Kondisi yang tidak kunjung membaik membuat Bakri makin pendiam.
Pada dasarnya Bakti adalah sosok yang kaku, irit bicara dan jarang senyum, tetapi dia adalah figur pria rumahan, tak suka keluyuran dan nongkrong .
Hari harinya hanya dihabiskan buat bekerja dan di rumah saja.
Bakri memang bukan seorang suami romantis, tapi dia sangat mencintai istrinya. Khairani juga sudah memahami itu sejak dulu. Selama masa pernikahan mereka tak sekalipun Khairani pernah diberi kejutan atau hadiah, bagi Bakti memberikan semua penghasilannya adalah hadiah terhebat seorang suami.
Yah... itulah Bakri
Sudah beberapa malam ini Khairani tidak lagi mendapatkan pelukan disaat tidur, karena suaminya lebih suka tidur telentang dengan satu tangan dikeningnya. Begitu juga malam ini...
Dengan berlahan Khairani menggeser tubuhnya mendekati suaminya, lalu didekapnya erat tubuh hangat itu dari samping, sehingga Bakri yang sebenarnya belum tidur menoleh kearah istrinya .
Kedua pasang mata yang saling tatap penuh rindu itu terpaut sejenak beberapa detik.
" Belum tidur Ran.. " ucap Bakri sambil merubah posisi dan membalas dekapan sang istri ."
"Maaf mengabaikan mu... " kecupan hangat mendarat dikening Khairani .
"Semua ini terasa berat bagi ku, kerja keras ku terasa sia sia, susah payah aku membangunnya, dan hancur sekejap mata " Keluh Bakri
" Tidak ada yang hancur bang... cuma butuh diperjuangkan sedikit lagi, butuh usaha sedikit keras lagi, dan perbanyak sabar . Semangatlah bang jangan begini, kita hadapi bersama sama, jangan terlalu keras pada dirimu . Aku takut abang terlalu larut dalam masalah sehingga lupa menjaga dirimu sendiri . Aku masih butuh abang ,begitupun anak anak " tetesan bening disudut mata Khairani pun merebak.
" Maafkan abang Rani..maaf ." Diusapnya lembut dipipi Khairani yang sudah basah oleh air mata . Kecupan kecupan kecil di pipi dan di kening Khairani membangkitkan rasa yang telah lama tidur dalam diri mereka , kegiatan yang telah lama tidak mereka lakukan.
L*****n dan d*****h mulai terjadi diruang hangat mereka, hingga dekapan penuh cinta pun tak dapat dihindari lagi, diakhiri dengan er****nga dari pasangan suami istri yang sudah matang itu.
" Terimakasih sayang.. " Bakri memeluk istrinya erat sambil memejamkan matanya, meresapi hangat tubuh kecil dalam dekapanya yang telah beberapa hari ini tak lagi dia anggap ada. Terlalu larut dalam lamunannya sendiri ,sehingga lupa ada kewajiban lain yang dia abaikan.
Khairani tidak lagi mampu menjawab ungkapan suaminya, dia hanya membalas dengan anggukan kepala didalam dekapan Bakri, dan mata lelah itupun terlelap dalam kelegaan rindu yang terbalaskan.
Seberat apupun masalah yang kita hadapi, percayalah... akan ada jalan penyelesaiannya ,tinggal selalu berusaha, sabar dan berdoa. Itulah prinsip yang selalu Khairani tanamkan dalam hatinya, agar dapat menjalani hidup dengan baik dan tenang.
Keyakinan yang tumbuh dengan sendiri dalam dirinya karena ditempa sedemikian rupa dalam kehidupannya.
khairani yang tumbuh dalam keluarga yang broken home ,yang mengalami hidup susah dan banyak menelan pahitnya hidup ,menjadikannya sosok yang kuat dan penyabar.
Dia harus ikut mencari uang diusianya yang masih teramat belia, untuk membantu ibunya yang berperan sebagai ibu dari tiga anak tanpa suami .
Aura positif yang Khairani tularkan kepada orang orang disekitarnya menjadi daya tarik tersendiri dalam dirinya. Hal itu juga yang memikat hati Bakri kala itu.
Khairani hanya gadis biasa yang sederhana, kulitnya kuning cendrung kecokelatan .
Dia bukan gadis yang cantik, seksi, dan glowing seperti teman teman kantornya kala itu. Memiliki wajah yang standar SNI, dengan hidung mancung, dan mata bulat, tapi banyak orang menyukainya karena keramahan dan sifat mudah akrab dengan orang lain .
Kesibukan pagi ini telah berlangsung seperti biasa di rumah sederhana dan itu, kehebohan rutinitas pagi, hidangan pagi sederhana dan ocehan bersahutan dari Fariz dan Alma , mewarnai pagi ini.
Seperti biasa Bakri selalu menghampiri istri nya di dapur sebelum berangkat seperti biasanya, sambil memeluk Khairani dari belakang dia bekata....
"Rani... terimakasih telah menjadi istri dan ibu yang baik untukku dan anak anak... selalulah seperti ini menjadi sumber energi buat keluarga kita dengan aura positif yang kamu tebarkan dalam hidupku.. "
"Abang dan anak anak adalah hidupku, prioritas ku, dunia ku... kalianlah semangat ku... jangan berlebihan mengangapku.. "balas Khairani lalu membalikan badannya menghadap Bakri seraya mengecup pipi suaminya itu .
Bakri pun membalas dengan kecupan dibibir Khairani dan tersenyum, melonggarkan dekapannya.
" Istriku selalu rendah hati , baiklah abang jalan dulu assalamualaikum ...." Ucapnya sambil tersenyum dan melangkah pergi.
"Waalaikumussalam....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
ada yah wajah standar SNI, hahahahahaa, bisa banget authornya
2024-02-10
1
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-02-01
0
QQ
Wah jadi penasaran dengan wajahnya Khairani yang memiliki sertifikat berlabel SNI dari si author 😁😁😁✌️
2022-10-06
1