Flashback

Flashback Off

Malam ini sepulang dari ziarah ke makam Aisyah, mereka mampir ke rumah Abi Aditya. menikmati kebersamaan di rumah sang Abi,.sembari bersantai di ruang keluarga.

"Azzam dan Almeera udah nentuin mau lanjut kuliah nya dimana??" tanya sang Aki (kakek) kepada cucu kembar nya

"Kalau Azzam In Syaa Allah mau ambil jurusan kedokteran..gimana menurut Aki...??"

"Masyaallah.. jelas Aki dukungan Donk..." sambil menepuk-nepuk pundak sang cucu "Kalau Almeera...??"

"Meera mau ke Tarim... hehehe"

"Serius??" tanya sang Umma kaget, karna awal nya Almeera berniat ambil bisnis.

"In Syaa Allah Umma... Meera pengen ambil pendidikan di sana,itu salah satu mimpi Umma juga kan??"

"jelas Umma dukung Donk, ya kan Umma??" tanya Alvian ke sang istri

Fatimah mengangguk kan kepala lalu memeluk sang Putri kecil nya, yang ternyata kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja.

"Gak mudah jauh dari anak, apalagi anak perempuan, tapi Umma dan Abi yakin, Meera di sana akan baik-baik saja dan akan pulang menebar manfaat" ujar Fatimah

"Uti (nenek) juga mendukung, Azzam bisa menjadi penerus Aki dan Abi, dan Almeera bisa belajar mendalami bagaimana kehidupan di kota yang Allah berkahi, Raup ilmu sebanyak-banyak nya, lalu tuangkan nanti disini" ujar sang nenek

"Jadi udah cari informasi mengenai pendaftaran nya, untuk Azzam Abi bisa bantu, untuk Almeera, kalian harus cari informasi mengenai sistem di sana" ujar Abi Aditya

"Iya Bi.. kami juga baru tahu ini, In Syaa Allah besok akan segera kami cari informasi di sana" jawab Alvian

"kalian nginep kan??" tanya Umma Kianara

"nginep kan Bi... Meera kangen sama Uti..."

"Jarak rumah kamu dan rumah Uti itu dekat, kamu aja yang jarang main.."

"Bukan jarang main Uti.."sambil menghampiri sang nenek lalu memeluknya "kan Meera dan kak Azzam pas lagi sibuk menyiapkan ujian"

"iya Uti paham sayang... uti kan bercanda" jawab sambil membalas pelukan sang Cucu

"Uti...apa sih rahasia tetap cantik...??" tanya Almeera sambil menatap wajah sang nenek yang bisa di bilang tak ada kerutan.

"jangan bilang Wudhu..." tambahnya

"lihat Uti... cucumu udah gadis, jadi dia mulai mau perawatan..hehe" goda sang Aki

"Wudhu sudah pasti, karna Wudhu membersihkan wajah kita setiap saat, perawatan juga butuh, walaupun sebatas pakai pencuci wajah, karna merawat diri juga bentuk syukur kita atas apa yang Allah berikan secara gratis kepada kita" Jawab sang Uti

"Kamu itu kalah dek sama Uti... lihat tu kening kamu berkerut" ledek Azzam

"iih... kak Azzam..." sambil melempar batal sofa ke arah sang kakak

"kalian ini ya..." ujar sang kakek sambil geleng-geleng dengan ulah kakak beradik itu

"beneran loh Aki... lihat tu kening berkerut...hahaha"

"Umma.." lari keperluan sang Umma

"ya berkerut lah sayang...nama nya kamu mengerutkan kening mu, otomatis dia berkerut,.kak Azzam itu cuma ngeledek kamu.. coba lihat Abi" sang Abi pun mempraktikkan apa yang sang Umma ujarkan, mengerutkan keningnya nya " tuh keriputan kan??"

"awas ya... nanti kalau Meera udah ke Tarim, trus nelfon sambil nangis, trus bilang, dek.. kakak kangen..cepet pulang" dengan bibir yang di buat-buat meledek sang kakak

"gak bakal... kakak malah senang tauk.. bebas mau meluk Umma...weeek..."

"Umma... Lihat tu kak Azzam..."

