***
Dibalik kericuhan USA dan China Israel tetap menyelenggarakan promosi terhadap robot yang mereka ciptakan.
"Ladies and gentlemen" ujar seorang direktur utama
"We introduce the latest and most advanced robots for our future."
"The first!" Sembari membuka penutup robot
"Now is the time to change your life partner."
"We are working with several companies around the world. Israel, USA, China and Indonesia in developing this technology."
"We make sure you all won't be disappointed."
"This robot is able to socialize like robots in general, but you no longer need to update data or systems on the robot's brain to do what you want."
"Because with the Microchip that we created, the robot we just created is able to do what needs to be done without repeated commands."
"Even the robots that we created are able to respond to pain when hit or to sadness like humans."
"We don't give them synthetic skins so everyone can recognize them."
"okay no need to say much." "let's see firsthand what this robot can do"
Semua para investor berdiri dan memberikkan tepuk tangan. Ketika robot tersebut dipasangkan mikrochip. Meteor langsung menghantam negara itu hingga semua yang hadir tewas seketika.
***
Setelah beberapa jam Monik dan Lian terombang ambing dan terpental pental akibat benturan meteor. Akhirnya hantaman tersebut berakhir. Kini mereka dapat bernafas dengan legah.
"Udah berhenti yang. Kita selamat?" Ujar Lian menangis
"Kita selamat" Teriaknya lagi
"Yang bangun" Teriak Lian
"Yang" Teriaknya lagi sembari melepaskan pengaman yang dia gunakan dengan menekan tombol pengaturan.
Kemudian Lian membuka penutup wajah Monik. Monik menangis tak dapat membendung air matanya. Lian yang begitu bahagia juga ikut menangis sembari tertawa melihat keadaan mereka. Kemudian Lian memeluk Monik dengan sangat bahagia.
"Sayang. Tuhan sayang sama kita" Ujar Monik perlahan
"Iya sayang. Thanks God" Ujar Lian
"Yang tologin bukak dulu pengamanku" Ucap Monik dengan linangan air mata
Kemudian Lian membuka pengaman Monik dan memeluknya kembali hingga mereka terbaring.
"Sayang kiamat tidak akan ada. Jika senyum di wajah kamu tidak memudar" Ujar Lian meneteskan air matanya kemudian mencium bibir Monik dengan sangat lembut dan perlahan.
Mereka tidak menyadari ternyata mereka tidak sendirian. Pasalnya mbak mereka yang bukan lain adalah pembantu mereka menyelinap masuk ke dalam bangker tersebut.
"Aduhh. Aaaa tolong" Teriak Mbak
Sontak Lian dan Monik terkejut mendengar suara teriakan dari belakang ruangan bangker mereka.
Kemudian mereka perlahan menuju area belakang bangker dan melihat Mbak mereka terluka luka karena tidak menggunakan pengaman.
"Astaga itu Mbak" Teriak Monik
Kemudian mereka menghampiri Mbak yang merintih kesakitan. Ada banyak luka di sekujur tubuh Mbak. Mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa Mbak juga ikut masuk ke dalam bangker tersebut. Pasalnya yang mereka ketahui Mbak mereka sedang tidak berada di rumahnya.
"Astaga Mbak. Kami gak tau Mbaknya di dalam bangker. Kenapa gak bilang" Tanya Monik
"Iya aku cuman lihat ada dua tempat tidur dan pengaman lengkap. Takutnya aku gak di ijinkan masuk lagi" Ujar Mbak
"Lah, ada 4 itu kalau di tarik lagi di atas Mbak" Ujar Lian sembari meremas buah dada Mbak tanpa disengaja
"Tangan sayang lincah ya" Ujar Monik
"Ehh sory Mbak" Ujar Lian
"Yaudah angkat Mbaknya ke kasur" Ujar Monik
"Astaga Mbak, lukaknya banyak banget" Ujar Monik sembari membawa obat luka
"Iya tadi terjungkir jungkir balik Bu" Ujar Mbak
"Jadi gimana kepala mbak kok gak pecah. Kan tadi mengerikkan goncangannya" Ujar Lian
"Kau sembarangan ngomong" Ujar Monik menahan tawa
Mbakpun tertawa sedikit mendengar perkataan Monik dan berkata.
"Tadi aku berpelukkan sama pondasi. Kadang kadang terlepas makanya babak belur" Ujar Mbak.
"Haduh sory ya Mbak kami gak tau Mbaknya di dalam. Tapi di samping itu kita selamat Mbak" Ujar Monik berlinang
Merekapun bertiga saling berpelukkan sembari meneteskan air mata.
"Bu, Pak makasih ya udah menciptakan bangker ini. Bangkernya keren banget" Ujar Mbak sembari menghusap air matanya
"Iya Mbak. Semua juga karena kuasa Tuhan" Ujar Monik tersenyum bahagia.
"Perkiraan kita salah yang. Tidak semua manusia musnah" Ujar Lian berlinang
Kemudian Monik dan Lian berpelukkan.
"Sayang coba intip dari jendela gimana keadaan kita" Ujar Monik
Mereka tidak memgetahui ketika meteor menghantam Indonesia posisi mereka berada di dasar laut, karena terlempar dari satu posisi ke posisi lain.
Kemudian Lian menuju kearah jendela kaca. Dia memiliki firasat bahwa untuk tidak membuka penutup kaca yang terbuat dari baja. Kemudian dia kembali kearah Monik dan bertanya
"Yang. Yakin bukak jendela?" Tanyanya
"Kenapa sayang" Jawab Monik menghusap air matanya
"Sayang ingat gak benua Eropa. Semua negara yang ada di Benua itu lenyap masuk ke dalam laut" Tangkas Lian
"Cobak sebentar yang aku buka sistem" Ujar Monik
Monikpun menuju sebuah ruangan kontrol untuk melepaskan kamera pengintai dari bagasi bangker.
"Yang kita di dasar laut" Ujar Monik
"Benar kan. Hampir saja aku buka" Ujar Lian
"Yang bisa kepermukaan gak" Ujar Lian
"Jangan yang. kita tunggu saja sampai beberapa minggu, bulan atau tahun, karena kalau kamera ini kita terbangkan ke permukaan, dan kondisi di atas belum baik. Maka kita kehilangan alat pengintai kita" Ujar Monik
Hampir 5 bulan lamanya mereka berada dasar laut. Keadaan mereka bertiga sangat baik. Makanan dan minuman yang mereka bawa sangat cukup bagi mereka.
Pada bulan ke 5 Lian dan Monikpun menikah secara sah. Mbak adalah salah satu saksi mata dalam pernikahan tersebut.
"Sayang Mbak udah tidur" Ujar Lian berbisik di belakang Monik sembari merapatkan pinggangnya mengenai pinggang Monik.
"Aku milikmu seutuhnya Sayang" Ujar Monik
Lian dan Monikpun bercumbu mesra. Mbak yang sedang terlelap tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Ahhh" Teriak Lian pelan
"I Love You" Ujarnya lagi
"Sayang" Ujar Monik sembari memegang tangan Lian yang memeluknya dari belakang
"Kalau di bumi ini hanya kita bertiga yang hidup. Tolong benihin Mbak ya" Ujar Monik sembari menatap matanya
"Biar ras manusia terus berjalan" Ujar Monik berlinang dan mencium bibir Lian
Lian hanya menangguk dan kembali memeluk Monik dengan mesra.
"Mandi dulu ayok" Ujar Monik lemas
Kemudian setelah mandi merekapun melanjutkan tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments