Bab. 1. Pria bisu

Suasan dipagi hari yang cukup cerah mulai menyapa para penduduk bumi. terlihat orang-orang sudah memulai aktivitas mereka seperti hari-hari sebelumnya.

Tok tok tok tok...

"Aleta..." tok tok tok tok...

"Aleta, bangun !!"

Eeemmh...

"aletaaaaaa, bangun kamu !!" suara seorang wanita menggelegar dirumah keluarga Winandra, tepatnya di depan kamar gadis bernama Aleta.

"duuuh iya iya...," teriak Aleta sambil merenggangkan otot-ototnya yang tak seberapa itu. dia bergegas untuk membuka pintu yang sengaja di kunci sebelum nyanyian dari penyihir itu berkumandang.

ceklek. "udah jam berapa ini Aleta," semprot mamanya. dia melihat Aleta dengan tajam, sedangkan Aleta hanya menggaruk-garuk kepala yang memang sedang gatal.

"hoam, apa sih ma. masih pagi lagi udah marah-marah, mau kalau nanti cepat tua," ucapnya sambil manyun.

"kamu itu susah sekali sih bangun pagi, udah besar jugak," mama terus saja merepet. lihat saja bibirnya itu, udah maju 2 senti.

"lagian ngapain sih bangun pagi, gak kemana-mana jugak," balasnya sambil bersedekap dada.

"gak kemana-mana kepalamu." mama memukul kepalanya dengan sedikit keras, membuatnya harus menggosok-gosoknya supaya tidak sakit.

"mama suka kali sih melakukan kdrt," gerutunya sambil tetap menggosok-gosok kepala. mungkin sebentar lagi akan keluar jin dan jun karna terlalu banyak digosok.

"kau kan hari ini ada kelas," ucap mama sambil menunjuk jam yang tergantung didepan kamarnya.

"hah, astagaaaaa aku lupa." Aleta langsung berlari masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. dia masih bisa mendengar gerutuan mama dari depan kamar.

20 menit lagi kelasnya akan dimulai, kalau sampai terlambat tamatlah riwayatnya. Aleta berlarian kesana kemari untuk bersiap, tak lupa dia menyemprotkan parfum agar tetap wangi walau mandi cuma 5 menit.

"mama papa aku berangkat," teriaknya sambil berlari kearah dimana mobilnya berada. Aleta mendengar mama berteriak menyuruh untuk sarapan. tapi apalah daya, bahkan untuk bernafas saja pun dia sudah tidak sempat. (mati dong 😒).

Aleta melajukan mobil dengan sangat kencang, bahkan para pembalap saja pasti kalah dia buat. Aleta sampai menerobos lampu merah. sungguh masyarakat yang sangat patuh pada peraturan.

(jangan dicontoh ya ! ).

Setelah sampai dikampus tercinta, Aleta langsung berlari lagi menuju kelas. pagi ini dia sungguh merasa sangat sangat lelah.

hah hah hah nafasnya terasa hampir habis. dia melihat dosen killer itu belum masuk keruangan dan langsung duduk dibangku paling belakang.

"kok baru datang ?" tanya Beni. jangan tanya dia itu siapa.

"iya, mama gak bangunin," jawabnya sambil menyandarkan badannya yang terasa remuk redam. padahal yah mamanya tuh udah bangunin tapi dianya memang malas bangun.

"iya, untung bapak itu belum datang," kata Egi. jangan tanyak juga dia itu siapa.

"betul itu, minggu semalam aku gak boleh masuk gara-gara terlambat 2 menit," tambah Lusi. mereka bertiga itu teman seperjuangan Aleta berbuat kemaksiatan. eeh.

"tapi tumbenan ya bapak itu belum datang, udah lewat 5 menit ini," kata Aleta sambil melihat jam yang tergantung di dinding.

Teman-temannya juga heran, biasanya dosen killer itu tidak pernah terlambat walau hujan badai sekalipun.

"teman-teman, Pak Reza hari ini tidak bisa hadir karna sedang sakit. jadi kita diminta untuk mengerjakan tugas yang sudah dia kirim ke group." tiba-tiba ketua mereka mengumumkan pengumuman yang membuat Aleta langsung lemas seketika.

"dasar, udah capek-capek malah gak datang. huh," ucapnya sebal. mana hari ini cuma ada kelas dia lagi, uuuh pengen rasanya Aleta menyentil ginjal dosennya itu.

"baguslah gak datang, kitakan bisa pergi jalan-jalan," celetuk Lusi. huh dia memang paling semangat kalau jalan-jalan.

