Chapter 4 - Maximus Bass

Siang itu, Dona dan Kate memutuskan untuk makan siang bersama di kantin. Dona mengenal Kate dengan dekat baru sekitar 1 tahun ini, dan temannya ini adalah termasuk junior dalam perusahaan. Wanita itu baru join dengan perusahaan sekitar 2 tahun ini. Mereka akhirnya dekat, ketika Kate meminta bantuan Dona ketika wanita itu kesulitan meminta approval dari Pak Aiden.

"Akhir-akhir ini, aku jarang bertemu dengan Pak Aiden."

Kate memulai pembicaraan. Sepertinya memang pembawaan alami, seseorang yang bekerja di departemen HR biasanya akan mengetahui gosip-gosip terkini mengenai karyawannya.

Menyuapkan makanannya ke dalam mulut, Dona hanya mengangkat kedua bahunya. "Entahlah. Aku juga sepertinya memang sudah lama tidak berjumpa dengannya."

"Kapan kau terakhir kali menemuinya?" Kate bertanya dengan mulut sedikit penuh.

Mengernyitkan kedua alisnya, Dona meminum air mineralnya. "Hem... sebulan yang lalu?"

Pembicaraan mereka kemudian terhenti, ketika keduanya akhirnya berkonsentrasi pada makanan di depan mereka. Beberapa saat kemudian, Dona yang sedang memakan jeruk tampak memperhatikan Kate yang hanya mengaduk-aduk makannya sejak tadi. Sepertinya ada yang mengganggu temannya itu.

"Kau kenapa?"

Mendongak kaget, Kate hanya menggeleng pelan. "Tidak. Tidak ada apa-apa."

Mulai membaca ekspresi temannya, Dona terkekeh pelan. "Jangan katakan kalau kau naksir Pak Aiden."

Kedua pipi Kate yang memerah sudah menjawab pertanyaan tadi.

"Ti- Tidak..."

"Kalau kau naksir padanya, sepertinya sainganmu akan berat."

Kata-kata itu membuat Kate mendengus. "Ya. Aku tahu. Maksudmu si Michelle Green, kan?"

Dona semakin tertawa keras. "Ya. Orang itu."

Wanita itu melirik makanan Kate yang sudah tidak menarik lagi. "Kau sudah selesai? Lebih baik kita segera kembali ke ruangan sekarang."

Menatap piringnya tanpa selera, Kate pun mengangguk menyetujui.

Keduanya pun akhirnya mulai bangkit dari duduk mereka, dan berjalan pelan menuju lift.

Sambil menunggu lift, Kate menoleh pada Dona. Melihat situasi yang cukup sepi, wanita itu sedikit berbisik untuk bertanya. "Omong-omong. Apa kau pernah bertemu dengan Tuan Bass?"

Mengerjapkan matanya, Dona menoleh pada Kate. "Bass? Maksudmu Maximus Bass?"

Temannya mengangguk semangat. "Kau pernah bertemu dengannya?"

Maximus Bass adalah owner dari MB Company. Orang itu termasuk salah satu pengusaha muda yang cukup sukses di Eropa. Meski MB Company adalah perusahaan berbasis IT, tapi tangan-tangannya sudah menjelajah ke berbagai lini bisnis lain. Dari mulai transportasi, telekomunikasi dan terakhir, finance. Hal ini membuat perusahaan ini sudah menjadi decacorn company dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Dan sepertinya kurang dari 15 tahun, status hectocorn bukan hanya menjadi impian lagi.

Hal yang menjadi pertanyaan banyak orang, Maximus Bass hampir tidak pernah menampakkan dirinya secara publik selama ini. Untuk kegiatan yang melibatkan media, hampir selalu Aiden Brasco yang tampil di depan umum dan menjadikan pria itu seolah bayangan dari atasannya.

Banyak yang mengatakan kalau Maximus Bass berasal dari kalangan keluarga terpandang di Eropa. Tapi ada juga yang mengatakan kalau latar belakangnya tidak jelas. Yang pasti, keluarga Bass bukanlah keluarga yang cukup punya nama sebelumnya. Rumor ini tentunya membuat sedikit pandangan kurang sedap terhadap owner dari MB Company tersebut, tapi tampaknya hal ini tidak mengganggunya karena sampai sekarang pun, belum ada klarifikasi apapun dari pemilik perusahaan itu.

Satu hal yang pasti mengenai orang itu adalah bahwa rambutnya berwarna tembaga. Tapi hal ini pun masih belum jelas, mengingat orang-orang ini pun hanya pernah melihatnya sekilas saja atau dari belakang.

Intinya tidak ada yang tahu pasti mengenai fisik pria yang bernama Maximus Bass, kecuali bahwa usianya 37 tahun, belum menikah dan ia lulusan dari UCLA di Amerika. Selain itu, ia juga terkenal dengan kemampuan berbahasa asingnya. Dikatakan kalau ia menguasai bahasa Inggris, Italia, Jerman, Perancis dan Mandarin. Tapi lagi-lagi, hal ini masih sebatas rumor karena belum ada satu pun yang pernah berbicara langsung padanya terkecuali para pebisnis kelas atas.

Dan kembali, kalangan elite tidak akan suka bergosip dengan kalangan rendah. Jadi semua informasi mengenai mereka, hanya akan beredar di kalangan mereka saja. Sungguh disayangkan.

Memang sungguh sangat disayangkan, karena bahkan karyawan yang bekerja di bawahnya pun tampaknya belum pernah ada yang bertemu dengan dirinya. Mereka yang berkesempatan bertemu dengannya hanyalah para petinggi dan juga para programmer, karena Maximus langsunglah yang memegang project di MBC. Bahkan Dona yang sudah bergabung hampir 4 tahun belum pernah melihat ujung hidung pria itu.

Pertanyaan dari Kate membuat Dona menggelengkan kepalanya malas.

"Pertanyaan macam apa itu, Kate? Tanpa kau tanyakan pun, sudah jelas tidak ada satu pun karyawan di sini yang pernah bertemu dengan dirinya. Terkecuali Pak Aiden Brasco sendiri, petinggi lain atau pun programmer. Tapi kau tahu, kalau orang-orang itu adalah orang-orang soliter yang tidak suka bergosip."

Kate menepuk dahinya sendiri, menyadari keb*dohannya.

Pintu lift yang terbuka, membuat keduanya langsung masuk dan mengambil tempat di pojokan belakang.

Kembali menoleh pada Dona, Kate berbisik pelan pada temannya. "Apa kau tidak penasaran?"

Sedikit mundur karena lift mulai penuh, Dona menatap Kate di sampingnya. "Penasaran mengenai apa?"

"Mengenai owner kita itu."

Dona memandang ke depan dan menggeleng pelan, menjawab pertanyaan Kate. "Tidak."

Kepala Kate meneleng ke arah Dona dan alisnya berkerut dalam. "Sama sekali tidak?"

Pertanyaan itu dijawab dengan anggukan tegas. "Sama sekali tidak."

Jawaban itu membuat Kate kecewa dan menyenderkan badannya ke belakang. "Wow. Kenapa?"

"Apa gunanya mencari tahu kehidupan orang yang tidak ada hubungannya dengan kita, Kate? Tidak ada gunanya sama sekali. Apalagi kita tahu, kalau kemungkinan besar kita tidak akan pernah bertemu dengan orang tersebut. Sama halnya dengan mencari tahu kehidupan seorang artis, tanpa pernah berkesempatan untuk bertemu dengannya. Menurutku, tidak ada gunanya sama sekali."

Lugasnya jawaban itu membuat Kate terperangah. "Kau orang yang sangat dingin, Don."

Komentar itu hanya membuat Dona tersenyum samar. "Aku hanya mengatakan kenyataan. Masih banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan, dibanding mencari tahu tentang seseorang yang tidak ada kaitannya dengan kita."

Benar. Saat ini fokusnya adalah untuk menemukan pelaku kejadian 5 tahun lalu. Orang yang telah membuat hidupnya porak-poranda. Meski ia telah tahu orangnya, tapi cara menjebloskan orang itu ke tempat yang seharusnya masih menjadi tanda tanya besar bagi dirinya.

Pemikiran ini membuat emosi Dona menjadi naik kembali, dan ia menggigit bibir bawahnya kuat.

Suara denting lift yang kencang membuat kesadaran Dona kembali. Sebisa mungkin, ia memasang ekspresi yang biasa ditampilkannya sehari-hari.

Sambil tersenyum, ia menoleh pada Kate yang masih tercenung.

