Keputusan Bian

Di sebuah ruang rawat umum di rumah sakit di kota Bandung. Seorang gadis yang mengenakan seragam putih abu-abu masih setia menggenggam tangan ibunya. Dalam hati dia terus berdoa agar ibunya bisa cepat sadar.

Byan menoleh ke arah pintu saat dia mendengar keributan di luar ruang rawat ibunya. Secara perlahan Byan melepaskan genggamannya pada tangan Kirani dan meletakan tangan itu ke atas ranjang rumah sakit dengan perlahan.

Byan ingin membuka pintu namun saat dia mendengar suara ayahnya, dia mengurungkan niatnya. Tangannya hanya sampai memegang kenop pintu namun tidak jadi membukanya.

"Dok, apa tidak bisa kalau istri saya operasi lebih dulu? Saya janji, saya akan membayar kekurangannya setelah saya mendapatkan uang."

"*Bisa Pak. Tapi tetap mengikuti prosedur yang Ada. (Sesuai pelayanan yang dimiliki Asuransi)"

"Bisakah istri saya mendapatkan dokter bedah jantung terbaik Dok*?"

Dokter itu hanya tersenyum, dia menepuk pundak Adrian kemudian berjalan menjauh dari laki-laki yang sudah tidak muda lagi itu.

percakapan itu adalah percakapan yang terakhir Byan dengar. Byan kembali berjalan menuju ranjang ibunya. Di sana juga ada Bagas, mereka berdua sama-sama bertugas untuk menjaga Kirani untuk sementara waktu ini, sementara Adrian, dia sedang sibuk mengurus ini dan itu.

Krieetttt ...

Byan dan Bagas menoleh ketika pintu ruangan itu terbuka. Adrian datang dengan senyuman di bibirnya, getir, itulah perasaan yang sedang dirasakan oleh Byan, dia tentu saja tahu, di balik senyuman yang ayahnya berikan, terdapat tumpukan luka dan beban yang ayahnya miliki.

"Apa Ibu kalian belum sadar juga?" tanya Adrian mendekati ranjang Kirani lalu mengusap kepala Kirani lembut.

Bagas menggeleng. Sedangkan Byan, dia hanya diam sambil menunduk.

"Ayah, Byan mau menikah dengan orang yang Ayah maksud."

Adrian langsung menoleh ke arah Byan. Dia tersenyum lalu memeluk putrinya itu erat. "Apa Byan sudah yakin? Byan tidak akan menyesal bukan?" tanya Adrian memastikan. Meskipun dia merasa sangat bersalah, namun dia juga tidak mempunyai pilihan lain. Ini adalah jalan satu-satunya supaya Kirani bisa sembuh dan semua hutangnya bisa lunas.

"Byan punya permintaan Ayah."

Adrian melepaskan pelukannya lalu menatap mata Byan lekat. "Ada apa Nak? Kau memiliki permintaan apa?"

"Tolong katakan pada keluarga calon suamiku untuk terus membiayai semua pengobatan Ibu. Kalau perlu, mereka harus membuat Ibu sembuh. Byan mau dokter terbaik dan obat-obatan terbaik. Pelayanan VVIP dan juga tidak ada batas."

Adrian mengangguk. Dia menerima permintaan putrinya dengan sangat yakin. Keluarga Nugroho adalah keluarga yang sangat kaya raya. Jika Byan hanya meminta hal itu, Adrian yakin keluarga Nugroho tidak akan keberatan.

Byan kembali menoleh ke arah ibunya. Meskipun dia harus mengorbankan masa depannya, dia rela, melihat ibunya terbaring lemah seperti ini membuat Byan sakit, dia ingin melihat ibunya sehat tanpa harus bolak balik ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan. Sudah cukup selama ini ibunya mendapat pengobatan yang biasa, Byan mau ibunya mendapatkan pengobatan terbaik. Mengandalkan asuransi terlalu banyak prosedur yang harus di jalani, jika dengan uang yang dimiliki keluarga Nugroho bisa membantu ibunya, Byan akan merasa lebih tenang.

Setelah mendengar keputusan dari Byan, Adrian langsung keluar dari ruangan itu lalu berjalan agak menjauh dari ruang rawat istrinya. Adrian mengeluarkan ponsel dari saku celana yang dia kenakan lalu memencet nomor seseorang dan melakukan panggilan.

"Halo Tuan," ucap Adrian pada orang di sebrang telepon.

"Ada apa Adrian? Apa kau sudah membuat keputusan?"

"Anak saya mau menikah dengan anak Anda Tuan, tapi dia memiliki satu permintaan. Ini tentang Ibunya, Byan mau Tuan membiayai semua biaya pengobatan Ibunya."

"Kau tenang saja. Kalau hanya itu permintaan mu, aku akan menurutinya. Karena kau sudah setuju, besok lusa aku dan keluargaku akan datang untuk menikahkan anak ku dan anak mu. Tidak perlu membuat persiapan yang mewah. Kita nikahkan saja mereka secara agama dulu. Toh Byan juga masih muda, dia masih belum bisa membuat surat nikah."

Nugroho tersenyum tipis. "Maaf karena aku mempersulit jalan mu Adrian. Aku rasa ini adalah jalan terbaik. Setelah ini, aku akan kembali membuka semua akses milik keluarga mu." Nugroho membatin.

"Baiklah Tuan, saya akan menunggu kedatangan Tuan."

Hari dimana keluarga Nugroho akan datang ke rumah Adrian akhirnya tiba. Adrian sudah memperingatkan Byan untuk tidak sekolah, namun anaknya itu menolak. Dia mengatakan kalau dirinya ingin menikmati susana sekolah lebih lama.

Hari sudah semakin sore. Byan sudah pulang dari sekolahnya dan kini sedang berjalan di jalanan komplek dekat rumahnya. Wajahnya terlihat sangat kesal. Dia juga selalu menendang semua hal yang dia lihat di jalanan, entah itu batu kerikil, batang kayu, atau apa saja yang sekiranya bisa dia tendang.

"Dasar orang kaya tidak berperasaan. Bisa-bisanya kalian membeli ku dengan uang yang kalian miliki. Kalian pikir kalian siapa sampai bisa seenaknya seperti itu. Aku doakan. Semoga kalian cepat bangkrut dan terlilit banyak hutang supaya kalian bisa merasakan apa yang aku rasakan."

Byan masih terus menggerutu. Dia menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah kaleng bekas minuman instan yang tergeletak di atas jalan. Dengan gerakan cepat, dia menendang kaleng bekas minuman itu membuat kaleng yang dia tendang melayang ke udara.

"Ekh, tidak .... " Byan berteriak ketika melihat sebuah mobil melaju sedangkan kaleng yang melayang di udara itu hampir jatuh menimpa mobil yang hendak lewat.

Brukkkkk!

Byan menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia merenggangkan jemarinya membuat celah agar dia bisa melihat keadaan di depan wajahnya.

Mobil itu berhenti lalu membuka kaca jendela mobilnya. "Apa yang kau lakukan anak kecil?" tanya sopir di dalam mobil itu. Byan membungkukkan badannya beberapa kali.

"Maafkan saya Pak, saya tidak sengaja."

Sopir itu menggelengkan kepalanya lalu menutup kembali kaca mobil yang tadi dia buka. Dari jauh, Byan memperhatikan mobil itu dan melihat seseorang duduk di bangku penumpang sambil menunduk entah sedang fokus melihat apa.

Byan kembali melanjutkan langkah kakinya. Beberapa menit kemudian, dia akhirnya sampai di depan rumah. Keningnya berkerut tat kala Byan melihat dua buah mobil yang terparkir rapih di depan rumahnya.

"Apa ini mobil yang tadi ya?" tanya Byan pada dirinya sendiri. Dia memutari mobil itu lalu memperhatikan nya dengan seksama. Saat tiba di depan mobil, Byan membulatkan matanya dan membekap mulutnya tanpa sadar.

"Astaghfirullah, ini memang mobil yang tadi, itu adalah bekas minuman yang tadi aku tendang bukan?" ucap Byan menunjuk noda merah di kaca mobil bagian depan.

"Wah, ini gawat," ucap Byan menggelengkan kepalanya. Dia langsung menengok ke arah pintu rumahnya yang terbuka. Jantungnya mendadak berdegup kencang. Dia berjalan memasuki rumahnya dengan langkah yang sangat pelan.

"Assalamu'alaikum," ucap Byan mencondongkan kepalanya melihat ke dalam rumah.

Deg!

Jantungnya terpacu ketika netranya melihat beberapa orang sedang duduk di ruang tamu. Pakaian mereka sangat rapih, juga penampilan mereka tidak bisa dibandingkan dengan penampilan keluarganya sehari-hari.

"Kamu sudah pulang Nak! Masuklah ke kamar dan ganti pakaian mu. Calon Suami dan calon mertuamu sudah menunggu," ujar Adrian mendorong punggung Byan untuk masuk ke kamarnya.

Byan menurut meskipun kepalanya masih tidak menoleh dan masih memperhatikan orang-orang yang sedang duduk di sofa. Dalam hati dia menggerutu.

"Astaghfirullah, apa bandot tua itu yang akan jadi suamiku?" tanya Byan dalam hati.

Terpopuler

Comments

bu eny

bu eny

menarik....

2023-06-24

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

bandot tua...🤭🤣🤣🤣🤣

2023-06-03

0

keyymahirs

keyymahirs

sekongkol ta?

2023-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Keputusan Bian
3 Pernikahan Bian dan Brian
4 Kakek-kakek
5 Kekonyolan Bian
6 Jurig Jarian
7 Pergi ke Rumah Mertua
8 Salah Masuk Kamar
9 Tiga Pria Tampan
10 Hari Pertama Sekolah
11 Keributan di Kantin
12 Suami Dingin
13 Brian Terlalu Bringas
14 Kemunculan Agnes
15 Hukuman Untuk Bian
16 Hukuman Untuk Bian 2
17 Tidur Nyenyak
18 Tempat Tidur Bian
19 Kesalahan Brian
20 Tekad Bian
21 Pelayan Untuk Bian
22 Wanita Simpanan
23 Pria Berbahaya
24 Brian Marah
25 Benci Tapi Perduli
26 Bergelantungan
27 Gadis Merepotkan
28 Bertemu Selingkuhan Suami
29 Sirkuit
30 Kembali di Hukum
31 Kerusakan Mata Brian
32 Brian Sakit
33 Masalah Sugar Daddy
34 Gelagat Sisil
35 Pengalihan Aset
36 Sisi Dewasa Bian
37 Suami?
38 Bermain Adil
39 Rencana Bian
40 Bian Merajuk
41 Masalah Datang Bulan
42 Panik
43 Kemarahan Bian
44 Salah Jalan
45 Kecemburuan
46 Gebetan
47 Mengikuti
48 Salah Paham
49 Tipuan
50 Keisengan Bian
51 Minta Nafkah
52 Kehebohan Bestie
53 Laki-laki Asing
54 Maaf
55 Seseorang
56 Mood Byan
57 Agnes Berulah Lagi
58 Belut Jumbo
59 Tidak Percaya
60 Mikky Tersakiti
61 Kegelisahan Byan
62 Pak Darwis Curiga
63 Tekad Sisil
64 Bisikan Merdu
65 Merajuk
66 Heboh
67 Lengkingan
68 Terbongkar
69 I Miss You
70 Pertandingan
71 Keanehan Byan
72 Takut Belut
73 Masalah Tante
74 Bisul
75 Kegenitan Anandita
76 Protektif
77 Brutal
78 Demam Tinggi
79 Menanam Bayi
80 Penjagaan
81 Menggoda
82 Seonggok Sampah
83 Byan Ngamuk
84 Semakin Merajuk
85 Tidak Mendapatkan Izin
86 Batu Di Balik Udang
87 Tidak Senang
88 Byan Hilang
89 Ternyata Mike
90 Dia Menyukaimu
91 Ungkapan Cinta
92 Hujan Rintik-rintik
93 Pengakuan
94 Foto Bukti
95 Terheran-heran
96 Insyaf
97 Playing With Fire
98 Accident
99 Banteng Gila
100 Kilas Balik
101 Kecebong
102 Posisi Haris
103 Anandita
104 Belum Waktunya
105 Pertemuan
106 Tamu Kirani
107 Keberadaan Seseorang
108 Merajuk Lagi
109 Kenyataan
110 Monyet Lumpur
111 Singkong Bakar
112 Pepaya Kalifornia
113 Tidur Di Luar
114 Barang Rongsokan
115 Olahraga Jantung
116 Tanduk Byan
117 Macan Asia
118 Jatuh Cinta
119 Adonan Bakwan
120 Bermain Dengan ...
121 Anthony
122 Di Tolak
123 Kantong Keresek
124 Cuap-cuap.
125 Kembalinya Anandita
126 Orang Bodoh
127 I'm Sorry
128 Suite Room
129 Cole
130 Kejutan
131 Pernikahan
132 Kado Dari Ambu dan Abah
133 Suite Room 2
134 Flashback
135 Switzerland
136 Byan Nakal Lagi
137 Produk Owner
138 Mulai Bekerja
139 Sadar????
140 Byan Tahu
141 Kemungkinan Terburuk
142 Belum Pasti
143 Belum Pasti 2
144 Anak Haram
145 Masih Bisa Bertahan
146 Impossible
147 Berakhir
148 Banteng Manja
149 Ngidam????
150 Nak Tokek
151 Pernikahan
152 Ngidam Part 2
153 Entah Siapa Yang Salah
154 Byan Pergi ?
155 Sengaja
156 Posesif
157 Meet Up
158 Merajuk Part 9991
159 Pujaan Hati
160 Ember
161 Darurat
162 Mimpi???
163 Tamu Bima
164 Pernikahan Untuk Bima
165 Keanehan Anjani dan Nugroho
166 Tukang Gosip
167 Tingkah Bumil
168 Byan???
169 Karena Byan
170 Pemikiran Aneh
171 Keresahan Brian
172 Melakukan Yang Terbaik
173 Ammar dan Ameera
174 Maafkan Kita Daddy
175 Masih Sama
176 Bertemu Dokter Mahen
177 Bimbang
178 Ketahuan
179 Menghadiri Pernikahan Mantan
180 Keseriusan
181 Menjemput Ameera dan Ammar
182 Tangis Haru
183 Taman Bermain Dadakan
184 Ballroom Hotel
185 Pergi???
186 Last Part
187 Pengumuman
188 Spin off
