Hukuman Untuk Bian 2

Aldi hanya bisa pasrah melihat Byan di gendong sang kakak dan dimasukannya ke dalam mobil. Andai guru tidak melarangnya untuk bolos hari ini, Aldi pasti akan mengikuti Byan. Aldi merasa apa yang dilakukan Brian ini tidaklah benar. Aldi takut Brian akan melakukan hal yang salah pada kakak iparnya.

Semua siswa dan siswi di sekolah itu terheran-heran melihat Byan, seorang murid baru yang dikelilingi oleh orang-orang hebat. Ya, Aldi juga merupakan orang hebat karena dia mampu membuat para gadis di sekolah itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Sedangkan Brian, siapa yang tidak mengetahui laki-laki tampan dengan perawakan yang luar biasa keren apalagi dengan statusnya sebagai pewaris dari perusahan kosmetik terkenal di kota itu.

"Wah, dia anak baru itu kan? Kok bisa sih dia kenal sama orang-orang hebat kayak gitu. Jangan-jangan dia jadi wanita simpanan." Seorang siswi bergidik ngeri membayangkan Byanyang mungkin saja digilir sana sini untuk mendapatkan popularitas dan perhatian dari orang kaya yang ada di sana.

"Tapi sih kalau gue ya di suruh nemenin om-om modelan Kak Brian, gue mah mau-mau aja. Gak dibayar pun gak papa. Yang penting gue bisa deket sama dia." Kembali siswi lain menyahut.

"E gila Lo, jangan karena dia tampan Lo mau-mau aja di gerepe. Tapi kalau itu gue, gue juga mau sih," ucapnya dengan antusias. Teman-teman gadis itu menyoraki dia karena ucapannya yang plin-plan.

Sementara di dalam mobil, Byan sedang harap-harap cemas menunggu apa yang akan dilakukan oleh suaminya. Jujur saja, Byan itu sebenarnya sudah menyukai laki-laki ini karena dia sangat tampan. Namun untuk cinta, Byan tidak yakin, Byan tidak tahu apa itu cinta karena Byan sama sekali belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Lagi-lagi ini karena kedua orang tuanya. Pernah sekali ada seorang laki-laki yang suka kepadanya, namun ketika dia mengantar Byan pulang sekolah, laki-laki itu malah di usir ayahnya Byan dengan tidak beradab. Entah apa yang terjadi pada laki-laki itu. Yang terakhir Byan lihat adalah ayahnya yang kala itu melempari laki-laki yang suka padanya menggunakan sandal yang dia pakai. Keterlaluan bukan. Apakah menjaga seorang anak gadis harus seperti itu?

"Om!" Byan bersuara untuk menghilangkan kegugupannya.

Tidak ada sahutan dari balik kemudi. Brian fokus menyetir tanpa memperdulikan Byan yang memanggil dirinya.

"Om! Om kenapa sih nyuekin Byan, Byan itu bukan nasi basi yang sudah tidak bisa dilirik lagi. Om tahu, Om itu sangat menakutkan. Tapi ya Om, biarpun Om bengis sama Byan, Om masih tetap tampan."

Kitttt!

Tiba-tiba Brian menghentikan mobilnya. Byan mendesis. Untung saja Brian menahan tubuhnya supaya tidak terbentur dasbor mobil. Kalau sampai itu terjadi, besok Byan pasti akan sangat malu untuk datang ke sekolah karena jidatnya yang benjol.

Byan refleks mundur ketika Brian melepas seat belt yang dia kenakan lalu mendekat ke arah Byan. Dengan susah payah Byan menahan napas karena jarak dia dan Brian yang sangat dekat. Entah kenapa Byan yang tadi sempat mendapat keberanian kini mulai merasa gugup kembali.

"Jangan banyak mengoceh dan diam saja. Kau itu bukan toa mesjid boncel. Lebih baik aku mendengar toa mesjid daripada harus mendengar ocehan mu yang membuat telingaku sakit."

Brian berbicara di depan wajah Byan. Apa yang dia lakukan sukses membuat Byan mati kutu dan diam di tempatnya. Tidak ada bantahan dari Byan. Dia hanya mengangguk seperti orang bodoh. Bibirnya terkatup, tidak bisa berbicara ataupun sekedar bergumam.

Sebuah senyuman terukir di bibir Brian. Laki-laki itu memperhatikan wajah bodoh istrinya dengan seksama. Melihat Byan yang diam seperti ini membuat Brian ingin tertawa. Ternyata tidak sulit membuat gadis cerewet ini bungkam.

"Lain kali kalau naik mobil langsung pakai seat belt nya. Kau pikir kau sedang naik bajaj apa."

Byan kembali mengangguk. Setelah selesai memakaikan seat belt untuk Byan, dia memakai seat belt untuk dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya sampai di tempat yang dituju oleh Brian.

Gadis itu celingukan melihat ke arah luar kaca mobil. "Rumah sakit," gumamnya dalam hati. Kenapa mereka berhenti di sini. Bukankah Brian tadi mengatakan kalau dia akan menghukumnya, apa Brian sedang sakit jadi dia hendak memeriksakan dirinya ke dokter. Begitulah isi pikiran gadis yang masih duduk dengan tenang.

Klek.

Byan menoleh begitu pintu mobilnya terbuka dari luar. Matanya membulat melihat suaminya kini sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa. Byan menoleh ke samping untuk memastikan bahwa laki-laki yang ada di hadapannya adalah suaminya. Dan benar saja. Brian sudah tidak ada di balik kemudi. Itu artinya Byan tidak sedang berhalusinasi. Namun kenapa Byan melihat suaminya tersenyum. Bahkan senyuman itu bukan senyum keramahan. Byan melihat kilatan iblis di mata sang suami.

"Om, kenapa kita ke sini? Om sakit?" Byan bertanya.

"Bukan aku yang sakit. Tapi kau. Kita akan pergi ke dokter dan memeriksa kondisi mu."

Pupil mata Byan menciut. Pantas saja Byan merasa tidak enak. Jadi arti senyuman itu adalah senyuman mengejek seolah Brian sedang berkata "Matilah kau sekarang!"

Brian hendak memangku Byan dan ingin membawanya masuk ke rumah sakit namun Byan langsung menahan Brian dengan mendorong bahunya.

"Om jangan bercanda sama Byan. Byan gak mau ketemu sama dokter Om. Byan takut."

Bukannya mendengar rengekan Byan, Brian malah semakin bersemangat untuk membawa istrinya ke dokter.

Sett!

Sejurus kemudian Byan sudah ada di gendongan suaminya. Byan terus meronta dengan wajah memelas. Matanya berkaca-kaca, tangannya memeluk erat leher Brian. Meskipun dia meronta ingin diturunkan, namun dia juga juga sangat takut jatuh.

"Om, tolong jangan bawa Byan ke dokter. Byan janji Byan gak akan nakal lagi. Byan gak akan ribut-ribut lagi. Ampuni Byan Om. Byan tahu Byan salah. Tolong jangan lakukan ini."

Brian sama sekali tidak iba melihat Byan yang terus merengek di gendongannya. Malah dalam hati dia bersorak gembira. Brian beruntung karena dia sempat mendengar percakapan ayahnya dengan ayah Byan yang kala itu sedang berbincang di telepon.

"Oh, pantas saja Byan seperti ketakutan ketika kami mengucapkan kata dokter. Terima kasih karena sudah memberitahu kami. Tapi apa ada hal lain yang Byan takuti selain dokter?"

Kira-kira itulah yang Brian dengar dari ayahnya. Brian bukan menguping, dia hanya tidak sengaja mendengar itu dan ternyata sekarang itu sangat berguna untuknya.

Brian sampai di depan pintu ruangan dokter. Ada nama dr Mahen di sana. Tertulis juga bahwa dokter itu adalah dokter ahli bedah jantung. Entah apa yang ingin Dilakukan oleh Brian. Beberapa orang seperti perawat dan keluarga pasien yang lain terlihat memperhatikan Brian dengan heran. Bagaimana bisa seorang pria dewasa membawa anak gadis dengan seragam SMA sedang meronta-ronta meminta untuk diturunkan.

Brakkkkk!

Brian menendang pintu ruangan dokter itu. Seorang dokter muda dengan kisaran usia yang sama dengan Brian menatap laki-laki itu sembari menggelengkan kepalanya.

"Kamu pikir ini tempat bermain Bi. Jangan mentang-mentang kamu anak pemegang saham, kamu jadi seenaknya."

Brian tidak menggubris. Dia membawa Byan ke dekat hospital bad. Dengan susah payah Brian ingin menurunkan Byan dari gendongannya, namun Byan terus melekat seperti lem. Bahkan posisi mereka saat ini benar-benar sangat intim. Brian bisa merasakan dadanya yang bersentuhan dengan dada Byan. Gadis itu membuat Brian hilang fokus.

"Om, hikssss. Byan sudah janji kalau Byan gak akan nakal. Byan mau pulang Om. Byangak mau ketemu sama dokter. Biak takut di suntik."

"Cih. Lepaskan tanganmu Boncel." Brian menghempaskan tubuh Byan karena dia takut khilaf. Meskipun dia sering mengatakan kalau Byan ini bukan tipenya, namun jika sudah bersentuhan seperti ini, jiwa laki-laki nya tidak menolak.

"Diam atau aku akan menyuruh dokter itu menyuntik mu dengan jarum yang besar."

Byan langsung diam mematung. Namun ketika Brian hendak meninggalkannya, Byan langsung melompat dan memeluk kaki Brian. Gadis itu memeluk kaki suaminya erat. Bahkan ketika Brian berusaha melepaskan Byan dengan mendorong kepalanya, Byan sama sekali bergeming.

"Dasar bocah. Mahen kemari! Suntik dia sekarang juga. Jangan gunakan jarum suntik yang kecil. Pakai yang paling besar saja."

Mahen yang kala itu melihat drama di depan matanya malah ikut-ikutan mengambil peran. Memang ada rasa kasihan dalam hatinya. Namun Mahen juga tidak bisa menolak permintaan Brian. Jika dia melakukan itu, Brian pasti akan membuat hidupnya kesulitan.

"Mau di suntik di bagian mana?" Mahen membawa sebuah jarum suntik dengan gaya seolah-olah dia memang sudah siap menancapkan jarum suntik itu di bagian tubuh Byan.

Byan terbelalak. Jarum suntik nya terlihat sangat besar. Seluruh tubuhnya bergetar. Dan ....

Brukkkkk!

Byan ambruk di atas kaki Brian dengan mengenaskan. Brian melotot.

"Hei Boncel, jangan main-main kamu. Aku tahu kalau kamu hanya bercanda." Brian menggoyangkan kakinya bermaksud untuk membangunkan Byan namun gadis itu masih tidak menunjukan gerakan apapun.

"Astaga dia pingsan beneran Bi." Dokter Mahen segera menghampiri Byan dan berjongkok di dekat gadis itu.

To Be Continued.

Bab ini panjang sekali Bestie. Semoga gak bosan ya bacanya. 🙈🙏♥️

Terpopuler

Comments

Siti Maisaroh

Siti Maisaroh

ceritanya mualaikum seru dan lucu, sampai " aq tertawa sendiri🤣🤣🤣

2023-06-21

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

keterlaluan kamu Brian udah tau bian takut sama dokter malah di bawa ke RS ketemu sama dokter... byan jd ketakutan sampai pingsan... kalo byan kenapa² ibu Anjani pasti ngamuk sama kamu...

2023-06-03

0

Ernadina 86

Ernadina 86

keterlaluan kamu Brian..orang takut malah disengajain..auto pingsan..jangan sampe trauma

