Hampir satu tahun mereka berada di dasar laut. Perut Monik yang kian membesar membuat Lian merasa khawatir. Pasalnya pertumbuhan anak yang dikandung Monik menjadi sebuah pertaruhan yang serius jika mereka tidak segera keluar dari bangker tersebut.
Lian dan Mbak belum melakukan perhubungan badan dikarenakan kondisi Monik yang sedang hamil, dan mereka juga belum mengetahui apakah hanya mereka yang masih hidup.
"Sayang, ini kesempatan kita yang untuk mengirim kamera ke permukaan laut" Ujar Lian
"Tapi... Kalau misalkan keadaan diatas masih belum stabil gimana yang. Robot kita satu satunya bisa hancur. Dan kita gak tau harus bagaimana cara melihat kondisi di permukaan lagi" Jawab Monik berlinang
Lian mengelah nafasnya seakan dia harus memilih keputusan yang tepat. Antara berdiam di bangker tetapi mempertaruhkan keturunannya atau mengirim robot kamera pengintai ke permukaan tetapi mempertaruhkan harapan mereka untuk yang kedua kali.
"Hampir satu tahun kita berada di dalam bangker. Dan kamu dengan keadaan hamil. Aku gak mau nyawa anak kita jadi taruhan" Ujar Lian
"Aku yang akan keluar untuk memeriksa keadaan di permukaan" Ujar Lian gagah
"Jangan aneh aneh kau. Ku geltok kepala kau pkek besi linggis" Ujar Monik sedikit kesal
"Jadi gimana yang" Ujar Lian menahan tawa
"Diamlah" Ujar Monik kesal
Lianpun mencium pipi Monik dan memeluknya.
***
Di dunia bagian Barat. Keadaan mulai stabil. Hanya ada tanah dan serpihan bangunan sejauh mata memandang.
Tidak ada tanda tanda kehidupan di sana. Tetapi di sebuah tempat terdapat sebuah bangker perkumpulan jutaan jenis hewan dan tumbuhan.
Tempat itu keluar dari dasar tanah begitu besar tetapi tertimbun dengan bangunan dan tanah lainnya.
Tempat robot pertama kali di promosikan juga hancur total. Hanya saja bangunan tempat robot robot diciptakan hanya mengalami kerusakan tempat dan fisik beberapa robot.
Perushaan yang menyimpan Microchip untuk robot juga hancur. Tetapi Mikrochip mikrochip tersebut utuh dan aman. Dikarenakan ukuran yang kecil dan di simpan di brangkas yang super kuat dan anti ledakan.
***
"Mbak sini bentar Mbak" Teriak Monik memanggil Mbak
"Mari Mbak duduk" Ujar Monik sembari duduk di lantai bersama sama
"Mbak, kita kan beda agama, Aku mau kita semua berdoa. Aku dan Lian berdoa menurut agama kita. Mbak menurut agama Mbak. Soalnya kita mau kirim robot pengintai ke permukaan" Ujar Monik
"Kita berdoa supaya permukaan udah aman dari jatuhan meteor atau lainnya" Ujar Monik lagi
"Yaudah mari kita berdoa ya. Saling berpegangan tangan..." Ujar Monik
"Sebab satu atau dua orang berkumpul di dalam rumahmu berdoa atas nama Tuhan. Maka doa itu terkabul" Ujar Lian dan Monik bersamaan
Merekapun beroda berdasarkan kepercaan masing masing. Tetapi tanpa mereka sadari bahwa permukaan sudah aman dari benturan meteor.
Posisi mereka berada di dasar laut tepat di tengah tengah pulau Jawa. Meteor yang begitu besar membuat pulau tersebut berlubang hingga ribuan kilometer dalamnya.
Meteor mengenai posisi bangker mereka sehingga bangker tersebut keluar dari dalam tanah dan terpental masuk ke dalam lubang tersebut hingga sampai ke dasanya.
Air laut yang tadinya berada di pinggir pulau Jawa, masuk kedalam lubang tersebut dikarenakan terbenamnya pulau Jawa sedalam sepuluh kilometer sebelum kembali ke posisi semula dalam waktu tiga minggu.
"Amin" Ucap mereka serentak
Lian dan Monik langsung menuju kontrol untuk mengeluarkan robot pengintai. Robot tersebut dengan leluasa keluar kepermukaan tanpa ada satu kejanggalan sedikitpun.
