“Kata kamu! Dia itu wanita yang lembut dan juga lemah, tapi apa? Ternyata dia adalah wanita ****** yang gak punya sopan santun!”
“Aku gak tau, Sayang. Selama dia sama aku, dia itu nurut banget. Apapun yang aku katakan dan minta, selalu dia dengar dan turutin,” kata Danu.
Saat ini, Danu dan Kinanti sedang berdebat di dalam mobil.
“Kalo kayak gini, sulit bagi kita untuk meminta paksa butik dia! Dia itu, bukan wanita lemah seperti yang kamu bilang,” ucap Kinanti. “Kalau begini, harusnya kita gak merubah rencana. Tetap kita pake aja rencana awal, dengan kamu berpura-pura mencintai dan menikah sama janda itu. Kita berdua bisa menikmati butiknya,”
Terbukti sudah, jika selama ini, Danu mendekati Zivanya, hanya karena menginginkan harta yang di miliki Zivanya. Untung saja, selama ini Danu hanya tahu, bahwa Zivannya hanya memiliki butik yang sedang berkembang pesat, rumah dan mobil mewah saja. Jika Danu tahu, bahwa Zivanya masih memiliki banyak harta yang lainnya, yakin saja, bahwa Danu tidak akan melepaskan Zivanya sampai kapanpun.
Di saat Danu dan Kania sedang berdebat masalah karakter Zivanya. Zivanya nya malah sedang menjemput putranya di sekolah.
Tin! Zivanya membunyikan klakson mobilnya di dekat sang putra menunggunya.
“Mommy cepat sekali?” Nino yang berdiri di depan gerbang sekolah melihat ke arah Mommy nya yang keluar dari mobil.
“Mommy sengaja meninggalkan pekerjaan untuk menjemput putra Mommy yang handsome ini!” Zivanya mendekati putranya, lalu mencubit pipi sang putra dengan gemas.
“Mommy tidak perlu seperti ini! Nino bisa di jemput saja oleh Pak Ujang, Nino tidak ingin Mommy lelah dan juga repot.” Kata Nino. Ia sangat menyayangi Mommy nya itu, jadi ia tidak ingin Mommy nya kelelahan karena harus mengurus pekerjaan, adiknya dan juga dirinya.
“Hey sayang! Kenapa kamu berpikir jika Mommy di repotkan? Kamu adalah putra Mommy, Mommy sangat mencintaimu,” Zivanya menarik putranya itu kedalam dekapan hangatnya. “Jangan pernah berpikir, bahwa kamu dan juga adikmu adalah beban untuk Mommy. Justru kalian lah penguat Mommy, permata bagi Mommy. Mommy tidak yakin mampu jika tidak ada kalian, kalian anugerah terindah yang Mommy miliki.”
“Hiks, maafkan Nino. Nino sangat menyayangi Mommy, Nino tidak ingin Mommy kelelahan karena harus bekerja juga merawat Nino dan Valencia,” Nino menangis di dalam dekapan Zivanya.
Cukup lama Zivanya menenangkan hati putranya di depan gerbang sekolah itu. Setelah Nino tenang, Zivanya membawa putranya pulang. Tapi, sebelum pulang Nino minta di antar ke kedai Ice cream.
“Mom, bisakah kita membeli ice cream terlebih dahulu sebelum pulang?” ujar Nino. “Nino sudah berjanji pada Valencia tadi pagi, bahwa Nino akan membelikannya Ice rasa Cokelat.” Sambungnya.
“Baiklah, kita ke kedai ice cream yang ada di ujung jalan sana!”
“Terimakasih, Mommy!”
.
.
.
“Valen! Kakak pulang.” Nino memanggil sang adik dengan berteriak kencang setelah ia turun dari mobil.
Tap tap tap! Valencia bersama pengasuhnya berlari keluar rumah. Mereka sengaja menunggu kepulangan Zivanya dan juga Nino.
“Mana ice cream nya?” tanya Valencia saat ia dan Nino sudah berhadapan.
“Aduh!” Nino menepuk jidat nya. “ Kakak, lupa. Tapi Kakak janji, besok akan kakak belikan,” Nino sengaja menggoda sang adik.
“Kakak penipu, Kakak jahat sekali! Tidak menepati janji, Valen tidak suka pada Kakak!” Valencia merajuk. Ia membalikan tubuhnya lalu menghentakan kakinya kelantai rumah berwarna cream itu.
“Cantiknya adikku jika sedang merajuk seperti ini!” Nino berjalan kehadapan Valencia sambil meyodorkan Ice cream cokelat kesukaan adiknya itu.
“Hahahak!” terbahaklah Valencia. “Sudah Valen duga, bahwa Kakak membohongi Valen lagi seperti tempo hari!”
Kini keadaan berbalik, Valencia lah yang mengerjai Kakaknya. Hingga membuat Kakaknya yang menjadi merajuk.
Zivanya tersenyum bahagia melihat kedua anaknya yang sangat menggemaskan itu. Luka dan rasa sepi yang ia rasakan segera terobati jika melihat kebahagian yang di tunjukan oleh kedua anaknya itu.
“Mommy berjanji, akan menjadi Mommy sekaligus Daddy yang kuat dan baik untuk kalian. Mommy tidak akan lemah dan membuang lagi air mata Mommy untuk hal-hal yang tidak berguna, apa lagi untuk seorang pria yang tidak punya hati seperti Danu.” Batin Zivanya.
“Mei, jagain anak-anak ya! Saya mau istirahat dulu sebentar,” kata Zivanya kepada Mei. Pengasuh Valencia.
“Iya, mbak. Istirahat saja, mbak Vanya juga pasti capek,” ucap Mei.
Mei memanggil Zivanya dengan sebutan Mbak, bukan karena ia tidak sopan. Tapi, Zivanya lah yang meminta. Karena, Zivanya tidak ingin ada perbedaan derajat di antara mereka. Bagi Zivanya, semua derajat manusia sama di mata tuhan. Jika kita memperlakukan orang lain dengan baik, maka kita juga akan di perlakukan demikian oleh orang lain.
Zivanya adalah seorang anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Ia beruntung bisa sampai di titik ini, seorang cowok muda dan tampan, datang ke panti asuhan untuk melamar nya pada saat itu. Valentino Ajisaka, cowok yang juga sebatang kara sama seperti dirinya.
BERSAMBUNG!
Beberapa chapter awal, belum menunjukan pesona sang janda, ya! Karena beberapa chapter awal masih menuju dengan kehidupan biasa Zivanya.
Hal gila akan Zivanya lalukan dalam beberapa chapter ke depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
cih ... niat mu dah jelek dluan Danu ...semoga gagal
2022-08-01
0
Suzana Miramin
apasal Danu nak butiknya ada saham ker??? dasar cowok metek
2022-07-23
0
andin
sekedar saran nih kalo ga keberatan ya. gaya bahasa dialog anak2 sesuaikan usia mereka. kesannya yg aku baca disitu mereka terlalu dewasa dalam bertutur. kurang sesuai usianya, terutama si kecil
umur segitu biasa masih cadel. malah lucu lho kalo pake bahasa mereka. lebih menarik pembaca
2022-07-12
0