Kesibukan si Twins

Dua tahun berlalu, Azzam sudah mulai dengan rutinitas RSH, dan Almeera sudah dengan rutinitas Butik, jika di akhir pekan menyempatkan untuk berkunjung ke ponpes.

Adam sudah menikah, mereka sempat ta'aruf. Istri dari Adam adalah Balqis anak dari sahabat Abah yang bernama Ikbal.

Satu tahun lalu ayah dari Bunga telah berpulang, dan sang nenek pun memilih menetap di Semarang.

"Dr..Azzam...." Panggil salah satu perawat

"Ada apa Lisa..??"

"Dok ada pasien di ruang UGD, beliau perutnya kram dok.." Azzam langsung berbalik arah menuju ruang UGD, sebenarnya dia akan pulang karna memang jam dinas nya sudah selesai, tapi menolong pasien itu prioritas utama.

Azzam selalu ingat apa pesan Aki dan sang Abi... bagaimana perjuangan Aki dalam berjuang di saat Uti dalam keadaan semua orang sudah menyerah, walau hanya setitik harapan.

Azzam juga ingat cerita bagaimana perjuangan sang Abi dalam memperjuangkan sang Umma. Cerita nyata dua sosok laki-laki itu membuatnya banyak belajar.

"Kita bukan Tuhan,. Hidup dan Mati itu urusan Tuhan, tapi kita wajib berusaha semampu yang kita bisa, tidak peduli dia siapa, orang lain kah, ataupun keluarga..." pesan dari Aki Aditya

Azzam bergegas memeriksa pasien, mengambil tindakan, lalu dengan cepat menyuntikkan satu cairan ke tubuh pasien. perlahan kejang dari pasien berkurang, tubuhnya yang awal nya kaku kini sudah lentur.

"Dok.... suami Saya kenapa ya..???"

"Suami ibu ada asam lambung, seperti sedang ada yang mengganggu pikiran nya, sehingga itu memicu ketegangan otot di perut, sehingga berakibat kram di perut" Azzam mencoba menjalaskan

"Pak...asam lambung itu kambuh bukan hanya dari pola makan yang sembarang, tapi beban pikiran itu juga bisa berpengaruh, jadi harus bisa mengimbangi semua nya, 50% kesehatan kita itu kembali kepada pola pikir, jika pola pikir kita negatif maka akan memicu akan datangnya penyakit, tapi jika pikir kita positif, dengan otomatis otak kita perlahan merangsang hal baik untuk tubuh, dia juga bisa memperbaiki kesehatan kita.."

"saya capek dok.. semua obat udah saya minum, tapi sakit saya gak sembuh-sembuh.."

"saya mau tanya, bapak udah berapa lama sakit??"

"Lima tahun..."

"usia bapak...??"

"empat puluh tahun..."

"selama usia empat puluh tahun, bapak di kasih nikmat sakit selama lima tahun, berarti bapak selama tiga puluh lima tahun di beri nikmat sehat,. bapak pernah mensyukuri nikmat itu...??" sang bapak tertunduk

"tiga puluh lima tahun terakhir apa bapak menjaga pola makan bapak??" sang bapak masih tertunduk

"bapak merokok...??" sang bapak mengangguk

Azzam tersenyum.

"Bapak pernah berfikir bapak sudah dzolim pada diri bapak sendiri.. bahkan kepada keluarga.." sang bapak menggeleng

"Pak....saya tahu bapak lebih banyak merasakan asinnya garam dari pada saya yang masih belajar... tapi jika boleh saya mengingatkan, perbanyak lah SYUKUR.. dan Sakit itu juga salah satu jalan Penggugur Dosa.." ujar Azzam dengan lembut sambil menepuk pundak sang bapak

"Saya sudah meresepkannya obat untuk bapak....obat ini hanya perantara, tidak ada jaminan bapak minum ini langsung sembuh, tapi kita wajib berusaha, malam ini bapak istirahat dulu di sini, besok pagi In Syaa Allah bisa pulang.. sekali lagi perbanyak Syukur.." sang bapak masih terdiam

"Dan ingat 50% potensi kesehatan kita ada pada pola pikir kita, baik pola pikir kita, in Syaa Allah baik untuk diri kita juga.."

"baik Bu, saya permisi ya, nanti obat nya silahkan di tebus di apotik rumah sakit, nanti akan segera di Berikan oleh suster nya, saya permisi, assalamualaikum..."

"waallaikumusallam..." jawab sang ibu di ikuti oleh sang bapak tapi lirih.

Bagitu lah Azzam dalam menangani pasien-pasien nya. dan itu pula yang membuat par dokter ataupun suster Bahkan para pasien dari kaum Hawa,.. meleleh dibuat nya.

Azzam bergegas melajukan mobil nya Setelah sampai di parkiran, menuju butik karna sang adik kesayangannya sudah menunggunya.

"Assalamualaikum..." salam nya memasuki butik

"waallaikumusallam... eh mas Azzam.. kak Almeera masih di ruangan nya mas.." sapa Hana dan Azzam langsung menuju ruangan Almeera

Azzam masuk ke ruangan Almeera setelah mengucap salam..

"kakak kira udah selesai.."

"udah kak, tadi tiba-tiba ada client yang minta di kirim email soal kerja sama baru nya"

"kerja sama apa??"

"ada perusahaan fashion gitu, dia mau buat produk muslim, dan kita yang akan menjadi salah satu rekomendasi untuk itu.."

"wich.....udah merambah ke dunia bisnis aja.."

"sebenarnya Meera males kak keterikatan seperti itu, tapi ya gimana, mereka menawarkan.."

"pandai-pandai aja, asal masih ingat untuk cari jodoh..." goda Azzam

"iih ngomongin Meera, kayak dia udah ada jodoh nya aja..."

"kakak mah laki-laki.."

"Meera mah perempuan kak... menunggu jodoh datang..."

"kayak nya kalua bahas jodoh gak bakal ada habisnya, yuk ah pulang..." balas Azzam

"kak Azzam pun yang mulai..." balas Almeera sambil meraih tas nya lalu menyusul Azzam

Setelah pamit dengan rekan kerjanya Almeera pun menuju mobil yang terparkir, dan Azzam pun bergegas melajukan mobil nya di saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Dek.. jadi akhir pekan ini ke pondok...??"

"In Syaa Allah, ada kajian ringan untuk santriwati... sekalian mau lihat kak Balqis, lagi nyidam..."

Tak banyak Obrolan Azzam pun memiliki konsentrasi dalam mengendarai mobil nya

🍃🍃🍃

Lanjut???

Jazaakumullah khairon untuk Dukungan nya..

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Terpopuler

Comments

Elly Elma Tastho

Elly Elma Tastho

lanjut lagi kak

2022-06-03

1

Anjellita

Anjellita

lanjut thor.

2022-05-31

2

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

lanjut thor ke bab berikutnya

2022-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Flashback
3 Pulang
4 Surprise
5 Kesibukan si Twins
6 Gibran Manggala Putra
7 Memperkenalkan Diri
8 Mogok
9 Niat Gibran
10 Suasana Panti
11 Ke pondok
12 Kajian Almeera
13 Pulang bareng
14 Antara Nyaman dan Amarah
15 si macan totol
16 Pernyataan Gibran
17 Seperti Cinta Abi untuk Umma
18 Gue Gak Nyindir kok
19 Dilara menginap
20 Melamar dan Dilamar
21 Sisi lain Gibran
22 Mengkhitbah Dilara
23 Al-Kahf
24 Jawaban Almeera
25 Ziarah
26 Dua Pasang
27 Masyaallah Cantik
28 Satu Status beda suasana
29 Apa salah Ku?
30 Nasi Goreng Udang
31 Perih
32 Masa lalu
33 Luka tak berdarah
34 Jadi Sabar ya....
35 Dokter Pun Manusia Biasa
36 Jangan tidur di sofa
37 Es nya mulai mencair
38 keistimewaan perempuan
39 Jadikan Goresan itu menjadi Karya Indah
40 Terbongkar
41 Ketakutan Gibran
42 Wanita lebih mudah memahami
43 Kejadian sebenarnya
44 Kebesaran hati Abi Alvian
45 Brownies lapis Pandan
46 kisah Cicak dan Semut
47 on the way
48 Bioskop Ala Gibran
49 Nasgor untuk istri
50 benci jadi rindu
51 Mampir ke Pondok
52 Cerminan Diri
53 Momen di pagi hari
54 Bau Rokok
55 Kabar kesehatan Umma
56 Kumpul
57 Harta Berharga
58 Moment kebersamaan Tiga kekasih Halal
59 Dia sudah mempersiapkan semua nya
60 Peristirahatan Terakhir
61 Belajar Terbiasa
62 Bahagia dan Duka
63 Masih Berdua
64 Ke Pasar
65 Main ke rumah Abi
66 Surat pertama dan terakhir
67 Almeera Demam
68 Berawal dari Lima menit lagi
69 Di dapur
70 Kejadian Tak Terduga
71 Kejadian yang sama
72 HARAM, tak ada tawar menawar
73 Seperti Chef Handal
74 Bukan Teman tapi Suami
75 Bulan Madu ke dua
76 jika A ya A
77 Cadar itu Pilihan, Jilbab Itu Kewajiban
78 Sang Bidadari Bumi
79 Ke Pondok
80 Harap Harap Cemas
81 Air Mata Duka dan bahagia
82 Seperti Umma
83 Jihad nya Seorang Wanita
84 Jangan Salahkan Sholatnya
85 Merajuk
86 Belajar Memahami Kamu Sayang
87 Di rumah Abi
88 Penjelasan
89 Ice cream Durian
90 Pulut Durian dari yang Tercinta
91 Kau mengalihkan Duniaku
92 Dilara melahirkan
93 Begitu Mudah Bagi Allah
94 Berusaha Kuat
95 Tak lepas dari campur tangan Allah
96 perjuangan untuk kembali pulang
97 Kembali bisa memelukmu
98 Tak ingin jauh
99 Cukup Satu, Kamu Seorang
100 Bagaimana aku bisa berpaling
101 Mencintai maka akan di Cintai
102 Almeera mengalami Kontraksi
103 Perjuangan antara Hidup dan Mati
104 Arshaka dan Arsyila
105 Aktifitas Baru
106 Tak mudah menjadi Istri sekaligus ibu
107 Gantian Ayah yang Bermanja
108 Pelakor adalah Kaki Tangan Iblis
109 Tak Mau kalah
110 Sedekah Terbaik adalah kepada Istri
111 Dituduh Mencuri
112 Senjata Ampuh Seorang Ibu
113 semua orang tua itu ternyata luar biasa, tapi kalian lebih luar biasa nak
114 Extra Part - Peran Orang tua
115 Extra Part - Doa dan Usaha
116 Extra Part - Villa
117 Promosi - Pernikahan Semalam
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Prolog
2
Flashback
3
Pulang
4
Surprise
5
Kesibukan si Twins
6
Gibran Manggala Putra
7
Memperkenalkan Diri
8
Mogok
9
Niat Gibran
10
Suasana Panti
11
Ke pondok
12
Kajian Almeera
13
Pulang bareng
14
Antara Nyaman dan Amarah
15
si macan totol
16
Pernyataan Gibran
17
Seperti Cinta Abi untuk Umma
18
Gue Gak Nyindir kok
19
Dilara menginap
20
Melamar dan Dilamar
21
Sisi lain Gibran
22
Mengkhitbah Dilara
23
Al-Kahf
24
Jawaban Almeera
25
Ziarah
26
Dua Pasang
27
Masyaallah Cantik
28
Satu Status beda suasana
29
Apa salah Ku?
30
Nasi Goreng Udang
31
Perih
32
Masa lalu
33
Luka tak berdarah
34
Jadi Sabar ya....
35
Dokter Pun Manusia Biasa
36
Jangan tidur di sofa
37
Es nya mulai mencair
38
keistimewaan perempuan
39
Jadikan Goresan itu menjadi Karya Indah
40
Terbongkar
41
Ketakutan Gibran
42
Wanita lebih mudah memahami
43
Kejadian sebenarnya
44
Kebesaran hati Abi Alvian
45
Brownies lapis Pandan
46
kisah Cicak dan Semut
47
on the way
48
Bioskop Ala Gibran
49
Nasgor untuk istri
50
benci jadi rindu
51
Mampir ke Pondok
52
Cerminan Diri
53
Momen di pagi hari
54
Bau Rokok
55
Kabar kesehatan Umma
56
Kumpul
57
Harta Berharga
58
Moment kebersamaan Tiga kekasih Halal
59
Dia sudah mempersiapkan semua nya
60
Peristirahatan Terakhir
61
Belajar Terbiasa
62
Bahagia dan Duka
63
Masih Berdua
64
Ke Pasar
65
Main ke rumah Abi
66
Surat pertama dan terakhir
67
Almeera Demam
68
Berawal dari Lima menit lagi
69
Di dapur
70
Kejadian Tak Terduga
71
Kejadian yang sama
72
HARAM, tak ada tawar menawar
73
Seperti Chef Handal
74
Bukan Teman tapi Suami
75
Bulan Madu ke dua
76
jika A ya A
77
Cadar itu Pilihan, Jilbab Itu Kewajiban
78
Sang Bidadari Bumi
79
Ke Pondok
80
Harap Harap Cemas
81
Air Mata Duka dan bahagia
82
Seperti Umma
83
Jihad nya Seorang Wanita
84
Jangan Salahkan Sholatnya
85
Merajuk
86
Belajar Memahami Kamu Sayang
87
Di rumah Abi
88
Penjelasan
89
Ice cream Durian
90
Pulut Durian dari yang Tercinta
91
Kau mengalihkan Duniaku
92
Dilara melahirkan
93
Begitu Mudah Bagi Allah
94
Berusaha Kuat
95
Tak lepas dari campur tangan Allah
96
perjuangan untuk kembali pulang
97
Kembali bisa memelukmu
98
Tak ingin jauh
99
Cukup Satu, Kamu Seorang
100
Bagaimana aku bisa berpaling
101
Mencintai maka akan di Cintai
102
Almeera mengalami Kontraksi
103
Perjuangan antara Hidup dan Mati
104
Arshaka dan Arsyila
105
Aktifitas Baru
106
Tak mudah menjadi Istri sekaligus ibu
107
Gantian Ayah yang Bermanja
108
Pelakor adalah Kaki Tangan Iblis
109
Tak Mau kalah
110
Sedekah Terbaik adalah kepada Istri
111
Dituduh Mencuri
112
Senjata Ampuh Seorang Ibu
113
semua orang tua itu ternyata luar biasa, tapi kalian lebih luar biasa nak
114
Extra Part - Peran Orang tua
115
Extra Part - Doa dan Usaha
116
Extra Part - Villa
117
Promosi - Pernikahan Semalam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!