Mendengar kabar buruk

Sewaktu Rizky mau menghubungi abahnya Najwa reflek menghentikannya. "kak, Najwa takut nanti kalau abah sama umi marah sama Najwa gimana?" tanya Najwa.

"Kamu tenanglah dek masalah ini harus segera di selesaikan, masak iya kita harus diam saja nanti kalau kamu hamil gimana apa kata orang" jawab Rizky.

"Terus gimana bukanya Najwa udah di ta'arufkan sama gus ikhsan?" tanya Najwa lagi karena kalau sampai gus ikhsan tau tentang ini pasti dia akan sangat kecewa.

Ahmad yang ada di situ hanya bisa diam gak berani ikut campur takut salah nanti lagian umurnya juga belum cukup nyampe kesana karena Ahmad umurnya baru 15 thn, sedangkan Rahma hanya merasa iba dengan Najwa.

"Iya kita harus jujur dek mau gak mau gus ikhsan harus menerima ini semua mungkin kalian berdua tidak berjodoh, tidak mungkin kan kamu meneruskan ta'aruf itu dengan gus Ikhsan sedangkan kehormatanmu sudah di ambil orang lain" jawab Rizky yang dia angguki oleh Najwa.

"Ya udah deh kak, kakak benar mungkin gus ikhsan itu bukan jodohku" ujar Najwa dengan pasrah.

Akhirnya Rizki menelfon abahnya setelah di rasa adiknya itu sudah tenang tidak seperti tadi yang masih menangis dan ketakutan pasalnya Najwa memang ingat betul dengan kejadian itu, Najwa berfikir disini dirinya juga salah karena tidak mampu menolak dan malah membiarkan laki laki yang bukan mahramnya itu dengan mudah menyentuhnya karena entahlah Najwa sendiri juga bingung dengan dirinya sendiri waktu itu tubuhnya bener bener menginginkan sebuah sentuhan dan Najwa tidak bisa mengendalikannya semua itu seperti di bawah alam kesadarannya.

"Halo Riz bagaimana apa kalian sudah di perjalanan?" tanya abahnya di sebrang sana setelah sambungan telfonnya terhubung.

"Belum bah hari ini kita tidak jadi pulang ke solo" jawab Rizky yang merasa bingung mau menjelaskannya dari mana.

"Lho kenapa bukannya sudah selesai kan?" tanya Abahnya.

"Mmmm gini bah i....itu Najwa dalam suatu masalah penting jadi kita tidak bisa balik ke solo hari ini dan Rizki minta abah sama umi untuk ke jakarta saat ini juga" ujar Rizki yang membuat abahnya bingung.

"Lho kenapa abah sama umi harus ke jakarta juga memang ada masalah apa nak?" tanya abahnya yang tiba tiba perasaannya mulai tidak enak.

"I...itu bah Najwa salah masuk kamar dan berakhir tidur dengan seorang laki laki yang bukan mahramnya" jawab Rizky yang membuat abahnya shok.

"Apa? kenapa bisa begitu?" tanya abahnya dengan shok, jika biasanya abahnya selalu santai setiap menghadapi masalah tapi tidak untuk kali ini karena ini menyangkut kemormatanya bagaimana bisa setiap hari dirinya koar koar ceramah sana sini tapi anaknya sendiri mengalami kejadian itu.

"Rizky tidak tau pastinya, tapi kalau menurut Rizky kejadian itu sangat jangal seperi ada seseorang di balik semua itu" jawab Rizky menyampaikan apa yang ada di dalam hatinya.

"Ya sudah gini saja sekarang juga abah dan umi akan ke jakarta" ujar abahnya.

"Jangan lupa ajak istri dan anakku ya bah"

"Iya ya abah nanti akan ajak annisa dan Zaki ikut serta" jawab Abahnya, ya Rizky itu sudah menikah dan di karuniai seorang putra yang bernama Zaki.

"Ada apa bah?" tanya istrinya setelah kiayi hasan mematikan sambungan telfonnya dengan Rizky di sebrang sana.

"Kita harus ke jakarta sekarang juga umi karena Najwa......" belum selesai kiayi hasan bicara istrinya itu sudah memotongnya.

"Najwa kenapa abah?" tanya istrinya yang melihat suaminya terlihat panik karena sebelumnya suaminya itu selalu tanpak tenang dan selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan bijaksana tapi kali ini istrinya melihat keanehan pada suaminya karena suaminya itu terlihat panik dan gelisah.

"Kata Rizky Najwa salah masuk kamar hotel sehingga membuat Najwa berakhir tidur dengan laki laki yang bukan mahramnya umi" jelas kiayi Hasan yang membuat istrinya itu tak kalah shoknya.

"Apa bagaimana bisa bah, terus bagaimana dengan gus Ikhsan yang sudah kita ta'arufkan dengan Najwa bah?" tanya istrinya.

"Abah juga belum tau umi, lebih baik kita sekarang langsung ke jakarta saja biar lebih tau jelas masalahnya" ujar Kiayi Hasan.

"Iya abah ayo kita segera ke jakarta sekarang"

"Jangan lupa ajak annisa dan juga Zaki umi, Abah juga akan mengajak gus Ikhsan untuk kesana juga karena biar bagaimana pun gus Ikhsan harus tau semua ini" ujar kiayi Hasan yang di angguki oleh istrinya.

"Iya abah umi akan memberitahu mereka sekarang juga"

*****

Sedangkan Dara dan Bima langsung datang ke hotel mereka yang berada di pusat kota. "Apa sih El sampai sampai harus menyuruh mommy dan daddy kesini? kamu tau tidak sampai sampai Mommy batalin janji sama tante Riska lo sayang gara gara kamu nyuruh mommy dan daddy datang kesini" Ujar Dara yang baru sampai di hotel itu.

"Iya ada apa si El?" tanya Bima juga yang penasaran sampai menyuruhnya menemui anaknya ke hotel padahal biasanya mana pernah anaknya itu begitu.

"Begini Mom dad tadi malam Elvan gak sengaja meniduri seorang gadis" jawab Elvan yang membuat Dara dan Bima mlotot.

"Apa?" ujar Bima dan Dara secara bersamaan karena terkejut dengan apa yang di bilang oleh anaknya.

"Kenapa bisa? bodoh kamu" ujar Bima yang tidak menyangka anaknya bisa berbuat seperti itu sebelum menikah.

"Maaf Dad sepertinya ada yang sengaja menjebak Elvan ini semua masih menjadi teka teki tapi Elvan sudah menyuruh Felix untuk menyelidikinya" jawab Elvan dan Bima menganggukan kepalanya mengerti dengan maksud jawaban dari Elvan kalau Elvan melakukanya bukan karena keinginannya sendiri.

"Kok bisa sih El sama siapa? terus mana orangnya" tanya Dara dengan celingukan mencari seorang perempuan yang di maksud oleh anaknya.

"Elvan juga gak kenal Mom dan perempuan itu gak ada di kamar Elvan tapi masih ada di hotel kita" jawab Elvan.

"Mau gak mau berarti kamu harus bertanggung jawab El" ujar Bima yang memang sedari dulu selalu mengajari anaknya supaya tidak melakukan *** bebas, tapi malah sekarang kejadian sama anaknya tapi itu bukan kemauan dari anaknya sediri melainkan ada capur tangan orang lain, sudah di pastikan itu.

*****

Hari sudah semakin sore dan Azan magrib pun sudah berkumandang Najwa yang mendengar seruan azan itu segera mengambil wudlu untuk melaksanakan shalat magrib, Setelah Najwa selesai melaksanakan shalat magrib Najwa mencurahkan keluh kesahnya kepada yang maha kuasa serta meminta jalan keluar untuk masalahnya.

"Ya allah ampunilah dosa hambamu ini yang sudah berbuat dosa besar sungguh hamba melakukan itu bukan keinginan hamba sendiri, ya allah tolong berikanlah jalan keluar untuk masalah yang sedang hamba hadapi jika memang itu sudah kehendakmu hamba ikhlas menjalaninya, semoga engkau selalu melindungi hamba di setiap langkah hambamu ini, Aminn" Najwa memanjatkan Do'a dengan berlinang air mata mengingat sebuah dosa besar yamg telah dia lakukan walaupun bukan atas dasar kemauannya sendiri.

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTENYA BUAT AUTHOR YA

Terpopuler

Comments

mama naura

mama naura

lanjut

2022-06-14

0

Wiek Soen

Wiek Soen

lanjut thor

2022-05-25

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

up yg bnyk yh kk authorr ... lnjutttt smngttt up kk

2022-05-24

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 52 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!