Tidak seperti yang diharapkan, justru yang muncul adalah kolor terbang.
Plung!
Kolor warna hijau yang barusan melayang terbang itu nyangkut tepat di leher si preman kulit hitam.
Wuiih... Leher segitu besarnya bisa dimasuki lubang segitiga hijau. Bisa dibayangkan seberapa besar ukuran benda itu. Yasalam.
Merasa beruntung bak dewi fortuna yang berpihak kepadanya, si preman langsung mengelap benda yang meleleh di hidungnya dengan mengusapkan kain kecil di lehernya itu ke hidungnya. Lumayan dapat lap gratis.
Tak lama menyusul seorang pria bertubuh atletis yang muncul dan menghajar dua preman itu dengan beberapa kali tendangan keras, kedua preman lumpuh dan terkapar.
Aksi bela diri si pria yang baru datang itu memukau, patut diacungi jempol.
Kemudian pria berkulit putih itu langsung naik ke motor Aiza, membonceng begitu saja.
"Ayo, jalan!" titah pria itu sambil menepuk pundak Aiza.
Bingung, namun juga tak mau berdebat, Aiza menjalankan motornya yang mesinnya masih menyala dengan sekali tarikan gas.
Terkejut akibat tarikan gas yang cukup kuat, tubuh si pria di belakang Aiza terhuyung mundur dan kembali maju, menubruk punggung Aiza.
Tidak mau berkomentar, Aiza diam saja, terus menarik gas motor maticnya yang terkadang suka mogok dan berasap.
Tiba- tiba dari persimpangan gang yang baru saja dilewati, tampak serombongan orang ramai- ramai berteriak seperti hendak menghakimi, sorot mata dan wajah mereka murka, berteriak menyebut- nyebut "maling" sambil menunjuk ke arah Aiza.
Loh lah, Aiza kaget bukan main? Dia diacungi parang, celurit, pentungan, kuali, dan yang paling ekstrim ada yang bawa sapu lidi. Iya, ekstrim karena bisa nyulek mata.
“Cepat jalan! Kita bisa mati konyol!” seru pria di belakang Aiza sambil mengguncang pundak gadis itu saat Aiza memelankan motor hendak menghentikan kendaraannya.
“Tt ** tapi…”
“Buruan!” desak si pria membuat Aiza patuh tanpa sadar. Ngeri juga melihat mata melotot diiringi celurit tajam. Aiza menarik gas kencang membuat dada pria di belakangnya menghentak kuat punggung Aiza.
Aiza bingung kemana mengarahkan kendaraannya sekarang. Yang jelas berlawanan arah dengan jalan pulang.
Kenapa nasibnya apes sekali?
Dalam hati merasa takut, bagaimana kalau ketahuan ibu atau kakaknya kalau dia berboncengan dengan lawan jenis? Jika ketahuan, pasti ia akan mendapat ceramah panjang kali lebar, yang intinya mengatakan bahwa haram hukumnya berboncengan motor dengan yang bukan mahrom.
Aiza sendiri pun merasa risih sekali menyadari ada sosok pria membonceng di motornya. Ini pertama kalinya di hidupnya bisa sedekat ini dengan seorang pria. Jujur saja tangannya gemetaran, gugup, juga canggung. Ia bahkan tidak berani bertanya kemana ia akan menurunkan pria itu.
Ya ampun, semakin lama, maka meteran motor pun semakin jauh, Aiza benar- benar tidak tahu harus berbuat apa. Menghentikan motor pun tidak berani mengingat ada sosok laki- laki di belakangnya.
Gubrak!
Motor terbalik dan menghantam aspal sesaat setelah ban motor masuk ke lubang yang cukup dalam. Terseret beberapa meter sebelum akhirnya dua penunggangnya terlempar dari motor.
“Arrrkh…” Pria itu mengaduh, meringkuk kesakitan, memegangi dada dan lututnya yang berdarah.
Rintik gerimis masih terus jatuh. Malah semakin deras.
Aiza mengedip- ngedipkan mata setelah beberapa detik sempat tak sadar. Punggungnya menghentak aspal, dan itu nyaris membuatnya hampir berhenti bernapas. Dadanya sempat sesak sebentar. Ia bahkan mengira kalau ia sudah berada di alam baqa. Tapi air yang menetes ke mulutnya dan langsung tertelan membuatnya tersadar bahwa ia masih ada di dunia. Pinggangnya sakit, pahanya sakit, semuanya sakit.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Teni Fajarwati
🤣🤣🤣
2024-11-17
0
lestari saja💕
bener2 apes dah itu
2023-03-09
1
♥(✿ฺ´∀`✿ฺ)Ukhti fillah (。♥‿♥。)
hai thor mksih bnyak sdh menulis lg di sni semngat ya thor thn bru nya lg di rumh ja nih smbil bca novel author yg kren ini
2023-01-01
0