2. Musibah dan Iklan

Gadis cantik dengan riasan dan pakaian sederhana, nampak enerjik berjalan cepat di trotoar Jakarta. Sedang membawa bungkusan berisi beberapa bok makanan yang sepertinya buru-buru. Sesekali berkelit, menghindar dari bertubrukan atau bergesekan saat berpapasan dengan sesama pengguna jalan dari arah berlawanan.

Langkahnya membelok pada area pertokoan yang ramai. Menuju minimarket Alfamart di sudut pertokoan. Rupanya gadis itu sedang mengantar makanan yang dipesan oleh beberapa pegawai Alfamart, melalui iklan yang diunggah pada media online miliknya.

Eril, nama gadis itu, sedang mencoba peruntungan dengan berjualan makanan online di sekitaran rumah yang disewanya. Eril adalah pendatang dari kota Surabaya. Dan hampir setahun belakangan ini, berpindah dan tinggal sementara di Jakarta. Selain mengadu nasib, Eril menyimpan satu tujuan yang membuatnya nekat mendatangi ibukota metropolitan, Jakarta.

"Total berapa, kak?" gadis kasir bertanya sambil menerima bungkusan bok dari Eril.

"Lima kotak, seratus ribu, kak..!" Eril menjawab jumlah total yang harus dibayarkan dengan bersemangat.

"Oke.. Ini..Terimakasih udah ngasih free ongkos kirimnya, kak. Semoga order yang didapat makin banter..!" gadis kasir tersenyum manis mengulur selembar ratus ribuan pada Eril.

"Sama-sama...terimakasih juga, kakak!" Eril melambai, bergegas keluar dari minimarket cepat-cepat. Berkejar waktu dengan para pelanggan berikutnya. Hari ini pesanan online yang masuk di media sosial onlinenya cukup ramai. Gadis itu sangat bersemangat karenanya.

Braakkk! Dubraakk!

Bersamaan bunyi itu, Eril telah berjongkok di tepi jalan sambil menutupi wajahnya. Lalu diturunkan pelan-pelan telapak tangannya. Dilihat ke arah asal suara nyaring tadi yang sekarang telah dikerumuni banyak orang. Eril berdegup, mungkin dirinyalah penyebab kerumunan orang itu. Mudah-mudahan tidak ada korban yang berarti.

Eril telah berdiri bersamaan dua orang lelaki yang datang ke arah tempatnya.

"Hai ..Deek! Kenapa tak berhati-hati saat menyeberang jalan?! Motorku menabrak gerobak donat milik bapak ini! Karena aku berusaha menghindar agar tak menabrakmu!" seorang bapak yang masih memakai helmet di kepala cukup bising memarahi Eril.

"Maaf ya pak..." Eril agak mengiba minta maaf, menyadari memang itu adalah sebab dari kelalaiannya.

"Minta maaf sih iya dimaafkan deek.. tapi ini ada urusannya. Gerobak donat milik bapak ini kaki-kakinya patah semua dan lihatlah, semua donat serta bumbunya semua tumpah ke jalan. Bagaimana itu deeek?!" bapak yang menabrak dengan sepedanya itu nampak pusing, bingung dengan jalan tengah bagaimana yang harus diambil.

Eril memandang pada arah gerobak yang masih terbalik. Memang dilihatnya banyak donat, meses, glaze serta aneka topping donat nampak tumpah ruah, menyebar di jalan sekitar gerobak ambruk.

"Kau harus mengganti kerugian jualanku hari ini, serta harga gerobakku yang rusak itu neng!" bapak penjual donat menumpahkan gundah biru hatinya pada Eril, gadis yang dianggap sebagai penyebab srnua musibah.

"Bukan gerobak donat saja, neng! Motor bapak juga bengkok, tidak bisa jalan lagi!" tambah laporan dari bapak pengemudi motor itu membuat Eril bertambah pening.

"Hu..hu...hu... Anting berlian yang baru ku beli juga hilang....jatuh entah kemana..sudah ku cari, tapi tak juga ku temukan..hu..hu.hu.." Seorang ibu-ibu sambil menangis ikut bergabung menambah aduan sebagai korban kehilangan perhiasan.

"Oh..Ibu ini sedang beli donat padaku saat kejadian itu, deek... " Aduh...Eril nampak memegangi kepalanya. Sepertinya akan pingsan saat mendengar berapa yang harus diganti ruginya dari klaim mereka bertiga.

Dua orang petugas kepolisian telah datang dan menjadi penengahnya. Mereka berempat telah dibawa bersama ke kantor polisi terdekat untuk mengambil kata mufakat bersama. Diakhir pertemuan, mereka semua bertanda tangan di atas materai. Dengan Eril menanggung beban mengganti kerugian serta kehilangan, sebesar seratus sembilan puluh lima juta rupiah untuk total ketiganya.

Meski dengan hati hampa dan pikiran kosong, Eril terpaksa menyanggupinya. Lebih baik dikejar hutang daripada dipenjara. Eril tak kan pernah bisa meninggalkan Evan lebih dari sehari pun. Evan, anak balita kesayangan, anak malang yang belum pernah punya ayah. Hanya darinyalah Evan mendapat perhatian dan merasakan kasih sayang. Jadi, Eril adalah single parent yang sangat penting bagi Evan.

****

****

"Erilll...naon tuh, mata sembab? Nangis?" teh Sulis membuka pintu dan menyambut dengan pertanyaan perhatiannya.

Teh Sulis adalah wanita paruh baya berasal dari Sunda. Yang diajak Eril untuk tinggal bersama di rumah sewa. Mereka telah tinggal satu rumah sudah hampir delapan bulan lamanya. Berawal saat Eril sering mengantar order makanan ke rumah teh Sulis. Saat-saat berakhirnya perjalanan rumah tangga teh Sulis bersama sang suami.

Dan akhirnya mereka berpisah dengan alasan teh Sulis tidak mampu memiliki anak di rahimnya. Sang suami telah memiliki wanita lain, dan teh Sulis memilih pergi dari rumah. Saat itulah Eril dengan tulus mengajak teh Sulis untuk tinggal bersama.

"Aku baru dapat musibah luar biasa, teh.." Eril telah melongok ke dalam kamarnya, sekedar memastikan bahwa balitanya tengah tertidur sangat pulas.

"Musibah apa tuh, Rill..?" teh Sulis ikut duduk bersebelahan dengan Eril, di lantai yang hanya beralas selembar karpet.

Eril bercerita pada teh Sulis dari awal kejadian, hingga berakhir dengan tanda tangannya di surat perjanjian ganti rugi. Eril juga menyebut total rupiah ganti rugi yang begitu besar, dan terpaksa telah disanggupinya.

Eril tidak menangis, ditahan sesak di dada tanpa menjatuhkan air matanya. Meski kali ini mendapat musibah yang luar biasa, setidaknya Eril telah biasa mendapat kesusahan hidup yang bertubi menyapa nasibnya.

Teh Sulis merangkul Eril dan menepuk-nepuk lembut punggungnya. Bermaksud ikut merasa kesedihan yang sedang Eril pikul.

"Semangat terus ya Rill.. Kuat dan sabar..jangan lupa itu. Semua masalah, pasti ada penyelesaian. Harus dilalui sambil berusaha mencari solusinya,,," teh Sulis mencoba menyemangati Eril dengan kata nasihatnya.

"Iya teh.. Terimakasih, teteh tetap ada untukku..juga buat Evan.." Eril membalas rangkulan teh Sulis dengan hati lebih lapang.

"Teh... Orderan berikutnya mana? Sudah siap antar belum?" Eril nampak kembali fokus pada aktivitasnya.

Tapi teh Sulis tak menjawab pertanyaan gadis itu. Nampak ada suatu hal yang sedang dipikirkan. Eril menatap heran pada teh Sulis yang sekarang justru sedang masuk dalam kamar.

Teh Sulis keluar lagi dari kamarnya dengan cepat. Membawa ponsel di tangan dengan wajah dihias sedikit senyuman.

"Rill..baca ini..Barangkali ingin nyoba.. Lumayan lho Rill,," teh Sulis menyodorkan ponsel pada Eril.

"Apaan tuh, teh?" sigap Eril meraih dan melihat tulisan di layar ponsel. Sebuah iklan yang menarik. Tapi berisi lowongan.. Lowongan cari istri. Eril akan tertawa, namun urung seketika saat dibaca jumlah imbalan yang tertera di pendapatan dalam iklan. Bagi Eril cukup besar, sangat berlebih jika untuk membayar ganti rugi. Wajah Eril berkerut serius, sepertinya tertarik untuk ikut.

Terpopuler

Comments

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

Thor PO Yo anak e Ajeng kae anak e Ben to... pengen ku sih ngono Thor...tp piye carane yo

2022-11-13

1

Novelable uwwu

Novelable uwwu

tak tinggali jejak -jejakku di kene thor..

