Menikah

SELAMAT MEMBACA

******

Kiyai Hasan terpaksa memberitahu gus Ikhsan anak dari sahabat baiknya yang telah di ta'arufkan dengan Najwa, Kiayi Hasan sebenarnya merasa malu karena secara tidak langsung dirinya telah mengungkap aibnya, tapi mau bagaimana lagi mau gak mau kiyai Hasan harus berkata jujur, kiayi Hasan juga berpesan supaya tidak menyebar luaskan aibnya dan keluarga Ansory yang merupakan abanya Gus ikhsan menyetujuinya ya walaupun beliau sebenernya merasa sangat kecewa.

Gus ikhsan yang kala itu mendengar kabar buruk tentang Najwa jadi merasa sangat kecewa, karena wanita yang dia cintai yang sudah dia tunggu tunggu untuk menjadikannya sebagai istri kini pupus sudah harapannya, padahal gus ikhsan udah merasa bahagia banget di ta'arufkan dengan Najwa gadis yang secara diam diam dia sukai sedari dulu.

Gus Ikhsan memutuskan untuk ikut ke jakarta dengan kiayi Hasan karena gus Ikhsan ingin tau lebih jelas lagi bagaimana kejadiannya, selain itu juga lusa dia ada mengisi ceramah di jakarta jadi sekalian aja begitu fikirnya ya walaupun berangkat lebih awal dari jadwal ceramahnya.

Sesampainya mereka di jakarta mereka langsung menemui keluarga Elvan untuk meminta pertanggung jawabannya terhadap anak perempuannya yang sudah dia nodai, dan disinilah mereka sekarang di kamar pribadi milik Elvan, disana sudah ada Dara dan Bima sebagai orang tua Elvan dan dari pihak keluaga Najwa juga sudah ada disana termasuk gus Ikhsan juga ada di sana.

Rahma yang sewaktu pertama kali melihat Gus Ikhsan menyusul ke jakarta jadi merasa sangat senang karena Rahma diam diam menaruh hati dengan gus Ikhsan tapi malah sudah di ta'arufkan dengan Najwa yang merupakan putri dari kiayi Hasan.

Keluarga Dari Bima saat pertama kali melihat keluarga dari Najwa jadi merasa agak minder karena ternyata Najwa dari keluaga yang taat beragama, Semua keluarganya menggunakan pakaian yang tertutup serta berhijab sedangkan Dara mamakai Dress yang panjangnya selutut ya terbilang masih sopan sih tapi tidak tertutup seperti keluarga Najwa.

"Saya dan keluarga datang ke jakarta untuk meminta pertanggung bawaban dari putra Anda karena sudah menodai putri saya, jujur saya sebagai abahnya merasa sangat marah dan kecewa karena putri yang sudah saya sayangi saya jaga sedari kecil telah di nodai oleh putra Anda" ujar kiayi Hasan yang membuka percakapan terlebih dahulu.

"Maaf pak sebelumnya tapi saya gak ada niatan untuk menodai putri anda semua terjadi di luar kendali saya, tapi walaupun begitu saya bersedia untuk bertanggung jawab karena saya takut aja kalau dia akan hamil anakku" kawab Elvan dengan sedikit arogan dan Najwa yang mendengar jawaban dari Elvan hanya bisa memejamkan matanya.

Sedangkan Gus Ikhsan yang melihat itu langsung terbakar emosi dia masih tidak rela jika Najwa akan jatuh kepelukan laki laki yang menurutnya sangat arogan dan jauh dari ajaran agama, Gus Ikhsan sangat menyayangkan kenapa Najwa yang taat beragama dan wanita sholehah harus jatuh ke tangan laki laki yang seperti itu, menurutnya itu sangat jauh berbeda dengan Najwa.

"Seharusnya anda itu bersyukur mendapatkan wanita sebaik dan secantik Najwa karena dia adalah wanita yang sholehah dan taat beragama" celetuk gus Ikhsan yang merasa geram dengan Elvan tapi dia tetap berusaha bersabar menghadapinya mengingat dia sangat faham dengan ajaran islam karena gus ikhsan sendiri sering mengisi ceramah di berbagai kota.

"Maaf maksud anda ngomong begitu itu apa ya, apa menurutmu aku ini tidak pantas? lantas siapa yang pantas, anda?" balas Elvan dengan tidak suka karena menurut Elvan laki laki itu sangat menyukai Najwa karena Elvan bisa melihat dari sorot matanya yang memancarkan kekecewaan yang mendalam.

"Asal kamu tau ya saya ini laki laki yang di ta'arufkan dengan Najwa tetapi kamu malah menodainya terlebih dahulu" ujar gus Ikhsan yang merasa tersinggung dengan ucapan dari Elvan

"Owh jadi begitu pantas saja anda seperti tidak terima" balas Elvan lagi.

"Sudah sudah jangan bertengkar mau bagaimana pun ini sudah terjadi, abah minta ikhlaskanlah Najwa mungkin kalian tidah berjodoh" ujar Kiyai Ikhsan menengahi, sedangkan Najwa hanya bisa menangis karena merasa terhina bagaimana tidak jika kehormatannya sudah hilang sebelum menikah.

"Kami sebagai orang tua juga menyayangkan adanya kejadian itu tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi dan itu juga di luar keinginan dari mereka berdua, dan kami juga sudah setuju jika putra saya harus menikah dengan putri anda" ujar Bima dengan bijaksana.

"Ya sudah bapak dan ibuk kalau sudah pada setuju kita langsung Nikahkan saja mereka berdua sebelum timbul fitnah dan akan menambah Dosa" ujar Kiayi Hasan yang di setujui oleh semuanya kecuali gus Ikhsan yang berat untuk mengikhlaskan Najwa.

Akhirnya Elvan dan Najwa di nikahkan dengan acara yang sangat sederhana karena hanya ada sanak saudara terdekat yang hadir.

Elvan mengucapkan ijab qobul dengan sekali tarikan nafas

"Bagaimana para saksi sah?"

"Sah...."

"Sah...."

Akhirnya Najwa dan Elvan telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Sebenernya Dara merasa beruntung karena telah mendapat menantu yang taat beragama seperti Najwa, semoga saja Elvan bisa mengikuti Najwa karena selama ini Dara tidak begitu menerapkan ajaran agama kepada anak tunggalnya itu.

Melihat Najwa yang berhijab sungguh serasa menyejukkan hati Dara jadi ingin berhijab juga seperti Najwa.

*****

Sedangkan di tempat lain ada seorang laki laki yang bernama Briyan, laki laki ini selalu aja mengejar ngejar cinta dari Nesya tapi sayang Nesya tidak bisa membalasnya karena Nesya sukanya cuma sama Elvan.

"Halo cantik sibuk banget kayaknya" ujar Briyan yang sengaja mendatangi Nesya keperusahaannya, memang perusahaan Nesya dengan Bryan ada kerja sama jadi Bryan bisa mendatangi Nesya kapan saja dengan alasan pekerjaan, di luar itu mereka berdua juga punya hubungan baik karena dulunya pernah satu kampus saat kuliah.

"Eh Bryan iya nih ampe pegel pegel nih badan" jawab Nesya dengan merentangkan tangannya karena merasa pegal.

Dulunya Nesya dan Bryan memang satu kampus tapi beda tingkatan, Bryan juga mengenal Elvan di dunia bisnis hubungan Antara Bryan dan Elvan itu cukup baik karena adanya bisnis diantara keduanya, tapi Elvan tidak tau saja jika Briyan selau memendam kekesalan terhadapnya lantaran wanita yang di cintainya itu menaruh hati padanya.

"Makan siang bareng yuk" ajak Bryan.

"Mmmm, boleh lagian aku juga sudah lapar" jawab Nesya karena jujur saja perutnya sudah terasa kroncongan

Nesya memilih untuk makan di luar karena Nesya sedang ingin makan di restoran yang menyediakan makanan jepang, Nesya memang sejak dulu suka berburu kuliner dan Bryan udah faham itu, apasih yang Bryan tidak tau tentang Nesya secara Bryan sudah menyukainya sejak dulu.

Sedangkan Bryan menurti Nesya yang sedang ingi makan direstoran jepang, apa sih yang enggak buat Nesya semua Bryan lakuin hanya untuk Nesya wanita pujaannya.

"Hemmm, ini enak banger Nes kamu harus Coba" ujar Bryan kala mencoba menu yang telah di pesannya.

Dengan hati yang bahagia Bryan menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulut Nesya. "Gimana Nes enak gak?" tanya Bryan.

"Hemmm, iya kamu bener ini enak banget" jawabnya sambil menguyah makanan di dalam mulutnya, mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih yang terlihat romantis padahal status mereka cuma berteman.

Sudah berulang kali Byan itu mengungkap kan perasaannya tapi Nesya selalu saja menolaknya, Nesya selalu meminta maaf dengan Byan yang tidak bisa membalas perasaannya karena hatinya cuma untuk Elvan seorang dan Bryan tau itu tapi Bryan terus berjuang untuk mendapatkan hati Nesya toh diantara Nesya dengan Elvan gak ada hubungan yang serius begitu fikirnya.

Bryan meminta Nesya supaya tetap menjadi temannya seperti biasanya walaupun Nesya tidak bisa membalas perasaanya tapi setidaknya Nesya masih bisa menjadi temannya, sungguh Bryan tidak bisa jika Nesya berubah menjauhinya hanya kerena dirinya yang punya perasaan lebih kepadanya.

BERSAMBUNG

LIKE KOMEN VOTE YA BUAT AUTHOR

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***