Dunia Itu Sempit

...BAB 5 : Dunia itu Sempit...

Yana dan Adelia menuju ke sebuah tempat perbelanjaan, untuk mencari bahan MOS hari ke-2.

" Yana, untuk bulpen yang punya masa depan itu apa?" Tanya Adel dengan mulut yang menguyah

Yana menatap Adel, " kamu ga tahu emang?" Tanya Yana serius.

Adel menggelengkan kepalanya," tidak. Hehehe" jawab Adel sambil cengengesan

" makanya jangan kebanyakan makan Del, nah ntar Kita mampir di toko ATK buat beli bulpen PILOT, pena itu yang mempunyai masa depan yang cerah" ucap Yana

Adel terlihat menganguk-nganguk tanda mengerti.

" Nah kita ke Malioboro, aku mau beli bakpia" ucap Yana

Adel menoleh," wah... Aku juga mau" sahut Adel

Yana yang melihat tingkah Adel hanya menggelengkan kepalanya.

Yana dan Adel kemudian menaiki taksi ke arah Malioboro. Sesampainya di Malioboro, Yana malah di buat sibuk oleh adel yang ingin mencicipi berbagai kuliner di daerah Malioboro.

" Adel, perutmu terbuat dari karet ya?. Bisa melar, masa dari tadi kamu makan terus kaga kelar-kelar" ucap Yana kekita melihat Adel yang sedang makan pecel di depan pasar Beringharjo.

Adel menatap Yana dengan mulut yang penuh dengan makanan" hehehe.. aku ...ga.. puas.. kalo belum .. nyicipi." Ucap Adel dengan mulut yang sesak.

" dah... Telan dulu itu, ntar keselek loh" ucap Yana

Saat menunggu Adel yang sedang makan, mata Yana tertuju kepada seorang laki-laki yang berjalan di kerumunan.

Hanya pria tersebut yang penampilannya paling nyentrik, karna ia memakai jas.

" Adel aku kesana bentar ya. Kamu tunggu di sini" ucap Yana yang menepuk pundak Adel.

Adel hanya mengangguk....

Yana kemudian berlari ke arah pria tersebut.

"Om!!" Teriak Yana seraya menyenggol lengan pria yang sedang berjalan membelakangi Yana.

Pria tersebut menoleh, seketika membuat wajahnya menjadi masam.

"Oh.. Om, kenapa dengan wajahmu?. Apakah kau habis meminum cuka?" Ucap Yana seraya berjinjit memegang kedua pipi pria tersebut dengan kedua telapak tangannya.

Dengan wajah suram menatap Yana yang berada dekat dengan wajahnya" singkirkan tanganmu dari wajahku bocah sialan " ucap pria tersebut dengan kuat menepiskan tangan Yana pada wajahnya.

" Awww... om, kau terlalu kasar" ucap Yana seraya menatap lekat ke arah pria di hadapannya, dengan badan yang hampir menempel di badan pria tersebut.

Pria yang merasa terlalu dekat, spontan beranjak mundur beberapa senti ke belakang.

Yana menyipitkan matanya," om pasti belum menikah kan?. Melihat om terlalu kaku kaya kanebo yang belum terkena air" ucap Yana menyelidiki.

" Lihat Gadis itu, apakah dia sedang berakting?"

" Kasihan sekali, padahal cantik tapi gila"

" dia berbicara dengan siapa?"

Yana yang mendengar, seketika menoleh ke arah beberapa pengunjung yang ada di kawasan Malioboro. " Kenapa mereka menatapku dengan aneh? " Guman Yana

Setelah berguman sendiri, Yana mengalihkan pandangannya kembali ke arah pria di hadapannya.

Yana kemudian tersenyum menyeringai, lalu menatap pria yang berada di hadapannya.

Pria tersebut yang melihat reaksi gadis di hadapannya membuat ia bingung," he.. bocah apa maksud Dari senyummu itu? " tanya pria tersebut dengan langkah mundur menghindari Yana yang berjalan ke arahnya.

" hehehehe... Om adalah siluman?. Coba perlihatkan wujud aslimu kepadaku" ucap Yana dengan mata menyipit sembari tersenyum menyeringai.

" He bocah sialan dangkalan, apa yang kau katakan?. siapa yang kamu katakan siluman?" Ucap pria tersebut

Yana dengan cepat mendekap badan pria tersebut," aku belum pernah melihat siluman setampan ini, maka cepat tunjukan wujud aslimu" ucap Yana seraya mengadah wajahnya ke atas, menatap pria tersebut.

"Lepaskan, kau bocah bebedah. Berani sekali kau menyentuhku" pekik pria tersebut

Yana melepaskan dekapannya. Kemudian menatap tubuh pria yang ada di hadapannya dengan cara mengelilingi tubuh pria tersebut. Yana kemudian menuju ke arah bokong pria yang berada di hadapannya.

Yana dengan tidak sopan, mengangkat jas pria tersebut yang menutupi bokongnya," apakah kau punya ekor?" Tanya Yana seraya berjongkok menatap bokong pria yang ada di hadapannya.

"Yaannaaa!!!!" Teriak Adel ,yang sedang berlari menghampiri Yana.

Yana dengan spontan menoleh ke arah Adel yang memanggilnya. Namun tangan dan posisinya tidak berubah.

Dengan rahang mengeras, tatapan membunuh dan dengan kepalan tangan yang sempurna, asap yang keluar dari hidung dan telinganya," ENYALAH KAU DARI SITU ANAK KEPARAT!! " teriak pria tersebut dengan wajah yang murka.

Mendengar hal tersebut, Yana sontak beranjak dari tempat ia berdiri, " oh... Om maafkan aku, jika aku memegang bokongmu" ucap Yana tanpa dosa .

" Kau selamat hari ini , Karna sekarang kau berada di kerumunan. Ketika aku berjumpa denganmu lagi, ku pastikan aku akan membunuhmu. sialan!!!" ucap pria tersebut beranjak dengan membawa malu dengan wajah yang sulit untuk bersemi.

Yana melihat punggung pria tersebut dengan tersenyum geli," om yang manarik" guman Yana dengan senyum di wajahnya.

" Yana, kau berbicara dengan siapa?" Tanya Adel ketika menghampiri Yana.

Yana menatap Adel, " oh.. tidak, aku sedang berakting untuk sebuah drama" jawab Yana asal .

" Kamu terlihat seperti orang gila Yana " ucap Adel.

" Ayo, kita pergi mencari bahan untuk besok" ucap Yana mengajak Adel

Adel mengangguk, mereka berdua berjalan ke arah Mirota batik.

...****...

Pria tersebut menuju mobilnya dengan wajah masam nan Kecut , dengan mata yang menyala-nyala Karna menahan emosi.

Braakkk.... ( Bunyi pintu di banting )

Supir yang berada di dalam mobil pun seketika kaget dengan bantingan pintu yang di sebabkan oleh tuannya.

( Waduh.. ada apa dengan tuan?, wajah mengerikan itu?. Siapa yang berani membuat tuannya Sampai seemosi ini?) Batin supir

" Apa yang kau tunggu Marko?. Jalan, kita harus ke keraton untuk bertemu dengan sultan. Kau tau tahu, kita harus secepatnya menemukan obat untuk Raka" ucap pria tersebut

" Maaf tuan, wajah tuan?" Tanya supir

" Ada apa dengan wajahku?. Cepat jalan" ucap pria tersebut

( Baru tadi pagi aku di kerjain oleh bocah tengil itu , dan sekarang aku harus bertemu dengan bocah bedebah itu lagi?. Apakah dunia ini sangat sempit?. Jika aku bertemu dengannya lagi, akan ku pastikan. Aku akan membedah tubuh anak itu lalu ku jadikan bahan eksperimenku. dasar anak sial!!) batin pria tersebut dengan kepalan tangan yang sudah mengeras.

...*****...

Adelia dan Yana kini telah selesai membeli keperluannya.

" Del, kamu tinggal dimana?" Tanya Yana

" Aku tidak di perumahan depan kampus Atma Jaya di caturtunggal" ucap Adel

"Ok.. kita sejalur. Ayo pulang bareng aku saja" ajak Yana

Mereka berdua kemudian menahan taksi untuk pulang.

" Yana, aku duluan ya!!. Sampai ketemu besok di sekolah" ucap Adel saat ia telah tiba di rumahnya .

" Ok... Sampai jumpa" ucap Yana

Kini Yana melanjutkan perjalanannya ke rumahnya.

Yana langsung berlari ke dalam rumah.

"Bunda!!. Aku pulang" teriak Yana di teras rumah seraya membuka sepatunya.

" Bunda kemana?.kok ga ada jawaban?" Guman Yana.

" Bun, bunda?." Ucap Yana seraya menelusuri rumah.

Yana melihat kamarnya terbuka, Yana kemudian menuju ke arah kamarnya.

" Bunda!!. Aku panggil ga nyaut-nyaut, kirain bunda kenapa-napa." Ucap Yana

Santi menoleh, " eh..maaf Nak, bunda ga dengar" jawab Santi ketika melihat anaknya di depan pintu.

" mmm... Bunda pasti mikirin ayah lagi ya?." Ucap Yana seraya menghampiri ibunya lalu memeluk ibunya.

" Enggak ..bunda cuma lihat foto kamu, kamu sekarang sudah besar." Ucap Santi

" Ya bunda, namanya mahkluk hidup pasti berkembanglah. Masa begitu aja" Jawab Yana.

" Oh iya, tadi hari pertama MOS gimana?" Tanya Santi.

" Hahahaha .. aduh bunda, itukan Yana ingat lagi. Masa Yana di suruh nyanyi ,malah pas Yana joget kentut Yana keluar. Kan Pele Bun" ucap Yana menceritakan hari pertamanya seraya terkekeh.

Santi menggoyangkan kelapanya," kamu tu cewek Yana, kalem dikit Napa?. Masa slengean sih" ucap Santi

" Yah.. mungkin Yana masuk ke jasad yang salah Bun. Hehehe..udah ah, bunda cepat keluar. Yana mau ganti baju" ucap yana

" begini ya, ganti baju saja bunda di usir. Ya udah. Selesai ganti baju, kamu makan. Habis itu anterin paket ke tempat pengiriman" ucap Santi

" Ok Bun " jawab Yana

Santi beranjak dari kamar Yana....

Kemudian Santi menuju ke ruang pembuatan aksesoris, dimana ia sering bekerja untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Terpopuler

Comments

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

kak,mau tanya nih,,emang Yana tau klo ayahnya itu seorang bunian...? 🤔

2022-05-31

0

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

dasar ya emang,keturunan Raka ini 🤦🤣

2022-05-31

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

pasti dokter Andre 🤣✌

2022-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Ketemu Om Tampan
3 Hal Memalukan
4 Waktu Yana kecil
5 Dunia Itu Sempit
6 CANGKANG
7 MOS Hari Ke-2
8 Di Alam Andre
9 Foto Bersama Kambing
10 Kaliurang
11 Keraton
12 Acara Selesai
13 Kehadiran Tante Nilam
14 Hari Pertama Menjadi Siswi
15 Versi Bu'ibu
16 Parang Kusumo
17 Air Ajaib
18 Pohon beringin kembar
19 Petunjuk Dari Penguasa Laut
20 Tangis Yana
21 Salah Sasaran
22 Pemilik Kembang Para Dewa
23 Mulai Terungkap
24 Kenapa Dia Membenciku?
25 Andre dan Kevin menuju Ke Rumah Santi
26 Yana Bertemu Dengan Ke-2 Sahabat Ayahnya
27 Nah loh!! Ada apa dengan Andre?
28 Kevin Berkenalan dengan Adel
29 Rencana Untuk Melihat Raka
30 Ada Apa dengan Andre?
31 Yana Meminta Ijin
32 perjalanan ke Blue Lake
33 Laporan Ke Raja
34 Menuju Ke Hospital Blue Sea
35 Jawaban Rindu 16 Tahun
36 Rencana Kembali Ke Tanah Jawa
37 Menuju ke Merapi
38 Kabar Mengejutkan
39 Arah Bukit Tidar
40 Andre Dengan pedangnya
41 Andre Yang khilaf
42 Di buat Salting Oleh Yana
43 Pengorbanan Yang Sia-sia
44 Perubahan Yana
45 Bertolak Dari Merapi
46 Saat Tiba Di Rumah
47 Pamit ke papa
48 ke Sekolah
49 Yana kembali ke blue Lake
50 Yana tidak Kuat
51 Terbangunnya Raka
52 Yana Sadar
53 Harapan Yana
54 Raka Yang Marah
55 Santi Merasa Aneh
56 Yana Di Interogasi
57 Santi dan Yana Yang kikuk
58 Kita Ngedate Yuk!!
59 Yana Resah
60 You Wanna Marry Me?
61 Festival Lampion
62 Akibat Teburu-buru
63 Andre dan Raka Bergerak
64 Ke Arah Casino
65 Salah Target
66 Tiba Di Tempat Kevin
67 Raka yang posesif
68 Raka menyelinap
69 Santi Pulang Kampung
70 Mendapat Restu
71 persiapan hari spesial
72 Sekolah Baru Yana
73 Prawedding
74 Ucapan terima kasih Raka
75 Datanganya Ibu Santi
76 Spesial Day Raka & Santi
77 Spesial Day Raka & Santi 2
78 Kado Dari Andre Dan Kevin
79 Andre Ngamuk di sekolah
80 Asal muasal cambuk Iblis
81 Yana beranjak dewasa
82 Pindah Rumah
83 Sesi Latihan
84 Pentas Seni
85 ucapan Raja
86 pertemuan
87 Makan Siang Romantis Yang Membagongkan
88 Beri Aku Alasan
89 Perasaan Yana
90 I Love You Paman Dokter
91 Chip Untuk Yana
92 Kedatangan Belvina Barbara
93 Cie Yang Jalan Sendirian
94 Andre Ngapain?
95 Di Mana Rubah Kecilku?
96 Yana Di Bawa
97 Anjing Kudisan
98 Persiapan Ke Hutan Blue Lake
99 Tiba Di Hutan
100 Kebingungan
101 Tak percaya
102 Rapuh
103 Keputusan Andre
104 Surat Untuk Sahabat
105 Tempat Terakhir
106 Pertanyaan Yana
107 Kenyataan Pahit
108 Waktu Berlalu
109 Penantian Yang Terjawab
110 Kesialan Andre
111 Mengejar Raja
112 Tetuah
113 Alasan Andre menghilang
114 Yana Ngamuk
115 Akhir
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Ketemu Om Tampan
3
Hal Memalukan
4
Waktu Yana kecil
5
Dunia Itu Sempit
6
CANGKANG
7
MOS Hari Ke-2
8
Di Alam Andre
9
Foto Bersama Kambing
10
Kaliurang
11
Keraton
12
Acara Selesai
13
Kehadiran Tante Nilam
14
Hari Pertama Menjadi Siswi
15
Versi Bu'ibu
16
Parang Kusumo
17
Air Ajaib
18
Pohon beringin kembar
19
Petunjuk Dari Penguasa Laut
20
Tangis Yana
21
Salah Sasaran
22
Pemilik Kembang Para Dewa
23
Mulai Terungkap
24
Kenapa Dia Membenciku?
25
Andre dan Kevin menuju Ke Rumah Santi
26
Yana Bertemu Dengan Ke-2 Sahabat Ayahnya
27
Nah loh!! Ada apa dengan Andre?
28
Kevin Berkenalan dengan Adel
29
Rencana Untuk Melihat Raka
30
Ada Apa dengan Andre?
31
Yana Meminta Ijin
32
perjalanan ke Blue Lake
33
Laporan Ke Raja
34
Menuju Ke Hospital Blue Sea
35
Jawaban Rindu 16 Tahun
36
Rencana Kembali Ke Tanah Jawa
37
Menuju ke Merapi
38
Kabar Mengejutkan
39
Arah Bukit Tidar
40
Andre Dengan pedangnya
41
Andre Yang khilaf
42
Di buat Salting Oleh Yana
43
Pengorbanan Yang Sia-sia
44
Perubahan Yana
45
Bertolak Dari Merapi
46
Saat Tiba Di Rumah
47
Pamit ke papa
48
ke Sekolah
49
Yana kembali ke blue Lake
50
Yana tidak Kuat
51
Terbangunnya Raka
52
Yana Sadar
53
Harapan Yana
54
Raka Yang Marah
55
Santi Merasa Aneh
56
Yana Di Interogasi
57
Santi dan Yana Yang kikuk
58
Kita Ngedate Yuk!!
59
Yana Resah
60
You Wanna Marry Me?
61
Festival Lampion
62
Akibat Teburu-buru
63
Andre dan Raka Bergerak
64
Ke Arah Casino
65
Salah Target
66
Tiba Di Tempat Kevin
67
Raka yang posesif
68
Raka menyelinap
69
Santi Pulang Kampung
70
Mendapat Restu
71
persiapan hari spesial
72
Sekolah Baru Yana
73
Prawedding
74
Ucapan terima kasih Raka
75
Datanganya Ibu Santi
76
Spesial Day Raka & Santi
77
Spesial Day Raka & Santi 2
78
Kado Dari Andre Dan Kevin
79
Andre Ngamuk di sekolah
80
Asal muasal cambuk Iblis
81
Yana beranjak dewasa
82
Pindah Rumah
83
Sesi Latihan
84
Pentas Seni
85
ucapan Raja
86
pertemuan
87
Makan Siang Romantis Yang Membagongkan
88
Beri Aku Alasan
89
Perasaan Yana
90
I Love You Paman Dokter
91
Chip Untuk Yana
92
Kedatangan Belvina Barbara
93
Cie Yang Jalan Sendirian
94
Andre Ngapain?
95
Di Mana Rubah Kecilku?
96
Yana Di Bawa
97
Anjing Kudisan
98
Persiapan Ke Hutan Blue Lake
99
Tiba Di Hutan
100
Kebingungan
101
Tak percaya
102
Rapuh
103
Keputusan Andre
104
Surat Untuk Sahabat
105
Tempat Terakhir
106
Pertanyaan Yana
107
Kenyataan Pahit
108
Waktu Berlalu
109
Penantian Yang Terjawab
110
Kesialan Andre
111
Mengejar Raja
112
Tetuah
113
Alasan Andre menghilang
114
Yana Ngamuk
115
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!