Hari-hari berlalu dan Alexa menjalani kehidupannya sebagai pemandu tour guide dengan senang.
Suatu sore sepulang kerja Alexa pulang ke rumah. Di tempatnya beberapa pekan ini sering terjadi cuaca ekstrem dan tak bisa diprediksi.
“whoosh.... !” angin tiba-tiba berhembus kencang.
Alexa yang saat itu mengenakan topi mengejar topinya yang lepas dan tertiup angin.
“Jika saja topi itu bukan barang berharga aku tak akan mengejarnya begini.” gumam gadis itu terus berlari di tengah angin yang berhembus kencang untuk mengejar topi pemberian dari ibunya.
“Dapat... !” ucap gadis itu tersenyum kecil setelah berhasil mendapatkan kembali topinya.
Alexa memutar balik motor yang dikendarainya menuju ke rumah.
“jeder... jeder... ! tiba-tiba kilat menyambar dengan keras dan suasana di sekitar menjadi lebih gelap dari sebelumnya.
“Apa yang sebenarnya terjadi...” batin gadis itu kemudian mempercepat laju motornya agar segera tiba di rumah.
Di tengah jalan angin berhembus semakin kencang dari sebelumnya.
“whoosh...” beberapa benda tersapu oleh angin kencang dan beterbangan di udara.
Di jalanan ada sebuah papan kayu yang tergeletak di depan rumah seseorang. Papan itu dalam bahasa udara terkena angin kencang.
“Celaka... papan kayu itu akan terbang ke arahku.” ucap Alexa menoleh ke belakang dan mendapati papan kayu yang meluncur dengan cepat ke arahnya.
Dia pun menambah kecepatan motornya dan berhasil lolos dari terpaan papan kayu tadi.
“Fyuh...” Alexa menghela nafas panjang setelah selamat.
Gadis itu terus melajukan motornya menuju ke rumah namun rupanya angin bertiup semakin kencang.
“buk...” suara sebuah pohon tumbang tepat di belakang motor Alexa.
“Ada apa ini ya...apa ada...” gumamnya melihat situasi saat itu yang semakin memburuk.
“Ibu... aku yang segera sampai ke rumah. Aku khawatir ada apa-apa pada ibu.” batin Alexa yang tiba-tiba teringat pada ibunya.
“broom...” Alexa semakin menambah kecepatan motornya agar segera tiba di rumah. Dia melewati beberapa pohon yang tumbang di tengah jalan.
Satu kilometer sebelum sampai ke rumah terlihat beberapa rumah di sepanjang jalan itu ada yang roboh tertimpa pohon. Ada juga yang atapnya hilang.
“Semoga saja ibu di rumah baik-baik saja...” gumam nya khawatir setelah melihat beberapa kondisi rumah yang rusak akibat terkena angin ribut.
Tak beberapa lama kemudian Alexa tiba di rumahnya. Dia segera turun melompat dari motornya. Beberapa rumah di kanan kiri rumahnya ambruk, sedangkan rumahnya sendiri sudah separuh rusak.
“Ibu... ibu...” teriak Alexa memanggil dari depan rumah makan dan tak ada respon dari ibunya.
Alexa masuk ke rumah dan mendapati seisi rumah yang berantakan terkena angin. Beberapa pilar ada yang roboh, pintu rumah ada yang lepas.
“Ibu... ibu...” panggil gadis itu mencari ibunya ke seisi rumah dan tak ada respon yang membuatnya semakin khawatir.
“Dimana ibu...” gumamnya lagi terus mencari keberadaan ibunya.
Dia berhenti saat melihat kamar mandi yang terhalang oleh pilar di depan pintu.
“brak... brak...” Alexa mengendor pintu dengan keras untuk membukanya.
“Ibu... apakah ibu di dalam ?” teriak Alexa memanggil ibunya.
“Lexa... tolong ibu... ibu terjebak di sini...” teriak sang ibu dengan lemah karena dia terluka di bagian kepala terkena pilar tadi.
“Ibu... tunggu sebentar aku akan berusaha mengeluarkan mu dari sana.” jawab Alexa dari luar.
Gadis itu berusaha menyingkirkan pilar berat itu dan mengangkatnya.
“Ugh... berat sekali...” gadis itu gagal memindahkan pilar dari depan pintu kamar mandi.
Dia pun berlari dengan cepat ke gudang dan mengambil gergaji lalu membawanya ke depan.
Alexa mulai memotong pilar kayu itu menjadi beberapa bagian agar dia udah mengangkatnya.
“Aku harus cepat...” gumamnya terus memotong kayu dengan gergaji dan merasakan tangannya pegal.
“brak... !” setelah berusaha keras akhirnya pilar kayu tadi pun terbelah. Alexa mengangkat satu persatu pilar tadi dan menepikannya.
“klak...” Alexa akhirnya berhasil membuka pintu kamar mandi.
“Ibu.... !” teriak gadis itu saat melihat ibunya bersandar di dinding kamar mandi dengan kepala yang berdarah dan tubuh terhimpit oleh kayu.
Alexa menyingkirkan kayu yang menghimpit tubuh ibunya kemudian segera mengeluarkannya dari sana dan membaringkan nya ke tempat tidur.
Gadis itu kelihatan bingung saat melihat kondisi ibunya yang terluka parah.
“Ibu... tunggu sebentar sampai angin berikut ini Reda aku akan membawamu ke rumah sakit.” ujarnya berdiri di samping ibunya dan memegangi tangannya.
Gadis itu kemudian berlari ke belakang mengambil kotak P3K dan membawanya ke depan.
“Ibu... aku akan merawat mu sebisa ku sebelum kita ke rumah sakit.” ucap gadis itu memasang perban pada kepala ibunya.
“Bagaimana Keadaan ibu sekarang... apa sudah merasa lebih baik ?” tanya nya dengan cemas.
“Lexa... mungkin Ibu tak bisa menemanimu lebih lama lagi. Ibu merasa kepala ibu sakit sekali.” ucap ibunya berkata dengan lemah.
“Ibu... jangan bilang begitu. Ibu akan baik-baik saja percayalah padaku.” balasnya merasa sedih sekali dengan apa yang barusan diucapkan oleh ibunya.
Sang ibu hanya tersenyum mendengar ucapan gadis itu dan memegang tangan Alexa. Sementara keadaan di luar masih belum reda.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Karya Kakak yg ini lagi dipajang tuh di beranda NToon... sy kasih dua like deh sbg dunungan....
2023-02-19
0
pelangi indah
Cover nya bagus
2022-06-09
0
jasmine
Bencana di awal sudah muncul
2022-06-05
0