BRAMANTYO PITER

Bramantyo. Putra pertama dari tuan besar Piter dan mami Egi. Memiliki usaha atau bisnis sendiri di bidang hiburan. Bramantyo memiliki rumah produksi dan dunianya bergelut serta dikelilingi oleh banyak artis, aktris yang ingin secepatnya melejit dan tenar.

Di balkon villa kamarnya, Bramantyo sudah duduk santai ditemani kedua wanita nya. Mereka sedang menikmati malam panjang di villa pribadinya Bramantyo. Beberapa botol- botol kosong berserakan beserta kulit kacang dan camilan lain di atas meja itu. Kedua wanita dekat Bramantyo begitu lihai menemani dan menghibur Bramantyo. Mereka benar-benar pahan dan tahu benar akan kesenangan Bramantyo. Menemani tuan mudanya dalam menghabiskan minuman kerasnya.

Tawa canda nyaring terdengar di luar kamar itu. Akhirnya Bramantyo sudah mulai menyerah untuk menghabiskan beberapa botol yang masih penuh isinya dengan minuman. Bramantyo mengusir dua wanita nya untuk keluar dari kamar pribadinya itu. Bramantyo ingin beristirahat.

" Kalian keluarlah!" usir Bramantyo kasar. Dua kawan wanita nya itu dengan wajah kecewa akhirnya keluar dari kamar Bramantyo. Padahal kedua wanita itu berharap bisa menemani Bramantyo dengan senang hati menghabiskan malam panjang bersama di kamar itu.

Bramantyo tersenyum sinis ketika salah satu kawan wanita nya itu berusaha menggoda nya.

" Kalian cepat keluar dari kamarku! Malam ini aku tidak ingin bersama kalian!" seru Bramantyo dengan kasar. Tangan nakal wanita itu yang sudah mengusap dada Bramantyo ditepis dengan kasar oleh Bramantyo. Kedua kawan minum Bramantyo yang berjenis kelamin wanita dengan berpakaian sangat terbuka itu akhirnya terpaksa keluar dari kamar pribadi Bramantyo. Dengan wajah kecewa mulutnya ngedumel karena kedua wanita itu sudah mulai mabok dan ingin bercengkrama dengan salah satu tuan muda dari keluarga ternama itu, Keluarga Piter.

Setelah kepergian dua wanita yang menemani Bramantyo minum itu, Bramantyo melepas kemejanya hingga dirinya kini bertelanjang dada. Celana panjangnya pun sudah dilepaskan nya. Bramantyo kini hanya menyisakan boxer nya di kamar pribadinya sendiri. Bramantyo mulai menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangnya. Hari ini Bramantyo ingin rileks dan menikmati tidurnya seorang diri.

Beberapa hari ini banyak permasalahan pribadinya dan juga masalah bisnisnya yang menguras energi dan emosinya untuk banyak berpikir. Bramantyo merasa kurang beristirahat. Dirinya ingin tenang. Ditambah tekanan dari papi, mami nya untuk segera menikah dan mencari pasangan serius untuk dijadikan seorang istri. Padahal Bramantyo benar-benar sangat malas jika harus memiliki status hubungan yang terikat seperti itu. Mencari istri yang benar-benar baik dan mengerti akan dirinya, bagi Bramantyo itu sangat sulit. Bahkan hal ini lebih mudah mencari duit dari pada mencari istri yang benar-benar bisa memahami dan pengertian akan dirinya. Minimal Bramantyo bisa mendapatkan wanita yang baik itu seperti mami nya. Mami nya lah yang dianggap Bramantyo adalah wanita yang sangat pengertian dan tidak aneh- aneh serta tidak banyak menuntut kepada papinya.

Bramantyo sudah mulai memejamkan matanya. Hingga dirinya sudah terlihat lelap dalam mimpi nya di malam itu. Di villa pribadi milik Bramantyo itu, Bramantyo sesaat melepas penatnya. Sebagai anak pertama, Bramantyo harus bisa diandalkan baik materi, cara berpikir, kemandirian dan bisa melindungi keluarga besar nya. Walaupun papinya memiliki banyak bodyguard yang siap menjaga dan melindungi keluarga nya dari ancaman dan teror baik di dunia bisnis maupun dunia bawah.

******

Ketukan pintu kamar Bramantyo terdengar. Namun Bramantyo masih terlelap dalam tidur nya. Pintu itu dibuka oleh asisten pribadi Bramantyo yang bernama Yoyo. Yoyo sudah dianggap orang terdekat Bramantyo karena ketika Bramantyo pergi kemana pun, Yoyo selalu ikut mendampingi.

" Tuan muda pasti banyak minum tadi malam." pikir Yoyo sambil merapikan ruangan kamar itu. Yoyo mulai merapikan selimut yang dipakai Bramantyo kembali menutupi bagian tubuh Bramantyo yang terlihat jantan dan menantang. Yoyo menelan ludahnya. Dia sebagai laki-laki saja sangat terkesima dengan bodi kekar dan atletis dari tuan mudanya itu. Apalagi wanita-wanita yang melihat nya. Pasti dengan sangat rela dan ikhlas menyerahkan semuanya pada tuan mudanya. Rela tidur bersama tuan muda nya dengan senang hati.

