Yoyo masuk ke dalam kamar pribadi tuan muda Bramantyo. Dengan membawa segelas kopi cappucino, Yoyo percaya diri masuk ke kamar tuan mudanya itu. Niat utama nya segera ingin menyampaikan kepada tuan mudanya bahwa ada seorang gadis muda dan masih segar mencari dan menunggu nya di depan.
Bramantyo duduk di kursi balkon kamarnya. Dari balkon itu, Bramantyo menatap pemandangan jauh ke. depan. Badannya masih lesu dan pegal- pegal. Semalam seperti nya Bramantyo banyak sekali minum di tambah lupa makan malam. Bramantyo mungkin saja masuk angin. Bramantyo menyuruh Yoyo, sang asistennya untuk memijat kepalanya yang masih pening. Yoyo merasa kasihan kepada gadis itu yang sudah lama menunggu Bramantyo di depan.
" Tuan muda, ada gadis muda beliau serta cantik mencari tuan muda. Dia sudah ada di depan kamar villa ini menunggu tuan muda." ungkap Yoyo. Bramantyo mendengus kesal.
" Baiklah, suruh dia masuk!" perintah Bramantyo. Yoyo bergegas keluar dari kamar villa Bramantyo dan mencari gadis yang sudah menunggu lama di luar kamar Bramantyo.
Gadis itu masih duduk di kursi depan kamar villa milik Bramantyo. Yurika menghabiskan minumannya setelah melihat Yoyo datang menghampiri nya.
" Bagaimana bang?" tanya Yurika sambil berdiri dan merapikan pakaian nya.
" Kamu disuruh masuk sekarang!" jawab Yoyo. Yurika tersenyum lega.
" Ayo aku antar kamu menemui tuan mudaku. Tapi ingat! Kamu tidak boleh jijik melihat keburukannya dan kondisinya yang cacat." ucap Yoyo. Yurika mengangguk cepat.
" Tentu saja, bang!" sahut Yurika lalu mengikuti langkah Yoyo masuk ke kamar pribadi di villa itu. Mereka menuju balkon kamar villa itu, dimana Bramantyo duduk sendiri di sana.
" Tuan muda Bramantyo, ini gadis yang mencari tuan." kata Yoyo setelah bertemu dengan tuannya. Yurika melongo, namun juga sedang meneliti.
Yurika masih melihat punggung Bramantyo itu. Yurika masih menganggap kalau laki-laki yang akan ditemui nya itu cacat kaki atau mengalami kelumpuhan. Yoyo lah yang memberitahu nya. Wajahnya buruk rupa, namun Yurika belum bisa menatap wajah laki-laki yang dimaksudkan.
" Tinggalkan kami berdua! Kamu bisa ambilkan mobil ku yang putih sport itu di bengkel." suruh Bramantyo. Yoyo menarik nafasnya.
" Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Bramantyo seperti melihat Yoyo enggan pergi.
" Tidak tuan muda!" sahut Yoyo menyembunyikan rasa malasnya jika harus ke bengkel dan meninggalkan tuan mudanya lagi. Dan bolak-balik dari puncak villa itu ke pusat kota yang jaraknya lumayan jauh. Bukannya di sini sudah ada mobil yang lain? Kenapa harus bolak-balik ke pusat kota hanya mengambil mobil itu. Nanti ketika pulang dan kembali ke kota sekalian kan bisa. Kalau seperti ini dan Yoyo ke bengkel harus naik angkot atau naik ojek.Yoyo akhirnya keluar dari kamar itu meninggal Bramantyo dan Yurika di sana.
" Siapa nama kamu?" tanya Bramantyo tanpa melihat wajah Yurika. Yurika masih berdiri di belakang Bramantyo dan masih bisa menatap punggung yang lebar milik Bramantyo.
" Yurika tuan muda!" sahut Yurika.
" Oke? Kamu pijitin kepala aku sekarang!" suruh Bramantyo. Yurika dengan cepat mendekati Bramantyo dan memposisikan dirinya di belakang Bramantyo. Yurika mulai memijat pelipis dan Kepala Bramantyo. Bramantyo memejamkan matanya menikmati pijatan dari tangan milik Yurika.
" Sedikit keras!" perintah Bramantyo. Yurika mulai memijat dengan keras sesuatu instruksi Bramantyo. Bramantyo mulai mendesis ketika tekanan itu pas ke urat yang sakit.
" Kamu datang ke mari, siapa yang menyuruhmu?" tanya Bramantyo walaupun dia sudah tahu siapa yang menyuruh Yurika itu datang menemuinya. Sahabat dekatnya, Joan telah menghubungi dirinya dan menawarkan gadis yang masih perawan dan sedang butuh uang banyak. Seorang model dan aktris pendatang baru dan baru bergabung di pembuatan film dan mendapatkan peran pengganti.
" Dari sutradara Joan!" sahut Yurika singkat. Bramantyo mendengus saja.
" Berapa umur kamu?" tanya Bramantyo.
" 20 thn!" jawab Yurika singkat. Bramantyo tersenyum dan mulai penasaran wajah gadis itu. Di suruh nya Yurika berdiri di depannya. Yurika mulai mengikuti perintah Bramantyo namun Yurika masih menundukkan kepalanya dan takut menatap wajah Bramantyo.
" Cantik dan manis. Wajah yang tidak bikin bosan jika melihat nya. Usia yang masih sangat muda dan terpaut sangat jauh sekali dengan aku." pikir Bramantyo sambil melihat ke wajah Yurika dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Bramantyo saat ini sudah berkepala tiga. Itu artinya Bramantyo sudah matang sebagai laki-laki dewasa. Seharusnya Bramantyo segera menikah dan melepaskan masa lajangnya. Karena Bramantyo masih malas untuk memliki hubungan yang terikat dalam pernikahan itu, Bramantyo masih enggan menjalin hubungan serius dengan seorang wanita. Hubungan yang dijalani oleh Bramantyo hanyalah hubungan satu malam yang setelah malamnya melepas dan menikmati malam panjang bersama di peraduan setelah itu lepas dan tanpa ada lagi hubungan yang diulang. Hubungan tanpa komitmen. Bahkan semua hubungan itu terjadi karena transaksi jual dan beli.
" Angkat wajah kamu dan lihat aku!" suruh Bramantyo masih dengan posisi nya yang duduk di kursinya. Yurika memberanikan dirinya mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Bramantyo. Laki-laki yang katanya memiliki wajah yang buruk rupa dan cacat. Namun Yurika sedikit terkejut dan terpesona dengan wajah laki-laki di depannya yang begitu tampan, wajah yang dewasa, rahang yang keras dengan bidang dada yang lebar. Bramantyo memiliki tubuh bersih dan putih terawat.
" Kenapa? Kamu terpesona dengan aku?" tanya Bramantyo sambil tersenyum. Yurika bersemu merah wajahnya.
" Kamu berumur 20 tahun. Sedangkan aku saat ini berumur 35 tahun. Jarak yang cukup jauh usia kita, bukan?" ucap Bramantyo.
" Tapi tuan muda terlihat masih sangat muda. Jika tuan muda tidak menyebutkan umur tuan tadi, saya berpikir tuan muda sebaya dengan saya." sahut Yurika.
" Apakah kamu sedang ingin merayu aku?" kata Bramantyo kini mulai berdiri dan mendekati Yurika. Yurika mulai berdegup kencang jantungnya karena Bramantyo mendekati Yurika sangat dekat. Terlebih lagi, Bramantyo bertelanjang dada dan hanya mengenakan boxer nya. Tubuh seksi dan tonjolan di bagian inti itu terlihat jelas. Sungguh-sungguh menantang dan membuat air liur Yurika keluar.
" Ti.. ti.. tidak tuan muda! Tuan muda terlihat muda sekali. Sungguh!" sahut Yurika kini mulai gugup.
" Sialan bang Yoyo! Dia memberikan informasi yang palsu dan bohong. Katanya tuan mudanya buruk rupa dan cacat. Ini? Dia bahkan sangat tampan dan begitu kuat dan sehat. Apanya yang cacat?" batin Yurika.
Bramantyo mengangkat dagu Yurika. Yurika membulat bola matanya menatap wajah tampan milik Bramantyo yang begitu dekat di wajah nya.
" Kamu masih sangat beliau dan muda. Apakah kamu ingin uang yang banyak? Untuk apa?" tanya Bramantyo. Yurika seketika ingat kalau ibunya saat ini harus segera membutuhkan dana yang banyak untuk biaya pengobatan nya di rumah sakit. Yurika mulai berkaca- kaca matanya. Namun Yurika tidak ingin menunjukkan kesedihan itu kepada Bramantyo.
" Aku butuh tas, sepatu, baju dan juga perhiasan yang mahal-mahal. Semua aku butuhkan untuk modal aku di dunia hiburan." bohong Yurika. Bramantyo tersenyum sinis.
" Apakah wanita hanya menyukai hal itu saja?" sahut Bramantyo. Kini jari Bramantyo mulai bermain di bibir tipis Yurika. Yurika mulai menghangat darahnya. Yurika seperti merasakan aliran darahnya berdesir kencang. Detak jantung nya semakin berirama dengan kencang. Yurika memejamkan matanya dan sedikit membuka mulutnya ketika Bramantyo kembali mengangkat dagunya. Bramantyo tersenyum dengan reaksi Yurika seolah siap dengan serangan nya. Namun Bramantyo seperti enggan menjamah gadis yang masih polos dan belia itu. Bramantyo seperti sedang bermain dengan adiknya. Walaupun Bramantyo tidak pernah memiliki adik seorang wanita. Keempat adiknya adalah laki-laki semuanya.
" Kamu pulanglah! Nanti aku akan mentransfer dana yang kamu mau. Oke?" ucap Bramantyo. Yurika seperti kecewa tidak ada ciuman dan sentuhan lain yang ia rasakan. Padahal dirinya sudah siap jika harus melakukannya. Apalagi pria ini adalah pria yang tampan dengan badan yang bagus menggoda.
" Ta ta tapi, aku belum melakukan apa pun kepadamu tuan muda." ucap Yurika. Bramantyo seketika tertawa terbahak- bahak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
lovely
tuan muda murahan kaya ganteng tpi tukang main jalang apes Lo yurika perawan dapat rongsokan macam s Bramantyo🥵
2022-06-27
1