Episode 2

Matahari sudah mulai muncul mereka berdua pun terbagun dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah,seperti biasa mereka sarapan terlebih dahulu setelah itu berangkat ke sekolah.

Menjalani rutinitas sekolah memang membosankan tetapi tidak untuk Dara,seorang murid yang suka belajar ini sangat menikmati hari-harinya itu.

"aduhhh bosen banget sii setiap hari belajar mulu mana pelajaranya susah banget lagi " keluh Masya

" gakk kok kalo kamu menikmatinya pasti gak akan bosen, makanya kamu harus rajin belajar biar gak di marahin guru terus" sahut Dara dengan senyum tipisnya

" yeeee ngomong sii enakk ngejalaninya yang susah boro-boro belajar lihat buku aja udah mumet ni otak" sahutnya dengan frustasi

" yaa udahh nanti aku ajarin dehhh nanti istirahat kita ke perpus yaa" jawabnya dengan polos

" yaa dehhh" katanya dengan malas

Dara tersenyum tipis melihat ekspresi sahabatnya yang penuh dengan kerutan di wajahnya,

kriiingggg.....

jam istirahatpun di mulai dan mereka berdua pun pergi ke perpustakaan, seperti biasa disana merupakan tempat yang tenang dan nyaman, tempat yang cocok untuk belajar dengan suasanya yang sunyi.

Baru beberapa menit belajar Masya sudah mengatuk dan tertidur, Dara yang melihatnya menggeleng kepala dan tersenyum tipis

" Dasar anak ini yaa" ucapnya dengan pelan

sembari sahabatnya yang tertidur Dara memutuskan untuk melihat-lihat buku yang ada disana, dengan menelusuri setiap rak yang disana tak sengaja ia melihat seoranga pria yang sangat bercahaya bagaikan matahari begitu tinggi dan juga tampan.

Melihatnya dari balik buku membuat gadis yang pemalu ini menjadi tak bisa berkedip dan bernafas normal, baru pertama kalinya ia melihat sosok pria yang begitu elegan dan karismatik.

Tak sengaja ia menjatuhkan buku yang ada disana membuat orang-orang di sekitarnya terkejut, ia pun menjadi panik ketika sosok pria itu mulai mendekatinya dengan langkah yang panjang dan elegan, semakin dengan dengannya membuat Dara semakin panik. Dengan tak karuan Dara mengambil buku yang terjatuh dan pria itu pun tiba-tiba sudah di depan mata membatunya mengambil buku yang di pegangnya juga, dengan kaget Dara langsung melepas buku itu dengan wajah yang menerah tak berani berkata-kata ataupun melihat wajah pria itu, ia hanya menundukan kepala dan segera berdiri.

Pria itu belum sempat mengakatakan sepatah kata pun Dara sudah langsung kabur karena ia sangat panik dan canggung waktu itu.

" ayukk kembali ke kelas" ucapnya dengan wajah panik dan ketakutan berjalan dengan cepat tanpa menoleh ke sampingnya

Masya yang baru bangun kebingungan melihat tingkah sahabatnya yang begitu aneh

" lo kenapa Darrr" sahutnya dengan suara yang baru bangun

tanpa menjawab apapun Dara terus berlajan tanpa memperhatikan apapun.

" Darr tungguiin guee lo kenapa sii jalannya cepet banget" ucapnya dengan mengikuti Dara yang terus tak memperdulikannya

seletah beberapa saat mereka pun sampai di kelas, sesampainya di kelas Dara yang begitu aneh langsung duduk di tempatnya dengan wajah yang masih panik dan pucat itu, ketika Masya ingin bertanya kepada Dara tentang apa yang terjadi padanya sehingga dia menjadi aneh seperti ini tiba-tiba saya guru sudah memasuki kelasnya hal itu mengurungkan niat Masya untuk bertanya dan kembali duduk dengan wajah penasaran dan terus memperhatikan sahabatnya itu.

Kelas pun mulai seperti biasanya semua murid belajar dengan suasana yang sepi dan sunyi, setelah beberapa jam kelas pun telah usai dan waktu pulang telah tiba, para murid berhamburan pulang seperti biasanya dengan suasana yang ramai dan riuh suara murid- murid yang bersemangat untuk bergegas pulang.

Setelah beberapa saat Dara sampai dirumah dan langsung masuk kamar, berdiam diri sejenak di kamar sambil menenangkan diri atas kejadian yang baru saja di alaminya, kejadian itu selalu saja terngiang- ngiang di otaknya sehingga membuat pikirannya menjadi kacau tak fokus terhadap hal apapun.

selagi menenangkan diri tiba- tiba suara ketukan pintu terdengar.

Tok...Tok...Tok...

" non ayukk makan dulu, non sudah daru tadi belum keluar juga" ucap bibinya dengan lembut

Dara pun keluar dengan tak semangat berjalan menuju meja makan dan langsung duduk, dengan melalun hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa menyantapnya sedikit pun, karena dalam hatinya masih saja memikirkan pria yang baru di temuinya itu, Dia begitu mengagumi pesonanya yang begitu menawan tetapi tidak berani menghadapinya apalagi bertatap muka dengannya.

Baru pertama kalinya bertemu dengan orang asing membuatnya tak karuan, perasaannya campur aduk karena biasanya dia tak pernah berhadapan dengan orang lain selain dengan sahabatnya itu.

" dia itu siapa yaa kenapa aku belum pernah melihatnya, sepertinya dia bukan dari sekolah ini dehhh" pikirnya dalam hati

Dara yang masih bingung dengan suasana hatinya akhirnya menceritakan semua kejadian itu pada Masya dengan harapan bisa meredakan suasananya, tapi tak di sangka begitu mendengarnya bukannnya memberikan solusi dia malah tertawa terbahak-bahak.

" hahahahahhaha" ketawanya dengan sangat puas

"kalo gue jadi lo yaa pasti udah gue pepet, gue ajak kenalan minta no whatsap, terus dia bantuin bantuin itu gue pegang tangannya biar kayak di drama korea gitu" ucap Masya dengan penuh hayalan

" iihh apaan sii kamu ini " balas Dara dengan malu

setelah bercerita panjang lebar akhirnya suasana hatinya pun mulai membaik, memang yaa ketika punya suatu hal yang menggangu pikiran itu harus segera di utaran kepada orang yang dapat di percaya agar gak jadi beban di hati karena kalau di pendam sendiri bisa jadi penyakit juga untuk tubuh kita tapi kembali lagi gak semua orang punya niat yang baik dan tulus pada kita makanya harus pinter- pinter menilai orang.

keesokan harinya Dara pun bersekolah seperti biasanya akan tetapi ketika sampai gerbang sekolah ia mulai terbayang lagi dengan kejadian kemarin yang membuatnya kembali gugup.

"hhhuuuuhhhh"

menghela nafas dalam dan memberanikan diri melewati harinya di sekolah, dengan tatapan yang tegang berjalan menuju kelas dan tiba-tiba terdengar suara dari belakang

"Daarrrr" suara panggilan yang terdengar samar

wajahnya mulai panik dan sedikit bergemetar tidak berani menoleh kebelakang untuk memastikan siapa yang memanggilnya ia langsung saja berjalan dengan cepat dan gugup karena dalam pikirnya pria itu yang memanggilnya

Dari belakang, sebuah tangan memegang bahunya seketika ia menjadi kaku.

" ka........ka.....ka.. mu.. si...siapa.." katanya dengan gagap

memberanikan diri menoleh ke belakang dengan memejamkan matanya dan membukanya dengan perlahan dan membuatnya terkejut.

"baaa....." mengagetkan Dara

sudah begitu merasa panik dengan orang yang memanggilnya tidak di sangka suara misterius itu berasal dari sahabatnya sendiri.

" aasstagaa ternyata kamu Masya aku kira siapa bikin panik aja sii" jawabnya dengan menghela nafas dalam

" emang lo kira siapaa ayooo..." balasnya dengan menggoda sahabatnya

" gak siapa-siapa.. udahh ayuk ke kelas" sahutnya tersipu malu

" siapa ayooo..." menggodanya lagi

" iiss apaan sii" balasnya dengan salting dan menarik Masya mengajaknya ke kelas

bel masuk pun berbunyi dan semua murid memasuki kelasnya masing-masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!