Marsha menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya. Ia tersenyum menyapa semuanya.
"Marsha, antingmu yang sebelah mana?" Tanya Ika.
Marsha memegang telinga sebelah kanan. "Astaga, pasti terjatuh. Aku tadi buru-buru dan tak sengaja menabrak seseorang." Ia melepaskan anting sebelah kanan.
"Kau sih' kebiasaan selalu saja begitu terburu-buru," omel Ika.
"Aku mau mencari antingku," Marsha kembali ke tempat yang tadi.
Sesampainya di sana ia mengedarkan pandangannya ke arah lantai. "Di mana, ya?" batinnya.
"Kalau tak salah jatuh di sini," gumamnya. Hampir 5 menit ia mencari tapi antingnya tak ditemukan.
Ia pun kembali menemui temannya.
"Bagaimana? Apa sudah ketemu?" Tanya Ika.
"Sudah tidak ada."
"Kau tidak sedih?"
"Untuk apa sedih? Ini cuma anting, kalau ada uang lagi. Aku akan membelinya," ujar Marsha santai.
"Ya sudahlah, kalau begitu. Semoga saja kalau anting itu masih jodohmu pasti akan kembali."
"Semoga saja."
"Hei, jangan mengobrol saja. Cepat sini, acara mau dimulai!" Panggil Rere kepada kedua temannya untuk duduk di kursi yang telah disediakan panitia.
Marsha dan Ika kemudian duduk bergabung dengan temannya.
"Kalian tahu tidak, jika acara reuni di sponsori perusahaan besar," ujar Rere.
"Tahu, spanduk di gerbang sekolah cukup besar terpampang," jelas Ika.
"Kabarnya pengusaha tersebut adalah mantan siswa di sini juga," ungkap Rere.
"Benarkah? Angkatan tahun berapa?" Ika penasaran.
"Kabar yang beredar, dia lebih tua dari kita setahun," jawab Rere.
"Itu artinya pengusaha itu masih muda," tebak Ika.
"Ya, benar. Sha, kenapa diam saja? Apa kau tidak tertarik dengannya?" Tanya Rere.
"Kalian ini bicara apa, bisa jadi dia sudah menikah dan memiliki kekasih," ujar Marsha.
"Apa kau tidak penasaran wajah dan tampannya kakak kelas kita itu?" Tanya Ika.
"Tidak," jawab Marsha. "Jangan bahas pria lain, apa suami kalian tak cemburu jika mendengarnya?" Ia menakuti kedua temannya.
"Mereka sedang tidak di sini," bisik Rere membuat Ika dan dirinya tertawa.
Panitia pun membuka acara, diawali dengan kata sambutan dari kepala sekolah. Selang 20 menit kemudian tamu yang ditunggu hadir di atas panggung.
Ya, dia adalah Bara Hermawan Kartajaya. Pria tampan dengan tinggi 175 cm, kini berdiri menghadap para tamu lainnya.
Ia mulai berpidato, ada sekitar 10 menit ia bicara dan diakhiri dengan tepukan yang meriah.
"Memangnya ada kakak kelas kita namanya Bara Hermawan Kartajaya?" Tanya Rere pada Marsha.
"Tidak tahu, memangnya aku staf di sekolah ini," cetus Marsha.
"Mungkin dia kurang populer jadi kita tidak mengenalnya," celetuk Ika.
"Benar!" Sahut Marsha.
-
Tepat pukul 4 sore acara selesai, para tamu mulai menikmati hidangan yang telah disediakan.
Rere menarik tangan Marsha yang sedang mengambil makanan. "Sini sebentar!"
"Ada apa sih'?"
"Kau lihat, itu 'kan Rio!" Tunjuk Rere ke arah pria yang sedang menggandeng seorang wanita.
"Biarkan saja, aku sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengannya," ujar Marsha santai.
"Kau tidak cemburu?"
"Astaga, Re. Untuk apa aku cemburu dia hanya mantan kekasih ku saja. Sudahlah, lebih baik kita makan," Marsha mengakhiri pertanyaan sahabatnya.
-
Marsha meminta izin kepada kedua temannya untuk ke toilet. Ia berjalan dengan santai, seseorang memanggilnya. Dia pun menoleh, namun segera memasang wajah tak suka.
"Apa kabar?"
"Baik," jawabnya ketus.
"Kau makin cantik saja," puji Rio.
"Ada apa memanggilku?" Tanpa berbasa-basi.
"Apa kau sudah menikah?"
"Belum."
"Apa kau masih mengharapkan cintaku?" Rio percaya diri.
"Cih!"
"Marsha, sampai kapanpun aku tidak akan pernah membiarkan dirimu bersama pria lain," ancamnya.
"Jangan egois, Rio. Apa wanita yang bersamamu itu tidak memuaskan mu?" Tersenyum sinis.
"Dia sangat tergila-gila padaku. Tapi aku cuma ingin kau!" Rio tersenyum menyeringai.
"Hentikan kegilaanmu!" Sentak Marsha. Kemudian ia membalikkan badannya.
Rio menarik lengan Marsha, "Aku akan mengikuti kau ke mana saja!" Merapatkan giginya, melepaskan genggamannya kemudian berlalu.
"Dasar gila!" Gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Nadav effendy
masih nyimak.. mudah²an menarik ceritanyaa
2023-02-13
1
Aas Azah
wah Rio simantan gak bisa move on rupanya 🙄
2022-10-08
0