genderuwo sialan

malam itu di desa terlihat begitu sepi seperti biasanya, setelah sholat isya' jarang warga yang berani keluar dari rumah.

tapi berbeda dengan orang lain, Arkan sedang mengajak Lily baik motor untuk mencari makanan.

"aduh sayang, kenapa makam malam kamu mau makan martabak sih," kata Arkan.

"ya Lily kan mau papi, jadi boleh ya," mohon Lily dengan memohon.

"baiklah sayang papi, apapun untuk putri kecil ku ini, oh ya kamu tau kenapa tumben bunda juga ingin makan martabak, padahal dia selalu hidup sehat?" tanya Arkan pada putri kecilnya.

"kata bunda, ada adik yang sedang tumbuh di perut bunda, jadi Anand akan punya adik, andai mami di sini, pasti Lily juga bisa punya adik kan?" kata gadis kecil itu.

"tapi mami sudah bahagia sekarang, jadi Lily gak suka nih kalau buka dengan papi?" kata Arkan berpura-pura sedih.

"tidak kok, Lily sayang papi, jadi Lily hanya mau papi di samping Lily," kata gadis kecil itu.

Arkan hanya bisa tersenyum, dan mereka sampai di penjual martabak langganan mereka.

Lily langsung turun dari motor dan tersenyum senang, "Abang... martabak telur spesial dengan telur bebek," kata Lily.

"siap nona muda, mas arkan," sapa semuanya.

"iya mas, dua ya, Lily kamu sedang apa?" tanya Arkan melihat putrinya yang sedang duduk di pojokan tempat martabak itu.

Lily tidak menjawab, tapi arkan kaget dengan apa yang di pegang putrinya, "papi aku menemukan pocong kecil," kata Lily menunjukkan bungkusan putih di tangannya sambil tertawa senang.

"Allahuakbar!" kaget semua orang.

"boleh aku menyimpannya, ini sangat lucu!" teriak Lily yang tak ada takutnya.

"ya Allah... kenapa putriku bisa seperti ini," gumam Arkan tak habis pikir.

"aduh itu mas Arkan, tolong di bantu, aduh gadis cantik jangan di mainan dong sayang...." kata pemilik tempat martabak itu panik.

"kenapa, karena bocah itu juga marah," tunjuk Lily dengan polos ke arah seorang bocah di samping pemilik.

tanpa terduga Arkan bangkit dan langsung menusuk bocah buruk itu dengan bambu kuning yang di bawanya.

"oh iya Lily ingat... kata embah kung di suruh bakar, ayo di bakar, bakar bakar..." kata Lily keluar dari warung.

"halo Tante Kunti," sapa Lily dengan senyumannya.

para pelanggan yang mendengar gadis kecil itu dengan senang menyapa para arwah tercengang.

bahkan Lily bisa membakar kain putih berbentuk pocong itu dengan mudah, dia bahkan berdiri sambil berdoa.

Arkan tak mengira jika putrinya lebih kuat dari dirinya sekarang, terlebih gadis itu memang belum bisa membedakan secara sempurna.

"om sudah jadi martabaknya?" tanya Lily.

"aduh nona muda, duduk dulu ya sayang," kata pegawai martabak yang ketakutan setelah kejadian barusan.

Lily duduk di kursi sambil memainkan kakinya, sedang Arkan masih menjelaskan pada pemilik tempat apa yang terjadi pada usahanya.

"papi...." panggil Lily yang tiba-tiba menangis.

Arkan langsung menghampiri putrinya, "ada apa sayang, kenapa menangis," tanya Arkan.

Lily menyembunyikan wajahnya, dan ketakutan, dia sadar jika putrinya seperti ini biasanya ada sosok genderuwo di sekitar mereka.

makhluk itu pergi menjauh, pasalnya dia tak bisa menemukan mangsa di sana.

dia butuh wanita saat ini, dia sudah tak sabar lagi, saat sedang berpindah dari satu pohon ke pohon lain.

makhluk itu melihat sosok gadis yang sedang naik motor sendirian, dia pun membuat motor gadis itu mogok.

dia segera menjelma menjadi pria tampan, dan kebetulan tak jauh dari sana ada sebuah pohon aren kesukaannya.

"motornya kenapa mbak?" tanya pria tampan itu.

"ini mas, motor saya gak tau nih tiba-tiba mogok gini," jawab gadis itu terpesona.

"boleh saya bantu melihatnya, siapa tau bisa membantu," jawab pria itu dengan lembut.

"boleh mas, silahkan," jawab gadis itu.

saat sedang melihat motor, pria itu melancarkan beberapa kata rayuan, dan juga berusaha mendapatkan wanita itu.

"wah sepertinya ini sangat parah kerusakannya, lebih baik kita bawa ke rumahku, agar aku bisa memperbaikinya dengan nyaman ya," kata pria itu.

"iya mas Joko," jawab gadis itu.

Keduanya pun menuju ke sebuah rumah mewah tang terlihat begitu indah, gadis itu pun terpesona dan tergoda.

gadis itu pun hampir terjatuh karena tersandung, pria tampan itu langsung memeluk tubuh gadis itu.

Keduanya pun berpelukan dan pria tampan itu mengajaknya masuk kedalam rumah.

mereka berdua langsung melakukan hubungan suami istri, bahkan gadis itu tak sadar jika yang sedang menggaulinya adalah genderuwo.

Ndari dan Lena merasa heran karena teman kos mereka tak pulang meski sudah sangat telat.

terlebih tadi gadis tadi bilang sedang mengunjungi tantenya yang memang ada di desa dekat kota.

"ini kenapa sih mawar kok gak pulang, sudah tau kalau di kampung itu selalu tak mudah di tebak," kata Ndari.

"ya mau bagaimana namanya juga berkunjung ke rumah saudara, mungkin dia menginap di rumah saudaranya, sudah ayo tidur," ajak Lena

mereka pun tidur secara nyenyak, sedang mawar sedang menikmati malamnya bersama pria tampan yang dia temui itu.

gadis itu benar-benar di buatkan dengan makhluk itu, Arkan pulang bersama putrinya.

saat sampai Lily membawa empat bungkus martabak telur itu dan Nayla sangat senang melihat itu.

pasalnya wanita itu sedang ngidam, dan Arkan tak keberatan mencarikan toh kasihan jika meminta Aryan, karena pria itu sudah terlalu sibuk setelah workshop.

"tumben masih di rumah, biasanya sudah hilang," kata Aryan yang duduk memangku Lily.

Anand duduk di sebelah Arkan, "bisakah kamu diam, putriku masih belum tidur, kamu tau jika aku akan pergi saat dia sudah lelap tertidur," kata Arkan.

"ah iya maaf aku lupa," jawab Aryan.

"tunggu dulu, sebenarnya ini anak kalian yang mana sih, Anand kenapa begitu dekat dengan ayah besar, dan Lily yang selalu manja dengan ayah kecil," kata Nayla pada dua gadis itu.

"karena papi sibuk terus, jadi Lily suka dengan ayah besar dan ayah kecil saja," jawab Lily sedih.

"maaf ya sayang, papi kan sibuk cari uang untuk mu, tapi malam ini kita tidur bareng ya," kata Arkan.

malam itu setelah Lily dan semua orang tertidur, Arkan bangun dan keluar rumah bersama Faraz.

mereka harus mengawasi beberapa makhluk yang sering melakukan kejahatan, terlebih babi ngepet dan tuyul.

tapi langkah kaki Keduanya terhenti di depan sebuah pohon aren yang cukup besar di sisi ruangan sawah yang cukup gelap.

"sepertinya besok kita harus menebang pohon ini, karena aku tak suka auranya," kata Arkan.

"tak akan ada yang mau, selama mahluk itu masih disini, pergi!!" usir Faraz.

"dasar manusia yang suka ikut campur, ini tempatku, pergilah..." geram genderuwo itu.

"sudah pergi saja, kamu tak mau kami hanguskan bukan, dan lagi kasihan wanita itu," kata Arkan tersenyum

"bukan urusan mu, ini kesenangan ku!" teriak makhluk itu.

"genderuwo sialan, kamu menantang kami," marah Faraz.

Terpopuler

Comments

☆chika

☆chika

gak ngerti mak😭😭😭
ini manusia pada gak takut sama makhluk2 goib

2022-08-16

0

Exselyn Jelita

Exselyn Jelita

masih bigung m alur ceritanya....pindah2...😇😇😇 padahal seperti nya bagus ceritanya

2022-08-16

1

maharastra

maharastra

mbah gendu😆😆😆

2022-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 suami istri
2 tiga bocah cantik.
3 genderuwo sialan
4 bertemu Niken.
5 siapa pria itu?
6 ingat segalanya
7 bertemu Azam.
8 aku Wanita biasa
9 rumah mertua
10 selama perjalanan.
11 masih kilas balik
12 kesedihan Arkan
13 kesedihan Arkan 2
14 istri tersayang
15 kehamilan aneh
16 keras kepala
17 terpengaruh situasi
18 berpacaran lagi.
19 bertemu mertua
20 perang dingin
21 kewajiban istri
22 bimbang
23 pilihan Arkan
24 pria ini masih hidup
25 jangan tinggalkan aku lagi
26 hanya kamu
27 tukang rusuh
28 bukan urusanku lagi
29 kamu penyokong untuknya.
30 siapa wanita itu
31 pertarungan sengit
32 kesibukan seorang ibu
33 mahluk kampret
34 teman lama
35 bayi kan itu?
36 hantu gadis baru
37 teror Niken mulai
38 penjaga rumah
39 dendam Anjani
40 penasaran
41 Niken dan Lily
42 membantu
43 Fifi itu siapa?
44 jangan ngikut woy
45 istri hebat
46 perasaan nyaman
47 kamu cari mati
48 melawan Sasa
49 wanita sial
50 kesasar
51 kami tolong kok
52 tiga arwah gadis
53 aku bereskan
54 musuh bebuyutan
55 wanita jahat.
56 Adit & Lily
57 Anand dan Adit
58 Tuhan berkehendak lain
59 bukan salah mu
60 ikut ayah
61 kamu lupa siapa kami
62 ingat lagi
63 Azam bebas.
64 dia lebih beradab
65 kami bisa sendiri
66 arwah lagi
67 pria matang yang tampan
68 Niken datang
69 sudah ku peringatkan
70 benar benar berakhir
71 melahirkan
72 yang terjadi sebenarnya
73 mayat Nayla
74 kesedihan Anand
75 saudara semuanya
76 rasa tidak nyaman
77 ilmu milik Arkan
78 duka Adit
79 geger geden
80 bukan lawan Arkan
81 bukan lawan Arkan 2
82 bukan bocah biasa
83 kamu pilih siapa
84 penjaga hati
85 Kong kehilangan kekuatan
86 keos
87 pilihan Faraz.
88 orang kaya baru
89 tak bisa berhenti.
90 ngrapal mantra kuno
91 kabar mengejutkan
92 tak terima
93 meninggalkan tapi sebentar
94 mas Adit
95 penjaga keluarga ini
96 bertemu Anna
97 sumpah buruk tak sengaja
98 aku pria super
99 lamaran deal setuju?
100 pelecehan
101 lelah ya,aku juga
102 berusaha ikhlas
103 selamat datang kembali
104 mertua arkan
105 pemakaman Niken
106 marah padaku
107 pernikahan kedua
108 dia mati sendiri
109 liburan atau apa ini?
110 kenekatan Adi
111 innalilahi....
112 membuat malu.
113 keluarga kecilku
114 arwah penasaran
115 maafkan aku mami...
116 istri Sholeha
117 selesai bahagia
118 tamat...
Episodes

Updated 118 Episodes

1
suami istri
2
tiga bocah cantik.
3
genderuwo sialan
4
bertemu Niken.
5
siapa pria itu?
6
ingat segalanya
7
bertemu Azam.
8
aku Wanita biasa
9
rumah mertua
10
selama perjalanan.
11
masih kilas balik
12
kesedihan Arkan
13
kesedihan Arkan 2
14
istri tersayang
15
kehamilan aneh
16
keras kepala
17
terpengaruh situasi
18
berpacaran lagi.
19
bertemu mertua
20
perang dingin
21
kewajiban istri
22
bimbang
23
pilihan Arkan
24
pria ini masih hidup
25
jangan tinggalkan aku lagi
26
hanya kamu
27
tukang rusuh
28
bukan urusanku lagi
29
kamu penyokong untuknya.
30
siapa wanita itu
31
pertarungan sengit
32
kesibukan seorang ibu
33
mahluk kampret
34
teman lama
35
bayi kan itu?
36
hantu gadis baru
37
teror Niken mulai
38
penjaga rumah
39
dendam Anjani
40
penasaran
41
Niken dan Lily
42
membantu
43
Fifi itu siapa?
44
jangan ngikut woy
45
istri hebat
46
perasaan nyaman
47
kamu cari mati
48
melawan Sasa
49
wanita sial
50
kesasar
51
kami tolong kok
52
tiga arwah gadis
53
aku bereskan
54
musuh bebuyutan
55
wanita jahat.
56
Adit & Lily
57
Anand dan Adit
58
Tuhan berkehendak lain
59
bukan salah mu
60
ikut ayah
61
kamu lupa siapa kami
62
ingat lagi
63
Azam bebas.
64
dia lebih beradab
65
kami bisa sendiri
66
arwah lagi
67
pria matang yang tampan
68
Niken datang
69
sudah ku peringatkan
70
benar benar berakhir
71
melahirkan
72
yang terjadi sebenarnya
73
mayat Nayla
74
kesedihan Anand
75
saudara semuanya
76
rasa tidak nyaman
77
ilmu milik Arkan
78
duka Adit
79
geger geden
80
bukan lawan Arkan
81
bukan lawan Arkan 2
82
bukan bocah biasa
83
kamu pilih siapa
84
penjaga hati
85
Kong kehilangan kekuatan
86
keos
87
pilihan Faraz.
88
orang kaya baru
89
tak bisa berhenti.
90
ngrapal mantra kuno
91
kabar mengejutkan
92
tak terima
93
meninggalkan tapi sebentar
94
mas Adit
95
penjaga keluarga ini
96
bertemu Anna
97
sumpah buruk tak sengaja
98
aku pria super
99
lamaran deal setuju?
100
pelecehan
101
lelah ya,aku juga
102
berusaha ikhlas
103
selamat datang kembali
104
mertua arkan
105
pemakaman Niken
106
marah padaku
107
pernikahan kedua
108
dia mati sendiri
109
liburan atau apa ini?
110
kenekatan Adi
111
innalilahi....
112
membuat malu.
113
keluarga kecilku
114
arwah penasaran
115
maafkan aku mami...
116
istri Sholeha
117
selesai bahagia
118
tamat...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!