bab 5

Dani mengantar Fauzi ke kediamannya, di tengah jalan Dani Berkata " Bos.., semuanya sudah siap , Bos tinggal membawa Nona Sela ke Lotus Resto "

Fauzi hanya mengangguk, tanpa menoleh ke Dani.

Dani menghela napas , dia tahu suasana hati bosnya sedang buruk, jadi dia tidak berani bertanya lagi.

Setelah sampai di kediaman Malik, Dani langsung menghubungi Bari, setelah ponsel di angkat Dani Berkata " Ke rumah Bos Besar sekarang !" Dani langsung menutup telepon tanpa menunggu jawaban Dari Bari.

Bari mengerutkan keningnya, karena jika Atasannya sudah memerintahkan Dirinya untuk ke rumah Bos besar, maka ada sesuatu yang penting.

Bari bertanya pada tangan kanannya " Leo apa kamu tahu ada masalah apa ?"

Leo menunduk tidak berani bicara, pasalnya dia sudah mendengar dari anak buahnya jika Anak Bosnya mau mengeroyok Bos besarnya.

Bari meraung ke Leo " Leo !, apa yang kau sembunyikan dariku ?!"

Leo kemudian buka Suara " B..Bos kecil memerintahkan orang kita untuk mengeroyok Tuan Malik " Setelah mengatakan itu Leo langsung menunduk kembali.

Bari langsung terduduk lemas " Anak bodoh itu, baru pulang sudah membuat masalah sebesar ini, dimana dia sekarang !?"

" sebentar lagi bos kecil sampai Rumah bos " ucap Leo lembut.

Bari sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi, dia lebih baik membawa anaknya dan membunuhnya di hadapan Fauzi agar meredakan emosinya.

pasalnya dia tahu jika bos besarnya telah marah ,siapa yang akan berani menghadapinya ,yang ada mereka akan menderita semua jika tidak mati.

Fauzi sebenarnya bisa menghancurkan seluruh Mafia yang ada di provinsi - provinsi terdekat, tapi dia tidak mau menjadi di taktor.

untuk itulah Fauzi menyuruh anak buahnya agar tidak bertindak jika di luar provinsi Brenton.

Setelah beberapa saat ,Aron sampai di rumah, dia melihat Ayahnya sedang duduk di sofa .

Aron menghampirinya " Ayah A.."

Aron Belum selesai bicara Bari bangkit dari duduknya dan menampar Aron hingga tersungkur di lantai, dari sudut Bibirnya mengeluarkan darah menandakan betapa kerasnya tamparan tersebut " Anak idiot !, apa kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan !, Kamu menggali kuburanmu sendiri bodoh !"

" Leo bawa dia bersama kita !" Bari kemudian melangkah ke luar Rumah.

Leo memapah Aron " Boa Kecil, kamu harus ikut kami "

Aron hanya mengangguk, dia tahu jika kesalahannya sangat fatal, dia mengikuti Ayahnya keluar.

Mereka kemudian menuju kediaman Fauzi, dalam perjalanan Mereka hanya terdiam karena gugup ,hukuman apa yang akan mereka terima.

sementara itu Fauzi sedang mencoba beberapa Tuxedo untuk acara malam ini , dia di temani oleh sepasang Suami istri yang jadi pelayannya.

Wiliam dan Harvey merupakan pelayan orang tuanya dulu, mereka mengabdi sejak masih muda hingga akhirnya mereka menikah.

Semenjak kepergian Orang Tua Fauzi, Wilam dan Harvey lah yang menggantikan peran mereka, Walaupun mereka pelayan tapi Fauzi sudah menganggap mereka seperti orang tuanya.

Wiliam dan Harvey juga tidak memiliki seorang anak, jadi saat Fauzi menganggap mereka orang Tuanya, Wiliam dan Harvey sangat bahagia.

" Tuan muda cocok sekali memakai setelan ini " Ucap Harvey tulus.

Fauzi menatap dirinya di cermin " benarkah Bu, apa nanti Sela akan menyukainya ?"

" Tuan muda sangat Tampan, saya yakin Nona Sela akan menyukainya " Wiliam juga ikut memuji Fauzi.

" jadi aku pakai yang ini aja ?" Ucap Fauzi polos.

Wiliam dan Harvey mengangguk bersama.

walaupun Fauzi terkenal dengan kebengisannya ,tapi dia hadapan pasangan paruh baya tersebut, dia selalu bersikap layaknya seorang anak yang menginginkan kasih sayang dari orang tua.

Dani masuk ke kamar Fauzi, Karena pintu kamar di buka Dani langsung masuk tanpa meminta ijin " Bos , Bari sudah datang "

Fauzi melambaikan tangannya, Dani mengerti maksudnya, dia langsung undur diri dari hadapan Fauzi.

" Pak, Bu, saya menyelesaikan urusan dulu " Fauzi melepaskan Tuxedo yang dia coba dan menyerahkannya pada Harvey.

Wiliam dan Harvey membereskan kamar yang berantakan karena Tuxedo yang Fauzi pilih setelah Fauzi meninggalkan kamarnya.

Dani sudah membawa Bari, Aron dan Leon ke ruang Bawah tanah.

Saat Dani membawanya ke ruangan tersebut, Bari menghela napas kasar.

pasalnya bari tahu, jika ruangan tersebut tempat untuk menginterogasi seseorang dan bukan tidak mungkin Bosnya akan membunuh orang tersebut.

Leo juga ketakutan, dia berkeringat dingin saat memasuki ruangan tersebut, beberapa menit menunggu ,Fauzi tiba di ruangan itu dan langsung duduk.

Leo berkali - kali menelan ludah, pasalnya di antara mereka, hanya dia yang kedudukannya paling rendah.

Bari dan Leo langsung berlutut dengan satu kaki menunjukan hormatnya, Sementara Aron masih berdiri .

Bari yang melihat Anaknya masih berdiri mengedipkan matanya, Tapi Aron tidak menangkap kode tersebut.

Bari sudah pasrah , dia tidak menyangka akan mempunyai anak yang begitu bodoh.

Benar saja setelah Bari berpikir seperti itu, terdengar suara tembakan.

" Dooor....!

" Arghhhh...!

Aron Ambruk di lantai dan berteriak, Dani menembak paha Aron tanpa belas kasihan.

Aron merintih kesakitan , Tapi Bari tidak menoleh dan tidak berani bicara.

kaki Leo sangat lemas saat mendengar suara tembakan dan jeritan bos kecilnya.

Leo berdoa dalam hati agar bisa keluar dari tempat tersebut hidup - hidup.

Fauzi kemudian buka Suara " Bari , apa dia anakmu ?" Suara Fauzi datar tapi mengintimidasi.

" Tuan Malik maafkan anak saya, Saya telah salah mendidiknya !" Ucap Bari sambil menunduk tidak berani menatap muka bosnya tersebut.

" Bukankah aku sudah mewanti - wanti kalian agar tidak bersikap arogan terhadap orang lain ?, apa karena kalian masuk Black Dragon jadi kalian merasa hebat ?!" Suara Leon lembut tapi terselip sebuah ancaman di nadanya.

Bari langsung bersujud dan membenturkan kepalanya di lantai " Tuan malik tolong beri saya kesempatan , saya janji akan mendidik anak tidak berguana ini kembali !" Kepala Bari sampai berdarah karena membenturkan kepalanya di lantai dengan keras.

Fauzi Berdiri ,dia kemudian berjalan keluar , saat sampai di samping Bari Fauzi menatap Aron dwngan Tajam " Jangan dekati Calon Istriku lagi, jika kamu masih ingin hidup " Fauzi kemudian meninggalkan mereka.

Dani menepuk bahu Bari dan mengikuti Fauzi keluar.

Bari menghela napas lega, Leo yang dari tadi diam seperti patung, ambruk ke lantai dengan wajah pucat pasi.

Bari mendekati anaknya " Dasae anak bodoh, sejak kapan kamu berani mendekati calon Tuan kita !, masih untung Tuan Malik mengampunimu !"

" maaf ayah, aku tidak tahu jika dia calon Tuan malik !" Ucap Aron sambil menahan rasa sakit di pahanya.

" Leo Bawa Anak bodoh ini ke rumah sakit !"

" Baik Bos " Leo kemudian bangun dan memapah Aron untuk berjalan, Sementara Bari hanya bisa menghela napas, dia bersyukur masih di beri kesempatan oleh Fauzi.

Terpopuler

Comments

Red Ant

Red Ant

👍👍👍

2023-06-19

0

Glastor Roy

Glastor Roy

up

2022-06-01

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2022-05-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!