Desperate

"George! Coba kau besarkan sedikit speaker nomor 3, 7, dan 9," ucap Jericho sambil menunjuk ke arah speaker yang dimaksud.

"Sekarang, kurangi volume violin 5 dan 6. Suara violin mereka terlalu dominan. Contra bass dibesarkan sedikit, tadi tidak terdengar, kalah dengan bunyi violin-nya. Aku jadi heran, ada apa denganmu? Fokus George!" Jericho mengamuk pada petugas sound system bernama George yang sedang berdiri di backstage.

" Lilian! aku memang memintamu untuk menggantikan Frans sementara, tetapi jangan karna kamu hanya Pianist cadangan, lantas kamu tidak serius seperti ini! Aku heran, ada apa dengan kalian semua? Hah!" Jericho meluapkan amarahnya.

"Mungkin kita perlu rehat sejenak, J. Emosimu buruk hari ini. Mungkin kamu butuh mood booster?" Seorang Flutist bernama Andrew menyarankan kepada Jericho dengan nada yang menenangkan.

"Kau benar! Kita rehat satu jam, sekalian saja, makan siang lebih awal. Andrew, kau temani aku rehat. Ayo kita ke Kafetaria!" Jericho meminta kepada Andrew yang dari tadi memandangnya dengan sedikit khawatir.

Andrew merasa bahwa Jericho tidak seperti biasanya. Jericho yang dikenalnya adalah seorang yang cukup tenang dan sangat percaya diri membawakan hasil aransemennya.

Sesampainya mereka di Kafetaria, Andrew dan Jericho langsung memesan makanan dan minuman. Setelah membayar semuanya di kasir, mereka segera mencari tempat duduk yang paling nyaman, sambil menunggu pesanan mereka tiba.

"Sebenarnya ada apa denganmu J?" Andrew bertanya kepada kawannya yang nampak gelisah.

"Drew, aku sendiri bingung dengan diriku. Theoritically, tidak ada yang salah dengan aransemenku kali ini, tapi entah kenapa aku merasa tidak puas. Seperti ada yang hilang, ada yang kurang," jawab Jericho kepada Andrew.

Bermaksud melanjutkan pembicaraan tersebut, Andrew mendapati bahwa pesanan mereka sudah tiba. Mereka pun memutuskan menghentikan sementara pembicaraan mereka dan memilih untuk makan terlebih dahulu.

Mereka makan dengan tenang dan cukup lahap, hingga tidak ada lagi makanan yang tersisa. Sambil bersantai sejenak, Andrew melanjutkan pembahasan yang tadi sempat tertunda.

"J, bolehkah aku bertanya?" Andrew memberanikan diri.

"Apa? Tanyakanlah!" Jericho membalas ucapan Andrew.

"Kenapa kau memilih tema 'Lady in Waiting' ? Bukankah itu sedikit mellow untuk laki-laki sepertimu?" Andrew berkata sambil menahan tawanya.

"Ini semua gara-gara mentor sialan itu. Dia tahu bahwa aku benci konsep-konsep yang berbau romansa, cinta, dan yang sejenisnya. Tapi dia malah menantangku untuk mengambil konsep seperti ini," balas Jericho kepada Andrew seraya menyesap minuman yang tadi dipesannya.

"Kau tau? Aku percaya cinta itu sebenarnya lahir dari kekonyolan manusia. Cinta hanya nama dari sebuah imajinasi yang diberikan manusia untuk menggambarkan perasaan yang sebetulnya tidak jelas. Sama tidak jelasnya dengan penantian seorang wanita terhadap cintanya. Itu sebabnya aku memilih tema itu," ucap Jericho kepada Andrew sambil tersenyum kecut.

"Sekarang aku tahu masalahnya. Sejak awal kau sudah menganggap semua ini konyol. Itu sebabnya hatimu tidak ada di sini. Kau mungkin tidak akan menganggap jerih payahmu kali ini sebagai sebuah masterpiece," jawab Andrew sambil menatap tajam ke arah Jericho.

"Saranku, carilah seorang wanita yang memiliki aura dan penghayatan yang kuat saat memainkan alat musiknya! Pastikan bahwa dia mampu menghayati permainannya, seolah-olah dia menyatu dengan musik yang ia bawakan, sehingga orang bisa merasakan bahwa she is waiting. Jadikan dia sentral!" Andrew berkata kepada Jericho dengan raut wajah meyakinkan.

"Sebenarnya, aku hendak menyarankan kau untuk mencari musisi wanita yang betul-betul sedang menanti cintanya. Tapi, rasanya itu pasti terdengar bodoh untukmu," ucap Andrew seraya tersenyum geli kepada Jericho.

"Sudah-sudah. Aku rasa idemu kali ini boleh juga. Aku akan coba mencari wanita yang punya aura dan penghayatan yang kuat seperti maumu. Nampaknya, orang tuamu tidak rugi menyekolahkanmu, kau kelihatan sedikit cerdas sekarang. Hahaha," cemooh Jericho disertai dengan tawa.

"Sial kau! Hei, ingat! kau berhutang padaku jika konser ini sukses," kata Andrew mengingatkan.

"O iya, aku sempat mendengar bahwa pihak kampus akan memajukan jadwal konsermu, dua bulan lebih cepat, apa itu benar?" Andrew bertanya kembali kepada Jericho.

"Iya, karena jadwalku yang semula bertabrakan dengan acara Dies Natalis kampus. Event kali ini adalah perayaan seratus tahun. Mereka sudah menyusun berbagai kegiatan untuk merayakannya sejak dua bulan sebelum hari H. Ini juga yang menambah bebanku, sebab waktuku sangat sempit," jawab Jericho sambil menghembuskan nafas dengan berat.

"Percayalah, semua akan baik-baik saja. Kami pasti membantumu, J." Andrew memegang pundak Jericho seraya tersenyum memberi semangat.

"Sudah, mari kita kembali, waktu istirahat sudah habis," ucap Jericho dengan ketus.

Akhirnya mereka pun melanjutkan kembali latihan yang sempat terjeda tadi. Jericho memastikan semuanya on the track, hingga waktu latihan telah selesai. Dia hanya tinggal mencari seorang wanita yang sesuai dengan saran Andrew tadi.

---------

Di benua yang berbeda, terlihat seorang gadis sedang berdandan dengan sangat memesona. Dia mengenakan sebuah gaun malam berwarna navy yang panjangnya selutut. Gaun dengan tali spaghetti itu membuatnya terkesan anggun dan seksi.

Ia menata rambutnya yang panjang dengan hati-hati. Ia menyanggul sendiri rambutnya dan menyisakan sedikit rambut di dekat wajah sehingga nampak sangat manis.

Tak lupa gadis itu menambahkan eye-shadow di kelopak mata. Mascara dan eyeliner pun ikut mempertegas mata indah itu. Sedikit Blush on di daerah pipi dan lip-tint berwarna merah darah yang dioleskan di bibir menambah pesonanya.

Andrea kini telah siap untuk menemani Frans makan malam sebelum keberangkatannya ke Amerika, esok hari. Sebuah makan malam yang telah disiapkan secara khusus oleh Frans.

Andrea sangat menghargai Frans. Kebaikan hati dan ketulusan Frans berkawan dengannya membuat ia tidak bisa menolak apapun permintaan Frans. Apalagi saat ini mereka sudah jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

Tak lama, mobil yang dikendarai Frans sudah berhenti di depan rumah Andrea. kemudian, Andrea berpamitan kepada kedua orang tuanya dan bergegas masuk ke dalam mobil.

Mereka pun pergi meninggalkan kediaman Andrea dan bergegas menuju restaurant yang telah dipilih oleh Frans. Sebuah restaurant megah dengan gaya victorian di pusat kota.

Setibanya di restaurant, Frans menyerahkan kuncinya kepada petugas valet parking. Ia pun segera mengambil tangan Andrea dan menyelipkannya pada lengannya.

Mereka berdua memasuki gedung restaurant dan menuju ke meja yang telah direservasi oleh Frans sebelumnya. Beberapa kali Frans mencuri pandang ke arah Andrea, seraya mensyukuri betapa beruntungnya dia malam ini.

"Aku senang kamu mau menerima undanganku, Elaine. Kau bahkan sangat memukau malam ini. Aku merasa terhormat bisa makan malam berdua denganmu," kata Frans yang terlihat sangat bahagia.

"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu Frans. Tidakkah kau berpikir, makan malam ini sedikit berlebihan? Sejujurnya tempat ini terlalu mewah bagiku," kata Andrea.

"Tolong jangan merendahkan dirimu, Elaine!Kau bahkan sangat layak berada di sini. Nikmati makan malam kita ini. Ini adalah makan malam istimewa kita," jawab Frans kepada Andrea dengan lembut seraya memegang telapak tangan Andrea sejenak sebelum melepasnya kembali.

Setelah perbincangan singkat di awal tadi, para pelayan restaurant mengantar makanan mereka. Frans sudah memilih menu sebelumnya, sehingga mereka tidak menunggu lama.

Mereka berdua makan dengan tenang, dan sesekali saling menawarkan dan mengambilkan makanan satu sama lain. Musik classic mengiringi mereka, selama mereka menyantap hidangan mewah tersebut.

Setelah selesai menghabiskan hidangan yang tersedia, Frans melanjutkan kembali perbincangan mereka.

"Sebenarnya ada sesuatu yang penting, yang hendak aku sampaikan kepadamu malam ini. Aku memiliki sebuah permohonan dan aku berharap kamu mau mengabulkannya," ucap Frans kepada Andrea yang seketika membuat Andrea merasa penasaran.

-----------

Halo guys, please support saya dengan like, comment, vote, dan berikan rate untuk cerita saya ini ya.....

Saya sebenarnya sedang kurang bersemangat untuk menulis sekarang ini. Tapi saya harus belajar untuk konsisten. So, Apresiasi teman-teman tentu menjadi mood booster bagi saya. Thank's before!

Terpopuler

Comments

Gendhuk sri

Gendhuk sri

ini kereeen bagus poll 😘

2023-05-29

0

Rinisa

Rinisa

Next read...🤗

2023-05-28

0

lili

lili

penasaran apa Frans mau jujur dia suka Andrea .....

2023-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!