Pukul 07.00 Felicia baru keluar dari kamarnya menuju ruang makan. Namun rumah terasa sepi ,hanya terlihat mbok Iyah dan 2 Art lainnya yang sedang bersih-bersih. Mbok Iyah dan Pak Manto lah Art paling lama yang bekerja di rumah Pak Hermawan.
" Mbok, Papip sama Mamim udah berangkat ya.?" Tanya Felicia sambil mengolesi roti dengan selai yang ada di meja makan
" Sudah Non, Den Vero sama Non Michelle juga suda berangkat non" Ujar mbok Iyah sembari membereskan buku-buku yang terlihat berantakan di meja depan Tv yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan meja makan.
" Loh Ka Vero sma Ka Michelle pergi pagi-pagi kemana mbok.?"
" Non Michelle ada pemotretan di Bogor katanya Non, Den Vero mau kerumah temennya katanya Non
Walaupun Mbok Iyem hanya Art di rumahnya namun mereka sangat menghargai Mbok Iyem setiap mau pergi mereka selalu berpamitan untuk pergi kemana, mereka sudah menganggap Mbok Iyem sebagai keluarga mereka.
" Oh gitu ya Mbok, Mbok nggak ikut ke Bogor mbok sambil jalan jalan gitu Mbok" ledek Felicia
" Oh Non ada ada sajaa, kalo Mbok ikut nanti Non nggak ada yang nemenin gimana nggak apa apa" ujar Mbok Iyem meledek balik
" Ehh iya yak mbok , yaudh deh Mbok di rumah aja hahaha,, Yaudh Felli mandi dulu yak Mbokk dadah Mbok Iyem". Felli pun meninggalkan Mbok Iyem,
" Ckckck Non Felli Non Felli ada ada aja" Mbok Iyem berdecak sambil geleng-geleng kepala terheran-heran dengan kelakuan anak Majikan nya itu.
*****
Michelle baru sampai di Bogor pukul 08.30 karena suasana Jalanan menuju Bogor macet.
" Jim, pemotretan jam berapa" Tanya Michelle pada Manager nya Jimmy
" Jam 10 , masih ada waktu buat istirahat " Ujar Jimmy sambil melihat jadwal Michelle
" Okay " Michelle pun meninggalkan Jimmy
Malam hari setelah selesai pemotretan Michelle merasa begitu lelah namun masih ada acara perayaan kesuksesan Michelle berkat foto nya kini banyak majalah dan tabloid yang mengkontrak Management nya.
Selesai membersihkan dirinya Michelle mengenakan gaun merah dengan make up sederhana. Michelle pun keluar dari kamarnya menuju ruang tengah di Villa yang mereka tempati ikut berkumpul bersama team Management nya .
" Model kita akhirnya gabung juga " Ujar salah satu team Management
" Iya keluar juga akhirnya sini cell gabung sama kita " Sahut yang lainnya.
Michelle pun ikut bergabung bersama mereka. Tidak lama kemudian datang sosok laki laki dengan postur tubuh yang kekar, tinggi, berkulit sawo matang, berkumis tipis (intinya ganteng dah soalnya kan model gitu bayangkan saja sesuai imajinasi kalean yak hikhikhik)
" Hello... " Sapa laki laki yang baru dateng
" Haiii " salah satu team management Michelle menyambutnya dengan sapaan balik
" Ehh Nikko sini sini duduk gabung sama kita " Sambut Jimmy Manager Michelle.
Michelle hanya asik dengan ponsel nya tanpa menjawab sapaan Nikko, setelah lama ngobrol ngobrol bersama Nikko, Jimmy dan para team Management namun Michelle hanya terdiam sibuk dengan ponselnya. Semua team Management pun kembali beristirahat kembali ke kamar masing-masing karena besok kembali ke Jakarta kini tinggal Michelle, Nikko dan Jimmy tidak berapa lama Michelle baru tersadar suasana sudah berbeda.
" Loh udah pada pergi yang lain " Michelle seperti kebingungan karena tinggal Jimmy dan seseorang yang tidak di kenal namun mencuri perhatiannya.
" Sibuk terus sih sama ponselnya sampe nggak sadar " Ujar Nikko sambil meneguk minumannya . Michelle yang tidak kenal dengan Nikko menanyakan siapa Nikko pada Jimmy dengan mengkode Jimmy.
" Oh iya Chell kenalin ini Nikko dan Nikko ini Michelle " ujar Jimmy memperkenalkan mereka berdua. Nikko dan Michelle pun saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri mereka masing-masing.
" Siapa sih yang nggak kenal Michelle model papan atas yang sudah terkenal dimana mana " Ujar Nikko menyanjung Michelle.
" Ah ngga juga" Michelle yang tersanjung menjadi salah tingkah
" Oh iya Chell Nikko ini salah satu Model yang akan ikut pemotretan di Bali minggu depan dengan kita"
" Wah bagus dong, seneng nanti bisa bareng "
" Senang juga bisa barengan nanti sama model papan atas dan cantik kaya kamu" Nikko merayu Michelle dengan mengedipkan sebelah matanya, Michelle tersipu malu hingga pipinya bersemu merah. Selama menjadi seorang model Michelle memang tidak pernah dekat dengan laki-laki dan jarang berinteraksi dengan laki-laki selain Jimmy Manager nya itu pun hanya sebatas pekerjaan. Michelle sosok perempuan yang kesannya jutek, cuek dan tidak peduli dengan orang lain, baru sekarang Michelle langsung terpesona dengan sosok laki-laki yang belum benar-benar dia kenalinya.
°°°°°
Jogja
Pak Hermawan sedang beristirahat di Hotel tempatnya menginap, setelah seharian memantau pekerja proyek pembangunan untuk cabang perusahaannya Pak Hermawan memutuskan untuk beristirahat di Hotel agar besok bisa fresh kembali tubuhnya.
#Surabaya
Hari kedua di Surabaya Ibu Maria sedang menunggu seseorang di salah satu Restoran dekat dengan Hotel tempatnya menginap. Tidak lama kemudian ada laki laki yang datang menghampirinya, laki laki seumuran dengan Pak Hermawan itu bernama Pak Wibowo pemilik Tambah Batu bara yang terkenal di Surabaya yang di kenal dengan Duren sawit Duda keren sarang duitt wkkwk)
" Maaf Ibu Maria jadi lama menunggu" sapaa Pak Wibowo
" Ahh nggak juga Pak Wibowo silahkan duduk Pak" Sambut Ibu Maria
Setelah selesai memesan makanan dan berbincang bincang dengan Bisnisnya akhirnya mereka membicarakan hal lain
" Ibu Maria makin cantik saja ya makin sukses Bisnis nya hebat pasti bangga suaminya" puji Pak Wibowo
" Ahh bisa saja Pak Wibowo ini, Pak Wibowo juga hebat loh, suami saya mah sibuk sama kerjaan pak hehe"
" Punya istri cantik, cerdas kaya Ibu Maria harusnya di perhatiin jangan sibuk kerja terus suaminyaa " rayu pak Wibowo
" Ahh bapak bisa ajaa " Ibu Maria tersipu malu.
Setelahh 1 Minggu Pak Hermawan dan Ibu Maria sudah kembali ke Jakarta. Pukul 18.30 semua sudah berada di meja makan terkecuali Michelle yang masih ada di Bali. Namun Mamim masih sibuk menatap layar ponselnya sambil tersenyum senyum sendiri, Fellicia menatap Mamim nya dengan heran Pa Hermawan dan Vero sudah mulai menikmati makan malamnya. Baru saja mau memulai makan telfon Ibu Maria sudah berbunyi tanda panggilan masuk, Ibu Maria pun menyingkir dari meja makan untuk mengangkat telfon. Pak Hermawan yang mulai resah melihat kelakuan Istrinya mulai mempertanyakan.
" Siapa Mim yang telfon.?" Tanya Pak Hermawan.
" Temen Bisnis Pip" Jawab Ibu Maria tanpa menoleh
" Terus mau di liatin aja itu makanannya Mim.?" Fellicia yang mulai tidak menyukai tingkah Mamimnya menyinggung.
" Ini mau makan" Ibu Maria meletakan handphone nya sambil tersenyum dan mulai makan .
*****
Ibu Maria yang kekamar mandi membersihkan mukanya sebelum tidur, Pak Hermawan yang baru saja masuk kamar melihat Handphone istri nya berbunyi terus tanda pesan masuk. Pak Hermawan mulai penasaran sebenarnya siapa.? dan apa yang membuat istrinya terus asik dengan handphone nya. Setelah mengecek Handphone Istrinya dan membaca semua chatan dari Handphone Istrinya raut muka Pak Hermawan mulai berubah Pak Hermawan terdiam duduk di sisi tempat tidur.
Tidak lama kemudian Istrinya keluar dari kamar mandi namun terkejut melihat Handphone nya di pegang sang Suami
" Kenapa Handphone Mamim ada sama Papip.?" tanya Ibu Maria dengan ragu
" Kenapa.? takut ketahuan Mamim jalan dan chatan dengan laki-laki lain.?" Nada bicara Pak Hermawan masih datar.
" E...anu...e.. enggak begitu Pip dengar penjelasan Mamim dulu" Ibu Maria mulai gelagapan berusaha mencari alasan
" Kalo sudah bosan dengan saya sebaiknya pergi, Pergi saja sama Pak Wibowo itu nggak perlu tinggal di rumah ini. Cari kesenangan mu dengan laki-laki itu " Nada bicara Pak Hermawan mulai meninggi
" Aku itu cape sama kamu ya , kamu yang selalu menyalahkan aku salah mendidik Felli kamu selalu menyalahkan aku tapi tidak pernah melihat kesalahan kamu yang sibuk dengan pekerjaan" Ibu Maria mulai mengeluarkan unek uneknya dan tidak mau kalah
" Mendidik anak itu tugas kamu , Apa selama ini aku tidak cukup memberi mu uang ? Aku sibuk kerja cari uang buat kebutuhan kita tapi ini balasan kamu curhat dan mengeluh dengan laki-laki lain bahkan ke Surabaya untuk bertemu dengannya"
" Lalu apa kamu mau menyalahkan aku karena Felli yang selalu membantah, Tapi lihat Vero dia anak yang cerdas , Michelle kini sudah jadi Model papan atas dan sukses harusnya kamu didik anak kamu Felicia, sudah cukup aku mendidik Vero dan Michelle"
"Felicia begitu karena kurang merasakan kasih sayang darimu, Dia di asuh mbok Iyem sejak kecil apa pernah kamu memberikan perhatian padanya.? pernah.? kamu tidak pedulikan kamu sibuk denga urusanmu tanpa mempedulikan Felicia!" tegas Pak Hermawan yang mulai berapi api.
" Iya karena aku tidak menginginkan Felicia, karena aku tidak mengharapkan kehadirannya, Aku hanya menginginkan Vero dan Michelle. Andai waktu itu nggak kebobolan nggak mungkin ada anak itu sekarang yang jadi anak pembangkangan dan semaunya sendiri seperti kamu"
sedari tadi Felli mendengarkan pertengkaran mereka di depan pintu kamar orang tuanya namun disitu pun Vero terlihat sedang mengamati adiknya dengan tatapan pilu. Felli langsung ke kamarnya air matanya sudah tidak bisa di tahan dari tadi kini pipinya sudah basah oleh air mata, tidak lama kemudian Felli keluar dengan membawa tas yang cukup besar lalu keluar dari rumahnya. Vero melihat dari jendela kaamarnya yang menghadap ke garasi mobil biru yang selalu menjadi favorit Felicia dengan plat B 14 CIA melaju meninggalkan rumahnya.
" Malam malam seperti ini mau kemana itu anak.?" Gumam Vero
Vero tidak langsung mengejarnya Vero menghubungi nomer Felli beberapa kali namun tidak di angkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Cyrus Red🥀Bryan Kennedy🔱🎻
up
2022-06-10
2