Berawal dari membantu Kreshna mencari kontrakan dan kendaraannya, mereka menjadi teman.
"Tanpa bantuanmu, aku akan sangat kerepotan!"
"Jangan berlebihan!"
"Aku tidak berlebihan. Aku senang bisa kembali dan bekerja disini karena semua keluargaku disini. Hanya saja aku sudah tidak memiliki teman selain Alicia karena aku mudah berteman tetapi juga mudah melupakan."
"Kau sudah lima belas tahun meninggalkan Indonesia. Wajar kalau teman-temanmu menghilang."
"Yeah, kau benar. Alicia sendiri sangat sibuk. Kalau kau tidak berbaik hati menjadi temanku maka aku tidak memiliki siapapun."
"Kau akan memiliki banyak teman apalagi kau sangat supel."
"Aku memang mudah berteman. Kupikir kau benar, sebentar lagi aku akan memiliki banyak teman tapi kau tetap kan mau jadi temanku?"
Ratih menganggukkan kepalanya.
Mereka memesan dua mangkuk bakso dan es teh.
Mereka baru saja selesai membeli furniture untuk rumah kontrakan Kreshna.
"Aku suka pilihanmu, elegan dan fashionable."
"Eye catching, mungkin?"
" Yeah, itu juga salah satunya ...."
"Aku hanya menyesuaikan dengan warna dinding kontrakanmu."
"Memang cocok ya?"
"Kau tidak ingin pake gorden?"
"Mau tapi gak bisa cari sekarang, aku terlalu lelah berjalan mencari furniture yang cocok seharian."
"Nanti kau kabari saja ya, kapan kau ingin mencarinya?"
"Oke, tenang aja ya...."
Ratih menganggukkan kepalanya. Menyuap baksonya yang sudah dipotong dua menggunakan sendok dan garpu.
Kresha kerap merasa bersalah membohongi Ratih tetapi dia tidak memiliki pilihan lain.
Semakin mengenal Ratih, semakin dia jatuh cinta walaupun banyak perbedaan di antara mereka berdua.
Dirinya yang ekstrovert, sangat mudah bergaul dan berteman dengan siapa saja berbeda dengan Ratih yang sering merasa canggung dan juga acuh kepada orang yang belum dikenalnya dengan baik.
Dia sangat suka kegiatan di luar rumah sedangkan Ratih sebaliknya.
Dia sangat logis sedangkan Ratih perasa. Semakin mengenalnya, daftar perbedaaan mereka semakin panjang.
Dia senang bercanda sedangkan Ratih sangat serius.Mereka ibarat langit dan bumi.
"Kau suka baksonya?"
"Sangat!" bibir Ratih yang kepedasan membuatnya tampak memerah.
Sejenak membuat pikiran Kreshna melayang dan segera ditepisnya jauh-jauh. Dia tidak boleh mengacaukan semuanya dan harus bersikap hati-hati.
"Ini tissue, buat melap mulutmu yang belepotan kuah bakso." Kreshna menyodorkan tissue ke arahnya.
Ratih menerimanya dan melap mulutnya yang memang dipenuhi kuah bakso yang berwarna merah keorange-orangean karena bercampur sambal dan saos pedas.
"Aku melihatmu saja kenyang!" Kresha tertawa geli.
"Kau tidak suka makan bakso?"
"Suka! Hanya saja tidak sampai sepertimu."
"Kaldunya gurih, baksonya kenyal dan dagingnya sangat terasa."
"Hmm, ya...."
Ratih menikmati baksonya sementara Kresha mencuri-curi pandang ke arahnya.
Dia mengenal banyak wanita dan tidak sulit baginya mendapatkan wanita manapun yang dia suka tetapi mengapa untuk mendapatkan Ratih, rela bersusah payah apalagi mereka memiliki sederet perbedaan yang bisa mengganjal hubungan mereka berdua.
Cinta itu buta walaupun memiliki kedua mata dan satu hati tetap tidak bisa merasakan keganjilan-keganjilan yang ada.
Banyak teman-temannya yang memperingati tetapi anjing menggonggong khafilah tetap berlalu.
"Lo cocok dengan Alicia?"
"Alicia? Gue matras sama dia. Berasa sesama jenis."
Kontan sahabat-sahabat prianya tergelak.
"Mana ada sesama jenis seksi begitu? Imut dan menggemaskan juga lucu.Seandainya dia mau sama gue, mau gue putusin pacar gue!"
"Alicia seksi? Bulu keteknya?" Kontan Kresha tertawa.
"Lo itu emang bener-bener keras kepala. Lo dan Alicia itu satu frekuensi. Lo belum pernah pacaran jadi belum tau susahnya menjalin hubungan dengan orang yang sama sekali berbeda dengan lo! Lo pengen ke kanan dan dia mau ke kiri."
"I said tomatoes and you said potatoes!" timpal sahabatnya yang lain.
"Ntar dulu! Lo kan sama jomblonya dengan gue? Kenapa jadi sok tau?"
"Walaupun gue jomblo akut tapi rajin baca bro tentang relationship dan dengerin curhatan orang."
"Makin jomblo lo dong, trauma denger cerita orang?"
"Yang cerita siapa dan trauma siapa?"
Mereka tergelak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments