•Happy Reading•
Langkahnya mengayun dengan cepat, kaki panjang yang terbalut sepatu kets merk LV mengarah menelusuri koridor sekolah Lentera Bangsa. Tujuannya kali ini adalah ruang Guru setelah ia dari ruang Tata Usaha.
Netranya melihat kesekeliling dan mendapati seorang siswi berpenampilan cantik khas Queen Bee tengah berjalan sendirian, buru-buru Alta menghampirinya.
"Hey, lo tau gak ruang guru dimana? Dari tadi gue muter-muter tapi gak ketemu." katanya sambil menghadang jalan gadis itu.
Sejenak, gadis yang di tanya Alta itu menjadi terpukau melihat wanita mirip boneka art di depannya. Seakan mengunci pandangan gadis itu dan ia masih terpaku tanpa sadar.
"Hellow, kok lo jadi bengong sih? Ruang guru dimana ya?" Alta sedikit berbicara kencang sambil mengarahkan lima jari tangannya kekiri dan kanan di depan wajah gadis itu.
Gadis itu mengerjap pelan jadi salah tingkah.
"Ya ampun ini cewek cantik banget, anj*rr. Gue berasa lagi natap bidadari dari kayangan. Gue yang cewek aja terpanah apalagi cowok-cowok , fix udah pasti bakalan gempar sih ini." Batin Aluna.
''Hellow??" Alta menjentikkan jarinya.
"Ah, iya. Lo anak baru disini?" tanya gadis yang berada didepan Alta.
"Iya, ini hari pertama gue masuk." jawab Alta sambil nyengir.
"Ya udah ayo, sekalian gue juga mau keruang osis. Nama gue Aluna Angelicha." memperkenalkan diri.
"Lo bisa panggil gue Luna, nama lo siapa?" Mengarahkan tangannya kepada gadis yang berjalan di sampingnya untuk di jabat.
"Nama gue Aludra Altalune dan lo bisa panggil gue Alta. Kalau lo kelas berapa?" menerima sambutan tangan Aluna.
"Gue kelas 12 IPA³." jawab Aluna.
"Sama dong? Gue juga kelas dua belas tapi bedanya, kalau gue dapet jurusan IPS¹." serunya membuat Aluna mengangguk kecil.
"Lo tau kelas IPS¹ itu dimana?"
"Tau, gue bisa antar lo kesana kalau lo mau?" tawar Luna.
"Thanks, tapi gue di suruh bareng sama Bu Lusiana makanya ini gue ke kantor guru dulu."
"Oh, oke deh." jawab Aluna sambil tersenyum.
"Ruang gurunya masih jauh, ya?" Alta kembali bertanya.
"Gak kok, lo tinggal belok aja juga udah sampai."
"Sorry ya kalau gue jadi ngerepotin lo? Bukannya tadi lo bilang mau keruang OSIS?"
"Santai aja kali lagian juga ruang osisnya ngelewatin ruang guru." ucapnya.
Aluna menunjuk ke arah pintu tepat di koridor sebelah kiri. "Tuh, lo masuk kepintu itu ya, gue keruang osis. Bye-bye Alta." menggerakkan lima jarinya ke kiri dan kanan.
"Bye-bye Luna, thanks ya." balas Alta yang juga mengerahkan lima jarinya ke kiri dan kanan.
...****************...
KELAS ¹² IPS¹
Guru mata pelajaran yang masuk saat jam kedua pun tidak datang sendirian, seorang gadis cantik melangkah di belakang mengikuti Bu Lusiana dengan langkah tenang.
Desas-desus dari murid-murid wanita lainnya serta siulan iseng dari murid-murid laki-laki terdengar di gendang telinga Alta sesaat ketika ia baru saja masuk keruang kelas IPS¹.
"Selamat siang anak-anak."
"Selamat siang Miss." seru kompak murid-murid di kelas IPS¹.
"Baik, sebelum memulai pelajaran hari ini Miss akan memperkenalkan murid baru pindahan dari MCA London." sapa Miss Lusiana sekaligus juga memperkenalkan Alta serta mempersilahkan dirinya untuk maju.
Gadis itu tersenyum lalu maju mendekat ke depan kelas. "Hay, perkenalkan nama gue Aludra Altalune, kalian bisa panggil gue dengan nama panggilan Alta. Sebelumnya gue sekolah di MCA London, salam kenal semuanya."
"SALAM KENAL!!" teriak Cherry and the kawan-kawan.
"Semisalnya gue pangil sayang, boleh gak?" Celetuk Ali tiba-tiba yang langsung mendapat tabokan sayang dari Sanz.
"Cih apaan sih Li, receh banget dah lo." ejek Aleshaqi membuat Ali mendecih pelan.
"Alta." panggil Gaishan.
"Iya." jawab Alta matanya kini menatap kearah Gaishan.
"Lo cantik, gue tampan. Bagaimana kalau kita ke pelaminan?"
"Hoooo." sorak para siswi.
"Buah durian buah kedondong, sebelum ke pelaminan sunat dulu dong." sahut Ali lalu tertawa terbahak-bahak yang di ikuti seluruh teman sekelasnya kecuali Kafka.
"Ck, lo lupa kita sunatnya barengan." katanya kesal.
Kafka terdiam, ia melirik sebentar kearah depan kelasnya lalu ia kembali menatap ke arah meja dan hanya mendengarkan tanpa mau melihat lagi ke arah depan kelas. Fokusnya masih pada kertas dan bolpoin yang ia pegang.
Tanpa sadar, ia jadi menggambarkan wajah gadis yang berada di depan kelasnya setelah sempat melirik sebentar. Padahal niatnya ingin membuat sketsa wajah gadis yang Kafka sukai yaitu Luna tapi malah menjadi gadis yg berdiri didepan kelas.
"Sial*n, dia yang senyum gue yang ambyar." kata Ali meleleh.
"Alta, silahkan kamu duduk di sebelah Kafka." ujar Miss Lusiana mempersilahkan Alta untuk segera duduk dan memulai pelajarannya.
"Maaf Miss yang namanya Kafka yang mana ya Miss?"
"Itu" tunjuk Miss Lusiana "Barisan paling pinggir di sebelah kanan yang disebelahnya ada bangku kosong di posisi keempat." jawab Miss Lusiana.
"Ali, pindah lo ke tempat kafka biar Alta yang duduk disebelah gue." kata Aleshaqi yang langsung dapat pelototan paling mematikan dari Bunga.
"Ogah, lo aja kali yang pindah. Dimana-mana permaisuri itu selalu duduk berdampingan di sebelah pangerannya jadi kayanya Alta yang harus duduk disebelah gue." Ali ikutan ngotot.
"Sudah-sudah, kalian ini selalu bikin onar saja." sarkas Miss Lusiana dan kembali mempersilahkan Alta untuk segera duduk. "Alta silahkan kamu duduk."
Alta mengangguk mengiyakan dan langsung berjalan kearah barisan paling pinggir sebelah kanan menuju meja di baris ke empat.
"Hey, kita ketemu lagi. Ternyata kita sekelas dan sebangku pula. Nama gue Alta, nama lo siapa?" bisik Alta pelan ketika ia sudah duduk di sisi sebelah kanan Kafka.
Kafka hanya menunjukkan bedge namanya tanpa mau membuka mulut.
"Oh, nama lo Kafka Aefar Keizkara. Pangilannya Kafka?" tanyanya lagi masih setengah berbisik.
Lagi-lagi kafka hanya mengangguk mengiyakan tanpa membuka mulut.
"Nih anak mulutnya beneran sariawan kali ya." batin Alta sekaligus mengakhiri pembicaraannya. Ia harus fokus dan banyak mendengarkan materi pelajaran yang jauh berbeda dari sekolah sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments