•Happy Reading•
Sebuah motor sport model Ducati Panigale warna hitam melesat angkuh di pelataran parkir khusus sekolah Lentera Bangsa. Disusul di belakangnya dengan motor sport yang tak kalah mewah model Cbr berwarna putih, biru, dan merah, serta satu ninja hitam yang membuat para siswi melonjak kegirangan melihat geng mereka yang baru saja datang.
Pemuda bertubuh atletis dengan tinggi sekitar 180cm itu tengah membuka helm full facenya yang berwarna hitam serta jaket kulit hitam bertuliskan WALDEMARR yang di mix gambar bertemakan Indonesia Culture dipadukan dengan dua sayap Angel di bagian punggung. Ia merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan akibat helm yang ia pakai.
Sedangkan Alta sudah datang terlebih dahulu bersamaan dengan Jessie dan Cherry. Mereka sama-sama menuruni anak tangga yang hendak akan mengisi perut mereka kekantin sebelum bel masuk yang menandakan pelajaran akan di mulai.
"Kok ramai banget ya di parkiran depan? Ada apaan sih?" tanya Alta kepada Jessie dan Cherry.
"Siapa lagi kalau bukan ulahnya, Waldemarr."
"Waldemarr?" Alta kembali mengulang perkataan Jessie.
"Iya Waldemarr, Waldemarr itu adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Jerman yang merupakan bentuk lain dari Oswaldo yang berarti memiliki makna penguasa yang terkenal." jelas Jessie yang seakan-akan paham dengan kebingungan Alta.
"Oh, jadi Waldemarr itu penguasa terkenal di sekolah kita? Gitu maksud lo Jess?"
"Betul banget," jawab Jessie.
"Waldemarr adalah sebuah penguasa di sekolah kita yang terdiri dari lima inti pemuda tampan, kaya, keren, dan populer. Kumpulan para badboy yang membuat para kaum hawa menjerit-jerit bahkan meronta-ronta waras aliyas mengila. Waldemarr dibentuk dan di wariskan turun-temurun dari para badboy Lentera Bangsa terdahulu yang terkenal nakal, ugal-ugalan, namun masih memegang teguh sopan santun dan cerdas serta solidaritas tinggi tanpa ada penghianatan di dalamnya. Sedangkan Kafka itu adalah generasi ke 15.
Selain itu, mereka juga merupakan geng motor yang terkenal seantero Jakarta karena mereka terkenal terlampau kuat dan tak terkalahkan serta ditambah para latar belakang orang tua mereka yang memang memiliki pengaruh besar di sekolah ini." terang Cherry menimpali perkataan Jessie.
"FIVE WALDEMARR CORE FORCE." terang Jessi penuh penekanan di kalimat ini.
"Yang pertama THE LEADER OF WALDEMARR, bisa dibilang pentolan utamanya Waldemarr yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah Kafka Aefar Keizkara, yang biasa kita kenal sebagai pemilik hati dingin sedingin kutub utara. Pemuda paling disegani, paling tampan diantara inti lainnya, paling populer dan paling jago kalau sudah berurusan tentang baku hantam. Apalagi jikalau lawannya itu pentolan sang singa Pelita School rivalnya sekaligus mantan sahabatnya terdahulu, sebelum kafka tahu kalau musuhnya itu adalah pacar dari cewek yang dia taksir. Siswa urakan yang seminggu tiga kali masuk kelas sudah kaya minum obat namun ia memiliki IQ diatas rata-rata. Agak sedikit bisa dimaklumi lah yah, ketimbang masuk tiga kali tapi otak kaya udang, ya kan??🤔 Kedua orang tuanya paling berpengaruh terhadap sekolah ini." jelas Cherry.
Di lanjut lagi oleh Jessie. "Ayahnya Zidane Wiguna Keizkara seorang pebisnis terkenal di dalam negeri maupun di luar negeri serta pemilik salah satu stasiun televisi swasta. Sedangkan Ibundanya Revielta Anggita yang berprofesi sebagai jaksa Agung dan Kakeknya yang bernama Keppa Pramana keizkara adalah pemilik sekolah sekaligus ketua yayasan Lentera Bangsa yang juga seorang pebisnis sukses dan terkaya."
"Pantes aja urakan dan seenaknya. Terus cewek yang dia taksir siapa?"
"Tuh, lo lihat ke arah lapangan." tunjuk Jessie kearah lapangan.
Alta mengangguk seraya mengerti. "Oh, gue pernah ketemu sama dia di koridor sekolah."
"Beneran?"
"Em, namanya kalo gak salah Aluna."
"Iya, namanya Aluna Angelicha dia gadis yang berparas manis, berambut hitam sebahu, pemilik tahta Queen Bee Girls sekaligus kapten Cheerliders. Gadis yang di sukai Kafka sejak masa orientasi dulu, sayangnya Aluna hanya menganggap Kafka sebagai teman dan terus menerus menolak perasaan Kafka. Hatinya sudah dia berikan kepada pemuda tampan bos geng dari sekolah Pelita School (PS) yang kini menjadi rival Kafka. Dia anak kedua dari pasangan Tengku Bagas Handoko dan Kadek Aishwarya yang sama-sama berprofesi sebagai kepala sekolah. Ayahnya kepala sekolah di SMA negeri serta pengusaha di Aceh dan Ibundanya kepala sekolah di SMP Swasta."
"Yang ke dua beralih pada THE VICE LEADER OF WALDEMARR. (wakil ketua) yaitu Gaishan Nirmara yang biasa kita kenal berhati lembut, selembut tahu sutera tapi bukan tahu bulat loh yah yang di gorengnya mendadak.
(🤣🤣🤣😜). Gaishan adalah Accomplice ( kaki tangan) Kafka. Inti paling bisa diandalkan jika soal urusan baku hantam tapi kalau urusan hati jangan ditanya, boro-boro diandalkan untuk setia. Setianya Gaishan mah setiap tikungan ada aliyas playboy cap gaduk (gajah duduk). Kalau soal tampang sebelas dua belas lah sama kafka, gak terlalu memalukan kalau buat di tenteng kondangan tapi cukup bisa dibanggakan. Dia anak semata wayang tapi bukan anak mami yang mencle kaya kerupuk kena air.
Orang tuanya juga tergolong orang yang berpengaruh di sekolah karena salah satu donatur.
Ayahnya Daffa Ferdinan seorang Dokter spesialis bedah dan sekaligus pemilik rumah sakit terbesar di beberapa daerah dan Jakarta. Sedangkan Ibunya Aneta Jasmine adalah seorang Model yang selalu wara wiri di layar pipih berinc 21,24,32,dll."
"Next, yang ke tiga ada WALDEMARR CORE FORCE. (kekuatan inti, pencari informasi terakurat dan pembersih setiap masalah dan jejak.) yaitu Sanz Einata yang biasa dikenal sebagai iblis berwujud malaikat. Wajahnya santai tapi sikapnya selalu panasan, dikit-dikit ngegas kaya motor kang ojol yang dapat orderan dan juga tegas tak terbantahkan. Wajahnya cukup manis dengan eek lalat di bawah matanya.
Ayahnya seorang pilot pesawat yang bernama Tama Rahardian dan Ibunya Mayangsari seorang konsilor (Anggota dewan) sekaligus pengusaha kuliner yang juga salah satu donatur tetap di Lentera Bangsa."
Yang ke Empat dan ke Lima itu, CORE FORCE di isi oleh Aleshaqi Defras Wiguna dan Arjuna Ghazanvar Ali mereka sepasang sumpit bambu yang biasa dikenal dengan recehannya Waldemarr tapi juga berfungsi penting dalam geng ini. Keahlian keduanya dalam mengolah IT itu tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan mereka berdua dapat meretas pertahanan private kenegaraan. Soal tampang, lumayan gak jelek dan juga gak ganteng-ganteng banget tapi masih bisa di banggain kok kalau untuk ukuran standarnya pria terkeren.
Banyak orang yang mengibaratkan mereka bagai sepasang sendal, kemanapun selalu berdua dan julukan mereka bukan hanya satu tapi banyak. Contohnya kaya hidung dan upil, kalau di film kartun Upin dan Ipin. Sifatnya yang bikin sedikit najis adalah mereka sering nobar drama korea kalau sifatnya yang patut di banggakan adalah mereka rajin solat dan mengaji.
Aleshaqi jebolan pesantren sebelum masuk ke LB karena Abinya kyai di pesantren miliknya sendiri dan pengusaha restoran sunda terkenal di daerah jawa barat yang bernama lengkap. Kyai H. Jeffry Wiguna dan Uminya yang bernama, Kartika Oktaviani seorang abdi negara di kepolisian sekaligus pengusaha fashion dan Olshop skincare. Sedangkan Abinya Ali adalah Ustad kondang dan pengusaha ponsel besar yang banyak cabang bernama Ustadz Yusuf Mahardika dan Uminya yang bernama Ayunda Nabila, Dosen universitas ternama di Jakarta yang sama-sama juga punya andil dalam sekolah."
