Hal Memalukan

...BAB 3 : Hal Memalukan...

"Adu..Du...Du.. pinggangku rasa-rasanya mau patah, gegara om sialan tadi yang menghentikan mobilnya secara tiba-tiba. Tapi tidak apa-apalah. Lecet dikit sudah bisa dapat 10 jeti " guman Yana seraya ia mengganti sepatu rodanya dengan sepatu biasa.

Selesai menggantinya, Yana melangkah ke arah gerbang sekolah.

" He.. murid baru, mana perlengkapan mu?" Teriak seorang siswa yang berdiri di depan gerbang sekolah.

Yana menghentikan langkahnya, seraya menengok ke kiri dan ke kanan. Kemudian menatap ke arah siswa yang sedang berdiri," kakak berbicara dengan ku?" Tanya Yana seraya menujuki dirinya sendiri dengan jari telunjuknya.

" Ya iyalah kamu, masa hantu?" pekik siswa tersebut

" Mana ada hantu cantik sepertiku?" Guman Yana seraya menekuk wajahnya.

" He... Apa yang kau bilang barusan?. Cepat pakai perlengkapan mu dan lari 5 putaran" titah siswa tersebut dengan nyaring ke arah Yana.

" Ka, aku tidak budeg. Tidak perlu kau berteriak seperti itu kepadaku " jawab Yana kesal

" Kau anak baru, bisa ya nyautinnya, cepat lari atau...." ucapan siswa tersebut terhenti ketika melihat sebuah Moge (motor gede) memasuki gerbang sekolah.

Tit...tit.. ( bunyi klakson ketika motor tersebut memasuki gerbang)

Yana hanya memperhatikan sepeda motor tersebut ,yang melaju memasuki gerbang sekolah.

" Woi, murid baru. Itu tadi kakak pembimbing, jadi cepatlah pakai perlengkapan mu dan cepat bergabung dengan peserta yang lain" titah siswa tersebut seraya berjalan masuk ke dalam sekolah.

Yana yang melihat siswa tersebut yang telah berlalu. Yana kemudian mulai mengeluarkan perlengkapan MOS'nya . Tak lupa papan nama yang bertuliskan" ONCOM" Yana menggantungkan pada lehernya.

Setelah di pastikan lengkap, Yana berjalan memasuki halaman sekolah yang sudah terlihat banyak sekali siswa dan siswi yang mengikuti MOS.

Yana kemudian berlari dan bergabung dengan peserta yang lain. Kemudian menuju ke arah barisan paling belakang.

Terlihat, seorang kakak kelas berdiri di atas podium dan mulai memberikan arahan.

" Wah!!. Ganteng sekali"

" Aduh, beruntung!!!. Aku sekolah di sini."

" Cowok-cowoknya capek-capek jirr"

" Siapa nama Kakak pembimbing itu ya kira-kira?"

Terdengar suara ricuh dari para peserta MOS. ketika melihat seorang pria yang berdiri di atas podium.

" Cih..para lalat ini" guman Yana ketika melihat para siswi sudah seperti belatung nangka yang menggeliat.

" Harap tenang, perkenalan aku adalah Kakak pembimbing kalian. Dan menjadi salah satu penitia untuk MOS tahun ini" ucap pria tersebut di atas podium

"Kakak!!. Siapa nama Kakak?" Teriak salah satu peserta MOS seraya mengangkat tangannya.

Kakak pembimbing tersenyum, " itu adalah tugas kalian untuk mencari tahu, nama-nama para panitia yang ada disini" jawab kakak kelas yang berada di atas podium.

" Yaahhhh!!!" Serempak terdengar suara kekecewaan, dari peserta perempuan yang mengikuti MOS.

Yana hanya terdiam, ia berharap acara pembukaan ini segera berakhir dengan cepat. Karna matahari pada setiap dekitnya akan naik dan membuat Yana akan sungguh tidak betah dengan sengatan matahari pada kulitnya.

" Ok saya lanjutkan, tadi saya memasuki gerbang. Ada seorang peserta wanita yang terlambat dan menolak untuk di beri hukuman. Coba yang tadi di depan gerbang, segara maju kesini " ucap kakak kelas yang berada di atas podium

" Siapa?"

" Siapa yang terlambat?"

Ucap para peserta berbisik- bisik seraya mencari-cari peserta mana yang terlambat.

" Woi!!. Yang merasa terlambat, segera maju" teriak salah satu peserta dengan nyaring.

" iya.. yang merasa terlambat tu keluarlah "

" Siapa sih?. Buat orang kepanasan Karna harus lama-lama berdiri"

Karna teriakan seorang peserta, membuat keadaan kembali ricuh. Karna banyak peserta yang ngedumel tidak jelas.

Yana tidak merasa, makanya ia hanya diam mematung, dan tak merespon.

" baiklah, jika tidak ada yang mau mengaku. Saya akan menujuk peserta tersebut" ucap kakak kelas di atas podium

" Hei!!. Kamu, wanita berambut panjang. Dengan papan nama ONCOM segera maju kesini" ucap kakak pempimping tersebut.

Semua mata tertuju kepada Yana, Yana seketika terpaku ketika tatapan para peserta seakan ingin memakan dirinya.

" Aku?" Tanya Yana heran, dengan jari yang menujuk ke dirinya sendiri.

" Yah kamu, silahkan kesini" ucap kakak pembimbing meminta Yana untuk maju.

Yana kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah panggung.

Sesampainya di atas panggung, di samping podium. Yana berdiri mematung menunggu intruksi dari Kakak pembimbing.

" Silahkan bernyanyi potong bebek angsa seraya menirukan tariannya" ucap kakak pembimbing .

Yana menatap kaget ke arah kakak pembimbing.

" Yah silahkan, mulailah bernyanyi dan menari" ucap kakak pembimbing

" tapi aku, tidak bisa-.." ucapan Yana terpotong, " bernyanyi sambil menari atau lari 20 putaran di lapangang?" Pekik kakak pembimbing

" Baik!!" jawab Yana dengan sedikit berteriak

" Potong bebe angsa, memasak di kuali nona minta dansa ..." Yana bernyanyi seraya menari ala tarian potong bebek angsa. Namun tiba-tiba tarian Yana terhenti.

Tuuuutttt ( Yana kentut dengan suara yang menggelegar)

"Hahahahahahahahaha" membuat semua orang yang berada di halaman menjadi ricuh

Yana menoleh ke arah kakak pembimbing," maaf, perut saya lagi mules kak " ucap Yana dengan wajah memelas, seraya menatap kakak pembimbing yang wajahnya sudah terlihat murka dengan asap yang keluar dari telinganya.

Seketika, rahang kakak pembimbing menjadi mengeras," bisa-bisanya kau kentut di saat berjoget dan itu terjadi di depanku?. Turun dari sini!!" Teriak kakak pembimbing yang sedang murka.

Yana dengan cepat Turun dari panggung. lalu berlari ke belakang, dengan puluhan mata para peserta yang menatap Yana dengan pandangan geli.

Yana mengusap perutnya kasar, " kenapa kau keluar di saat begini?. sialan emang nih perut" pekik Yana pelan seraya menatap perutnya yang terdengar seperti gemuruh.

Setelah selesai pembukaan, para panitia mulai mengajak para peserta untuk mengenali ruang kelas, halaman dan beberapa ruangan yang berada di sekolah baru Yana.

Setelah selesai, para peserta MOS di minta untuk beristirahat.

Yana kini duduk di bawah pohon. Yana duduk di rerumputan tanpa mengengunakan alas.

Dengan punggungnya yang di senderkan di batang pohon yang di jadikannya sebagai peneduh. Seraya lengan Yana menutupi matanya dari bias cahaya masuk.

" Hei,,, boleh aku duduk di sini?" Suara seorang wanita yang menghampiri Yana.

Yana mengangkat lengannya dari matanya, kemudian menatap wanita yang berdiri di hadapannya.

