Malam itu, Zivanya sedang menemani putra dan putrinya tidur. Valencia sudah tidur lebih dulu, sedangkan Nino, anak itu masih enggan untuk memejamkan matanya.
“Nino, tidurlah sayang. Besok kan, kamu harus sekolah.” Zivanya mengelus pucuk kepala putranya itu.
“Mom, Daddy Danu kemana? Kenapa sudah hampir sebulan, tidak pernah kemari untuk menjenguk kami?” Nino bertanya pada Zivanya. Anak itu curiga, telah terjadi sesuatu pada Danu dan Mommy nya.
Zivanya terdiam, dia bingung harus menjawab apa kepada putranya.
“Mom, Nino bertanya loh! Kenapa diam saja?”
“Ahh.. Itu sayang, Daddy Danu sedang berada di luar kota. Mommy tidak tau kapan Daddy Danu akan kembali,” ucap Zivanya. Ia tidak tahu harus bagaimana selain membohongi putranya.
“Nino ingin menanyakan kabar Daddy, coba Mommy telpon dia, sebentar saja,” pinta Nino.
Lagi! Zivanya bingung harus membuat alasan. Akhirnya, ia berpura-pura kehabisan daya ponselnya.
“Baiklah, Mommy coba menghubungi Daddy Danu,” Zivanya berpura-pura hendak menelpon. “Yeah! Batre ponsel Mommy habis sayang.” Zivanya mengerucutkan bibirnya.
Sebenarnya, ia mengambil ponselnya bukan untuk mencari kontak Danu. Melainkan, mematikan ponselnya.
Nino mengerutkan keningnya, ia bisa melihat. Jika, Mommy nya itu sedang berbohong.
“Nino mengerti, Mommy tidak ingin memberi tahu karena Mommy tidak ingin kami bersedih,” batin Nino.
“Mommy tidak pandai berbohong!” ujar Nino.
“Maksudmu, sayang?”
“Nino tau, Mommy dan Daddy Danu tidak bersama lagi kan?”
Deg! Zivanya terkejut mendengar perkataan putranya itu.
“Nino sudah tau semuanya, Nino pernah melihat pria itu bersama perempuan lain. Nino juga tau, Mommy menangis saat itu, dan mengatakan bahwa Mommy tidak ingin memberitahu kami, karena tidak ingin kami bersedih,” Sesaat, Nino menjeda ucapannya. “Nino tidak apa-apa. Nino juga tidak begitu meyukai sikap Daddy Danu. Dia kerap memperlakukan Nino dengan tidak baik, jika tidak ada Mommy.”
Deg! Lagi! Zivanya di buat semakin terkejut dengan pengakuan putranya.
“Apa maksudmu, Nino?” Zivanya mengeraskan suaranya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut putranya.
“Benar, Mom. Daddy Danu kerap kali memarahi Nino, dan mengatakan, mengapa Nino tidak mati saja menyusul Daddy Valen!” jelas Nino.
Zivanya mengepalkan tangannya, ia tidak menyangka, bahwa Danu adalah pria yang jahat dan juga licik. “Mommy akan balas semua!” guman Zivanya.
“Nino sengaja tidak memberitahu Mommy sejak dulu, Nino tidak ingin membuat Mommy bertengkar dengan Daddy Danu dan menjadi sedih.”
Zivanya yang mendengar perkataan putranya itu, tidak kuasa menahan tangis. Ia tidak menyangka, bahwa anak sekecil Nino sangat peduli terhadap perasaan dan kebahagiannya.
“Maafkan Mommy, maafkan Mommy! Andai Mommy tahu sejak awal, Mommy tidak akan membiarkan dia masuk ke keluarga kita,” Zivanya memeluk tubuh gempal Nino, lalu menciumi pucuk kepala anak itu.
“Kakak dan Mommy kok belum bobok?” Valencia terbangun. Lalu, bertanya kepada Kakak dan Mommy nya yang sedang berpelukan.