Di sisi lainnya, mereka berlima berjalan melangkah memasuki koridor menuju kedalam sekolah.
Kafka berjalan di formasi paling depan dengan wajah datar tanpa senyum sambil mengunyah permen karet dikuti Gaishan yang berjalan di samping kafka yang memasang wajah stay cool. Sedangkan Sanz berjalan mengekor dengan wajah yang berekspresi biasa saja lain halnya dengan Aleshaqi dan Ali yang berjalan di barisan belakang sambil pecicilan konyol ala mereka berdua.
"Kaf, kaf, Aluna tuh!" pekik Ali heboh sendiri.
Gadis itu terlihat sedang latihan di lapangan sekolah.
"Anjir, tuh anak manis banget. Pantesan aja lo gak bisa berpaling, Kaf. Tapi kalau gue sih udah bisa berpaling semenjak kedatangan Alta di hidup gue." celetuk Sanz.
Plak!!!
"Alta calon makmum gue tuh jangan lo tikung!" bantah Ali tak terima.
"Eh, kok anak cheers latihan pagi sih? Emangnya mereka ada turnamen ya?" tanya Aleshaqi heran.
"Mungkin buat turnamen minggu depan." Ali menjawab dengan asal.
"Kaf, lo kasih minum gih. Kasihan tuh pagi-pagi keringatnya udah ngucur gitu." seru Gaishan sambil memberikan satu botol minuman dingin yang sudah ia keluarkan dari dalam tasnya tadi.
"Ogah, lo aja sana yang ada gue di nyanyiin kalau ganggu latihannya." sembur Kafka galak.
"Udah sih Gaish, biarin aja. Si bos kita tuh lagi gak mau denger penolakan. Bos garang kok di tolak berkali-kali masih gamon pula." balas Sanz menyambar.
"Mana nih yang mau berjuang, kok gue enggak lihat lagi semangat kemerdekaannya?" kini giliran Ali yang ikut menyindir.
"B*cott!!!!" kata Kafka dengan suara seraknya.
"Cie ngambek, kena struk lo Kaf kalau pagi-pagi udah darting." goda Ali.
"Anj*ir, bisa diem gak lo." semprot Kafka lagi sambil meninggalkan teman-temannya yang gak ada akhlak dan tertawa puas meledekinya.
"Woi Kaf, tungguin kita-kita kenapa." kata Ali kencang sambil berlari menyusul langkah Kafka ke arah kantin.
Saat di kantin mereka berpapasan dengan Alta yang baru saja selesai sarapan bersama Cherry dan Jessie.
"Eh ada bebeb Alta, mau kemana?"
Alta hanya tersenyum menjawab pertanyaan Sanz.
"Jangan jauh-jauh ya ntar babang rindu." pekik Ali sambil cengengesan.
"Berisik lo nj*rrr." Cherry nyolot.
"Dih, ngapa jadi lo yang sewot? Lo kurang sajen Cher?" Aleshaqi membela Ali.
"Apa lo?" sembur Jessie galak dengan plototan kecil.
Berbeda halnya dengan Gaishan yang justru tersenyum centil ke arah Jessie. "Ayang, jangan galak-galak dong sama babang Ali dan Aleshaqi dia itu masih temen aku, tau."
"Diem lo gak usah nyepik gue. Gue enggak sudi ya lo goda gitu, nanti gue bilangin Zea balik kandang lo." sarkas Jessie.
"Ngeri kali babang jadinya, macam macan lapar kau ini, Jess." protes Gaishan.
Sementara yang lainnya hanya terkikik geli melihat interaksi adu b*cot sang teman mereka dengan mantan pacarnya dulu. Ya, dulu sewaktu kelas sepuluh Jessie dan Gaishan berpacaran hingga satu tahun lamanya dan berakhir saat kelas dua karena sudah tidak ada ke cocok lagi menurut mereka.
Alta, Jessie, dan Cherry melangkah berlalu meninggalkan anak-anak minim akhlak itu. Sedangkan Kafka sudah terlebih dahulu berjalan menuju meja di pojok ruangan kantin tanpa mau perduli tentang percakapan mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
abdan syakura
Ya Ampyun,Thor...
Rinci bgt introduce nya...
🤭🤣💪👍
2023-03-28
1