2023-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Keputusan Bian
3 Pernikahan Bian dan Brian
4 Kakek-kakek
5 Kekonyolan Bian
6 Jurig Jarian
7 Pergi ke Rumah Mertua
8 Salah Masuk Kamar
9 Tiga Pria Tampan
10 Hari Pertama Sekolah
11 Keributan di Kantin
12 Suami Dingin
13 Brian Terlalu Bringas
14 Kemunculan Agnes
15 Hukuman Untuk Bian
16 Hukuman Untuk Bian 2
17 Tidur Nyenyak
18 Tempat Tidur Bian
19 Kesalahan Brian
20 Tekad Bian
21 Pelayan Untuk Bian
22 Wanita Simpanan
23 Pria Berbahaya
24 Brian Marah
25 Benci Tapi Perduli
26 Bergelantungan
27 Gadis Merepotkan
28 Bertemu Selingkuhan Suami
29 Sirkuit
30 Kembali di Hukum
31 Kerusakan Mata Brian
32 Brian Sakit
33 Masalah Sugar Daddy
34 Gelagat Sisil
35 Pengalihan Aset
36 Sisi Dewasa Bian
37 Suami?
38 Bermain Adil
39 Rencana Bian
40 Bian Merajuk
41 Masalah Datang Bulan
42 Panik
43 Kemarahan Bian
44 Salah Jalan
45 Kecemburuan
46 Gebetan
47 Mengikuti
48 Salah Paham
49 Tipuan
50 Keisengan Bian
51 Minta Nafkah
52 Kehebohan Bestie
53 Laki-laki Asing
54 Maaf
55 Seseorang
56 Mood Byan
57 Agnes Berulah Lagi
58 Belut Jumbo
59 Tidak Percaya
60 Mikky Tersakiti
61 Kegelisahan Byan
62 Pak Darwis Curiga
63 Tekad Sisil
64 Bisikan Merdu
65 Merajuk
66 Heboh
67 Lengkingan
68 Terbongkar
69 I Miss You
70 Pertandingan
71 Keanehan Byan
72 Takut Belut
73 Masalah Tante
74 Bisul
75 Kegenitan Anandita
76 Protektif
77 Brutal
78 Demam Tinggi
79 Menanam Bayi
80 Penjagaan
81 Menggoda
82 Seonggok Sampah
83 Byan Ngamuk
84 Semakin Merajuk
85 Tidak Mendapatkan Izin
86 Batu Di Balik Udang
87 Tidak Senang
88 Byan Hilang
89 Ternyata Mike
90 Dia Menyukaimu
91 Ungkapan Cinta
92 Hujan Rintik-rintik
93 Pengakuan
94 Foto Bukti
95 Terheran-heran
96 Insyaf
97 Playing With Fire
98 Accident
99 Banteng Gila
100 Kilas Balik
101 Kecebong
102 Posisi Haris
103 Anandita
104 Belum Waktunya
105 Pertemuan
106 Tamu Kirani
107 Keberadaan Seseorang
108 Merajuk Lagi
109 Kenyataan
110 Monyet Lumpur
111 Singkong Bakar
112 Pepaya Kalifornia
113 Tidur Di Luar
114 Barang Rongsokan
115 Olahraga Jantung
116 Tanduk Byan
117 Macan Asia
118 Jatuh Cinta
119 Adonan Bakwan
120 Bermain Dengan ...
121 Anthony
122 Di Tolak
123 Kantong Keresek
124 Cuap-cuap.
125 Kembalinya Anandita
126 Orang Bodoh
127 I'm Sorry
128 Suite Room
129 Cole
130 Kejutan
131 Pernikahan
132 Kado Dari Ambu dan Abah
133 Suite Room 2
134 Flashback
135 Switzerland
136 Byan Nakal Lagi
137 Produk Owner
138 Mulai Bekerja
139 Sadar????
140 Byan Tahu
141 Kemungkinan Terburuk
142 Belum Pasti
143 Belum Pasti 2
144 Anak Haram
145 Masih Bisa Bertahan
146 Impossible
147 Berakhir
148 Banteng Manja
149 Ngidam????
150 Nak Tokek
151 Pernikahan
152 Ngidam Part 2
153 Entah Siapa Yang Salah
154 Byan Pergi ?
155 Sengaja
156 Posesif
157 Meet Up
158 Merajuk Part 9991
159 Pujaan Hati
160 Ember
161 Darurat
162 Mimpi???
163 Tamu Bima
164 Pernikahan Untuk Bima
165 Keanehan Anjani dan Nugroho
166 Tukang Gosip
167 Tingkah Bumil
168 Byan???
169 Karena Byan
170 Pemikiran Aneh
171 Keresahan Brian
172 Melakukan Yang Terbaik
173 Ammar dan Ameera
174 Maafkan Kita Daddy
175 Masih Sama
176 Bertemu Dokter Mahen
177 Bimbang
178 Ketahuan
179 Menghadiri Pernikahan Mantan
180 Keseriusan
181 Menjemput Ameera dan Ammar
182 Tangis Haru
183 Taman Bermain Dadakan
184 Ballroom Hotel
185 Pergi???
186 Last Part
187 Pengumuman
188 Spin off