Buru-buru, Zivanya menghapus air matanya. Ia tidak ingin, Valencia mengetahui yang terjadi.
“Valen tidak lihat! Kakak dan Mommy sedang berpelukan,” ucap Nino. Anak yang berusia 6 tahun itu sangat tahu kegelisahan Mommy nya. Jadi, ia lebih dulu menjawab pertanyaan adiknya itu.
“Kalian kok curang! Berpelukan gak ngajak-ngajak!” protes Valencia. Gadis kecil itu turun dari ranjangnya, dan berjalan menuju ranjang sang kakak yang ada di seberang ranjangnya.
“Dedek iri!” ledek Nino kepada adiknya.
“Berpelukan!” tanpa menghiraukan ledekan kakaknya, Valencia segera bergabung. Ia memeluk Mommy nya dengan tangan mungilnya.
.
.
.
Seminggu kemudian, Zivanya membawa kedua anaknya pergi ke Mall. Saat mereka sedang asik berkeliling, tiba-tiba saja. Seseorang memanggil Valencia dari kejauhan.
“Valen!” panggil orang itu.
Valencia yang mendengar namanya di sebut, segera menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Nino melihat hal itu, ia pun menggenggam tabhan adiknya. Ia takut, adiknya akan mendekat pada orang itu.
“Valen, kemari! Ini Daddy.” Orang yang memanggil Valencia ternyata adalah Danu. Mantan kekasih Zivanya.
“Mbak, lihat di sana!” Mei menepuk pelan pundak Zivanya. Lalu, matanya melirik ke arah Danu.
“Mau ngapain dia? Kenapa dunia ini sempit sekali!” gerutu Zivanya.
“Kak, itu Daddy Danu!” Valencia menatap sang kakak.
“Kita gak boleh kesana,” ucap Nino sembari terus menggenggam sang adik.
Danu yang melihat Valencia tidak beranjak dari tempatnya, segera menghampiri anak itu.
“Kenapa? Kok Daddy panggil gak nyaut sih!” Danu mencolek dagu Valencia.
“Daddy dari mana aja? Kok gak pernah jengukin Valen lagi?” tanya Valencia dengan wajah polosnya.
“Daddy kerja, sayang!” jawab Danu. “Valen mau ikut sama, Daddy?” bujuk Danu. Ia berusaha untuk merebut Valencia dari sisi Zivanya. Rencananya, anak itu akan ia jadikan sebagai alat untuk memeras Zivanya.
“Mau.” Kata Valencia dengan senyum yang mengembang.
“Mau apa, kamu!?” Zivanya yang menyimak dari kejauhan, segera mendekat dan menarik Valencia agar menjauh dari Danu.
“Mei! Bawa anak-anak pergi dari sini!” perintah Zivanya pada Mei. Pengasuh Valencia yang selalu ikut, kemana pun Valencia di bawa oleh Zivanya.
Mei segera membawa Nino dan Valencia menjauh dari tempat itu. Kini, tinggallah Danu dan Zivanya.
“Berhenti menggangu keluargaku!” tegas Zivanya.
“Aku tidak akan berenti untuk mengganggumu!” timbal Danu.
“Apa sebenarnya maumu?” pekik Zivanya. Ia sangat kesal kepada pria yang ada di hadapannya.
“Sederhana saja, aku ingin butik yang kau miliki, setelah butik itu menjadi milikku. Maka, aku berjanji tidak akan menganggu kalian lagi,” ucap Danu. Membuat Zivanya muak setengah mati.
BERSAMBUNG!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Neneng cinta
cwo benalu😡
2022-07-02
1
Tri Sulistyowati
itu bisa.jadi bukti pemerasan .. laporkan aja ke polisi
2022-06-30
1
Marine🧜🏻
Danu : laki laki pengecut,pecundang,ga punya otak,ga tau malu,licik,dan pengeretan.
Danu singkatan dari Dasar Benalu
pengen banget aku mutilasi🔪🔪🔪 ni orang.😡😡😒🔪🔪🔪
2022-06-26
0