Tanpa terasa satu bulan sudah berlalu, sejak pertemuan Diva dengan Vania di salah satu pusat perbelanjaan.
Diva di sibukan dengan pemotretan pemotretan di dalam kota. Sore yang melelahkan bagi Diva, karena sekali bekerja, hari ini dia melakukan pemotretan tiga brand ternama sekaligus.
Diva masih enggan untuk pulang, karena orang tuanya mengajak dinner bertemu keluarga Aksa malam ini. Diva tahu jika Aksa sudah memiliki kekasih. Pada akhirnya, paling hanya akan di permalukan. Karena Aksa akan memperkenalkan Vania pada mereka.
" Sudah... Kamu datang saja. Tunjukan jika kamu bukan wanita yang terbuang. Kamu adalah Aktris papan atas yang di gilai kaum Adam. Tunjukan sisi baikmu di hadapan Pria itu, agar dia menyesal telah mengabaikan mu. " ujar William
Setelah melakukan pemotretan Diva mengajak Wiliam untuk makan terlebih dahulu, di salah satu restoran elite, yang memiliki Private room.
" Baiklah. Ayo cabut !! " kata Diva dengan berdiri meraih tasnya
" Will ... Tolong beritahu Papa ya, jika aku berangkat dari Apartemen ku. Suruh mereka mengirimkan alamat Pertemuan saja nanti. " jawab Diva yang sudah sangat ngantuk. Ia sudah bersiap tidur di sepanjang perjalanan pulang nanti.
" Manja banget. Telpon aja juga harus aku. " gerutu William
" Hey Adik ipar durhaka, jangan sampai aku tidak sekutu dengan mu, untuk menyatukan kamu dengan Deandra ya. " jawab Diva dengan mata terpejam. Diva tahu Wiliam tidak bersungguh sungguh dalam ucapan nya.
" Iya Kakak ipar Zholim. " jawab Wiliam
Wiliam adalah Asisten pribadi kepercayaan Papa Diva, Sopir, Sekaligus Manager dari Diva. Segala keperluan Diva harus melalui persetujuan Wiliam, mulai dari jadwal Syuting atau kegiatan lain nya, Wiliam lah yang menentukan.
Sampai di Apartemen Diva membersihkan diri dan mulai mencoba semua pakaian yang menurutnya pas.
" Bagaimana yang ini Will ?? " tanya Diva untuk kesekian kali nya
" Hey Diva.... Aku sudah bilang, semua pakaian itu cocok dengan mu. Kamu saja yang repot berganti lagi dan lagi. " William di buat pening dengan pertanyaan Diva, yang menanyakan mana yang menurutnya cocok. Karena bagi Wiliam memang semua sangat cocok untuk Diva, hanya Diva saja yang merasa tidak percaya diri.
" Percuma kamu jadi Manager ku, tidak tahu cara berpakaian modis. hanya jawab Bagus... Bagus.. " gerutu Diva kembali masuk ke kamarnya
" Hey Diva... Ini sudah hampir jam delapan. Pertemuan nya nanti jam delapan. Apa kamu akan sampai di sana pukul sebelas, setelah semuanya pulang, kamu baru sampai. " teriak William jengkel, sejak jam tujuh Diva sudah berkuntit dengan pakaian, namun sampai pukul delapan belum ada satu pakaian pun yang di rasa menurutnya cocok.
" Lagi pula Aksa tidak menyukaimu, Dia menyukai wanita yang lebih Tua, yang hot di permainan ranjangnya. Tidak seperti dirimu, ciuman bibir saja memerlukan peran pengganti. " imbuh William mengejek Diva
Yang otomatis membuat emosi Diva, yang merasa diremehkan oleh sang manager.
" Hey Manager somplak. Berani menghina performa ku ya !! Mau .... Aku ganti Manager baru?? " geram Diva
" Memang Performa ciuman mu se hot apa?? " ucap Wiliam meremehkan
Diva tak bisa berkutik, karena jangankan ciuman bibir, ciuman kening saja tidak pernah. Ia selalu menggunakan peran pengganti untuk itu, dengan alasan Papa nya melarang. Padahal Leo Fine fine aja. Karena Papa Diva orang yang terbuka dan berpikiran luas.
Pertemuan nya dengan Vanya di toilet umum sebulan yang lalu itu, memang Diva menceritakan pada Wiliam. Karena satu satu nya orang yang dapat di percaya adalah Wiliam. Bahkan yang lebih mengerti seluk beluk Diva, justru Wiliam di banding kedua orang tua juga Deandra adik nya.
" Sialan Kamu William. Awas, aku tidak akan membantumu mendekati Deandra nanti. " teriak Di a dari dalam kamar.
Pukul delapan tepat Diva selesai merias diri. Diva keluar dari kamar dengan dress belahan sampai ke paha atas nya. Sejenak Wiliam ikut terperanjat, biasanya Diva memakai pakaian itu hanya untuk menghadiri red karpet saja. Tapi sekarang bertemu dengan calon mertua justru memakai pakaian seperti itu.
" Dasar bodoh, kenapa kamu pakai pakaian seperti itu. Bagaimana jika orang tua Aksa jadi membencimu?? Kesan pertama itu yang baik, jangan seperti tak ada etika seperti itu. Ganti !! " perintah William
" Justru aku membantu Aksa agar orang tuanya membenciku. Bagaimana ?? " jawab Diva dengan menaik turunkan alisnya
" Tapi kamu terkesan buruk nanti. " jawab William
" Sudahlah Will. ini jam berapa? Lagi pula tidak ada waktu untuk berganti lagi. " jawab Diva masih kekeh memakai bajunya.
" Pertemuan nya di mulai pukul delapan, bukan berangkat dari rumah pukul Delapan. " sungut William
" Tinggal kau atur saja, bagaimana caranya cepat sampai di sana. Aku tidak akan meragukan kemampuan kemudi mobil mu. " jawab Diva santai dengan menepuk pundak William.
" Untung Calon Kakak Ipar. Jika bukan .... Tak sudi aku bekerja satu team dengan mu. " gerutu William. Yang hanya mendapat cengiran kuda dari Diva
Cukup sepuluh menit Diva sampai di sebuah resto yang di sepakati.
Diva masuk dengan Elegan ke Private room, Di sana sudah ada dua keluarga, ternyata Aksa pun belum hadir diantara kedua keluarga tersebut.
" Maafkan Saya karena terlambat. " ucap Diva.
" Tidak apa apa sayang. " jawab Andini mencium pipi kanan dan kiri anak sahabatnya itu.
" Sayang, kenapa dengan bajumu? " tanya Puni ibu Diva
" Aku tadi habis pemotretan ma, jadi langsung kesini takut kelamaan nunggu semuanya. " jawab Diva asal, Diva nggak mau bikin mama nya marah dan tak mengijinkan tinggal di Apartemen sendiri lagi.
" Kamu memang wanita mandiri nak. Aku salut dengan mu. Pekerja keras. " Surya Ayah Aksa justru memuji Diva. Niat hati ingin membuat respon buruk, tapi justru mendapat pujian. Diva hanya tersenyum terpaksa.
Tak berapa lama Diva melihat sepasang kekasih memasuki ruangan itu.
Siapa lagi jika bukan Aksa dan Vania. Mereka jalan sejajar dengan tangan Aksa melingkar di pinggang Vania.
Terlihat senyum di kedua, tak ada raut gugup di wajah Vania. Terlihat santai dan terkesan anggun. Bahkan pakaian yang di pakai pun terkesan tertutup.
Nampak Andini syok dengan kedatangan Aksa yang dengan beraninya membawa gadis lain di dalam pertemuan tersebut.
Setelah memperkenalkan diri, Vania duduk diantara mereka. Nampak Aksa selalu lengket dengan nya.
" Senang bertemu dengan Anda Nona Diva. " ucap Vania, saat kedua mata mereka beradu.
" Senang bertemu dengan Anda Miss Van. Baru dua bulan yang lalu kita bertemu, akhirnya bisa bertemu kembali di sini ya Miss. " jawab Diva tersenyum dengan mengulurkan tangan kanan nya untuk berjabat.
Keduanya terseyum dan saling berjabat tangan.
Semula Puni terlihat begitu kecewa karena perlakuan Aksa, yang dengan percaya diri memperkenalkan kekasihnya di depan Diva.
Tapi setelah melihat Diva baik baik saja, dan justru sudah saling kenal dengan Vania, Puni pun kembali tenang. Puni hanya takut jika pertemuan ini melukai Diva, tapi ternyata tidak sama sekali.
Tampak Surya Papa Aksa menahan amarah, sangat terlihat di raut wajahnya. Berbeda dengan Arsyad, walau Arsyad kecewa namun ia tetap menjaga sikap, lagi pula Andini adalah teman Puni, istri tercinta nya. Ia tidak mau ada permusuhan setelah ini. Walau dalam hal ini Arsyad seolah di permainkan oleh keluarga Aksa. Namun ia mencoba tetap tenang.
Hening tidak ada percakapan selama proses makan malam ini. Setelah Acara selesai, terlihat Andini meminta maaf dan terlihat raut kecewa mendalam, atas kejadian ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
azhima
aksa y bodoh o on ya thorrrrr
2022-09-14
2
Pramita K
si aksa ini mustinya blg aja gak sih thor 😑😑😑
2022-06-14
3