Sabtu malam pukul 8 malam Tama,seruni dan sherina berkumpul bersama mereka asyik menonton tivi bersama tanpa di sadari mia melihat pemandangan itu namun ia sedih, karean ketiga orang tersebut tak ada yang ingat dengan keberadaan alexa.
"Ini teh hijaunya bu" ucap mia seraya menyodorkan satu cangkir teh hijau untuk seruni.
"Oia alexa di kamar kan,mia?" Tanya seruni
"Heum, non alexa pergi keluar bu" ucap mia hati hati, sherina hanya mendengus kesal mendengar Alexa pergi keluar
"Loh ini udah jam berapa, emang kamu ga bilang apa, malam ini kan ibu sama bapak free" omel seruni pada mia
"Ma...kamu ga salah, nyurun mia, kamu ibunya kok kamu yang seharusnya ngasih tau ke alexa" kesal tama
"Ck, pa.. mama itu berangkat pagi pulang malam, Mia yang setiap harinya tahu kemana Alexa wajar dong mama nanya"
"Alaaah Memang dasarnya kamunya ga peduli kok"
"Kok papa jadi ngomel sih, dia juga anak papa kan papa juga sibuk kok ga pernah ada waktu buat si alexa maknya jadi kek gitu"
"Lohh, kamu kan ibunya"
"Kamu juga bapaknya"
"Iyaa tapi kamu yang punya peran penting bukan cuma aku, lihat tuh anak kamu jadi liar begitu"
Seruni dan tama mulai adu mulut hanya karena alexa tak ada di rumah
"Alexa...alexa.. bikin ribut ajah" ucap sherina dalam hatinya ia kesal mendengar keributan orang tuanya karena ulah alexa
Sherina terbangun dari duduknya dan melangkah pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang sedang adu mulut.
Di dapur mia hanya bisa diam mendengar ucapan orang tua alexa yang saling menyalahi
"Astaghfirullah, kenapa selalu non alexa yang di salahkan, kasin non alexa" Ucap mia, ia mencoba menghubungi alexa malam itu namun panggilan dari ya tak kunjung di jawab
📱
Mia
"Non, lagi dimana??"
"Bisa Cepet pulang ga, ibu sama bapak cekcok lagi"
"Non alexa jangan pulang larut yaa"
Mia mengirimkan chat pribadi pada alexa hanya di baca tanpa di balas oleh alexa .
Malam itu alexa pulang pukul 00.30 malam, ia memarkirkan motor yang ia pinjam dari mang ujang itu. Lampu di kediaman Alexa sudah di padamkan pertanda semua penghuni sudah terlelap dalam tidur. Ia masuk lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga tiba-tiba
"Ctaakk" lampu kediaman Alexa menyala
"Dari mana kamu jam segini baru pulang...!!" Tanya tama denga suara lantang dan keras
Alexa terdiam ia menarik nafasnya dalam dalam ia membalikkan tubuhnya untuk berbicara dengan ayahnya itu
"Main..." Ucap alexa singkat
"Main?, Teman macam apa yang main sama kamu sampe larut malam kayak gini. Kamu itu perempuan, liar banget ga pernah ada di rumah" ucap tama dengan lantangnya
Ucapan tama membuat alexa kesal ia menatap dingin wajah ayahnya itu
"Cih, tumben papa peduli,. Kemana ajah baru tanya, di saat aku sudah liar" ucap alexa dengan senyum ketir
"Kamu itu ... Di kasih tau smaa orang tua, selalu jawab ga enak" Tama semakin kesal ia menghampiri alexa dengan emosi
"Ya terus yang enaknya gimana ?? Alexa ga tau, dan papa ajarin dong" ucap alexa seraya menatap wajah ayahnya seolah menantang
"Papa juga ga ngerti dan ga tau kan caranya. Karena papa sibuk kerja cari duit, ga perhatiin anak ohh iyaa lupa papa cuma perhatian ke sherina doang"
"Dia kaka kamu, wajar kalo papa perhatian sama kaka kamu dia lebih nurut di banding kamu"
"Ohh yaa anak yang nurut dan nutupin keburukan bapaknya padahal dia tau bapaknya buruk di luar sana....!" Ucap alexa berteriak pada tama
Ucapan alexa membuat tama kesal ia sudah mengayunkan tangan untuk menampar alexa
"Mau .. tampar niih...tampaar nihh tampar ayooo" alexa menyodorkan pipinya pada tama
"Alexaaaa..." Teriak seruni ia terbangun dari tidurnya mendengar pertengkaran antara ayah dan anak malam itu.
"Kamu apa apan sih ... Kalo di kasih tau orang tua yaa jawab yang bener" ucap seruni
"Ohh, gitu yaa mah, ck, ngapain jawab omongan orang tua yang ga bener" ucap alexa
"Dassrr liaarrr...." Tama semakin emosi ingin memukul alexa namun seruni menahan tubuh tama
"Mas...udah ahh.. sabar...jangan pukul"
"Belain tuh anak liar kamu" ucap tama seraya pergi meninggalkan alexa dan seruni
Alexa hanya diam menahan kesal ia pun berlalu pergi.
"Alexa mama mau bicara" seruni mengejar langkah alexa
"Ma... Udahlah, alexa ngantuk yang penting alexa pulang kan?" Ucap alexa
"Lexa, mama cuma mau tau kalo kamu pergi kabari mama, boleh main Jangan pulang larut nak, belajar yang benar, sebentar lagi kamu akan masuk SMU" ucap seruni
"Ma, lexa tau batasan itu ajah, udah mama istirahat yaa mama capek kan setiap hari kerja terus" ucap alexa seraya tersenyum
Seruni terdiam ia merasa sedih melihat senyum alexa ia sadar diri bahwa dirinya telah gagal mendidik alexa ia pun menyadari ia terlalu sibuka akan karirnya.
Alexa masuk ke dalam kamarnya tiba tiba sherina menghampiri alexa. Yang tengah mencuci wajahnya
"De, jauhin temen temen kamu" ucap sherina seraya berdiri melipat kedua tangannya
"Kok ngatur...!!" Ketus sherina
"Yaa ngatur lah, aku itu kaka kamu wajar dong kalo kasih tau,"
"Kaka macam apa yang selalu kabur kalo orang tuanya lagi adu mulut, bukannya nengahin" ucap alexa yang sibuk membasuh wajahnya dengan sabun
"Kok kamu jadi liar gini sih de" ucap sherina
"Ck, keluar ka, sebelom aku terkam..."ucap alexa dengan santai
"Oiya jangan, usil dengan siapa aku berteman kaka ga tau mereka anak yang seperti apa, jangan usik aku karena aku juga ga mau usik kehidupan kaka okeee" ucap sherina sembari menepuk bahu kaka nya itu
Kini tak ada obrolan hangat di antara mereka berdua sherna dan alexa mempunyai kepribadian yang bertolak belakang.
Malam itu alexa merambahkan tubuhnya ia sedikit menitikan air matanya, ia merasa sakit hati selalu di sebut anak liar oleh orang tuanya sendir, namun ia masih merasa kasihan bila ibunya sudab berbicara perlahan pada dirinya bagaimanapun Alexa tetap menyayangi ibunya walau terkadang seruni juga mengacuhkan alexa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments