Bab 4. Kelas A dan Kelas E

Dalam seminggu terdapat tujuh hari. Dalam tujuh hari itu, dibagi menjadi dua macam. Hari yang disukai dan hari yang tidak disukai.

Orang-orang lebih suka hari dimana mereka tidak melakukan kegiatan apapun, seperti pergi ke kantor untuk bekerja atau anak-anak yang pergi ke sekolah untuk belajar. Hari libur akan terasa cepat berlalu jika memikirkan bahwa hari esok, sudah waktunya untuk kembali ke rutinitas biasa.

"Frey. Udah siap?" tanya Lucas. Tas ransel berwarna hitam telah tersedia di punggungnya. Baju merah putih beserta topi sudah melekat dengan rapi di tubuhnya. Lucas menjadi lebih semangat dari sebelumnya. Ini adalah hari pertama dia pergi ke sekolah bersama Freya.

Anak perempuan itu selesai mengikat tali sepatunya. Dengan terburu-buru, dia membawa kakinya untuk berlari. Takut jika Lucas akan terlambat ke sekolah karena menunggu dirinya.

"Hati-hati, Freya. Aku gak ninggalin kamu, kok." Lucas menjelaskan ketika dia melihat Freya berlari. Lucas tidak ingin Freya terluka karena buru-buru menyusulnya.

Pak Aryo, supir yang selalu mengantar Lucas ke sekolah telah bersiap di samping pintu mobil. Pria paruh baya itu membuka pintu untuk tuan mudanya dan juga nona barunya. Kedua anak itu duduk di bangku belakang. Pak Aryo dapat melihat dari cermin atas. Tuan mudanya terlihat lebih ceria dari biasanya. Lucas menjadi lebih banyak bicara dan tertawa. Freya hanya diam mendengarkan ocehan Lucas tanpa menyela dan hanya mengukir senyum manis di bibirnya.

"Selamat belajar, Tuan Lucas, Nona Freya." Seperti biasa, Pak Aryo akan memberikan sedikit semangat untuk tuan mudanya, tapi kali ini, Pak Aryo juga memberikan semangat untuk Freya.

"Makasih, Pak. Hati-hati di jalan," kata Lucas.

Freya berjalan mendekati Pak Aryo. Dia menarik tangan lelaki itu dan mencium punggung tangannya. "Makasih, Pak Aryo. Freya sekolah dulu, ya."

Melihat itu, Pak Aryo menjadi terharu. Selama dia bekerja menjadi supir pribadi di rumah yang berbeda, baru kali ini dia mendapati orang yang menganggapnya seperti orangtuanya sendiri. Siapa yang mau berpamitan dengan supir, bahkan sampai mencium punggung tangan? Tidak ada.

Dari kecil, Freya selalu diajarkan oleh orangtuanya untuk memperlakukan orang lain dengan baik, tanpa membedakan mereka. Di rumahnya dulu, Freya selalu berpamitan pada Bi Inem, bahkan mencium pipi Bibi Inem, seperti dia mencium pipi kedua orangtuanya saat akan berangkat ke sekolah.

"Pak Aryo. Salam."

Lucas yang selalu memperhatikan Freya, juga terkejut dengan apa yang dilakukan oleh temannya itu. Selama ini, Mia, ibu Lucas, tak pernah mengajarinya untuk memperlakukan orang lain dengan sama. Jika mereka bekerja untuk keluarga Lucas, maka mereka berada di bawah keluarga Lucas. Tidak perlu bersikap sopan atau menghormati mereka. Bryan, ayah Lucas tak suka jika anaknya tidak menghormati orang yang lebih tua, bahkan jika mereka bekerja di bawah asuhan Bryan.

Oleh karena itu, Lucas hanya berterima kasih sebagai tanda bahwa dia menghormati dan menghargai supirnya. Tidak sampai mencium punggung tangan pekerja tersebut.

Awalnya, Pak Aryo ragu memberikan tangannya, tapi Lucas semakin tidak sabaran. Dia menarik tangan Pak Aryo dan mencium punggung tangannya. Sama seperti yang dilakukan oleh Freya.

"Hati-hati, ya, Pak." Lucas mengulang kembali kalimatnya. Pak Aryo merendahkan sedikit tubuhnya dan masuk ke dalam mobil. Kembali ke perusahaan, tempat Bryan berada.

Setelah kepergian Pak Aryo, Freya dan Lucas berjalan bersama menuju ruang kelas. Sekolah mereka adalah sekolah negeri, tapi sudah berada di tingkat unggul. Bangunannya besar dan memiliki lapangan yang luas. Mereka memiliki banyak siswa dan rata-rata diisi dengan anak dari kalangan atas.

Tiap tingkat kelas terbagi menjadi lima. Kelas A sampai kelas E. Kelas dibagi berdasarkan nilai dan akan berubah setiap mereka naik kelas.  Tiap kelas terdiri dari 30 siswa. Kelas A adalah kelas yang diisi oleh anak-anak berprestasi, tetapi sebagian diisi dengan anak yang orangtuanya "memberi uang bangunan" untuk sekolah. Siapa pun yang berhasil masuk ke kelas ini, akan menjadi sebuah kebanggaan.

Kebalikan dari kelas A, kelas E adalah kelas yang diisi oleh anak-anak pintar, tetapi orangtuanya berada di ekonomi menengah ke bawah. Mereka kalah saing dengan anak-anak dari ekonomi menengah ke atas, sementara yang lain adalah anak-anak dengan nilai rendah.

Wajah Lucas mengerut. Aura di sekitarnya berubah menjadi suram. Dia baru ingat jika Freya berada di kelas yang berbeda dengannya.

"Kenapa kamu bisa di kelas 2E, sih? Kan jadi jauh. Padahal kamu pinter. Kok bisa, sih di kelas rendah?" Lucas tak habis pikir. Kepala kecilnya itu sudah berusaha keras untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya.

Saat kelas satu, mereka berada di kelas yang sama karena saat itu, kelas tidak ditentukan oleh sekolah, melainkan anak-anak yang memilihnya. Lucas dan Freya memilih kelas 1E, karena kelas tersebut sangat sejuk. Hal itu disebabkan oleh adanya pohon besar yang tumbuh di dekat gedung kelas mereka.

Sekolah itu memiliki dua gedung. Gedung pertama, terdapat ruang kepala sekolah, administrasi, UKS, aula, dan ruangan sekolah penting lainnya. Selain itu, dua gedung tersebut memiliki 3 lantai. Pada lantai pertama terdapat kelas satu dan dua, lantai kedua, kelas tiga dan empat, dan lantai ketiga ada kelas lima dan enam.

Gedung pertama, ruang kelas yang ada di sana hanya sampai kelas B, sementara C sampai E berada di gedung kedua. Gedung yang kedua terlihat lebih kecil dibanding gedung pertama, tapi bangunannya sama indahnya dengan gedung yang pertama.

"Frey ... pindah ke kelas aku aja, mau?" ajak Lucas. Anak ini sama sekali tidak ingin berjauhan dengan Freya. Dia takut, anak-anak kelas lima yang sekarang sudah naik menjadi kelas enam itu, akan mengganggu Freya lagi.

"Nilai aku rendah, gak bisa ke kelas kamu, Lucas." Freya menjawab. Dia mencoba memberi pemahaman pada Lucas, meskipun Freya tahu, Lucas tidak akan peduli.

"Rendah apanya? Tinggi gitu, kok. Aku yang nilainya di bawah kamu aja bisa masuk kelas A."

Lucas membantah penjelasan Freya. Ini tidak masuk di kepala kecil Lucas. Dia melihat isi rapor Freya saat pembagian rapor sebelumnya. Membandingkan hasil terakhir dengan miliknya. Freya mendapatkan nilai lebih tinggi daripada Lucas, tapi  Freya malah masuk ke kelas E.

"Mungkin ada yang lebih tinggi dari aku. Gak papa, kok. Jam istirahat, aku cari kamu."

Freya berbicara dengan pelan dan lembut. Suaranya begitu halus, sampai Lucas tak lagi mencoba membantah.

"Kamu di kelas aja. Biar aku yang ke sana. Nanti kamu capek kalo cari aku."

Mereka berdua berhenti berjalan saat sudah tiba di tengah-tengah dua gedung. Freya memutar ke samping. Dia melempar senyuman pada Lucas dan berkata, "Gak papa. Aku gak capek."

Lucas menggeleng. Sifat tak suka dibantah, muncul ke permukaan. "Nggak. Kamu diam aja di kelas dan tunggu aku."

Freya hampir melunturkan senyumannya. Dia berusaha untuk tetap mempertahankan senyumnya agar Lucas merasa senang.

"Oke. Aku tunggu kamu. Jangan kelamaan, ya?" kata Freya, akhirnya menyerah.

"Nah, gitu. Sini, aku antar ke kelas."

Freya mengangguk. Dia membiarkan Lucas mengantarnya karena jam masuk masih sekitar 15 menit lagi.

Terpopuler

Comments

Nic

Nic

nah loh ada apa ini?

2022-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 PENTING!
2 Bab 1. Pertemanan Dua Anak
3 Bab 2. "Aku Akan Menjaganya!"
4 Bab 3. "Ini Cantik Karena Itu Adalah Kamu!"
5 Bab 4. Kelas A dan Kelas E
6 Bab 5. Melindungi Selamanya
7 Bab 6. Mulai Berubah
8 Bab 7. "Aku Akan Menunggumu!"
9 Bab 8. Perasaan Yang dirindukan
10 Bab 9. Janji Yang Terlupakan
11 Bab 10. Rencana Pentas Seni
12 Bab 11. Tanggung Jawab
13 Bab 12. Dihantui Rasa Bersalah?
14 Bab 13. "Jangan Terlalu Dekat!"
15 Bab 14. Biarkan Bersama Yang Lain
16 Bab 15. "Resmi Atau Tidak, Kamu adalah Tunanganku!"
17 Bab 16. Rasanya Sedingin Es, Sakit Jika Terlalu Lama Terkena Kulit
18 Bab 17. Seperti Deja Vu, Apa Akan Sama Seperti Yang Lalu?
19 Bab 18. Cara Yang Berbeda
20 Bab 19. Memastikan Semua Tidak Ada Yang Akan Berubah
21 Bab 20. "Selamat Ulang Tahun, Frey!"
22 Bab 21. Pernikahan Teman Masa Kecil
23 Bab 22. Mahasiswa Baru
24 Bab 23. Bersama Selamanya
25 Bab 24. "Selamat Malam!"
26 Bab 25. Ingin Melihat Lebih Dekat
27 Bab 26. Hubungan Yang Baik Adalah Saling Menunjukkan Perhatian dan Kasih Sayang
28 Maaf Sebelumnya!
29 Bab 27. Mata Yang Memesona
30 Bab 28. Datangnya Kebencian
31 Bab 29. Pengacau
32 Bab 30. "Dia Istri Gue!"
33 Bab 31. Wanita Anggun dan Menawan
34 Bab 32. "Aku Ingin Memelukmu!"
35 Bab 33. "Jika Ingin Hubungan Bertahan Lama Maka Jangan Tunjukkan Perhatianmu!"
36 Bab 34. Satu Tim
37 Bab 35. Satu Foto. Namun, Bisa Membuat Semua Orang Heboh Membicarakannya
38 Bab 36. "Ayo, Foto Bersamaku!"
39 Bab 37. Melakukan Apa Yang Seharusnya Dilakukan
40 Bab 38. "Cocok Atau Tidak, Itu Urusanku!"
41 Bab 39. Kecil, Tapi Mengapa Sangat dipermasalahkan?
42 Bab 40. Lupakan Orang Yang Memberi Rasa Sakit
43 Bab 41. "Jangan Merendahkan Dirimu Sendiri!"
44 Bab 42. Saran Untuk Meminta Maaf
45 Bab 43. Jangan Marah Lagi
46 Bab 44. Mengakui Hubungan
47 Bab 45. Minuman Pertama
48 Bab 46. Ketika Lucas Kehilangan Akalnya
49 Bab 47. "Itu Artinya Kamu Milikku!"
50 Bab 48. Hal Sensitif
51 Bab 49. Percaya Padanya
52 Bab 50. Mulai Ragu
53 Bab 51. Melihatnya Bersama Dengan Orang Lain
54 Bab 52. "Apa Kamu Mencintaiku?"
55 Bab 53. Mencari, Tapi Tidak Menemukan
56 Bab 54. Jika ditakdirkan Maka Akan bertemu Jua
57 Bab 55. Kecurigaan Pada Kesehatan Diri
58 Bab 56. "Untuk Bertahan Hidup, Kamu Harus Lebih Kuat dari Orang Lain!"
59 Bab 57. Cukup Satu Saja
60 Bab 58. Ajaran Leli
61 Bab 59. Segera Melahirkan?
62 Bab 60. Anak Pertama Membawa Kebahagiaan
63 Bab 61. Morning Sickness Lucas
64 Bab 62. Semua Anak Itu Sama
65 Bab 63. Kenangan Lama Yang Masih Tersimpan Rapi
66 Bab 64. Anak Yang Suka Berdiam Diri
67 Bab 65. Bertemu Orang Lama
68 Pengumuman!
69 Bab 66. Kehilangan Jejaknya Ketika Baru Bertemu Kembali
70 Bab 67. "Jangan Sedih!"
71 Bab 68. Sifat Yang Berbeda
72 Bab 69. Kembali Ketika Berhasil
73 Bab 70. "Dia Anak Kita?"
74 Bab 71. "Saya Ayahnya!"
75 Bab 72. Sifat Memaksa
76 Bab 73. Kehangatan Yang Tak diinginkan Merasuk Hati
77 Bab 74. Mengiyakan Dahulu, Baru Bertindak
78 Bab 75. Membawanya Pulang
79 Bab 76. Pulang Yang dimaksudkan
80 Bab 77. Segalanya Bisa Jika Itu Untuk Anak
81 Bab 78. Setelah Gedung, Sekarang Taman?
82 Bab 79. Sikapnya Yang Lembut
83 Bab 80. Ingin Memberi Kesempatan, Tapi Keraguan Itu Masih Ada
84 Bab 81. Bicarakan dan Pahami
85 Bab 82. Lucas Mabuk?
86 Bab 83. Sekretaris Pribadi
87 Bab 84. Tertangkap Basah
88 Bab 85. Fakta Lama Yang Baru Terungkap
89 Bab 86. Momen Yang Terganggu
90 Bab 87. Sejak Dulu Tidak Pernah Berubah
91 Bab 88. "Bisakah Aku Percaya Padamu Sekali Lagi?"
92 Bab 89. "Jangan Lagi!"
93 Bab 90. Kembalinya Dia Yang dinantikan
94 Bab 91. Menjaga Mereka Selamanya [END]
95 Akhir Kata
Episodes

