Kondisi keuangan yang tak kunjung membaik memaksa Bakri untuk memecat beberapa karyawannya . Tinggal dua orang saja yang masih dipertahankannya, satu untuk menjaga toko dan satu untuk jadi asistennya di lapangan.
Bakri turun tangan sendiri dalam pengerjaan proyek kecil kecilannya, untuk mengurangi pengeluaran gaji teknisi . Alhasil Khairani juga harus turun tangan mengawasi toko. Begitulah kesepakatan mereka agar tidak terlalu memperburuk keadaan.
Setelah selesai memasak dan bersih bersih Khairani bersiap berangkat ke toko dengan menggunakan ojek online . Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi. Dengan menggunakan gamis ungu dan khimar lebar yang berwarna soft pink . Tak lupa dia membawa rantang untuk makan siang suami tercintanya.
Sesampainya di depan toko setelah membayar ojeknya ,Khairani melangkah menuju toko yang sudah dibuka dari pagi oleh Bakri. Entah karena terik matahari atau kecapean sesampainya Khairani di pintu, tiba tiba dia merasa pusing dan hampir oleng.
Beruntung ada gagang pintu tempat berpegang, hingga dia bisa menguasai diri supaya tidak terjatuh. Melihat istri bosnya kelihatan tidak baik baik saja, karyawan toko yang bernama Luki bergegas mendekat .
"Ibu kenapa.. ? Ibu sakit..? ,duduk dulu bu biar saya ambilkan minum " Ujar Luki.
"Terimakasih Ki.. ibu dak papa agak pusing aja, " Balas Khairani .
"Bapak sudah ke lapangan Ki.. ?
"Udah bu... kira kira jam setengah sembilan tadi, ini minum dulu buk . Apa perlu saya telepon bapak bu ? " Tawar Luki .
" Eeh jangan, Ki . Ibu baik baik aja, nanti juga sembuh sendiri, ya udah ibu ke dalam dulu, kamu beres beresnya lanjutin aja. " Khairani pun melangkah pelan menuju meja yang ada di sudut ruangan. Luki melanjutkan kerjaannya yang sempat tertunda.
Entah kenapa beberapa hari ini Khairani sering merasa pusing, tetapi selalu diabaikannya saja. Tak mau terlalu memikirkannya. Selagi masih mampu bekerja tidak masalah baginya, Cukup makan yang cukup dan istirahat sebentar nanti juga segar kembali.
Ketika selesai solat zuhur ,tiba tiba khairani dikagetkan oleh lengan kokoh yang melingkar di pinggangnya, siapa lagi kalau bukan suaminya yang ditunggu dari tadi.
" Abang.. bikin kaget aja, kirain siapa " disahuti dengan cengiran saja oleh Bakri ." Abang udah lama...? udah sholat.. ? Atau mau makan dulu ? "
" Abang baru datang, usah sholat di mushola dekat lokasi proyek, dan sekarang mau makan . Lain kali nanya nya satu satu Ran , biar abang dak sesak napas jawabnya apa " Jawab Bakri.
"Baik pak bos , jangan cemberut gitu jadi pengen nyubit aku nya " kata Khairani sambil terkekeh. " Yuk makan sini bang, biar aku siapkan makanannya. "
Bakri duduk seraya menatap Khairani yang sedang membuka rantang satu per satu, tapi ada sesuatu yang membuat keningnya mengkerut seraya berkata" Ran kamu sakit , muka mu pucat .
" Aku baik baik saja bang.. cuma agak pusing dikit tadi, tapi sekarang udah baikan, mungkin karena lapar bang... yuk makan lapar nih " jawabnya sambil tersenyum menutupi rasa gugupnya.
Bakri akhirnya makan, tanpa rasa curiga. Sementara Khairani berusaha terlihat santai, padahal banyak kekhawatiran yang berusaha ditutupinya. Pikirannya dipenuhi oleh kemungkinan yang ditakutinya.
Keesokan harinya.....
Setelah Bakri dan anak anaknya berangkat, Khairani bergegas keluar rumah menuju apotek yang berjarak sekitar sekitar 150 m dari rumahnya.
" Dek ada tespek yang biasa ? "
" Ada Kak, mau berapa... " tanya balik penjaga apotek itu .
" Dua aja deh, berapa harganya... " Tanya Khairani
" Sepuluh ribu Kak . "Khairani menyodorkan uang dua puluh ribu rupiah , setelah menerima kembalian Khairani pun bergegas kembali kerumah.
Dengan perasaan yang bercampur aduk Khairani masuk ke kamar mandi.
Setelah menunggu sepuluh menit akhirnya dia memberanikan diri untuk melihat alat tes kehamilan itu. Keringat dingin pun mulai mengucur membasahi keningnya .
Apa yang ditakutinya akhirnya terjadi . Khairani hamil....
Dua garis merah terpampang nyata didepan matanya yang mulai meneteskan cairan bening.
"Yaa Rabb..... bukannya aku tak bersyukur, cuma waktunya kurang tepat... ampuni aku tau Rabb... apa yang harus aku lakukan.... aku tak ingin membebani suamiku saat ini... aku takut ini akan membebaninya dengan masalah baru... Yaa Rabb bantu aku menyelesaikan setiap masalah yang ada... "
Khairani mengakhiri doanya di waktu Dhuha pagi ini .Tidak ada tempat mengadunya saat ini selain kepada pemilik kehidupan ini . Setelah melipat alat sholatnya dia bergegas bersiap untuk berangkat ke toko karena matahari sudah mulai meninggi.
Di toko Khairani duduk sambil berpikir langkah apa yang harus dilakukan nya. Banyak hal yang dipertimbangkan nya saat ini. Apakah Bakri menerima kehamilannya berhubung kondisi ekonomi yang bermasalah .
Bagaimana kalau kehamilan ini membuat dia drop seperti kehamilan sebelumnya. Otomatis dia tidak bisa membantu Bakri, yang ada dia akan menyusahkan suaminya. Untuk menyampaikan kehamilan ini saja dia tak berani, takut suaminya kepikiran dan mengganggu konsentrasinya di lapangan dan bisa membahayakan nyawanya.
Khairani yang over thinking dengan segala kemungkinan akhirnya hanya bisa menghembus kan napas dengan kasar.
Tapi Khairani tak bisa pungkiri ada perasaan bahagia disudut hatinya, ketika menyadari ada nyawa baru di dalam dirinya setelah sembilan tahun lebih tidak merasakan perasaan seperti ini. Sambil mengusap pelan perut datarnya seraya berkata .
" Bukan bunda menolak kehadiran mu...hanya saja bunda khawatir hadir mu tidak disaat yang tepat, tapi percayalah bunda akan menjagamu dengan baik " Khairani bergumam.
" Selamat datang di perut bunda nak ,baik baik yaa disana. Bunda sayang kamu....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berusaha
2023-02-01
0
QQ
Semoga dengan kehadiran calon debay nanti akan memberikan berkah tersendiri bagi keluarga mu Khairani 🙏🙏🙏
2022-10-07
1
QQ
Hamidun kah Khairani????
2022-10-06
1