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Perjodohan
2
Keputusan Bian
3
Pernikahan Bian dan Brian
4
Kakek-kakek
5
Kekonyolan Bian
6
Jurig Jarian
7
Pergi ke Rumah Mertua
8
Salah Masuk Kamar
9
Tiga Pria Tampan
10
Hari Pertama Sekolah
11
Keributan di Kantin
12
Suami Dingin
13
Brian Terlalu Bringas
14
Kemunculan Agnes
15
Hukuman Untuk Bian
16
Hukuman Untuk Bian 2
17
Tidur Nyenyak
18
Tempat Tidur Bian
19
Kesalahan Brian
20
Tekad Bian
21
Pelayan Untuk Bian
22
Wanita Simpanan
23
Pria Berbahaya
24
Brian Marah
25
Benci Tapi Perduli
26
Bergelantungan
27
Gadis Merepotkan
28
Bertemu Selingkuhan Suami
29
Sirkuit
30
Kembali di Hukum
31
Kerusakan Mata Brian
32
Brian Sakit
33
Masalah Sugar Daddy
34
Gelagat Sisil
35
Pengalihan Aset
36
Sisi Dewasa Bian
37
Suami?
38
Bermain Adil
39
Rencana Bian
40
Bian Merajuk
41
Masalah Datang Bulan
42
Panik
43
Kemarahan Bian
44
Salah Jalan
45
Kecemburuan
46
Gebetan
47
Mengikuti
48
Salah Paham
49
Tipuan
50
Keisengan Bian
51
Minta Nafkah
52
Kehebohan Bestie
53
Laki-laki Asing
54
Maaf
55
Seseorang
56
Mood Byan
57
Agnes Berulah Lagi
58
Belut Jumbo
59
Tidak Percaya
60
Mikky Tersakiti
61
Kegelisahan Byan
62
Pak Darwis Curiga
63
Tekad Sisil
64
Bisikan Merdu
65
Merajuk
66
Heboh
67
Lengkingan
68
Terbongkar
69
I Miss You
70
Pertandingan
71
Keanehan Byan
72
Takut Belut
73
Masalah Tante
74
Bisul
75
Kegenitan Anandita
76
Protektif
77
Brutal
78
Demam Tinggi
79
Menanam Bayi
80
Penjagaan
81
Menggoda
82
Seonggok Sampah
83
Byan Ngamuk
84
Semakin Merajuk
85
Tidak Mendapatkan Izin
86
Batu Di Balik Udang
87
Tidak Senang
88
Byan Hilang
89
Ternyata Mike
90
Dia Menyukaimu
91
Ungkapan Cinta
92
Hujan Rintik-rintik
93
Pengakuan
94
Foto Bukti
95
Terheran-heran
96
Insyaf
97
Playing With Fire
98
Accident
99
Banteng Gila
100
Kilas Balik
101
Kecebong
102
Posisi Haris
103
Anandita
104
Belum Waktunya
105
Pertemuan
106
Tamu Kirani
107
Keberadaan Seseorang
108
Merajuk Lagi
109
Kenyataan
110
Monyet Lumpur
111
Singkong Bakar
112
Pepaya Kalifornia
113
Tidur Di Luar
114
Barang Rongsokan
115
Olahraga Jantung
116
Tanduk Byan
117
Macan Asia
118
Jatuh Cinta
119
Adonan Bakwan
120
Bermain Dengan ...
121
Anthony
122
Di Tolak
123
Kantong Keresek
124
Cuap-cuap.
125
Kembalinya Anandita
126
Orang Bodoh
127
I'm Sorry
128
Suite Room
129
Cole
130
Kejutan
131
Pernikahan
132
Kado Dari Ambu dan Abah
133
Suite Room 2
134
Flashback
135
Switzerland
136
Byan Nakal Lagi
137
Produk Owner
138
Mulai Bekerja
139
Sadar????
140
Byan Tahu
141
Kemungkinan Terburuk
142
Belum Pasti
143
Belum Pasti 2
144
Anak Haram
145
Masih Bisa Bertahan
146
Impossible
147
Berakhir
148
Banteng Manja
149
Ngidam????
150
Nak Tokek
151
Pernikahan
152
Ngidam Part 2
153
Entah Siapa Yang Salah
154
Byan Pergi ?
155
Sengaja
156
Posesif
157
Meet Up
158
Merajuk Part 9991
159
Pujaan Hati
160
Ember
161
Darurat
162
Mimpi???
163
Tamu Bima
164
Pernikahan Untuk Bima
165
Keanehan Anjani dan Nugroho
166
Tukang Gosip
167
Tingkah Bumil
168
Byan???
169
Karena Byan
170
Pemikiran Aneh
171
Keresahan Brian
172
Melakukan Yang Terbaik
173
Ammar dan Ameera
174
Maafkan Kita Daddy
175
Masih Sama
176
Bertemu Dokter Mahen
177
Bimbang
178
Ketahuan
179
Menghadiri Pernikahan Mantan
180
Keseriusan
181
Menjemput Ameera dan Ammar
182
Tangis Haru
183
Taman Bermain Dadakan
184
Ballroom Hotel
185
Pergi???
186
Last Part
187
Pengumuman
188
Spin off

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!