...BAB 2 : ketemu om tampan...
"YANAAAA!!!" Teriak Santi dari balik pintu kamar Anaknya.
Yana seketika terperanjat ketika mendengar teriakan ibunya.
"YAAAAHHH!!!" sahut Yana dari dalam kamarnya.
"He! Anak gadis ,sudah jam berapa ini?. Bukankah sekarang, kamu sedang MOS?" ucap Santi di depan pintu kamar anaknya.
Yana yang mendengar ocehan ibunya, belum bisa ia cerna Karna Yana masih belum tersadar sepenuhnya.
Dan seperti itulah, ibu Yana ketika pagi menyapa .
Teriakan ibu Yana seperti aungan singa Betina yang mempunyai trible dan bass.
"Iya Bun, Yana bangun," sahut Yana seraya beranjak dari tempat tidurnya dengan separuh jiwa yang masih berkeliaran.
Krreeekkk ( Yana membuka pintu kamarnya)
Yana dapat melihat Ibunya yang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Bunda, sepertinya bunda itu, lebih cocok tinggal di dalam hutan deh! Sakit tahu telinga Yana," ucap Yana kepada ibunya seraya menekuk wajahnya kesal.
"Mmm... Jadi kamu samakan bundamu ini seperti orang utan?" Jawab Santi menatap tajam ke arah anaknya.
"Bukan! lebih tepatnya seperti Tarzan," pekik Yana kesal.
"Ya sudah sana, cepat sarapan. Bunda sudah menyiapkan ayam goreng. Habis itu kamu mandi," ucap Santi seraya beranjak dari depan kamar anaknya.
"Iya!!" Jawab Yana ketus, lalu melangkah menuju ke arah meja makan .
Sesampainya di meja makan, Yana langsung duduk di sebuah kursi , dengan tangannya meraih sepotong ayam goreng yang kemudian langsung di santapnya .
Santi kini sedang repot di teras rumah, Karna harus menyiram Tanaman dan menyapu dedaunan yang berguguran di halaman rumah.
Ketika selesai, Santi beranjak masuk kedalam rumah.
"He Yana!!" Panggil Santi kepada anaknya.
"Hmmm," sahut Yana dengan tetap menyantap makanan yang berada di atas meja.
"Kamu nih kebiasaan yah! Itu kaki, kalau makan di turunin. Anak gadis masa begitu?" Tegur Santi ketika melihat kaki anaknya di angkat naik ketika sedang makan.
"issshh... Bunda ngatur deh, orang Yana nyamannya begini," sahut Yana acuh, dan terus menikmati Sarapannya.
Santi menggelengkan kepalanya, "tidak heran dengan kata pepatah. Bahwa buah memang terpental tak jauh dari inangnya, "Batin Santi, ketika mendengar jawaban dari anaknya .
Santi kemudian berlalu, meninggalkan anaknya untuk menikmati sarapan. Yana terlihat sudah selesai sarapan . Kini ia beranjak dan menuju ke kamar mandi untuk mandi.Setelah selesai mandi, Yana menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap. Setelah siap, Yana menuju ke teras rumah untuk memakai sepatu rodanya.
"Bunda! Yana berangkat," teriak Yana dari arah teras rumah.
"Yana! Tunggu sebentar, " teriak Santi dari dalam rumah seraya berlari menghampiri Putrinya.
"Kamu ada uang jajan tidak?" Tanya Santi, ketika ia tiba di teras rumah.
Yana menoleh ke arah ibunya, " ada Bun, semalam ada yang bayar Yana jadi joki," jawab Yana dengan tersenyum.
"Hmmm ... Main game melulu kamu tu ya, ya sudah. hati-hati di jalan," ucap Santi
Yana tersenyum," ok bunda, Yana berangkat ya!!" Ucap Yana seraya mencium punggung tangan ibunya .kemudian berlalu meninggalkan ibunya yang masih berdiri di depan teras rumah.
Santi tersenyum, ketika melihat punggung anaknya yang semakin menjauh," Raka, lihatlah Anakmu sekarang . Kini telah menjadi gadis yang cantik dan sangat manis." guman Santi.
...******...
Yana mengayuhkan Kakinya secara bergantian, agar sepatu roda yang ia gunakan tetap melaju.
Aku adalah Dayana, gadis yang paling imut dan mengemaskan. Di Setiap tingkahku membuat orang lain yang melihat selalu gergetan dan tidak sabar untuk menghajarku atau pun menamparku.
Sebab, tingkahku ini sangat sulit di atur. Karna aku punya emosi yang sulit ku kendalikan. Apalagi ada orang yang membuatku kesal. Sudah pasti, rambutku ini akan berubah menjadi putih.
Tak heran , orang-orang memanggilku anak keturunan iblis. Dari itu, aku tidak punya teman. Karna mereka takut berteman denganku.
...****...
Hari ini, adalah hari pertamaku mengikuti MOS untuk penerimaan murid baru. Jadi aku tidak boleh telat. Aku harus tunjukan, bahwa aku adalah murid baru yang sangat displin dan juga sangat rajin.
"Waaahhhhh!!!" Teriak Yana seraya mencoba menghentikan laju sepatu rodanya.
BRRUUUKKKK ( Yana menghantam sesuatu di depan)
Yana menggosok lengannya yang terkena pasir dan debu, seraya menatap mobil yang berhenti secara tiba-tiba yang berada di depannya, "woii Setan! Kalau berhenti yang benar dong!" Teriak Yana dengan keadaan terduduk di aspal.
Di dalam mobil,.
"Tuan, sepertinya ada yang menabrak mobil kita," ucap seorang supir kepada tuannya.
Tuan yang berada di dalam mobil itu seketika mengerutkan alisnya bingung. Ia kemudian Turun dari mobilnya, seraya berjalan keluar menghampiri orang yang menabrak mobilnya.
DEGG!! ( jantung Yana sontak terhenti, ketika ia melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut)
"Wah! Om tampan ternyata ," guman Yana terpesona. Dengan cepat Yana menggeleng kepalanya.
"He,,, Om. Kalau berhenti lihat-lihat dong. Jangan asal berhenti," Pekik Yana ketika melihat pria tersebut yang hanya menatap ke arah Yana yang terduduk.
Tiba-tiba saja raut wajah pria tersebut menjadi suram dan mengalami kegersangan, "apa! Om katanya? Apakah aku terlihat seperti om-om?" Guman pria tersebut, mengepresikan wajahnya seperti seseorang yang sedang menahan ber*k Karna kesal .
priat tersebut terlihat tidak ingin menolong Yana, setidaknya ia bertanya apakah Yana baik-baik saja? atau memapah Yana untuk sekedar berdiri. Namun, yang pria itu lakukan hanya menatap Yana dengan ekspresi datarnya.
"Om, kau sungguh tega. Kau tega membiarkan anak kecil yang manis sepertiku ini terduduk di aspal." Ucap Yana seraya menatap pria di hadapannya dengan mata yang mengibah.
Pria tersebut kemudian berjongkok," kau mau minta berapa untuk ganti rugi ha?" Tanya pria tersebut langsung pada intinya.
"10 juta!" Jawab Yana dengan tegas.
Wajah pria di hadapan Yana seketika menjadi murka dengan asap yang keluar dari hidungnya, " he bocah, kamu mau minta biaya pengobatan atau mau ngebegal orang sih?" Ucap pria tersebut meninggikan suaranya.
"Nah! Om sendiri yang nanya, aku mau minta berapa? Ya, aku jawab 10 juta. Kenapa om kaget?" Pekik Yana, dengan melebarkan matanya ke arah pria yang berada di hadapannya.
Dengan wajah suram, pria tersebut membenarkan ucap bocah tengil yang ada di hadapannya.
"Ok..nama kamu siapa?" tanya pria tersebut.
"Aku adalah nenekmu. Cepat berikan uang ganti ruginya, aku sudah terlambat sekarang. Dan tidak penting kau menanyakan namaku," jawab Yana seraya mengadahkan tangannya ke arah pria tersebut.
Terlihat, rahang pria di hadapan Yana telah mengeras, "Jika kamu adalah nenekku, maka aku adalah cucumu?" Ucap pria tersebut dengan suara di tekan Karna emosi .
"Mmmm...Bisa jadi demikian, om. Aku sudah membuang banyak waktuku. Jadi cepatlah kau berikan uangnya saja. Maka urusan kita aku anggap selesai." Ucap Yana
"Aku akan mengantarmu, maka naiklah ke mobil," ucap pria tersebut dingin.
"Aku tidak bisa berdiri om, kakiku sangat sakit," jawab Yana dengan wajah memelas.
Dengan terpaksa, pria tersebut mengangkat tubuh Yana. Yana menatap pria yang sedang menggendongnya, "Om, sepertinya kau sangat tampan. Jadilah Dady sugarku," ucap Yana seraya tersenyum .
Spontan, pria tersebut langsung menjatuhkan Yana ke aspal, "jika kau ingin selamat, jaga ucapanmu. Bocah sialan!!!" Pekik pria tersebut.
"Awww... Om kau sungguh kejam," ucap Yana seraya mencoba berdiri lalu masuk ke dalam mobil, dengan memang pantatnya yang terasa Danggutan.
Di dalam mobil,.
" ni uang yang kau minta, aku bayar cash," ucap pria tersebut seraya menyodorkan uang merah kepada Yana.
Yana menerima uang tersebut dengan mata yang berbinar, "Wah! Makasih om, oh iya om. masalah kau menjadi Dady sugarku bagaimana? Apakah kau mau?" Ucap Yana seraya menatap pria tersebut yang duduk tepat di sampingnya.
Dengan wajah gersang nan kemarau yang berkepanjangan , pria tersebut menatap lurus dengan pandangan seperi es.
"Jika kau masih ingin selamat, maka diamlah dan jangan berbicara yang aneh-aneh kepadaku. Jika tidak!Aku akan menendangmu keluar dari mobil ini. Kau mengerti? " ucap pria dengan suara yang dapat menyebabkan seluruh ruangan dalam mobil menjadi beku seketika.
" Ok baiklah, aku akan diam ," jawab Yana
"Yah.. padahal sangat tampan, namun sayangnya tidak bisa di ajak becanda," batin Yana menatap lurus ke depan.
Tak lama, mobil berhenti di depan sekolah Yana.
"Sudah sampai, maka segeralah turun dari mobilku!" Ucap pria tersebut masih terdengar dingin.
"Om.. sekali-kali wajahnya jangan dingin begitu, Cobalah tersenyum. Pasti, om bakal ketukar sama sop buah, udah manis dingin lagi," ucap Yana dengan tersenyum . Seraya ia beranjak turun dari mobil pria tersebut.
Pria tersebut hanya memandang pungung Yana seraya tersenyum, "siapa bocah itu? Kenapa dia bisa melihatku? Dasar Bocah tengil," guman pria tersebut .
Supir yang menatap tuannya kini merasa heran, Karna selama ini. Tuannya sudah sangat sulit untuk tersenyum , apalagi ketika nyonya Santi pergi dan tuan Raka yang tak pernah bangun dari tidurnya.
"Marko, apa yang kau lihat? Cepat jalan, Kita harus mencari keberadaan nyonya Santi," Titah pria tersebut kepada supirnya.
"A.. baik Tuan Andre," jawab supir seraya berlalu meninggalkan sekolah Yana .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Desyi Alawiyah
lanjuuuuttttt ✌✌✌✌✌✌✌
2022-05-30
1
Desyi Alawiyah
udh dugaanku benar lagi,ternyata pria itu dokter Andre ✌ bocah itu anaknya Raka dok 🤣
2022-05-30
1
Desyi Alawiyah
hampir 11 12 dengan Raka ya kak 🤣✌
2022-05-30
0