Salah memahami D5

Waktu begitu cepat berlalu, sudah setahun Aqmal menyandang status duda. Pria penuh karisma itu berhasil mengendalikan dirinya. Kini, dia nyaman dengan statusnya yang sekarang. Aqmal, pria itu memilih pulang dan bekerja di Kota, dimana dia dilahirkan dan dibesarkan.

"Fauziah ...!" teriak seorang wanita separuh baya bernama Santi yang kerap disapa Bunda Santi.

Teriakan yang memekik membuat wanita yang bernama Fauziah bersembunyi dibalik pohon yang tumbuh subur di pinggir jalan. Sementara Aqmal Malik yang tengah asik membaca koran di teras rumahnya, spontan mengalihkan pandangannya. Segera seulas senyum tersungging sempurna tatkalah melihat wanita yang sebulan belakangan ini membuatnya senyan senyum karena tingkah konyolnya.

Bersembunyi diantara pohon kecil yang berada disebelah jalan, Fauziah berdoa dalam hati untuk tidak dilihat Bundanya.

"Aqmal, apa kau melihat Ziah?" tanya Bunda Santi.

"Umm, Ziah__" Aqmal melirik Ziah. Fauziah menggeleng, memohon Aqmal untuk tidak memberitahu.

"Tadi ke bawah, mungkin ke rumah neneknya" sambungnya berbohong.

"Oh ... jadi dia pikir dia bisa kabur setelah menghilangkan tupperware kesayangan ku!! Kau lihat saja nanti, Zah ..." pekik Bunda Santi.

Lelah mengomel, Bunda Santi masuk ke dalam rumah. Lagi-lagi karena tupperware yang belum lunas di bayar. Sepeninggal Bunda Santi, Aqmal menghampiri Fauziah.

"Kamu buang di mana Tupperware Ibu mu?" tanya Aqmal. Ia membantu Fauziah keluar dari tempat persembunyian nya.

"Aku nggak buang, Kak. Tapi tupperware nya aja yang sedang jalan-jalan" jawab Fauziah menjelaskan sambil melepas daun kering yang menempel di baju nya.

Kedua kening Aqmal menukik naik. "Maksud kamu?" tanyanya tak paham.

"Itu, Kak Nina, dia pinjam. Katanya sih mau dibawa pulang kemarin, tapi bohong. Tupperware nya di bawa ke Ternate sama Ibunya" jelas Fauziah dengan nada kesal.

Aqmal menarik nafas berat. Mungkin itu salah satu alasan kenapa mantan istrinya tidak mau tinggal dilingkungan dimana Aqmal dibesarkan. Sudah jauh dari Kota, ee tetangganya pada membiasakan meminjam ini itu. Sekalipun orang tua Aqmal kaya raya, tapi mereka senang tinggal dilingkungan yang super ramai.

"Ya sudah, sana jelasin ke Bunda. Nggak baik buat orang tua marah-marah" titah Aqmal.

Fauziah mengerucutkan bibir. Percuma saja dia menjelaskan, toh Bundanya pasti akan memarahinya habis-habisan. Kalau bukan karena Aqmal, Fauziah enggan mau menjelaskan.

Usai menceritakan kejadian yang sebenarnya, Fauziah bersiap-siap ke tempat kerja. Gadis cantik itu bekerja di Apotek 24 jam. Jarak tempat kerja dari rumah sekitar 2 kilo. Lumayan jauh, tapi demi cita-cita, Fauziah melakukannya dengan bersungguh sungguh.

"Bunda ... aku berangkat kerja dulu. Assalamualaikum"

Menuruni anak tangga, Fauziah melenggang keluar rumah hingga lupa mencium tangan Bundanya.

"Makan dulu..." Bunda Santi menghela nafas berat, menatap putrinya yang menyalakan mesin motornya. "Walaikumsalam"

Dengan kecepatan sedang, Fauziah mengendarai motor maticnya yang diberi nama Si Jago. Sambil sekali kali dia tersenyum menyapa orang-orang yang tinggal satu kompleks dengannya, kompleks Mangga namanya.

Kanisya Fauziah Darussalam, nama yang cantik seperti orangnya. Gadis periang yang tak pernah lelah menjalani hari-harinya yang melelahkan. Senin sampai sabtu, dia tak pernah tidur siang. Terkecuali hari minggu, dia bisa tidur siang. Bagaimana tidak, pagi mulai dari jam 07:30 AM dia di Sekolah sampai jam 13:00 PM. Pukul 14:00 PM, dia berada di Apotek 24 jam hingga pukul 19:00 PM. Sekolah sambil kerja membuatnya jarang berkumpul bersama teman-temannya.

Seperti biasa, Fauziah memarkirkan Si Jago di depan warung samping Apotek, tempat dia bekerja.

"Ziah, ada kah?" tanya Savana bergurau.

Fauziah yang sementara melepas helem nya, wanita itu terkekeh mendengarnya. "Ada Sayang ada"

Savana mengukir senyum manisnya. Fauziah memang rekan kerja yang baik hati dan tidak sombong. Fauziah dan Savana menyusun obat di gudang. Obat baru diletakan di bagian belakang sementara stok lama diletakkan di bagian depan. Keduanya bekerja sesuai perintah dari Apoteker Penanggung Jawab Apotek, dimana penyusunan obat berdasarkan Abjad, logo, dan sirup serta obat tetes maupun salep diletakkan di lemari yang berbeda.

"Vana, nanti sore temani aku ke Toko Bandung ya" pinta Fauziah seraya menyusun obat dalam bentuk sirup.

"Oke, kebetulan ada yang mau aku beli di sana" balas Savana yang juga menyusun obat.

Hampir dua jam Fauziah dan Savana berada di gudang, keduanya keluar lalu gabung dengan rekan kerja yang lain, yang juga shift pagi. Seperti hari-hari sebelumnya, banyak pelanggan yang datang membeli obat. Ada yang datang membawa resep, ada yang datang membawa keluhan, ada yang datang sambil membawa pembungkus obat yang mereka konsumsi, dan ada yang datang membeli obat untuk dijual kembali.

"Permisi, ada D5?" tanya seorang pria.

"Maaf, kami tidak menjual Delima. Disini hanya ada obat-obatan" jawab Fauziah dengan ramah dan sopan.

Pria yang mencari cairan infus D5 mengerutkan keningnya, dia melihat Cairan Infus D5 ada di dalam lemari kaca, bahkan stoknya masih banyak.

"Maaf Mba, bukannya sana D5 ya?" pria itu menunjuk cairan Infus D5.

"Astaghfirullah... Maaf, saya baru konek" Fauziah menepuk jidatnya pelan. Dia menyesali kebodohannya. Ia mengartikan, D5 yang dimaksud pria itu adalah buah Delima. Savana dan Apoteker Penanggung Jawab Apotek menahan tawa. Begitu juga dengan Farul yang sementara melayani pembeli yang lain.

"Assalamualaikum" Seseorang pria mengucap salam. Fauziah dan orang-orang yang ada di Apotek mendongak untuk melihat sambil menjawab salam.

"Eh dokter, ayo masuk" Pengelola Apotek mempersilahkan Aqmal masuk. Aqmal pun masuk dan duduk. Dia dan pengelola Apotek berteman sejak mereka Sekolah SD, belum lagi Apotek 24 jam milik keluarga Malik. Itu sebabnya Aqmal tak canggung-canggung untuk mampir sebentar.

"Bagaimana? Apa dia membuat kesalahan?" tanya Aqmal seraya menatap Fauziah sekilas.

"Ya Allah, kenapa Kak Aqmal datang diwaktu yang nggak tepat. Habislah aku!!" batin Fauziah.

Terpopuler

Comments

Be___Mei

Be___Mei

kwkwkwk d5 disangka buah delima 🤣🤣

2022-06-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!