di tinggalin dasar bocah " Bian pun menyusul Felicia menggunakan motornya

******

Michelle semakin hari semakin dekat dengan Nikko, Nikko model pria yang menjadi Brand Ambassador salah satu produk ternama yang sudah terkenal sana sini namun terkenal Buaya telah berhasil memikat hati seorang Michelle.

Nikko dan Michelle sedang menyusuri pantai bali berdua sambil bergandengan tangan layaknya seorang pasangan.

" Chell " Panggil Nikko

" Kenapa " Michelle menoleh ke arah Nikko yang memanggil nya

" Kamu mau nggak jadi pacar aku.? Sejak aku mengenalmu aku merasa nyaman dan bahagia, aku mau hubungan kita lebih dari sekedar teman " Kini Nikko menatap Michelle untuk meyakinkan Michelle.

" Kamu serius.?"

" Aku serius Chell,. Aku cinta sama kamu" Nikko mencium kedua tangan Michelle. Michelle langsung mengangguk sambil tersenyum

" Jadi ? " Nikko minta penjelasan pada Michelle

" Iyya aku mau Ko "

" Yeess jadi kita jadian.?" Nikko langsung memeluk Michelle lalu menggendong nya keliling pantaii .

*****

Vero sudah berkeliling mencari Fellicia menanyakan ke teman-teman Fellicia yang Vero kenal namun tidak ada yang mengetahui keberadaan Fellicia.

Vero pun pasrah hari sudah larut akhirnya Vero memutukan untuk pulang ke rumah.

Sesampai di rumah pukul 00.30 Vero memasuki rumahnya Pak Hermawan masih berada di ruang keluarga

" Dari mana kamu Vero jam segini baru pulang.?"

" Vero kaya gini karena Papip sama Mamim"

" Maksud kamu ?"

" Iyaa andai saja Papip sama Mamim nggak berantem , dan Fellicia nggak mendengar perdebatan kalian nggak mungkin Felli pergi dari rumah. Vero cari Felli tapi nggak ketemu."

" Terus kemana adik kamu Vero.?" Pak Hermawan mulai panik

" Vero juga nggak tau Pip, Tolong lah Papip sama Mamim jangan berantem terus apa lagi sampai menyalahkan Felicia"

" Iya Vero Papip mengaku salah Papip minta maaf " Pak Hermawan menyalahkan dirinya sendiri .

...****************...

Setelah pergi dari rumahnya Ibu Maria malah langsung bertemu dengan Pak Wibowo di sebuah Cafe. Saat di Surabaya Pak Wibowo ikut ke Jakarta bersama dengan Ibu Maria.

" Mariiaaa... ada apa.?" Tanpa basa basi Pak Wibowo langsung bertanya kepada Ibu Maria mengenai apa yang terjadi

" Aku di usir mas sama suamiku" Ujar Ibu Maria memelas

" Kenapa.? Apa karena melihat percakapan kita.?"

" Iya mas, Hermawan melihat percakapan kita. Lalu kita berantem dan aku di suruh pergi dari rumah"

" Lalu sekarang kamu mau kemana.?"

" Entahlah mas aku belum tau"

" Ya sudah kamu ke Apartemen aku saja disana kosong jaraknya pun cukup dekat dengan rumahku"

" Yaudah mas sementara aku disana dulu ya"

Ibu Maria pun menuju Apartemen Pak Wibowo.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Vero mencari Felicia di sekeliling Kampus

" De, kamu kemana aja si.? Kaka cariin kamu" Suara Vero masih ngos-ngosan karena lelah berkeliling Kampus akhirnya menemukan Felicia di Kantin. Karena lelah tanpa basa basi Vero meminum jus yang sedang Feli minum

" Ka Vero itu kan punya Felli " Felli merasa kesal karena minumannya langsung habis di minum Kaka nya.

" Kaka gini juga karena kamu, coba aja kamu ga kabur kaburan kaya tahanan ga mungkin Kaka ngos ngosan gini "

" Pesenin lagi nggak " Felli ngambek karena minumannya di habiskan Vero

" Iya iya nanti mau berapa galon.?" Ledek Vero pada adiknya

" Lima galon "

" Yakin habis?"

" Ka Vero yang abisin lahh "

" Semalem kamu nginep dimana dek.? Kaka khawatir sama kamu, Papip juga khawatir sama kamu. Sudahlah jangan jadi beban fikiran perdebatan Mamim sama Papip semalam" Vero berusaha membujuk Fellicia untuk kembali pulang

" Felli butuh waktu Ka untuk menenangkan diri Felli dulu, Felli baik baik saja Kak jadi Kak Vero sama Papip jangan Khawatir" Felli berusaha meyakinkan Kakanya

" Oke, Kakak beri waktu kamu untuk sendiri tapi kabarin Kakak oke.??"

" Iyaa Kak"

" Mamim udah nggak tinggal di rumah lagi, semalam setelah kamu pergi Papip mengusir Mamim" Ujar Vero dengan menghembuskan nafas berat

" Kenapa jadi seperti ini Ka? Apa ini semua karena aku.?"

" Tidak dek kamu nggak salah apa apa. Sudahlah jangan di fikirkan, sudah biasakan mereka seperti itu Kaka tidak peduli dengan urusan Mamim sama Papip, yang terpenting itu masa depan kita.Dan kamu bukan penyebab semua ini percaya sama Kaka" Vero menguatkan Felicia

" Tapi Kak aku selalu menjadi alasan mereka dan penyebab pertengkaran mereka"

" Mungkin Mamim iya dek, tapi percayalah Papip menyayangimu. Papip khawatir sama kamu, selama ini Ka Vero diem tidak peduli dengan mereka karena percumah semua akan sia sia, lihatlah Michelle dia pun tidak peduli mau seberapa sering Mamim sama Papip berantem dia hanya mengurusi kehidupannya, karirnya,masa depannya kan dek. Jangan hiraukan omongan Mamim yang terpenting kebahagiaan diri kamu sendiri percumah kita mau melerai mau menengani Mamim sama Papip tapi tidak ada kemauan dari mereka Oke?"

Fellicia mengangguk dengan perkataan Vero, Vero mengusap air mata yang sudah jatuh di pipi Fellicia dan memeluknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!