Tetapi ketika hendak sampai ke ujung permukaan sinyal mereka menghilang sehingga membuat mereka nyaris putus asa.
Monik dan Lian langsung panik dan mencoba untuk mengotak atik kontrol robot tersebut.
Lian tak dapat membendung air matanya langsung memeluk Monik.
Tiba tiba
"Sayang. Sayang." Ujar Monik melihat Monitor
"Sayang" Teriak Monik sembari menangis bahagia.
Pasalnya robot sinyal rersebut telah muncul dan mereka melihat daratan yang begitu tenang. Mbak yang menyaksikkan itu langsung tersungkur kemudian berlinang air mata. Merekapun berpelukkan setelah melihatnya.
"Oke sayang. Aku akan coba nyalakan turbin" Ujar Lian sembari menghusap air matanya dan menuju kontrol turbin
Bangker mereka dilengkapi dengan tiga kontrol. Kontrol pertama adalah kontrol turbin yang berfungsi untuk mengangkat bangker dari dasar laut maupun dasar tanah dengan dorongan tenaga nuklir. Dan disetiap sisi bangker memiliki rongga pendorong.
Kontrol kedua adalah kontrol untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Sedangkan ontrol ketiga berfungsi untuk mengontrol robot pengintaian berupa kamera yang dapat bertahan di dasar laut dan dasar tanah jika tidak ada penghalang untuk keluar.
Dalam waktu sekitar sepuluh menit mereka sampai ke permukaan dengan sangat pelan ketika menyentuh tanah.
Kemudian mereka membuka pintu bangker tersebut. Itulah pertama kali mereka melihat cahaya matahari dalam hampir satu tahun belakangan sesudah kejadian meteor jatuh.
Mereka tidak dapat membendung air matanya dan langsung tersungkur. Monik yang begitu bahagia menangis histeris.
Mbakpun ikut menangis. Bahkan sesekali dia berteriak dengan sangat keras sembari bersujud syukur.
"Sayang, Sekalipun aku berada di dalam lembah kekelaman aku tidak akan takut. Sebab Engkau bersamaku" Ujar Mereka serantak sembari menangis bahagia.
Kemudian mereka saling berpelukkan dan saling berdoa mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
"Kita akan membangun sebuah Kerajaan di sini. Dan Kerajaan tersebut akan aku namai Nusantara" Ujar Lian terharu dan membentangkan tangannya sembari meneteskan air matanya
Saat itulah mereka menghirup udara yang begitu segar karena sejauh mata memandang sudah terdapat beberapa pohon yang berumur muda. Merekapun menghampiri pohon tersebut dan mulai membangun sebuah rumah untuk mereka.
"Aku rasa di bumi ini cuman ada kita bertiga" Ujar Monik tertawa bahagia sembari memegang tangan Mbak
"Mbak, Maukan bersetubuh dengan Lian? Dan memberikkan keturunan padanya?" Ujar Monik meneteskan air mata kebahagiaan
"Agar ras manusia terus berlanjut. Mbak mau kan?" Tanya Monik lagi
Mbak hanya tersenyum dan memeluk Monik kemudian memberikan kode bahwa dia menyetujuinya.
"Mulai sekarang namaku adalah Sada, artinya adalah yang pertama, Monik nama sayang adalah Sisada yang artinya adalah kepunyaanku atau kepunyaan pertama. Maka kamu Mbak aku beri nama Tolu yang artinya adalah pendampingku" Ujar Lian tersenyum bahagia sembari memeluk mereka berdua dan mencium keningnya.
***
Ketika pihak Israel memperkenalkan robot pertamanya. Meteor langsung menghantam daerah tersebut hingga hancur. Robot tersebut menyala tetapi kehilangan satu kaki dan tangan. Otak robot tersebut berfungsi dengan sangat baik, sehingga dia mampu berfikir kalau dia kehilangan beberapa organ tubuhnya.
Kemudian robot tersebut menyalakan sebuah radar yang dapat mendeteksi logam yang berada di dekatnya.
Kemudian dia memasang dan mengait sebuah besi untuk kaki sebelah kirinya, agar dia mampu berjalan.
Diapun berjalan mengelilingi tempat tersebut sampai dia menemukan sebuah pabrik pembuatan robot. Diapun masuk ke dalam dan menemukan sebuah mesin pembuatan robot. Kemudian dia membongkar serpihan serpihan robot yang hancur dan mencoba untuk menyalakan mesin tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments