Kreshna memang tidak tertolong lagi. Rasa cinta yang membuncah membuatnya seperti orang bodoh.
"Alicia!" Kreshna berteriak di dekat kupingnya dan semua teman mereka menoleh pada mereka berdua.
"Aku tidak tuli!"
Kreshna menggenggam tangan Alicia dengan erat dan membawanya ke dada kirinya.
"Jantungku berdebar terus."
"Kau mungkin harus ke spesialis jantung. Mungkin bocor." Alicia menarik tangannya dan kembali menekuni buku yang dibacanya dan sesekali memberikan stabilo.
"Kau harus menolongku! Dia harus menjadi pacarku. Terakhir kalinya!"
"Kau sudah berkata mungkin ke lima puluh kalinya."
"Kau jangan seperti itu! Mana mungkin sebanyak itu?"
"Perlu kusebutkan satu per satu?"
"Tapi kali ini berbeda."
"Kau selalu begitu setiap jatuh cinta."
"Naksir berbeda dengan jatuh cinta."
Alicia menutup bukunya, "Apa sih maumu?"
"Bantu aku!"
"Sebaiknya kau kenal dulu. Santai saja kenapa sih?"
"Tidak bisa! Aku bisa mati karena cinta!"
Alicia tergelak.
"Sepertinya kau semakin sehat dan panjang umur. Korbanmu justru yang sebaliknya. Aku tidak tega melihat Lusi setelah kau putuskan. Badannya kurus kering dan mau mati seperti yang kau katakan."
"Rasaku sudah hilang. Aku bisa apa?"
"Makanya kau santai saja karena bisa jadi kau juga akan mengulangi hal yang sama. Sabarlah, kau kenal dulu dan kalau masih cinta mungkin memang harus kau perjuangkan tetapi jika setelah kenal rasamu hilang, untuk apa kau mematahkan hati seorang gadis yang tak berdosa?"
"Wajahnya terbayang terus."
"Kau itu sangat susah diberi tahu. Dulu Lusi, belum yang lainnya."
"Mereka berbeda. Aku tahu itu dengan pasti!"
"Kau selalu begitu setiap jatuh cinta mengatakan berbeda rasanya tetapi kalau kau sudah bosan?" Alicia tergelak, "Ambil langkah seribu!"
"Aku harus bagaimana?"
"Kenal dulu kalau masih sulit memadamkan rasamu ada kemungkinan cinta dan kalau tidak bisa padam mungkin memang cinta yang sesungguhnya."
"Kau mau kemana?" Kreshna berlari menyusul Alicia.
"Kantin, perutku lapar. Apalagi mendengar ocehanmu semenjak kau bertemu mbak yang ayu itu."
"Ratih namanya."
"Namanya sudah melekat di hatimu? Aku malah sudah lupa."
"Aku jatuh cinta. Apa kau lupa?"
"Tingkahmu sangat menyebalkan dan mengangguku bagaimana aku bisa lupa?"
"Tolong aku lagi, please?"
"Kita udah jogging bareng, kau juga sudah tahu nomor whatsappnya, apalagi sih?"
"Katanya kau mau kutraktir makan."
"Steak?"
"Dasar pemeras!"
Alicia terkekeh.
"Bolehlah kalau begitu."
"Bagaimana rencanamu?"
"Dia belum mengenalmu dengan baik."
"Maksudmu kau makan dengannya dan aku yang bayar.No way!"
Alicia tertawa geli.
"Kalau bisa begitu lebih baik. Sekalian nonton dan...."
"Stop! Aku mau berkencan dengannya bukan membayarimu kesenanganmu."
"Ok. Begini, aku akan membuat janji makan dengan siapa namanya?"
"Ratih!"
"Ah ya! Ratih. Mengapa aku selalu lupa?"
"Karena bukan gebetanmu. Kau sangat egois!"
"Kau cerewet sekali!"
Alicia menelpon Ratih.
"Halo!" terdengar suara merdu di seberang telpon.
"Masih inget aku mbak?"
"Siapa ya mbak?"
"Dua hari yang lalu saya nelpon mbak."
"Sales ya mbak?"
"Duh, bukan mbak. Kita joging bareng dua hari sebelumnya?"
"Oh...."
"Alhamdulillah, akhirnya mbak inget...."
"Maaf mbak, mama bilang jangan balik sekarang dulu."
"Gimana maksudnya mbak?"
"Mbak Inah bukan yang mama pecat waktu itu? Kita kan gak sengaja ketemu di taman waktu aku jogging?"
"Aduh mbak! Bukan!"
"Ini siapa ya? Aku cuma ketemu mbak Inah saja...."
"Kita kenalan lagi boleh mbak?"
"Boleh."
"Namaku Alicia."
"Namaku Ratih."
"Ah ya! Mbak Ratih, mbak dapat hadiah makan gratis di restaurant yang ditunjuk kantor kami."
"Kok bisa mbak? Memang aku menang hadiah apa? Kayaknya aku gak beli sesuatu yang ada hadiahnya?"
"Mungkin orang tua atau saudara mbak. Tapi ini nama dan nomor telpon mbak, kok...."
"Hmm, baiklah mbak. Kapan?"
"Sabtu besok ya mbak jam 7 malam. Di angus house."
Alicia memberikan informasi detail tentang tempat dan waktunya.
Mengakhiri pembicaraannya di telepon.
"Angus house?"
"Kenapa memangnya?"
"Steak 21 kan bisa?"
"Pelit banget! Pantes berat jodoh!"
Alicia tergelak diiringi tatapan gemas Kreshna.
"Kalau sampai gagal! Awas!"
"Tidak usah mengancamku. Kau mau atau tidak? Aku tidak bertanggung jawab terhadap hasil sedangkan dukun santet aja gak bisa memastikan berhasil guna-gunanya apalagi aku kan?"
"Kau dukun beranak!"
Alicia tergelak" Spesialisasi membidani bakso beranak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Nenieedesu
sudah aq favoritkan kak
2023-06-21
0
R.F
semangat
2023-06-17
0