"gak ah, aku capek," tolak Aleta. dia lebih pengen tidur sekarang.

"tumben gak mau, biasanya kan paling cepat," sindir Beni. yah memang hari ini Aleta sangat malas untuk ngapa-ngapain.

"iya, nih. ayolah..." Mulai deh Lusi mengeluarkan rayuan mautnya, membuat Aleta tak berdaya untuk menolak.

"oke let's go...," teriak Aleta dan Lusi bersemangat, sedangkan Beni dan Egi hanya tertawa melihat tingkah mereka.

Mereka memutuskan untuk ngemall, sekalian belanja cantik disana. Aleta melihat sepatu, tas, baju, celana, dan yang lainnya. uuuh dia pengen memborong semua yang sudah menodai mata sucinya itu.

Namun saat Aleta berbalik, tidak sengaja dia menabrak seorang wanita dan seorang pria yang dia yakini adalah sepasang kekasih.

gubrak. kira-kira kayak gitulah suaranya. 😁

"duuuuh hati-hati dong kalau jalan." wanita itu marah sambil melihat kearah Aleta.

"aku udah hati-hati kok mbak, mungkin mbak nya tuh yang nggak hati-hati," balasnya sambil berdiri dibantu dengan teman-teman.

"apa, seenaknya saja kau bilang," dia malah terlihat bertambah marah. sedangkan pria yang ada disampingnya hanya diam seperti patung.

"ya kan mungkin sih mbak...," kata Aleta lagi sambil membuang muka.

"kau gadis kecil, berani sekali ya." hoo dia malah semakin bertambah kesal.

beberapa orang yang melintas terlihat memperhatikan mereka dan menjadi pusat perhatian.

"tapi emang dia aja yang bisa marah. aku kan juga bisa."

"aku gak gadis kecil ya mbak, coba liat dibagian mana aku masih kecil."

Aleta meletakkan tangannya dipinggang seolah sedang menantang. dia kan bangga dengan porsi tubuhnya yang ideal itu. melihat itu dia semakin murka. entahlah, dia sepertinya sedang datang bulan makanya begitu.

"kau...,"

"mas mas, jangan diam aja dong. masak ganteng-ganteng bisu sih," ucap Aleta sambil melihat kearahnya sedangkan pria itu mengerutkan keningnya sambil menatap Aleta. tapi tetap tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya. tunggu, jangan-jangan dia memang bisu. duuuh kasihan sekali padahal ganteng.

"Ale, ayo kita pergi aja," ucap Egi. mereka yang sedari tadi diam mulai angkat bicara.

"iya, jangan bikin masalah." Bima ikut memperingati.

"huh, aku kan tidak pernah bikin masalah sih."

"beraninya kau ngomong kayak gitu."

"mbak maaf ya, aku turut berduka untuk pacar mbak. semoga mas yang tampan ini tabah dalam menjalani hidup," kata Aleta memberi nasehat. dia sampai merasa bangga bisa mengucapkan kata-kata itu.

"kau..."

"ya ya mbak ini aku, kalau gitu kami permisi. mas yang kuat ya." setelah mengatakan itu Aleta dan rombongan pergi meninggalkan mereka.

"kasihan sekali ya, padahal ganteng banget loh...," ucapnya yang merasa sayang melihat kegantengan pria tadi.

"iya kan, padahal gantengnya kayak artis gitu," tambah Lusi. dia juga terpana melihat kegantengan pria tadi.

"udah, gak baik ngomongin kekurangan orang," ucap Egi. teman mereka yang satu ini memang selalu berada dijalan yang lurus.

Kemudian mereka mencari tempat untuk mengisi perut, cacing-cacing yang ada didalamnya sudah memberontak. la.par la.par la.par. eeh.

"aku mau pesan ayam panggang sama susu," ucap Aleta pada pelayan sambil memberikan menunya pada temen yang lain.

"maaf nona, susu ?"

"iya, susu," jelasnya lagi. apa mungkin pelayan ini tidak tau susu pikirnya.

"baik nona, mau susu rasa apa ?" tanyanya pada Aleta. dia berpikir sejenak, enaknya susu rasa apa ya...

"susu coklat deh." setelah pemikiran panjang akhirnya keputusan jatuh pada susu coklat.

Temen-temen yang lain juga sudah memesan makanan mereka. jadi sekarang hanya tinggal menunggu saja.

"lihat, itukan pria yang tadi." Lusi menunjuk kearah pintu. Aleta melihat kearah yang dia tunjuk, benar itukan pria tadi tapi dia kok sendirian.