"Azzam.....jangan buat niat adek kamu kendor Donk"

"hehehe.... becanda dek.... sini-sini peluk kakak" sambil merentangkan tangan nya

"males....kak Azzam jahat"

melihat ulah dan tingkat si twins, yang lain hanya bisa geleng-geleng, momen ini tidak lama lagi akan mereka rindukan. apa mereka bisa saling berjauhan, selama ini mereka selalu bersama, sekalipun hari-hari mereka habiskan dengan perdebatan, atau berebut pelukan sang Umma.

Sejujurnya ada sesak dalam hati Azzam... harus jauh dari kembaran nya.. ada rasa khawatir, apalagi keputusan ini bahkan Azzam juga baru tahu, biasanya apapun keputusan Almeera, Almeera selalu diskusikan dengan nya

Malam pun datang, semua sudah di kamar, tapi tiba-tiba pintu kamar Almeera di ketuk

"udah tidur dek..??" tanya Azzam dari balik pintu.

"belum kak... masuk lah" ternyata Almeera sedang duduk di balkon "ada apa kak??" tanya nya saat Azzam sudah duduk di samping nya

"kenapa tiba-tiba memutuskan untuk ke Tarim, bahkan gak tanya sama kak Azzam??" ada rasa kecewa yang gak bisa di sembunyikan, dan Almeera sangat paham. mereka kembar jelas naluri dan insting Meraka sangat kuat

"bukan gak mau diskusikan sama kak Azzam, tapi memang baru Almeera putuskan kak" sambil menggenggam tangan sang kakak "kak Azzam marah ya??"

"Kakak gak akan bisa bohong sama kamu dek,.jujur kakak kaget, keputusan sebesar ini dek"

"Afwan kak... " sambil menyandarkan kepada di pundak sang kakak

"ini kali pertama kita akan pisah jauh dek... jauh banget malahan...".ada air mata yang dia tahan,. Azzam terbilang cuek, tapi tidak untuk sang adik nya,.. pertengkaran mereka itu adalah luapan sayang nya

"kita bisa VC kak..."

"Huufft...."

"kak...jangan gini Donk,.masak kakak gak mau dukungan..??"

Azzam sadar apa yang Almeera putuskan adalah baik,. tapi ada rasa berat menyelimuti hati nya.

"Meera akan jaga diri baik-baik, kakak juga tahu kan di Tarim wanita sangat di jaga, Kakak gak perlu khawatir"

Bukan jawaban, Azzam malah memeluk sang adik kembar nya..Dia percaya di sana adik nya aman, tapi jauh dari sang adik tak mudah.

"kakak harus bisa jaga Umma, selama Meera pergi, kak Azzam bebas miliki Umma,. tapi ingat, saat Meera pulang Umma milih Meera Seorang" dan ucapan nya membuat Azzam menghadiahinya cubitan di hidung

"Dan Fokus sama kuliah Kakak Azzam.. jangan deketin cewek-cewek di kampus, ingat dosa"

Tak ada balasan, Azzam hanya bisa mengelus rambut hitam sang Adik. dan tanpa mereka sadari, kebersamaan mereka di saksikan oleh kedua orang tuanya, Fatimah ikut meneteskan air mata dalam pelukan Alvian sang suami.

Begitu erat ikatan batin si kembar, bahkan saat sakit mereka bisa saling merasakan, seperti saat Almeera dulu kemah,. tenyata Almeera sakit, Azzam lah yang pertama kali bisa merasakan nya, dengan bersikeras untuk menyusul sang adik. tak terbayangkan untuk nya saat nanti Almeera jauh,. dan terjadi sesuatu, apa dia bisa menahannya??

"Lihat Biy..mereka.."

"Hubbiy yakin mereka bisa..."

"Umma gak kebayang Biy, saat mereka jauh nanti.. Hubbiy tahu kan bagaimana Azzam terhadap Almeera"

"Ini semua akan mengajarkan mereka banyak hal nanti nya"

🌠🌠🌠

Jazaakumullah khairon..

Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an

Terpopuler

Comments

Julia 05

Julia 05

q baca novel ini kebayang kartun Omar dan Hana kasih sayang sang kakak kpd adik nya...

