Satu minggu setelah kepergian ibunya, Alexa kembali bekerja sebagai pemandu tour guide dan menjalani kehidupannya seperti biasanya.
Gadis itu bisa move on dan meredam kesedihannya dari kepergian ibunya dalam hidupnya.
Pagi hari saat di rumah Alexa membuka mata saat mendengar dering jam weker yang berbunyi nyaring di dekat telinganya.
“kring... kring... kring... !” suara dering jam weker yang dipasang gadis itu agar dia tidak bangun kesiangan.
“pok.... !” Alexa memukul jam weker itu dengan keras agar berhenti berdering karena dia merasakan bising.
Namun meski sudah dipukul jam weker itu kembali berdering, sehingga Alexa kali ini benar-benar bangun untuk mematikan jam weker miliknya.
“Huft...” Alexa bangun dengan malas dan Dia pun akhirnya berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tiga puluh menit kemudian dia sudah selesai mandi dan tubuhnya wangi. Alexa berdiri di depan cermin dan menyisir rambutnya. Setelah itu dia teringat pada kotak wasiat pemberian ibunya.
“klak... !” garis untuk mengambil kotak kayu dari dalam lemari kemudian membukanya.
“Ibu aku akan mengenakan kalung ini...” Alexa mengeluarkan kalung dari dalam kotak kayu kemudian memasangkan dan lehernya.
“Cantik sekali kalung ini...” ucapnya mengagumi kalung wasiat pemberian ibunya.
Setelah selesai merias wajahnya dari situ keluar dari rumah dan menaiki motor sportnya menuju ke tempat kerjanya.
Beberapa teman kerjanya sesama pemandu tour guide yang sudah ada di lokasi menghampiri Alexa begitu melihat gadis itu memarkirkan motornya di tempat parkir.
“Itu kan Alexa...” ucap salah satu teman gadis itu saat melihatnya berjalan keluar dari tempat parkir.
“Ya benar...” jawab teman Alexa lainnya menanggapi.
Rekan kerja Alexa tadi menghampiri gadis itu dan mengajaknya bicara.
“Lexa... bukankah kau masih cuti... Kenapa sudah masuk hari ini ?” tanya beberapa teman kerjanya secara bersamaan.
Alexa tersenyum melihat temannya mengerubunginya.
“Iya aku sudah tidak apa-apa sekarang. Jika aku terus berada di rumah justru akan bertambah sedih karena selalu teringat pada ibuku...” jawab gadis itu sambil tersenyum kecil menyembunyikan kesedihannya di depan para temannya dan berusaha tetap tegar.
Mereka berbincang-bincang dan mencoba menghibur Alexa hingga membuat gadis itu bisa tersenyum lebar seperti biasanya.
Satu jam kemudian bos mereka datang dan membagi tugas pada mereka. Lelaki itu mengumpulkan semua karyawannya di depan kantor.
“Baik... semuanya hari ini kita langsung saja bekerja pada tugas masing-masing.” ucap lelaki paruh baya pada semua pekerjanya.
“Siap... !” jawab mereka serempak.
Lelaki yang merupakan bos tadi melihat satu persatu pekerjaannya dan menatap ke barisan tengah di mana ada Alexa di sana.
“Lexa... kenapa kau hari ini masuk kerja ? Aku masih memberimu cuti selama lima hari ke depan.... apa kau sudah siap bekerja ?” tanya sang bos menghampiri gadis itu.
“Aku sudah siap bekerja bos, jangan khawatir.” jawab Alexa menoleh ke samping dan menatap bosnya sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian setelah acara apel pagi selesai mereka semua bubar dan menjalankan tugas masing-masing.
Alexa bertugas mendampingi turis wisatawan dari negara Jepang yang saat itu berlibur di pantai.
Seperti biasa Alexa memberikan pengarahan dan penjelasan tentang resort yang akan mereka kunjungi pada para turis.
“Let's go to the beach now...” ucap salah satu turis yang tak sabar ingin segera bermain di pantai.
“Okay madam and mister... we all go to the location now...” jawab Alexa terpaksa mengakhiri penjelasannya karena para turis sudah tak sabar lagi.
Alexa pemimpin rombongan turis dari negara Jepang menuju ke pantai.
Para turis ada yang bermain air, bermain pasir, menyelam dan lain sebagainya begitu sampai di lokasi.
“Suasana pagi ini cerah sekali...” batin Alexa menatap langit yang bersinar biru cerah kemudian berkeliling ke pantai untuk memantau keadaan.
“Kurasa semuanya aman dan terkendali saat ini...” ucapnya setelah selesai memantau keadaan kemudian duduk di tepi pantai untuk bersantai sejenak.
Tiba-tiba angin berhembus kencang di tengah cuaca yang cerah dan membuat ombak menggulung besar.
Beberapa turis yang sedang bermain di pantai segera pergi dari sana begitu melihat ombak besar mendatangi mereka.
“Hashiru... okina nami ga kuru... !” ucap salah satu turis pada turis lainnya yang masih bermain di tengah pantai.
Beberapa turis seketika berlari. Namun ada seorang gadis kecil yang terseret ombak hingga ke tengah pantai.
“Onegaishimasu... Otosan... Okasan... !” teriak seorang anak kecil sambil menangis meminta tolong pada kedua orang tuanya.
Kedua orang tua mereka berusaha menyelamatkan putri mereka dihalangi oleh beberapa turis yang lain dikarenakan besarnya ombak.
Alexa yang melihat hal itu tak bisa tinggal diam. Dia pun melemparkan papan selancarnya ke air dan kemudian melompat ke sana.
“zrash...” Alexa bergerak melewati ombak besar menuju ke tempat gadis kecil tadi terseret oleh ombak.
“Catch my hand... !” teriak Alexa saat sudah berada di dekat gadis kecil tadi.
Sang gadis kecil tadi meraih tangan Alexa namun ternyata ombak kembali menggulung mereka berdua dan membuat dua orang itu tenggelam.
“blep... blep... blep...”
Alexa berhasil menangkap tubuh gadis kecil tadi dan membawanya berenang ke atas lalu membawanya ke tepi.
“Arigato gozaimasu...” ucap ayah gadis kecil tadi segera berlari dan menghampiri putrinya sambil mengucapkan terima kasih pada Alexa.
“You're welcome sir...” jawab Alexa kemudian berjalan ke tepi pantai.
Di tengah jalan dia menyentuh lehernya tanpa sengaja dan menepati kalungnya tidak terpasang di lehernya.
“Oh kalung ku... di mana.. ” ucap gadis itu saat meraba lehernya.
Dia pun kemudian berjalan kembali menyisir pantai untuk mencari kalung peninggalan ibunya yang mungkin saja terjatuh di pasir.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mei
lanjut kk
2022-07-13
0
Poseidon
Awas kena ombak
2022-06-09
1
jasmine
Semuanya menyingkir
2022-06-05
0