"duuh dia ganteng bangetkan, naksir gue," kata Aleta sambil terus melihat kearah pria itu.

"iya ganteng, tapi sayang bisu," ucap Lusi. yah memang seperti itukan, sejatinya tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini.

Tak lama pesanan mereka pun datang dan mereka memakannya dengan lahap. memang makanannya sangat lezat, apalagi dimakan saat perut keroncongan.

Selesai makan mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing. karna hari juga sudah mulai beranjak sore.

☆☆☆

yuuk kakak* semua dukung othor receh ini. jangan lupa like. koment. favoritkan jugak 😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan bilang nih cowok yg Aleta jebak di hotel ya..🤭🤭

2024-01-27

0

pensi

pensi

😅 jleb banget

2022-07-30

2

AdindaRa

AdindaRa

Kocaaaak banget daaah

2022-07-16

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab. 1. Pria bisu
3 Bab. 2. Minuman Botol
4 Bab. 3. Masalah Perusahaan
5 Bab. 4. Bertemu Pria Bisu dan Nganu
6 Bab. 5. Gara-gara Dada
7 Bab. 6. Meminta Bantuan
8 Bab. 7. Mahesh Company
9 Bab. 8. Lesyan Company
10 Bab. 9. Mengetahui Rahasia
11 Bab. 10. Bukan Pria Bisu
12 Bab.11. Persiapan Bertempur
13 Bab. 12. Pria Sombong
14 Bab. 13. Ajaran sesat
15 Bab. 14. Bertemu dilampu Merah
16 Bab. 15. Wanita murahan
17 Bab. 16. Club Malam
18 Bab. 17. Pergi ke Club
19 Bab. 18. Rencana Penjebakan
20 Bab. 19. Penjebakan
21 Bab. 20. Ancaman
22 Bab. 21. Rencana Pertunangan
23 Bab. 22. Amarah Dareen
24 Bab. 23. Rubah Licik
25 Bab. 24. Calon istri
26 Bab. 25. Kedatangan Mama Lena
27 Bab. 26. Apartement
28 Bab. 27. Tendangan bebas
29 Bab. 28. Omelan Mama Deeva
30 Bab. 29. Bertanggungjawab
31 Bab. 30. Gara-gara Sarapan
32 Bab. 31. Kesepakatan
33 Bab. 32. Ketiban Sial
34 Bab. 33. Kemarahan Margaret
35 Bab. 34. Hari Pertunangan (gagal)
36 Bab. 35. Hari Pertunangan
37 Bab. 36. Keributan di Perusahaan
38 Bab. 37. Selalu Membuat Kesal
39 Bab. 38. Dokter Ricky
40 Bab. 39. Keluarga Agra
41 Bab. 40. Foto Prewedding
42 Bab. 41. Terbawa Arus Sungai
43 Bab. 42. Hari Pertama Magang
44 Bab. 43. Margaret Lagi
45 Bab. 44. Pertemuan Aleta dan Margaret
46 Bab. 45. Murka Agra
47 Bab. 46. Perbuatan Agra
48 Bab. 47. H-1 Menuju Pernikahan
49 Bab. 48. Hari Pernikahan
50 Bab. 49. Di dalam kamar mandi
51 Bab. 50. Menuju MP
52 Bab. 51. Hari Pertama Menikah
53 Bab. 52. Siang Pertama
54 Bab. 53. Tidak Pernah Puas
55 Bab. 54. Bertemu Lagi
56 Bab. 55. Meminta Maaf
57 Bab. 56. Berkunjung
58 Bab. 57. Ruqyah
59 Bab. 58. Perubahan Sikap
60 Bab. 59. Insiden
61 Bab. 60. Hamil
62 Bab. 61. Kembar
63 Bab. 62. Pemeriksaan Penting
64 Bab. 63. Gara-gara Rujak
65 Bab. 64. Wanita di Masa Lalu
66 Bab. 65. Dejavu
67 Bab. 66. Kelakuan Ayah Dito
68 Bab. 67. Flashback
69 Bab. 68. Kedatangan 2 pahlawan
70 Bab. 69. Es Krim
71 Bab. 70. Hari Mantan
72 Bab. 71. Trik untuk mendapat Pengakuan Cinta
73 Bab. 72. Pemberitahuan Mona
74 Bab. 73. Kesalahan Agra
75 Bab. 74. Keadaan Kritis
76 Bab. 75. Emosi
77 Bab. 76. Memaafkan
78 Bab. 77. Tikungan Tajam
79 Bab. 78. Flashback Mona
80 Bab. 79. Gangguan Mantan
81 Bab. 80. Kemarahan Agra
82 Bab. 81. Perdebatan Sengit
83 Bab. 82. Berkumpul
84 Bab. 83. Ruangan Cinta
85 Bab. 84. Pulang Ke Rumah
86 Bab. 85. Menemui Aleta
87 Bab. 86. Pemain Sepak Bola
88 Bab. 87. Wisuda
89 Bab. 88. Pengakuan Cinta
90 Bab. 89. Fakta Devo
91 Bab. 90. Mencari Devo
92 Bab. 91. Identitas Mona
93 Bab. 92. Kedatangan Aleta dan Pasukannya
94 Bab. 93. Menyimpan Rahasia
95 Bab. 94. Hari Pertama Bekerja
96 Bab. 95. Saudara Kandung
97 Bab. 96. Masa Lalu Felix dan Devo
98 Bab. 97. Kenangan
99 Bab. 98. Rumah Sakit
100 Bab. 99. Masa Lalu Agra
101 Bab. 100. Menginginkan istri orang
102 Bab. 101. Menemui Devo
103 Bab. 102. Perasaan Devo
104 Bab. 103. Ketahuan
105 Bab. 104. Menitipkan Aleta
106 Pengumuman Karya baru
107 Bab. 105. Pengakuan
108 Bab. 106. Pilihan Yang Sulit
109 Bab. 107. Kekecewaan Agra
110 Bab. 108. Penculikan
111 Bab. 109. Tidak sadar, Meninggal?
112 Bab. 110. Tidak Terselamatkan!
113 Bab. 111. Bangunkan Ibumu, nak!
114 Bab. 112. Keajaiban
115 Bab. 113. Pembalasan
116 Bab. 114. Menyiksa
117 Bab. 115. Tembakan
118 Bab. 116. Pengampunan
119 Bab. 117. Pertengkaran
120 Bab. 118. Rencana Melamar
121 Bab. 119. Pulang ke Rumah
122 Bab. 120. Gangguan
123 Bab. 121. Permintaan Gila
124 Bab. 122. Flashback Margaret
125 Bab. 123. Daffa dan Daffi
126 Bab. 124. Balas Dendam
127 Bab. 125. Pengaruh Obat
128 Bab. 126. Pria Misterius
129 Pengumuman Karya Baru
130 Bab. 127. Niko Andrea
131 Bab. 128. Lusi Andrea
132 Bab. 129. Rumah Baru
133 Bab. 130. Kebahagiaan
134 Pengumuman Karya Baru
135 Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda.
136 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
137 Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan
138 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
139 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
140 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Prolog
2
Bab. 1. Pria bisu
3
Bab. 2. Minuman Botol
4
Bab. 3. Masalah Perusahaan
5
Bab. 4. Bertemu Pria Bisu dan Nganu
6
Bab. 5. Gara-gara Dada
7
Bab. 6. Meminta Bantuan
8
Bab. 7. Mahesh Company
9
Bab. 8. Lesyan Company
10
Bab. 9. Mengetahui Rahasia
11
Bab. 10. Bukan Pria Bisu
12
Bab.11. Persiapan Bertempur
13
Bab. 12. Pria Sombong
14
Bab. 13. Ajaran sesat
15
Bab. 14. Bertemu dilampu Merah
16
Bab. 15. Wanita murahan
17
Bab. 16. Club Malam
18
Bab. 17. Pergi ke Club
19
Bab. 18. Rencana Penjebakan
20
Bab. 19. Penjebakan
21
Bab. 20. Ancaman
22
Bab. 21. Rencana Pertunangan
23
Bab. 22. Amarah Dareen
24
Bab. 23. Rubah Licik
25
Bab. 24. Calon istri
26
Bab. 25. Kedatangan Mama Lena
27
Bab. 26. Apartement
28
Bab. 27. Tendangan bebas
29
Bab. 28. Omelan Mama Deeva
30
Bab. 29. Bertanggungjawab
31
Bab. 30. Gara-gara Sarapan
32
Bab. 31. Kesepakatan
33
Bab. 32. Ketiban Sial
34
Bab. 33. Kemarahan Margaret
35
Bab. 34. Hari Pertunangan (gagal)
36
Bab. 35. Hari Pertunangan
37
Bab. 36. Keributan di Perusahaan
38
Bab. 37. Selalu Membuat Kesal
39
Bab. 38. Dokter Ricky
40
Bab. 39. Keluarga Agra
41
Bab. 40. Foto Prewedding
42
Bab. 41. Terbawa Arus Sungai
43
Bab. 42. Hari Pertama Magang
44
Bab. 43. Margaret Lagi
45
Bab. 44. Pertemuan Aleta dan Margaret
46
Bab. 45. Murka Agra
47
Bab. 46. Perbuatan Agra
48
Bab. 47. H-1 Menuju Pernikahan
49
Bab. 48. Hari Pernikahan
50
Bab. 49. Di dalam kamar mandi
51
Bab. 50. Menuju MP
52
Bab. 51. Hari Pertama Menikah
53
Bab. 52. Siang Pertama
54
Bab. 53. Tidak Pernah Puas
55
Bab. 54. Bertemu Lagi
56
Bab. 55. Meminta Maaf
57
Bab. 56. Berkunjung
58
Bab. 57. Ruqyah
59
Bab. 58. Perubahan Sikap
60
Bab. 59. Insiden
61
Bab. 60. Hamil
62
Bab. 61. Kembar
63
Bab. 62. Pemeriksaan Penting
64
Bab. 63. Gara-gara Rujak
65
Bab. 64. Wanita di Masa Lalu
66
Bab. 65. Dejavu
67
Bab. 66. Kelakuan Ayah Dito
68
Bab. 67. Flashback
69
Bab. 68. Kedatangan 2 pahlawan
70
Bab. 69. Es Krim
71
Bab. 70. Hari Mantan
72
Bab. 71. Trik untuk mendapat Pengakuan Cinta
73
Bab. 72. Pemberitahuan Mona
74
Bab. 73. Kesalahan Agra
75
Bab. 74. Keadaan Kritis
76
Bab. 75. Emosi
77
Bab. 76. Memaafkan
78
Bab. 77. Tikungan Tajam
79
Bab. 78. Flashback Mona
80
Bab. 79. Gangguan Mantan
81
Bab. 80. Kemarahan Agra
82
Bab. 81. Perdebatan Sengit
83
Bab. 82. Berkumpul
84
Bab. 83. Ruangan Cinta
85
Bab. 84. Pulang Ke Rumah
86
Bab. 85. Menemui Aleta
87
Bab. 86. Pemain Sepak Bola
88
Bab. 87. Wisuda
89
Bab. 88. Pengakuan Cinta
90
Bab. 89. Fakta Devo
91
Bab. 90. Mencari Devo
92
Bab. 91. Identitas Mona
93
Bab. 92. Kedatangan Aleta dan Pasukannya
94
Bab. 93. Menyimpan Rahasia
95
Bab. 94. Hari Pertama Bekerja
96
Bab. 95. Saudara Kandung
97
Bab. 96. Masa Lalu Felix dan Devo
98
Bab. 97. Kenangan
99
Bab. 98. Rumah Sakit
100
Bab. 99. Masa Lalu Agra
101
Bab. 100. Menginginkan istri orang
102
Bab. 101. Menemui Devo
103
Bab. 102. Perasaan Devo
104
Bab. 103. Ketahuan
105
Bab. 104. Menitipkan Aleta
106
Pengumuman Karya baru
107
Bab. 105. Pengakuan
108
Bab. 106. Pilihan Yang Sulit
109
Bab. 107. Kekecewaan Agra
110
Bab. 108. Penculikan
111
Bab. 109. Tidak sadar, Meninggal?
112
Bab. 110. Tidak Terselamatkan!
113
Bab. 111. Bangunkan Ibumu, nak!
114
Bab. 112. Keajaiban
115
Bab. 113. Pembalasan
116
Bab. 114. Menyiksa
117
Bab. 115. Tembakan
118
Bab. 116. Pengampunan
119
Bab. 117. Pertengkaran
120
Bab. 118. Rencana Melamar
121
Bab. 119. Pulang ke Rumah
122
Bab. 120. Gangguan
123
Bab. 121. Permintaan Gila
124
Bab. 122. Flashback Margaret
125
Bab. 123. Daffa dan Daffi
126
Bab. 124. Balas Dendam
127
Bab. 125. Pengaruh Obat
128
Bab. 126. Pria Misterius
129
Pengumuman Karya Baru
130
Bab. 127. Niko Andrea
131
Bab. 128. Lusi Andrea
132
Bab. 129. Rumah Baru
133
Bab. 130. Kebahagiaan
134
Pengumuman Karya Baru
135
Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda.
136
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin.
137
Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan
138
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
139
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
140
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!