2023-01-09

0

khas bibah

khas bibah

lanjutkan kak

2022-05-30

2

manusia biasa

manusia biasa

sedih banget baca nya uhti😭😭

2022-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Flashback
3 Pulang
4 Surprise
5 Kesibukan si Twins
6 Gibran Manggala Putra
7 Memperkenalkan Diri
8 Mogok
9 Niat Gibran
10 Suasana Panti
11 Ke pondok
12 Kajian Almeera
13 Pulang bareng
14 Antara Nyaman dan Amarah
15 si macan totol
16 Pernyataan Gibran
17 Seperti Cinta Abi untuk Umma
18 Gue Gak Nyindir kok
19 Dilara menginap
20 Melamar dan Dilamar
21 Sisi lain Gibran
22 Mengkhitbah Dilara
23 Al-Kahf
24 Jawaban Almeera
25 Ziarah
26 Dua Pasang
27 Masyaallah Cantik
28 Satu Status beda suasana
29 Apa salah Ku?
30 Nasi Goreng Udang
31 Perih
32 Masa lalu
33 Luka tak berdarah
34 Jadi Sabar ya....
35 Dokter Pun Manusia Biasa
36 Jangan tidur di sofa
37 Es nya mulai mencair
38 keistimewaan perempuan
39 Jadikan Goresan itu menjadi Karya Indah
40 Terbongkar
41 Ketakutan Gibran
42 Wanita lebih mudah memahami
43 Kejadian sebenarnya
44 Kebesaran hati Abi Alvian
45 Brownies lapis Pandan
46 kisah Cicak dan Semut
47 on the way
48 Bioskop Ala Gibran
49 Nasgor untuk istri
50 benci jadi rindu
51 Mampir ke Pondok
52 Cerminan Diri
53 Momen di pagi hari
54 Bau Rokok
55 Kabar kesehatan Umma
56 Kumpul
57 Harta Berharga
58 Moment kebersamaan Tiga kekasih Halal
59 Dia sudah mempersiapkan semua nya
60 Peristirahatan Terakhir
61 Belajar Terbiasa
62 Bahagia dan Duka
63 Masih Berdua
64 Ke Pasar
65 Main ke rumah Abi
66 Surat pertama dan terakhir
67 Almeera Demam
68 Berawal dari Lima menit lagi
69 Di dapur
70 Kejadian Tak Terduga
71 Kejadian yang sama
72 HARAM, tak ada tawar menawar
73 Seperti Chef Handal
74 Bukan Teman tapi Suami
75 Bulan Madu ke dua
76 jika A ya A
77 Cadar itu Pilihan, Jilbab Itu Kewajiban
78 Sang Bidadari Bumi
79 Ke Pondok
80 Harap Harap Cemas
81 Air Mata Duka dan bahagia
82 Seperti Umma
83 Jihad nya Seorang Wanita
84 Jangan Salahkan Sholatnya
85 Merajuk
86 Belajar Memahami Kamu Sayang
87 Di rumah Abi
88 Penjelasan
89 Ice cream Durian
90 Pulut Durian dari yang Tercinta
91 Kau mengalihkan Duniaku
92 Dilara melahirkan
93 Begitu Mudah Bagi Allah
94 Berusaha Kuat
95 Tak lepas dari campur tangan Allah
96 perjuangan untuk kembali pulang
97 Kembali bisa memelukmu
98 Tak ingin jauh
99 Cukup Satu, Kamu Seorang
100 Bagaimana aku bisa berpaling
101 Mencintai maka akan di Cintai
102 Almeera mengalami Kontraksi
103 Perjuangan antara Hidup dan Mati
104 Arshaka dan Arsyila
105 Aktifitas Baru
106 Tak mudah menjadi Istri sekaligus ibu
107 Gantian Ayah yang Bermanja
108 Pelakor adalah Kaki Tangan Iblis
109 Tak Mau kalah
110 Sedekah Terbaik adalah kepada Istri
111 Dituduh Mencuri
112 Senjata Ampuh Seorang Ibu
113 semua orang tua itu ternyata luar biasa, tapi kalian lebih luar biasa nak
114 Extra Part - Peran Orang tua
115 Extra Part - Doa dan Usaha
116 Extra Part - Villa
117 Promosi - Pernikahan Semalam
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Prolog
2
Flashback
3
Pulang
4
Surprise
5
Kesibukan si Twins
6
Gibran Manggala Putra
7
Memperkenalkan Diri
8
Mogok
9
Niat Gibran
10
Suasana Panti
11
Ke pondok
12
Kajian Almeera
13
Pulang bareng
14
Antara Nyaman dan Amarah
15
si macan totol
16
Pernyataan Gibran
17
Seperti Cinta Abi untuk Umma
18
Gue Gak Nyindir kok
19
Dilara menginap
20
Melamar dan Dilamar
21
Sisi lain Gibran
22
Mengkhitbah Dilara
23
Al-Kahf
24
Jawaban Almeera
25
Ziarah
26
Dua Pasang
27
Masyaallah Cantik
28
Satu Status beda suasana
29
Apa salah Ku?
30
Nasi Goreng Udang
31
Perih
32
Masa lalu
33
Luka tak berdarah
34
Jadi Sabar ya....
35
Dokter Pun Manusia Biasa
36
Jangan tidur di sofa
37
Es nya mulai mencair
38
keistimewaan perempuan
39
Jadikan Goresan itu menjadi Karya Indah
40
Terbongkar
41
Ketakutan Gibran
42
Wanita lebih mudah memahami
43
Kejadian sebenarnya
44
Kebesaran hati Abi Alvian
45
Brownies lapis Pandan
46
kisah Cicak dan Semut
47
on the way
48
Bioskop Ala Gibran
49
Nasgor untuk istri
50
benci jadi rindu
51
Mampir ke Pondok
52
Cerminan Diri
53
Momen di pagi hari
54
Bau Rokok
55
Kabar kesehatan Umma
56
Kumpul
57
Harta Berharga
58
Moment kebersamaan Tiga kekasih Halal
59
Dia sudah mempersiapkan semua nya
60
Peristirahatan Terakhir
61
Belajar Terbiasa
62
Bahagia dan Duka
63
Masih Berdua
64
Ke Pasar
65
Main ke rumah Abi
66
Surat pertama dan terakhir
67
Almeera Demam
68
Berawal dari Lima menit lagi
69
Di dapur
70
Kejadian Tak Terduga
71
Kejadian yang sama
72
HARAM, tak ada tawar menawar
73
Seperti Chef Handal
74
Bukan Teman tapi Suami
75
Bulan Madu ke dua
76
jika A ya A
77
Cadar itu Pilihan, Jilbab Itu Kewajiban
78
Sang Bidadari Bumi
79
Ke Pondok
80
Harap Harap Cemas
81
Air Mata Duka dan bahagia
82
Seperti Umma
83
Jihad nya Seorang Wanita
84
Jangan Salahkan Sholatnya
85
Merajuk
86
Belajar Memahami Kamu Sayang
87
Di rumah Abi
88
Penjelasan
89
Ice cream Durian
90
Pulut Durian dari yang Tercinta
91
Kau mengalihkan Duniaku
92
Dilara melahirkan
93
Begitu Mudah Bagi Allah
94
Berusaha Kuat
95
Tak lepas dari campur tangan Allah
96
perjuangan untuk kembali pulang
97
Kembali bisa memelukmu
98
Tak ingin jauh
99
Cukup Satu, Kamu Seorang
100
Bagaimana aku bisa berpaling
101
Mencintai maka akan di Cintai
102
Almeera mengalami Kontraksi
103
Perjuangan antara Hidup dan Mati
104
Arshaka dan Arsyila
105
Aktifitas Baru
106
Tak mudah menjadi Istri sekaligus ibu
107
Gantian Ayah yang Bermanja
108
Pelakor adalah Kaki Tangan Iblis
109
Tak Mau kalah
110
Sedekah Terbaik adalah kepada Istri
111
Dituduh Mencuri
112
Senjata Ampuh Seorang Ibu
113
semua orang tua itu ternyata luar biasa, tapi kalian lebih luar biasa nak
114
Extra Part - Peran Orang tua
115
Extra Part - Doa dan Usaha
116
Extra Part - Villa
117
Promosi - Pernikahan Semalam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!