Updated 95 Episodes

1
PENTING!
2
Bab 1. Pertemanan Dua Anak
3
Bab 2. "Aku Akan Menjaganya!"
4
Bab 3. "Ini Cantik Karena Itu Adalah Kamu!"
5
Bab 4. Kelas A dan Kelas E
6
Bab 5. Melindungi Selamanya
7
Bab 6. Mulai Berubah
8
Bab 7. "Aku Akan Menunggumu!"
9
Bab 8. Perasaan Yang dirindukan
10
Bab 9. Janji Yang Terlupakan
11
Bab 10. Rencana Pentas Seni
12
Bab 11. Tanggung Jawab
13
Bab 12. Dihantui Rasa Bersalah?
14
Bab 13. "Jangan Terlalu Dekat!"
15
Bab 14. Biarkan Bersama Yang Lain
16
Bab 15. "Resmi Atau Tidak, Kamu adalah Tunanganku!"
17
Bab 16. Rasanya Sedingin Es, Sakit Jika Terlalu Lama Terkena Kulit
18
Bab 17. Seperti Deja Vu, Apa Akan Sama Seperti Yang Lalu?
19
Bab 18. Cara Yang Berbeda
20
Bab 19. Memastikan Semua Tidak Ada Yang Akan Berubah
21
Bab 20. "Selamat Ulang Tahun, Frey!"
22
Bab 21. Pernikahan Teman Masa Kecil
23
Bab 22. Mahasiswa Baru
24
Bab 23. Bersama Selamanya
25
Bab 24. "Selamat Malam!"
26
Bab 25. Ingin Melihat Lebih Dekat
27
Bab 26. Hubungan Yang Baik Adalah Saling Menunjukkan Perhatian dan Kasih Sayang
28
Maaf Sebelumnya!
29
Bab 27. Mata Yang Memesona
30
Bab 28. Datangnya Kebencian
31
Bab 29. Pengacau
32
Bab 30. "Dia Istri Gue!"
33
Bab 31. Wanita Anggun dan Menawan
34
Bab 32. "Aku Ingin Memelukmu!"
35
Bab 33. "Jika Ingin Hubungan Bertahan Lama Maka Jangan Tunjukkan Perhatianmu!"
36
Bab 34. Satu Tim
37
Bab 35. Satu Foto. Namun, Bisa Membuat Semua Orang Heboh Membicarakannya
38
Bab 36. "Ayo, Foto Bersamaku!"
39
Bab 37. Melakukan Apa Yang Seharusnya Dilakukan
40
Bab 38. "Cocok Atau Tidak, Itu Urusanku!"
41
Bab 39. Kecil, Tapi Mengapa Sangat dipermasalahkan?
42
Bab 40. Lupakan Orang Yang Memberi Rasa Sakit
43
Bab 41. "Jangan Merendahkan Dirimu Sendiri!"
44
Bab 42. Saran Untuk Meminta Maaf
45
Bab 43. Jangan Marah Lagi
46
Bab 44. Mengakui Hubungan
47
Bab 45. Minuman Pertama
48
Bab 46. Ketika Lucas Kehilangan Akalnya
49
Bab 47. "Itu Artinya Kamu Milikku!"
50
Bab 48. Hal Sensitif
51
Bab 49. Percaya Padanya
52
Bab 50. Mulai Ragu
53
Bab 51. Melihatnya Bersama Dengan Orang Lain
54
Bab 52. "Apa Kamu Mencintaiku?"
55
Bab 53. Mencari, Tapi Tidak Menemukan
56
Bab 54. Jika ditakdirkan Maka Akan bertemu Jua
57
Bab 55. Kecurigaan Pada Kesehatan Diri
58
Bab 56. "Untuk Bertahan Hidup, Kamu Harus Lebih Kuat dari Orang Lain!"
59
Bab 57. Cukup Satu Saja
60
Bab 58. Ajaran Leli
61
Bab 59. Segera Melahirkan?
62
Bab 60. Anak Pertama Membawa Kebahagiaan
63
Bab 61. Morning Sickness Lucas
64
Bab 62. Semua Anak Itu Sama
65
Bab 63. Kenangan Lama Yang Masih Tersimpan Rapi
66
Bab 64. Anak Yang Suka Berdiam Diri
67
Bab 65. Bertemu Orang Lama
68
Pengumuman!
69
Bab 66. Kehilangan Jejaknya Ketika Baru Bertemu Kembali
70
Bab 67. "Jangan Sedih!"
71
Bab 68. Sifat Yang Berbeda
72
Bab 69. Kembali Ketika Berhasil
73
Bab 70. "Dia Anak Kita?"
74
Bab 71. "Saya Ayahnya!"
75
Bab 72. Sifat Memaksa
76
Bab 73. Kehangatan Yang Tak diinginkan Merasuk Hati
77
Bab 74. Mengiyakan Dahulu, Baru Bertindak
78
Bab 75. Membawanya Pulang
79
Bab 76. Pulang Yang dimaksudkan
80
Bab 77. Segalanya Bisa Jika Itu Untuk Anak
81
Bab 78. Setelah Gedung, Sekarang Taman?
82
Bab 79. Sikapnya Yang Lembut
83
Bab 80. Ingin Memberi Kesempatan, Tapi Keraguan Itu Masih Ada
84
Bab 81. Bicarakan dan Pahami
85
Bab 82. Lucas Mabuk?
86
Bab 83. Sekretaris Pribadi
87
Bab 84. Tertangkap Basah
88
Bab 85. Fakta Lama Yang Baru Terungkap
89
Bab 86. Momen Yang Terganggu
90
Bab 87. Sejak Dulu Tidak Pernah Berubah
91
Bab 88. "Bisakah Aku Percaya Padamu Sekali Lagi?"
92
Bab 89. "Jangan Lagi!"
93
Bab 90. Kembalinya Dia Yang dinantikan
94
Bab 91. Menjaga Mereka Selamanya [END]
95
Akhir Kata

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!