"Ayolah Kate. Jangan terlalu kecewa seperti itu. Aku mungkin malas untuk mencari tahu, tapi bukannya tidak mau untuk mendengarkan gosip-gosip yang beredar di kantor. Kalau kau butuh teman untuk berdikusi masalah lelaki, aku bersiap untuk mendengarkan."

Dona tertawa mendengar perkataannya sendiri. Untungnya di lift hanya tinggal mereka berdua.

Sambil ikut terkekeh, Kate menggelengkan kepalanya. "Kau memang gila. Aku tidak tahu bagaimana bisa berteman dengan dirimu, Don. Kau seperti bukan wanita saja."

Melangkah keluar dari lift, Dona mengerling pada temannya.

"Oh temanku yang baik... Aku ini seorang wanita tulen. Hanya saja, memang belum ada pria yang mampu untuk membuat kewanitaanku bangkit selama ini."

Perkataan Dona, membuat kedua wanita itu terkekeh pelan.

Dan sepanjang sore itu, percakapan mengenai Maximus Bass sudah benar-benar hilang dari benak Dona.

Terpopuler

Comments

another Aquarian

another Aquarian

Anthony = Maximus Bass?

2022-07-30

0

catdoll_11

catdoll_11

yok ditunggu updatennya yoookk...

2022-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Blurb & Disclaimer
2 Chapter 1 - The Beginning
3 Chapter 2 - First met
4 Chapter 3 - You & I
5 Chapter 4 - Maximus Bass
6 Chapter 5 - Gia
7 Chapter 6 - Her past
8 Chapter 7 - His plan
9 Chapter 8 - Who is he?
10 Chapter 9 - The real him
11 Chapter 10 - His wish
12 Chapter 11 - One of The Berlusconi
13 Chapter 12 - Bass vs Berlusconi
14 Chapter 13 - Anxious
15 Chapter 14 - Stranger man
16 Chapter 15 - Hello...!
17 Chapter 16 - I can't wait anymore!
18 Chapter 17 - Memory
19 Chapter 18 - New Year
20 Chapter 19 - I don't want to be your brother
21 Chapter 20 - Surprise...!?
22 Chapter 21 - (Un)happy hug
23 Chapter 22 - Tactical plans
24 Chapter 23 - Happy hug
25 Chapter 24 - You're beautiful, but...
26 Chapter 25 - Resolution
27 Chapter 26 - First kiss
28 Chapter 27 - Guilt
29 Chapter 28 - I miss you
30 Chapter 29 - Too precious to hold on...
31 Chapter 30 - Death, and more death
32 Chapter 31 - Confession
33 Chapter 32 - The Man in The Shadow
34 Chapter 33 - Our destiny
35 Chapter 34 - (Bad) destiny
36 Chapter 35 - Alter identity
37 Chapter 36 - Saying goodbye
38 Chapter 37 - His willingness
39 Chapter 38 - Obsession or Love?
40 Chapter 39 - I love her
41 Chapter 40 - Crack...!?
42 Chapter 41 - I won't let you go again...!?
43 Chapter 42 - Love & Tragedy
44 Chapter 43 - Necklace
45 Chapter 44 - She is near me
46 Chapter 45 - Finally, I found you...!
47 Chapter 46 - I love you, but goodbye...
48 Chapter 47 - Heart broken
49 Chapter 48 - His biggest regret
50 Chapter 49 - I'm a wreck without you...
51 Chapter 50 - Silver lining
52 Chapter 51 - I' m (not) losing you
53 Chapter 52 - Negotiation with The Butcher
54 Chapter 53 - Chain of destiny
55 Chapter 54 - My first mission. For you...
56 Chapter 55 - Alessandro & Isabelle (1)
57 Chapter 56 - Alessandro & Isabelle (2)
58 Chapter 57 - Amadeo Berlusconi
59 Chapter 58 - Sibling rivalry
60 Chapter 59 - Sign from Above
61 Chapter 60 - Decision
62 Chapter 61 - Verdict
63 Chapter 62 - Execution from The Butcher
64 Chapter 63 - The truth
65 Chapter 64 - Try to let go
66 Chapter 65 - Unexpected sign
67 Chapter 66 - Her wrath
68 Chapter 67 - Her regret
69 Chapter 68 - Band of brothers
70 Chapter 69 - Forgiveness
71 Chapter 70 - A broken man
72 Chapter 71 - Her s***ction
73 Chapter 72 - His injury
74 Chapter 73 - D*rty mind
75 Chapter 74 - Love & L*st
76 Chapter 75 - Reconsiliation
77 Chapter 76 - Jealousy
78 Chapter 77 - Her insecure
79 Chapter 78 - Chaos
80 Chapter 79 - Descendant
81 Chapter 80 - The wedding
82 Chapter 81 - Her forgiveness
83 Chapter 82 - Husband & Wife
84 Chapter 83 - New Family
85 Chapter 84 - The memory
86 Epilog
87 Pengumuman karya baru
88 Promo Karya Terbaru 2023
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Blurb & Disclaimer
2
Chapter 1 - The Beginning
3
Chapter 2 - First met
4
Chapter 3 - You & I
5
Chapter 4 - Maximus Bass
6
Chapter 5 - Gia
7
Chapter 6 - Her past
8
Chapter 7 - His plan
9
Chapter 8 - Who is he?
10
Chapter 9 - The real him
11
Chapter 10 - His wish
12
Chapter 11 - One of The Berlusconi
13
Chapter 12 - Bass vs Berlusconi
14
Chapter 13 - Anxious
15
Chapter 14 - Stranger man
16
Chapter 15 - Hello...!
17
Chapter 16 - I can't wait anymore!
18
Chapter 17 - Memory
19
Chapter 18 - New Year
20
Chapter 19 - I don't want to be your brother
21
Chapter 20 - Surprise...!?
22
Chapter 21 - (Un)happy hug
23
Chapter 22 - Tactical plans
24
Chapter 23 - Happy hug
25
Chapter 24 - You're beautiful, but...
26
Chapter 25 - Resolution
27
Chapter 26 - First kiss
28
Chapter 27 - Guilt
29
Chapter 28 - I miss you
30
Chapter 29 - Too precious to hold on...
31
Chapter 30 - Death, and more death
32
Chapter 31 - Confession
33
Chapter 32 - The Man in The Shadow
34
Chapter 33 - Our destiny
35
Chapter 34 - (Bad) destiny
36
Chapter 35 - Alter identity
37
Chapter 36 - Saying goodbye
38
Chapter 37 - His willingness
39
Chapter 38 - Obsession or Love?
40
Chapter 39 - I love her
41
Chapter 40 - Crack...!?
42
Chapter 41 - I won't let you go again...!?
43
Chapter 42 - Love & Tragedy
44
Chapter 43 - Necklace
45
Chapter 44 - She is near me
46
Chapter 45 - Finally, I found you...!
47
Chapter 46 - I love you, but goodbye...
48
Chapter 47 - Heart broken
49
Chapter 48 - His biggest regret
50
Chapter 49 - I'm a wreck without you...
51
Chapter 50 - Silver lining
52
Chapter 51 - I' m (not) losing you
53
Chapter 52 - Negotiation with The Butcher
54
Chapter 53 - Chain of destiny
55
Chapter 54 - My first mission. For you...
56
Chapter 55 - Alessandro & Isabelle (1)
57
Chapter 56 - Alessandro & Isabelle (2)
58
Chapter 57 - Amadeo Berlusconi
59
Chapter 58 - Sibling rivalry
60
Chapter 59 - Sign from Above
61
Chapter 60 - Decision
62
Chapter 61 - Verdict
63
Chapter 62 - Execution from The Butcher
64
Chapter 63 - The truth
65
Chapter 64 - Try to let go
66
Chapter 65 - Unexpected sign
67
Chapter 66 - Her wrath
68
Chapter 67 - Her regret
69
Chapter 68 - Band of brothers
70
Chapter 69 - Forgiveness
71
Chapter 70 - A broken man
72
Chapter 71 - Her s***ction
73
Chapter 72 - His injury
74
Chapter 73 - D*rty mind
75
Chapter 74 - Love & L*st
76
Chapter 75 - Reconsiliation
77
Chapter 76 - Jealousy
78
Chapter 77 - Her insecure
79
Chapter 78 - Chaos
80
Chapter 79 - Descendant
81
Chapter 80 - The wedding
82
Chapter 81 - Her forgiveness
83
Chapter 82 - Husband & Wife
84
Chapter 83 - New Family
85
Chapter 84 - The memory
86
Epilog
87
Pengumuman karya baru
88
Promo Karya Terbaru 2023

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!