Berusaha Sabar (2)

Weni mendekati Marsha yang sedang menyusun ponsel di dalam etalase, ia pun membantunya. "Kalau jadi aku, sudah ku maki wanita tadi!" omelnya.

Marsha tersenyum tipis, "Namanya kita berdagang, ya harus sabar."

"Tapi wanita tadi sudah keterlaluan, jadi semua pembeli di toko ini cuma dia yang paling menyebalin," ujar Weni.

"Kasihan banget, sudah capek mengeluarkan semua ponsel dan berbicara panjang lebar tapi pembelinya tidak jadi beli," sindir Tania.

"Hei, orang iri!" hardik Weni. "Kau tidak pernah puas 'ya mengusik kami!" sentaknya.

"Memang aku tidak suka dengan kalian berdua!" Tania menunjuk telunjuknya ke arah Weni dan Marsha. "Kalian itu sok cantik dan suka mencari perhatian dengan Tuan Mark!" lanjutnya.

Weni ingin bicara namun di cegah Marsha. "Sudah cukup!" berbisik.

Tania pun pergi.

"Itu orang suka sekali cari masalah!" gerutu Weni.

"Sudah, biarkan saja!" Marsha menenangkan temannya.

-

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Marsha pulang dari toko mengendarai motornya seorang diri. Hujan mulai turun cukup deras. Penuh hati-hati ia menyusuri jalanan, jarak toko dan rumahnya hanya berkisar 15 menit perjalanan.

Sebuah mobil melaju kencang dan membunyikan klakson berulang kali membuat Marsha gugup dan hampir terjatuh. Ia pun berhenti sejenak di tepi jalan, lalu melanjutkan lagi perjalanannya.

Sesampainya di rumah kedua orang tuanya, sedang duduk di ruang tamu. Wajah papanya tampak sedih, mamanya duduk di sebelah sembari mengelus pundak papanya.

Marsha yang baru saja masuk ke dalam rumah, menghampiri kedua orang tuanya. "Kenapa? Apa yang terjadi?"

"Papa baru saja ditipu," jawab Mira.

"Ditipu?" Marsha mengerutkan keningnya.

"Motor yang mau dijual Papamu dibawa kabur orang," jelas Mira.

"Motor yang warna merah itu, Ma?" tanya Marsha.

"Iya."

"Astaga, ujian apa lagi ini?" Marsha menghela nafas pasrah.

"Mana motor itu cuma satu-satunya lagi buat modal lagi," ungkap Candra.

"Aku punya sedikit tabungan. Bagaimana pakai uangku saja untuk beli dua atau tiga motor bekas lagi?" tawar Marsha.

"Tidak, Nak. Itu uangmu, kamu juga pasti membutuhkannya," tolak Candra.

"Aku bisa menabungnya lagi, Pa. Pakai saja, usaha ini juga untuk melangsungkan hidup kita," ujar Marsha.

"Baiklah, Papa nanti akan menggantinya," janji Candra.

"Pakai saja dulu, Pa. Urusan mengembalikan itu belakangan, yang penting Papa bisa usaha lagi," tutur Marsha.

"Makasih ya, Nak!" Candra tersenyum.

...----------------...

Beberapa hari kemudian, tiga motor bekas yang dipesan pun datang. Candra mulai memperbaikinya dan membuat motor tersebut tampak cantik.

Marsha yang melihat wajah papanya ceria, membuat ia tersenyum bahagia. Sebelum ke toko, ia akan mengantar kue buatan sang mama.

Takut seperti kejadian beberapa hari yang lalu, ia meningkatkan kehati-hatiannya. Lagi-lagi, ia mengalami hal diluar dugaannya. Baru menyelesaikan setengah tugasnya, ban motornya tiba-tiba bocor.

Marsha menuntun motornya mencari bengkel, hampir 1 kilometer ia berjalan namun tak menemuinya. Ia berhenti sejenak untuk menghapus keringat yang mulai menetes.

Sementara itu dari kejauhan, seseorang tersenyum senang melihat diri Marsha yang kesusahan. "Ini belum seberapa, bahkan ada kejutan yang menarik untukmu!" batinnya.

"Tuan, Nona itu sudah berjalan jauh. Apa kita menyusulnya?"

"Tidak perlu, kita pulang saja!" perintahnya.

-

-

Hampir sejam mencari akhirnya bengkel yang dicari ketemu. "Syukurlah, ada juga yang buka!" lirihnya.

Marsha pun berbicara dengan karyawan bengkel, dilihat kondisi ban motornya. Pria itu mengatakan jika akan butuh waktu sejam sampai dua jam untuk menempel ban dengan alasan masih banyak orderan.

Marsha pun menyetujui ucapan pria tersebut, ia pun meninggalkan motornya di bengkel dan membawa dagangan ibunya menggunakan angkot.

Lagi-lagi, ia harus meningkatkan kesabaran. Kue-kue yang ia bawa berjatuhan karena seseorang menabrak tubuhnya.

"Maaf, Nona!" pria yang menabrak itu pergi begitu saja.

"Hei, kau ke mana?" teriak Marsha. "Ya, ampun. Rusak semua, tidak mungkin bisa di makan lagi," keluhnya lirih.

Dengan perasaan sedih dan lelah, Marsha membawa dagangan mamanya pulang. Sebelumnya ia menelepon pemilik warung tidak dapat menitip kuenya.

Terpopuler

Comments

Aas Azah

Aas Azah

sedihnya hidup Marsya 🥺

2022-10-08

1

niktut ugis

niktut ugis

hallo bara yg katanya CEO dendam sama cewek kok balasnya pakai tangan orang lain..rendah banget harga diri si bara

2022-07-31

2

Mamahe 3E

Mamahe 3E

kasihan

2022-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bertemu
2 Acara Di Sekolah
3 Berusaha Sabar
4 Berusaha Sabar (2)
5 Kesialan
6 Mendekati
7 Kue Pesanan Bara
8 Mendadak Dilamar
9 Kegundahan Hati Marsha
10 Hari Pernikahan
11 Dianggap Seperti Pelayan
12 Mie Goreng
13 Dia Sekarang Suamiku
14 Dikurung
15 Hadiah Untuk Mertua
16 Kedatangan Mama Laras
17 Alasan Bara
18 Bara Khawatir
19 Bara Mulai Luluh
20 Mencoba Berdamai
21 Miranda Berbuat Ulah
22 Bara Menyesal
23 Marsha Di Jemput Orang Tuanya
24 Mengikuti Marsha
25 Akhirnya Bisa Berbicara Berdua
26 Satu Sendok Berdua
27 Sifat Buruk Miranda
28 Memberikan Bukti
29 Marsha Kembali Ke Rumah Bara
30 Mengambil Alih Pekerjaan Rumah Tangga
31 Jalan-jalan Ke Luar Negeri
32 Bertemu Rio
33 Dua Pria Mendekati Marsha
34 Robin vs Bara
35 Nia Pelampiasan Dendam Robin
36 Mual
37 Kedatangan Mertua
38 Bertemu Teman Lama
39 Weni vs Rio
40 Wanita Masa Lalu Robin
41 Kehilangan
42 Kehilangan (2)
43 Membela Menantu
44 Weni Dilamar
45 Hari Bahagia
46 Hari Bahagia (2)
47 Antara Kasihan dan Sayang
48 Bunga Untuk Istri
49 Nia Berulang Tahun
50 Target Teror
51 Arum Target Selanjutnya
52 Arum Dan Tia
53 Galvin Mulai Mendekat
54 Penyerangan
55 Menemani Galvin Di Rumah Sakit
56 Bertemu Mantan Kekasih
57 Galvin Salah Tingkah
58 Arum Terluka
59 Menjauhi Arum
60 Dengan Siapa Kamu Tidur?
61 Merencanakan Sesuatu
62 Gagal Memberitahu Robin
63 Pernikahan Arum
64 Akhirnya Menikah
65 Berakhir Bahagia
66 Berakhir Bahagia 2
67 Berakhir Bahagia 3 (end)
68 Akhir Cerita Bahagia (Selesai)
69 Promo Cerita Baru (Marry The Star)
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bertemu
2
Acara Di Sekolah
3
Berusaha Sabar
4
Berusaha Sabar (2)
5
Kesialan
6
Mendekati
7
Kue Pesanan Bara
8
Mendadak Dilamar
9
Kegundahan Hati Marsha
10
Hari Pernikahan
11
Dianggap Seperti Pelayan
12
Mie Goreng
13
Dia Sekarang Suamiku
14
Dikurung
15
Hadiah Untuk Mertua
16
Kedatangan Mama Laras
17
Alasan Bara
18
Bara Khawatir
19
Bara Mulai Luluh
20
Mencoba Berdamai
21
Miranda Berbuat Ulah
22
Bara Menyesal
23
Marsha Di Jemput Orang Tuanya
24
Mengikuti Marsha
25
Akhirnya Bisa Berbicara Berdua
26
Satu Sendok Berdua
27
Sifat Buruk Miranda
28
Memberikan Bukti
29
Marsha Kembali Ke Rumah Bara
30
Mengambil Alih Pekerjaan Rumah Tangga
31
Jalan-jalan Ke Luar Negeri
32
Bertemu Rio
33
Dua Pria Mendekati Marsha
34
Robin vs Bara
35
Nia Pelampiasan Dendam Robin
36
Mual
37
Kedatangan Mertua
38
Bertemu Teman Lama
39
Weni vs Rio
40
Wanita Masa Lalu Robin
41
Kehilangan
42
Kehilangan (2)
43
Membela Menantu
44
Weni Dilamar
45
Hari Bahagia
46
Hari Bahagia (2)
47
Antara Kasihan dan Sayang
48
Bunga Untuk Istri
49
Nia Berulang Tahun
50
Target Teror
51
Arum Target Selanjutnya
52
Arum Dan Tia
53
Galvin Mulai Mendekat
54
Penyerangan
55
Menemani Galvin Di Rumah Sakit
56
Bertemu Mantan Kekasih
57
Galvin Salah Tingkah
58
Arum Terluka
59
Menjauhi Arum
60
Dengan Siapa Kamu Tidur?
61
Merencanakan Sesuatu
62
Gagal Memberitahu Robin
63
Pernikahan Arum
64
Akhirnya Menikah
65
Berakhir Bahagia
66
Berakhir Bahagia 2
67
Berakhir Bahagia 3 (end)
68
Akhir Cerita Bahagia (Selesai)
69
Promo Cerita Baru (Marry The Star)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!