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Perjodohan
2
Keputusan Bian
3
Pernikahan Bian dan Brian
4
Kakek-kakek
5
Kekonyolan Bian
6
Jurig Jarian
7
Pergi ke Rumah Mertua
8
Salah Masuk Kamar
9
Tiga Pria Tampan
10
Hari Pertama Sekolah
11
Keributan di Kantin
12
Suami Dingin
13
Brian Terlalu Bringas
14
Kemunculan Agnes
15
Hukuman Untuk Bian
16
Hukuman Untuk Bian 2
17
Tidur Nyenyak
18
Tempat Tidur Bian
19
Kesalahan Brian
20
Tekad Bian
21
Pelayan Untuk Bian
22
Wanita Simpanan
23
Pria Berbahaya
24
Brian Marah
25
Benci Tapi Perduli
26
Bergelantungan
27
Gadis Merepotkan
28
Bertemu Selingkuhan Suami
29
Sirkuit
30
Kembali di Hukum
31
Kerusakan Mata Brian
32
Brian Sakit
33
Masalah Sugar Daddy
34
Gelagat Sisil
35
Pengalihan Aset
36
Sisi Dewasa Bian
37
Suami?
38
Bermain Adil
39
Rencana Bian
40
Bian Merajuk
41
Masalah Datang Bulan
42
Panik
43
Kemarahan Bian
44
Salah Jalan
45
Kecemburuan
46
Gebetan
47
Mengikuti
48
Salah Paham
49
Tipuan
50
Keisengan Bian
51
Minta Nafkah
52
Kehebohan Bestie
53
Laki-laki Asing
54
Maaf
55
Seseorang
56
Mood Byan
57
Agnes Berulah Lagi
58
Belut Jumbo
59
Tidak Percaya
60
Mikky Tersakiti
61
Kegelisahan Byan
62
Pak Darwis Curiga
63
Tekad Sisil
64
Bisikan Merdu
65
Merajuk
66
Heboh
67
Lengkingan
68
Terbongkar
69
I Miss You
70
Pertandingan
71
Keanehan Byan
72
Takut Belut
73
Masalah Tante
74
Bisul
75
Kegenitan Anandita
76
Protektif
77
Brutal
78
Demam Tinggi
79
Menanam Bayi
80
Penjagaan
81
Menggoda
82
Seonggok Sampah
83
Byan Ngamuk
84
Semakin Merajuk
85
Tidak Mendapatkan Izin
86
Batu Di Balik Udang
87
Tidak Senang
88
Byan Hilang
89
Ternyata Mike
90
Dia Menyukaimu
91
Ungkapan Cinta
92
Hujan Rintik-rintik
93
Pengakuan
94
Foto Bukti
95
Terheran-heran
96
Insyaf
97
Playing With Fire
98
Accident
99
Banteng Gila
100
Kilas Balik
101
Kecebong
102
Posisi Haris
103
Anandita
104
Belum Waktunya
105
Pertemuan
106
Tamu Kirani
107
Keberadaan Seseorang
108
Merajuk Lagi
109
Kenyataan
110
Monyet Lumpur
111
Singkong Bakar
112
Pepaya Kalifornia
113
Tidur Di Luar
114
Barang Rongsokan
115
Olahraga Jantung
116
Tanduk Byan
117
Macan Asia
118
Jatuh Cinta
119
Adonan Bakwan
120
Bermain Dengan ...
121
Anthony
122
Di Tolak
123
Kantong Keresek
124
Cuap-cuap.
125
Kembalinya Anandita
126
Orang Bodoh
127
I'm Sorry
128
Suite Room
129
Cole
130
Kejutan
131
Pernikahan
132
Kado Dari Ambu dan Abah
133
Suite Room 2
134
Flashback
135
Switzerland
136
Byan Nakal Lagi
137
Produk Owner
138
Mulai Bekerja
139
Sadar????
140
Byan Tahu
141
Kemungkinan Terburuk
142
Belum Pasti
143
Belum Pasti 2
144
Anak Haram
145
Masih Bisa Bertahan
146
Impossible
147
Berakhir
148
Banteng Manja
149
Ngidam????
150
Nak Tokek
151
Pernikahan
152
Ngidam Part 2
153
Entah Siapa Yang Salah
154
Byan Pergi ?
155
Sengaja
156
Posesif
157
Meet Up
158
Merajuk Part 9991
159
Pujaan Hati
160
Ember
161
Darurat
162
Mimpi???
163
Tamu Bima
164
Pernikahan Untuk Bima
165
Keanehan Anjani dan Nugroho
166
Tukang Gosip
167
Tingkah Bumil
168
Byan???
169
Karena Byan
170
Pemikiran Aneh
171
Keresahan Brian
172
Melakukan Yang Terbaik
173
Ammar dan Ameera
174
Maafkan Kita Daddy
175
Masih Sama
176
Bertemu Dokter Mahen
177
Bimbang
178
Ketahuan
179
Menghadiri Pernikahan Mantan
180
Keseriusan
181
Menjemput Ameera dan Ammar
182
Tangis Haru
183
Taman Bermain Dadakan
184
Ballroom Hotel
185
Pergi???
186
Last Part
187
Pengumuman
188
Spin off

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!