Terik matahari siang dan semilir angin menerobos masuk kedalam jendela kamar yang aku tiduri, peelahan aku menerjab kan mata ku, ternyata sudah siang pikirku .
Aku teringat bahwa Rey sedang bersama Mika sepupu nya mas Rendi. Kulihat jam yang ada di dinding kamar ternyata sudah jam 2, itu berarti aku sudah tertidur selama 2 jam sudah waktu nya untuk menyusui Rey.
Aku bangkit perlahan keluar kamar, mencari-cari keberadaan putra ku. Saat aku hendak melangkah kan kaki ke teras belakang Samar terdengar candaan Mas Rendi dan mika.
"Lucu ya mas, liat.. dia nyusu nya kenceng banget.. uluh uluh tayank nya mama haus nya ya nak?
ucap mika sembari menyodorkan botol susu kedalam mulut nya Rey.
"Mas! kok di kasih sufor sih!" Kata ku yang langsung merampas botol susu nya. Dan mengambil alih Rey dari gendongan Mika.
"Sell, tadi kan kamu istirahat Aku gak enak mau bangunin kamu.. Kata dokter kamu harus banyak istirahat biar cepet pulih." tutur mas Rendi .
"Iya tapi gak mesti di kasih sufor mas, Kan Asi ku masih ada". Entah kenapa aku merasa jengkel dengan sikap mas Rendi dan Mika yamg seenak nya memberi anak ku susu bantu.
"Mas.. Ibu nya masih disini loh gak pergi kemana-mana! kan bisa mas banguni aku!" Kata ku lagi. Ku akui aku memang tertidur cukup lama , entah mengapa aku merasa letih sekali.
"Iya maaf sayang.. Aku cuma gak tega buat bangunin kamu tadi. Ayoo sekarang kita kedalam buat makan siang ya?". Ucap mas Rendi sembari mengajak ku masuk ke dalam rumah.
Diruang makan tampak makanan sudah tersedia ,banyak lauk pauk terhidang di sana. Aku bingung apakah Mika yang masak semua ini. Aku langsung mengambil kan piring untuk mas Rendi, dan tangan ku yang sebelah lagi menggendong Reyhan. Saat tangan ku hendak menaruh piring itu didepan mas Rendi tampak Mika sudah lebih menaruh nya tepat di hadapan Mas Rendi.
"Segini Cukup Mas?" kata Mika sembari menyendokan nasi ke piring Mas Rendi.
"Cukup Mik,"
"Mas harus makan yang banyak biar tetep sehat." ucap mika lagi sambil mengambil beberapa potong lauk pauk dan sayur.
Aku tersenyum kecut melihat pemandangan didepan mataku, yang istri nya Mas Rendi aku atau dia, Kenapa dia yang melayani suami ku.
Apa dia sudah terbiasa seperti ini.
"Mik.. Aku masih disini. Bisa kau hargai aku sedikit.. Aku masih mampu melayani suami ku." Entah mengapa keluar kata-kata sengit ku pada sepupu Mas Rendi ini.
"Kak.. kakak lagi gendong Rey.. fokuskan mata kakak pada anak kakak itu. Urusan Mas Rendi biar aku yang tangani."
ucap nya santai seakan tak menghirau kan aku didepan nya.
"Iya Sell , maklumi saja ya,? udah kamu makan juga sana biasa nya ibu menyusui itu mudah lapar nya." Kata Mas Rendi.
Ya Allah...kenapa gadis ini menguji ku, kenapa pula mas Rendi malah membela nya. Ku buang muka ku perlahan lalu ku ambil piring serta sendok lalu megambil nasi untu ku makan ,Saat hendak Ku akan mengambil lauk serta sayur Tiba-tiba Mika...
"Kak selly makan dengan sayur bening dan tahu tempe aja ya kak.. kan habis operasi biar cepet pulih luka nya, ayam nya untuk kita aja ya" Ucap Mika.
Entah mengapa aku jadi hilang berselera saat mika mengatakan itu. Memang benar aku harus menjaga luka operasi ini agar segera sembuh tapi tetap saja perkataan nya membuat aku merasa jengkel. Ku abaikan saja perkataan nya tadi segera aku ambil nasi sayur bening beserta tahu dan tempe goreng. setelah selesai seperti nya Rey sudah minta untuk di susui.
Namun aku terkejut saat Mika hendak mengambil Rey.
"Sini kak biar aku kasih susu Rey, Seperti nya dia haus".
"Mik.. Aku mau menyusui Rey". Segera ku tepis tangan nya menjauh dari anak ku.
"Kak! Rey harus terbiasa tanpa kakak!" Jawab Mika dengan suara yang mulai meninggi.
"Apa maksud mu? Aku ibu nya Aku yang melahir kan nya. Kenapa dia harus terbiasa tanpa ku!" ucap ku seraya menatap tajam sorot mata Mika. Aku melirik sekilas ke arah mas Rendi.
"Eng-gak kak.. Maaf maksud aku tu kalau misal nya Kak Selly lagi keluar atau sakit kan si Rey pasti di tinggal jadi bisa di susui pake sufor." jawab Mika.
"Sayang udah ayo kita susui Rey di kamar ya?"Bujuk Mas Rendi seraya mengajak ku ke kamar..
Ada yang aneh di rumah ini. Aku menangkap banyak sekali kejanggalan antara mas Rendi, Mika dan juga rumah ini.
Tiba di dalam kamar.
"Mas.. sampai kapan mika di sini?" Tanya ku memulai percakapan, sejak aku melahir kan sampai sekarang belum pernahbada waktu ngobrol berdua.
"Dia mungkin akan tinggal sama kita mulai sekarang sell, Orang tua nya udah pesen sama mas kalau sementara sampai orang tua mereka balik dari umroh Mika sama kita." jawab Mas Rendi.
"Kok kamu gak ngomong sama aku dulu mas, gimana pun harus nya kamu minta pendapat ku dulu dong, kita kan suami istri.. harus nya apapun itu kita diskusi dulu."
Ucap ku sembari menatap kesal pada mas Rendi.
"Sell, Kamu kenapa sih.. seperti nya gak suka sekali sama Mika!" Mas Rendi nampak menaikan nada bicara nya satu oktaf lebih tinggi dari biasa nya. Ini kali pertama suami ku meninggikan suara nya. Apa aku salah jika aku bertanya seperti itu?
"Mas.. bukan aku tidak suka, lihat cara Mika bersikap seolah Rey ini anak nya. Aku gak suka mas!" Ucap ku tak mau kalah .
"Apa salah nya Mika menganggap Rey anak nya. Gak ada yang salah dari itu selly, kamu itu terlalu posesif dengan Rey!"
"kamu kenapa mas, kamu lihat kan.. Mika memberi anak kita sufor, sedangkan aku ada disini di depan mata kamu! Atau jangan-jangan Mika mau merebut Anak ku!"
Plakk!
satu tamparan keras mendarat di pipi ku. Mas Rendi menamparku.
"Jaga ucapan mu Selly! jangan pernah merendah kan Mika seperti itu! Ngomong sama kamu semakin lama semakin ngawur!"
ucap mas rendi seraya meninggal kan aku yang masih terperangah dengan apa yang barusan terjadi.
Sakit sekali rasanya, aku tak pernah menyangka sama sekali dia tega menampar ku demi sepupu nya. Aku membaring kan Rey di tempat tidur, Menekuk lutut ku sembari menyandarkan tubuh ku di sisi Ranjang. Rasa nyeri sehabis caesar masih benar-benar ketara, Aku terisak sendirian..Apa yg salah dari ku., apa benat aku terlalu posesif dengan Anak ku sendiri. Apa karna itu Mas Rendi menampar ku? Hanya karena seorang Mika ?? Siapa sebenar nya dia, kenapa seperti nya dia ingin menjauh kan aku dari Rey. feelling seorang ibu tidak mungkin salah kan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments