Senja mulai menyapa para penduduk bumi untuk memberitahukan kalau malam akan kembali datang.
Dirumah mewah keluarga Winandra, semua orang telah bersiap duduk dikursi masing-masing sambil menunggu mama Deeva menyajikan makan malam. mereka juga menunggu Aleta yang belum menampakkan batang hidungnya.
"dimana Aleta ?" tanya papa Arsen.
"biasa lah. anak itukan kalau dirumah pasti tidur." jawab mama Deeva sambil meletakkan makanan dibantu oleh bi Eni. pembantu mereka.
"apa tadi dia gak kuliah ?" tanya Dareen. kakak Aleta.
"katanya dosennya gak masuk. padahal tadi dia udah buru-buru ke kampus sampai gak mandi." fitnah mama Deeva.
"siapa bilang aku gak mandi ?" teriak Aleta dari atas tangga yang merasa tidak terima. enak saja mamanya memfitnah dia sekejam itu.
Sedangkan mama Deeva tidak menanggapi ocehan anaknya. dia beralih duduk disebelah suami tercinta.
"jorok loh dek kalau kuliah gak mandi." ucap Dareen.
"hah. enak aja gak mandi. aku tuh mandi walau cuma 5 menit." gerutu Aleta sambil duduk disebelah kakaknya.
"terus apa bedanya sama gak mandi kalau cuma 5 menit." tambah mama Deeva.
"yah pokoknya kan mandi." ucapnya tak peduli.
"iya iya sudah lah." papa Arsen menengahi mereka. bisa sampai pagi kalau terus dibiarkan.
Kemudian mereka menyantap hidangan yang telah tersedia di meja makan. Aleta terlihat sangat menikmati makanannya. padahal tubuhnya begitu mungil tapi makannya banyak. sungguh wanita yang sangat merugikan.
"Dareen. setelah ini ikut papa keruang kerja." ucap papa Arsen disela-sela makannya.
Sedangkan Dareen hanya menganggukkan kepalanya menjawab ajakan papanya.
"kak Dareen. besok kakak libur kan ?" tanya Aleta. biasanya kalau hari sabtu dan minggu Dareen memang tidak pernah pergi ke kantor.
"kenapa ?" tanyanya sambil melihat kearah Aleta.
"kita ke pantai yuuk. udah lama gak kesana." ajak Aleta. dia sudah semangat saat membayangkan menyelam bersama para ikan.
"liat besok ya." ucap Dareen. sepertinya ada sesuatu yang akan dia lakukan.
Hmm... Aleta hanya berdehem saja.
Selepas makan, Dareen dan papa Arsen pergi keruang kerja. sementara Aleta memilih untuk duduk ditaman samping rumah. tak berselang lama terlihat mama Deeva ikut bergabung dengannya.
"Aleta..." panggil mama Deeva.
"hmm.."
"apa kakakmu punya pacar ?" tanyanya.
"kayaknya enggak" jawab Aleta sambil tetap melihat ke arah ponselnya.
"hah. dia sudah berumur 26 tahun. tapi belum pernah punya pacar." kata mama Deeva pelan. sepertinya dia ingin cepat-cepat punya menantu.
"kata kakak dia mau fokus mengembangkan perusahaan keluarga dulu." ucap Aleta sambil meletakkan ponselnya diatas meja.
"iya tapikan dia bisa mengembangkannya sambil menikah." balas mama Deeva.
Sebenarnya mama Deeva sedikit khawatir melihat Dareen. dia jauh berbeda dari segi sifat dengan Aleta. Dareen lebih tertutup dan jarang bicara. kalaupun bicara hanya tentang pekerjaan saja. atau memang terkadang dia bicara pada adiknya.
"mama gak usah khawatir. kalau jodoh pasti gak kemana kan." kata Aleta. dia tau apa yang sedang dipikirkan mamanya itu.
"lagipula kakak masih normal kok." tambahnya lagi.
"emang siapa yang bilang kalau kakakmu gk normal. sembarangan." omel mama Deeva.
Sedangkan Aleta hanya manyun mendengar omelan mamanya.
"kalau kau sendiri, udah punya pacar ?" tanya mama Deeva. sepertinya dia memang udah kebelet punya mantu.
"mama. aku aja masih sering pipis ditempat tidur. masa iya punya pacar." gerutu Aleta. dan seketika...
Plak. pukulan melayang kekepalanya. membuatnya harus kembali mengusap kepalanya yang terasa panas.
"besok aku mau ke kantor polisi." ucap Aleta. dia heran kenapa mamanya yang satu ini senang sekali memukul kepalanya.
(lah mamamu kan memang cuma satu 🙄)
Sementara itu diruang kerja, papa Arsen tengah membahas masalah yang sangat penting bersama Dareen. kening mereka terlihat berkerut menandakan kalau masalah yang terjadi lumayan berat.
"bagaimana ini Dareen. kalau terus seperti ini perusahaan bisa bangkrut." ucap papa Arsen frustasi.
"tenanglah pa. aku akan mencoba mencari investor untuk menanggulangi nya. kita akan mencoba untuk menaikkan kembali nilai saham kita." Dareen mencoba untuk menenangkan papanya walau hatinya juga merasa khawatir.
"baiklah." ucap papa Dareen kemudian.
Selepas itu, Dareen keluar dari ruang kerja papanya dan berjalan ke arah kamar.
"hah. apa yang harus aku lakukan ?" gumamnya.
Hahahaha... suara gelak tawa terdengar keras sampai menusuk indra pendengarannya. Dareen melihat dari jendela kamar. terlihat Aleta sedang bersenda gurau dengan mama dan juga pembantunya. memang kamarnya tepat berada disamping taman tempat Aleta berada.
"kakak akan berusaha keras untuk menyelesaikannya Aleta." gumamnya sambil tersenyum saat melihat kelucuan yang dilakukan sang adik tercinta.
Beberapa hari ini telah terjadi masalah diperusahaan keluarga Winandra yang berakibat menurunnya harga saham. juga banyaknya para investor yang menarik kerja sama mereka karna mereka takut kalau perusahaan itu menjadi bangkrut. itu sebabnya Dareen dan papanya kewalahan untuk menyelesaikannya. pasalnya semua proyek yang mereka terima selalu beralih ke perusahaan yang lain. dan mereka yakin kalau ada orang yang sengaja melakukannya.
•
•
•
TBC.
Terima kasih buat yang udah baca 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Suci Pandiani
aketa gadis ceriah
2022-09-18
1
AdindaRa
Alettaa. Aku sawer iklan untukmu 😍😍😍
2022-07-30
3
naumiiii🎈✨
Comeback autoh novel baru 🤗😁
2022-06-07
3