Yoyo sibuk membersihkan kamar tuan mudanya itu. Lalu mulai menyiapkan hidangan di atas meja kamar itu. Jika sewaktu-waktu tuan mudanya bangun bisa langsung menyantap makanan yang sudah ia siapkan. Biasanya karena tidur nya yang lama akan membuat tuan mudanya menjadi merasakan lapar.

Yoyo mulai membuat kopi sendiri dan setelah itu duduk di luar kamar pribadi tuan mudanya. Yoyo akan menunggu sampai tuan mudanya bangun dari tidurnya.

*******

Di luar kamar itu Yoyo bersama seorang gadis duduk menunggu Sampai Bramantyo terbangun. Gadis yang sangat cantik dan memiliki paras yang tidak membosankan. Yoyo terkesima melihat gadis itu. Namun Yoyo tidak berani menatapnya lama. Dia mungkin saja salah satu wanita nya milik tuan mudanya.

" Wanita ini terlihat masih polos. Dia seperti nya sangat lugu. Penampilan nya sederhana dan tidak menunjukkan glamor. Kenapa dia mencari tuan muda Bramantyo?" pikir Yoyo. Akhirnya Yoyo mulai mengajukan pertanyaan pada gadis yang mencari tuan mudanya.

" Jadi, kamu disuruh datang ke villa ini?" tanya Yoyo. Gadis itu menganggukkan kepala pelan.

" Apakah kamu artis atau model?" tanya Yoyo sangat kepo.

" Model sekaligus artis." sahut gadis itu.

" Siapa nama kamu?" tanya Yoyo.

" Aku? Aku Yurika." jawab gadis itu dengan tersenyum manis. Kini dia mulai gelisah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan nya. Yoyo mengamati gadis itu yang kini mulai gelisah.

" Ada janji?" tanya Yoyo. Gadis itu mengangguk lesu.

" Ada jadwal pemotretan atau suting lagi?" tanya Yoyo.

" Tidak! Hari ini libur syuting. Sutradara sengaja memberikan aku libur kepadaku sehari untuk menjumpai produser ini." kata Yurika. Yoyo mulai manggut-manggut tanda mengerti.

" Tuan muda Bramantyo?" Apakah kamu sudah mengenal nya?" sahut Yoyo. Yurika menggelengkan kepala cepat.

" Oh, tuan muda ku ini bernama Bramantyo. Selain buruk rupanya, dia cacat. Tuan mudaku ini bertemperamen emosian. Jadi aku sarankan lebih baik kamu kembali pulang." kata Yoyo. Yurika menyimak dengan serius. Di balik pintu itu, Diam-diam Bramantyo mendengarkan kebohongan asistennya. Bramantyo menahan amarahnya.

" Aku? Buruk rupa dan cacat. Serta mudah emosian? Yoyo benar-benar minta di hajar." batin Bramantyo geram.

" Tetapi sutradara menyuruhku menemui pak produser." sahut Yurika.

" Memangnya kamu disuruh ngapain untuk menemui Pak Produser?" tanya Yoyo berusaha ingin tahu.

" Aku tidak tahu! Aku hanya mengikuti perintah saja." sahut Yurika. Yoyo mengerutkan dahinya tidak percaya.

" Aku beritahu kepadamu yah, nona! Jika kamu disuruh datang ke tempat villa atau hotel seperti ini. Itu artinya kamu disuruh melayani seseorang dan bermain dengan nya." jelas Yoyo.

" Maksudnya?" tanya Yurika bego. Yoyo tambah geram dan kesal.

" Astaga! Masa kamu tidak paham kata- kata aku sih? Kamu disuruh melakukan hubungan badan dengan pak produser itu. Jadi aku sarankan kamu pulang saja." kata Yoyo. Yurika ketakutan.

"Apa? Jadi?" sahut Yurika.

" Kamu ini model dan artis. Masa hal sepele seperti ini tidak paham sih. Di dunia hiburan hal ini sudah biasa. Setelah kamu melakukan itu, kamu akan mendapatkan uang yang banyak." jelas Yoyo.

" Jadi? Ini yang dikatakan sutradara, kalau aku akan mendapatkan uang tambahan yang banyak itu?" sahut Yurika. Yoyo malah melongo saja.

" Jadi kamu benar-benar tidak paham akan tugas dan apa yang akan kamu lakukan disini?" tanya Yoyo.

" Iya! Aku hanya butuh uang yang banyak untuk biaya berobat ibu aku." jelas Yurika. Yoyo mulai paham.

" Hadeuh! Jadi gimana?" tanya Yoyo. Yurika bingung.

"Apakah kamu benar-benar ingin menjumpai tuan muda ku yang super jelek, cacat dan mudah emosian itu?" tanya Yoyo lagi. Yurika mengangguk pelan.

" Demi uang itu, dan demi kesembuhan ibu aku. Aku harus melakukan ini." terang Yurika. Yoyo menatap gadis itu yang seketika sedih dan muram.

" Baiklah! Jadi kamu. masih virgin?" tanya Yoyo lagi. Dan Yurika mengangguk pelan. Yoyo tersenyum lega.

" Wah, tuan muda harus bertemu dengan gadis ini. Sepertinya dia sangat baik dan menyayangi ibunya." pikir Yoyo lalu mulai melangkah menuju kamar tuan mudanya.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

hampir semua novel jadi alsan jual diri gra pengobataan ibu dan ayah nya 🥴

2022-06-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!