2022-11-10

1

Elen Sonora Baganio

Elen Sonora Baganio

Thor semangat dong nulisnya.. sangat suka dgn karyamu😍

2022-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Carilah Istri !
2 2. Musibah dan Iklan
3 3. Lamar On Going
4 4. Lelaki Lapuk
5 5. VC Interview
6 06. Kabar Kopdar
7 7. Kopi Darat
8 8. Dinner
9 9. Hari Santai
10 10. Wanita Bawaan Mama
11 11. Namaku, Benn
12 12. Lolos Seleksi
13 13. Diskusi
14 14. Benn Sedang Sakit
15 15. Sepakat
16 16. Melunasi Tanggungan
17 17. Polisi Jovan
18 18. Anak Siapa?
19 19. Merasa Dikhianati
20 20. Dijemput Cepat
21 21. Di Kamar Benn
22 22. Sebelum Nikah
23 23. Baju Pengantin
24 24. Nikah Lalu Pulang
25 25. Hasrat Palsu
26 26. Mengulang Hasrat
27 27. Bekas Luka di Perut
28 28. Pulang
29 29. Diantarnya
30 30. Evan pun Demam
31 31. Ingin Bertemu
32 32. Evan dan Jovan
33 33. Berterus Terang
34 34. Benn Sudah Tahu
35 35. Kemalaman
36 36. Dibawa Benn
37 37. Tidak Siap
38 38. Obrol dan Bincang
39 39. Mertua Mulia
40 40. Sahabat Lama
41 41. Jangan Sentuh
42 42. Pilihan Menguntungkan
43 43. Manja Lebay
44 44. Telat Pulang
45 45. Terlihat Sangat Tampan
46 46. Pulang ke Puncak
47 47. Hasrat Palsu
48 48. Istri Bertuah
49 49. Interview
50 50. Bertemu Rika
51 51. Tidak Rela
52 52. Dokter Daniel
53 53. Rasa Nano-Nano
54 54. Terapi Terbaru
55 55. Terapi Terbaru
56 56. Semeja Bersama
57 57. Evan Digendong Benn
58 58. Bersama Daniel.
59 59. Pulang Pagi
60 60. Jujurlah
61 61. Lihatlah
62 62. Sahabat
63 63. Menjemput
64 64. Saling Jumpa
65 65. Berpisah Kembali
66 66. Tinggal Terpisah
67 67. Kian Jauh
68 68. Cincin Yang Sama
69 69. Three Years Ago
70 70. Susah Mengaku
71 71. Mengakui
72 72. Koma
73 73. Siuman?
74 74. Bangun
75 75. Pemulihan
76 76. Tak Sabar Pulih
77 77. Menepi Di Vila
78 78. Lupa Kamar
79 79. Tersangkut di Satu Kepala
80 80. Satu Kepala yang Keras
81 81. Pisah Ranjang
82 82. Pindah
Episodes

Updated 82 Episodes

1
1. Carilah Istri !
2
2. Musibah dan Iklan
3
3. Lamar On Going
4
4. Lelaki Lapuk
5
5. VC Interview
6
06. Kabar Kopdar
7
7. Kopi Darat
8
8. Dinner
9
9. Hari Santai
10
10. Wanita Bawaan Mama
11
11. Namaku, Benn
12
12. Lolos Seleksi
13
13. Diskusi
14
14. Benn Sedang Sakit
15
15. Sepakat
16
16. Melunasi Tanggungan
17
17. Polisi Jovan
18
18. Anak Siapa?
19
19. Merasa Dikhianati
20
20. Dijemput Cepat
21
21. Di Kamar Benn
22
22. Sebelum Nikah
23
23. Baju Pengantin
24
24. Nikah Lalu Pulang
25
25. Hasrat Palsu
26
26. Mengulang Hasrat
27
27. Bekas Luka di Perut
28
28. Pulang
29
29. Diantarnya
30
30. Evan pun Demam
31
31. Ingin Bertemu
32
32. Evan dan Jovan
33
33. Berterus Terang
34
34. Benn Sudah Tahu
35
35. Kemalaman
36
36. Dibawa Benn
37
37. Tidak Siap
38
38. Obrol dan Bincang
39
39. Mertua Mulia
40
40. Sahabat Lama
41
41. Jangan Sentuh
42
42. Pilihan Menguntungkan
43
43. Manja Lebay
44
44. Telat Pulang
45
45. Terlihat Sangat Tampan
46
46. Pulang ke Puncak
47
47. Hasrat Palsu
48
48. Istri Bertuah
49
49. Interview
50
50. Bertemu Rika
51
51. Tidak Rela
52
52. Dokter Daniel
53
53. Rasa Nano-Nano
54
54. Terapi Terbaru
55
55. Terapi Terbaru
56
56. Semeja Bersama
57
57. Evan Digendong Benn
58
58. Bersama Daniel.
59
59. Pulang Pagi
60
60. Jujurlah
61
61. Lihatlah
62
62. Sahabat
63
63. Menjemput
64
64. Saling Jumpa
65
65. Berpisah Kembali
66
66. Tinggal Terpisah
67
67. Kian Jauh
68
68. Cincin Yang Sama
69
69. Three Years Ago
70
70. Susah Mengaku
71
71. Mengakui
72
72. Koma
73
73. Siuman?
74
74. Bangun
75
75. Pemulihan
76
76. Tak Sabar Pulih
77
77. Menepi Di Vila
78
78. Lupa Kamar
79
79. Tersangkut di Satu Kepala
80
80. Satu Kepala yang Keras
81
81. Pisah Ranjang
82
82. Pindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!