" Silahkan" ucap Yana, lalu menggeser tubuhnya memberi tempat kepada gadis yang menghampirinya .

" Aku Adelia" ucap gadis tersebut seraya menyodorkan tangannya ke arah Yana .

" Yana" ucap Yana singkat, lalu membalas uluran tangan gadis yang berada di sampingnya.

" aku bawa bekal, mau makan bareng?" Tawar gadis yang bernama Adelia kepada Yana.

Yana menoleh, lalu menatap bento yang berisikan bekal yang di bawa oleh gadis tersebut.

Bento \= kotak makanan

" Kamu saja, aku masih kenyang" tolak Yana

"Tidak apa-apa makan saja, aku masih punya banyak" paksa gadis tersebut, lalu meraih tasnya. Kemudian menaruh tas tersebut di hadapan Yana.

Kini Yana dapat melihat isi dari dalam tas yang di buka oleh gadis tersebut di hadapannya.

( Bujuk dah, ini cewe punya teli ?. Masa dalam tas makanan semua?) Batin Yana kaget saat melihat isi di dalam tas gadis tersebut.

Teli \= kantong makanan, biasanya ada pada ayam.

" Nah banyak kan.?. Tidak perlu sungkan, ayo makan bersama. Oh ia, tadi kamu konyol bangat. Masa kamu kentut di depan umum, mana kencang bangat lagi bunyinya" ucap gadis tersebut dengan tangan yang sibuk meraih beberapa makanan di hadapannya.

Yana menatap, " ya.. namanya penyakit, ilok harus di tahan?. Gas metana itu perlu di keluargan agar perut merasa lega" jawab Yana

" Tapi tidak di depan umum jugalah. Tapi aku salut loh sama kamu" puji gadis tersebut

" Hoho..terima kasih atas pujiannya" jawab Yana.

Teng...teng ..teng .. ( bunyi bel )

"Yah, padahal aku belum kenyang" guman gadis tersebut dengan wajah yang kesal

Yana berdiri dari duduknya ," sudah, nanti di lanjutkan. Bukankah sekarang kita akan pulang?" Ucap Yana.

Gadis tersebut menutup bentonya, lalu memasukan bentonya ke dalam tas. " Ayo, kita pergi" ucapnya seraya beranjak dari duduknya.

Yana dan Adelia pun berjalan bersama menuju lapangan.

Sesampainya di lapangan, terlihat sudah banyak yang mengambil tempat untuk berbaris.

" Tes..tes ..ok baik, adik-adik. MOS hari pertama sudah selesai, jangan lupa besok datang lebih pagi. Dan bawa tugas yang akan kami berikan. Untuk tugas besok, bawa bulpen yang memiliki masa depan dan belilah tepung, kacang hijau, mentega,gula, dan telur dengan harga 1000 tidak boleh lebih. Oh iya, dan juga bawa 1 telur yang memiliki 4 warna. Besok ada point untuk para peserta yang berhasil membawa tugas dengan benar. Kiranya hanya itu, dan untuk MOS hari pertama di nyatakan selesai" ucap ketua panita di atas podium

Adelia menatap Yana, " apa panitia ga salah hitung?. Kita harus beli bahan kue dengan uang seribu?. Iih.. mana bisa" protes Adelia kepada Yana.

"Mmmm... Itu hal yang mudah, mau beli bahan bareng?" Ajak Yana

" Boleh, jika kamu tidak keberatan" jawab Adelia semangat

" Ayo, kita pulang. Sekalian beli tugas untuk besok" ajak Yana.

Yana dan Adelia pun meninggalkan halaman sekolah dan kemudian menuju ke tempat pembelian bahan-bahan untuk MOS hari ke - 2 mereka .

Terpopuler

Comments

Selfi Azna

Selfi Azna

lanjut thorrr

2022-06-08

0

玫瑰

玫瑰

yah..hahaha

2022-05-31

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

lanjut kak..tolong up yg banyak dong biar puas bacanya hehe 🤗 semangat ya kak 😇🙌💪

2022-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Ketemu Om Tampan
3 Hal Memalukan
4 Waktu Yana kecil
5 Dunia Itu Sempit
6 CANGKANG
7 MOS Hari Ke-2
8 Di Alam Andre
9 Foto Bersama Kambing
10 Kaliurang
11 Keraton
12 Acara Selesai
13 Kehadiran Tante Nilam
14 Hari Pertama Menjadi Siswi
15 Versi Bu'ibu
16 Parang Kusumo
17 Air Ajaib
18 Pohon beringin kembar
19 Petunjuk Dari Penguasa Laut
20 Tangis Yana
21 Salah Sasaran
22 Pemilik Kembang Para Dewa
23 Mulai Terungkap
24 Kenapa Dia Membenciku?
25 Andre dan Kevin menuju Ke Rumah Santi
26 Yana Bertemu Dengan Ke-2 Sahabat Ayahnya
27 Nah loh!! Ada apa dengan Andre?
28 Kevin Berkenalan dengan Adel
29 Rencana Untuk Melihat Raka
30 Ada Apa dengan Andre?
31 Yana Meminta Ijin
32 perjalanan ke Blue Lake
33 Laporan Ke Raja
34 Menuju Ke Hospital Blue Sea
35 Jawaban Rindu 16 Tahun
36 Rencana Kembali Ke Tanah Jawa
37 Menuju ke Merapi
38 Kabar Mengejutkan
39 Arah Bukit Tidar
40 Andre Dengan pedangnya
41 Andre Yang khilaf
42 Di buat Salting Oleh Yana
43 Pengorbanan Yang Sia-sia
44 Perubahan Yana
45 Bertolak Dari Merapi
46 Saat Tiba Di Rumah
47 Pamit ke papa
48 ke Sekolah
49 Yana kembali ke blue Lake
50 Yana tidak Kuat
51 Terbangunnya Raka
52 Yana Sadar
53 Harapan Yana
54 Raka Yang Marah
55 Santi Merasa Aneh
56 Yana Di Interogasi
57 Santi dan Yana Yang kikuk
58 Kita Ngedate Yuk!!
59 Yana Resah
60 You Wanna Marry Me?
61 Festival Lampion
62 Akibat Teburu-buru
63 Andre dan Raka Bergerak
64 Ke Arah Casino
65 Salah Target
66 Tiba Di Tempat Kevin
67 Raka yang posesif
68 Raka menyelinap
69 Santi Pulang Kampung
70 Mendapat Restu
71 persiapan hari spesial
72 Sekolah Baru Yana
73 Prawedding
74 Ucapan terima kasih Raka
75 Datanganya Ibu Santi
76 Spesial Day Raka & Santi
77 Spesial Day Raka & Santi 2
78 Kado Dari Andre Dan Kevin
79 Andre Ngamuk di sekolah
80 Asal muasal cambuk Iblis
81 Yana beranjak dewasa
82 Pindah Rumah
83 Sesi Latihan
84 Pentas Seni
85 ucapan Raja
86 pertemuan
87 Makan Siang Romantis Yang Membagongkan
88 Beri Aku Alasan
89 Perasaan Yana
90 I Love You Paman Dokter
91 Chip Untuk Yana
92 Kedatangan Belvina Barbara
93 Cie Yang Jalan Sendirian
94 Andre Ngapain?
95 Di Mana Rubah Kecilku?
96 Yana Di Bawa
97 Anjing Kudisan
98 Persiapan Ke Hutan Blue Lake
99 Tiba Di Hutan
100 Kebingungan
101 Tak percaya
102 Rapuh
103 Keputusan Andre
104 Surat Untuk Sahabat
105 Tempat Terakhir
106 Pertanyaan Yana
107 Kenyataan Pahit
108 Waktu Berlalu
109 Penantian Yang Terjawab
110 Kesialan Andre
111 Mengejar Raja
112 Tetuah
113 Alasan Andre menghilang
114 Yana Ngamuk
115 Akhir
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Ketemu Om Tampan
3
Hal Memalukan
4
Waktu Yana kecil
5
Dunia Itu Sempit
6
CANGKANG
7
MOS Hari Ke-2
8
Di Alam Andre
9
Foto Bersama Kambing
10
Kaliurang
11
Keraton
12
Acara Selesai
13
Kehadiran Tante Nilam
14
Hari Pertama Menjadi Siswi
15
Versi Bu'ibu
16
Parang Kusumo
17
Air Ajaib
18
Pohon beringin kembar
19
Petunjuk Dari Penguasa Laut
20
Tangis Yana
21
Salah Sasaran
22
Pemilik Kembang Para Dewa
23
Mulai Terungkap
24
Kenapa Dia Membenciku?
25
Andre dan Kevin menuju Ke Rumah Santi
26
Yana Bertemu Dengan Ke-2 Sahabat Ayahnya
27
Nah loh!! Ada apa dengan Andre?
28
Kevin Berkenalan dengan Adel
29
Rencana Untuk Melihat Raka
30
Ada Apa dengan Andre?
31
Yana Meminta Ijin
32
perjalanan ke Blue Lake
33
Laporan Ke Raja
34
Menuju Ke Hospital Blue Sea
35
Jawaban Rindu 16 Tahun
36
Rencana Kembali Ke Tanah Jawa
37
Menuju ke Merapi
38
Kabar Mengejutkan
39
Arah Bukit Tidar
40
Andre Dengan pedangnya
41
Andre Yang khilaf
42
Di buat Salting Oleh Yana
43
Pengorbanan Yang Sia-sia
44
Perubahan Yana
45
Bertolak Dari Merapi
46
Saat Tiba Di Rumah
47
Pamit ke papa
48
ke Sekolah
49
Yana kembali ke blue Lake
50
Yana tidak Kuat
51
Terbangunnya Raka
52
Yana Sadar
53
Harapan Yana
54
Raka Yang Marah
55
Santi Merasa Aneh
56
Yana Di Interogasi
57
Santi dan Yana Yang kikuk
58
Kita Ngedate Yuk!!
59
Yana Resah
60
You Wanna Marry Me?
61
Festival Lampion
62
Akibat Teburu-buru
63
Andre dan Raka Bergerak
64
Ke Arah Casino
65
Salah Target
66
Tiba Di Tempat Kevin
67
Raka yang posesif
68
Raka menyelinap
69
Santi Pulang Kampung
70
Mendapat Restu
71
persiapan hari spesial
72
Sekolah Baru Yana
73
Prawedding
74
Ucapan terima kasih Raka
75
Datanganya Ibu Santi
76
Spesial Day Raka & Santi
77
Spesial Day Raka & Santi 2
78
Kado Dari Andre Dan Kevin
79
Andre Ngamuk di sekolah
80
Asal muasal cambuk Iblis
81
Yana beranjak dewasa
82
Pindah Rumah
83
Sesi Latihan
84
Pentas Seni
85
ucapan Raja
86
pertemuan
87
Makan Siang Romantis Yang Membagongkan
88
Beri Aku Alasan
89
Perasaan Yana
90
I Love You Paman Dokter
91
Chip Untuk Yana
92
Kedatangan Belvina Barbara
93
Cie Yang Jalan Sendirian
94
Andre Ngapain?
95
Di Mana Rubah Kecilku?
96
Yana Di Bawa
97
Anjing Kudisan
98
Persiapan Ke Hutan Blue Lake
99
Tiba Di Hutan
100
Kebingungan
101
Tak percaya
102
Rapuh
103
Keputusan Andre
104
Surat Untuk Sahabat
105
Tempat Terakhir
106
Pertanyaan Yana
107
Kenyataan Pahit
108
Waktu Berlalu
109
Penantian Yang Terjawab
110
Kesialan Andre
111
Mengejar Raja
112
Tetuah
113
Alasan Andre menghilang
114
Yana Ngamuk
115
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!