Sekretaris Dadakan

"Damn!"Rajasa merutuk email yang berisi surat cuti paksa yang diterima dari Irish, sekretaris eksekutif. Irish menambah cuti dari yang sudah diberikan perusahaan untuk honeymoonnya.

Tanpa Irish, mereka  terutama  dirinya akan lumpuh. Bagaimana bisa mengatur jadwalnya? Belum kehidupan percintaannya yang multiple choice. Sudah seperti soal ujian sekolah tetapi memang demikian kehidupan yang dijalaninya sebagai high quality jomblo tentu memiliki sederet requirement  untuk calon pendampingnya nanti ternyata hal itu sangat tidak mudah.

Hatinya kerap bercabang  pikirannya  juga kerap berubah apalagi jika ada sesuatu yang  tidak srek maka dia tidak segan untuk menggantinya atau memutuskan hubungan  yang tengah dijalaninya.  Kalau belum bisa memilih tentu dia akan menjalani hubungan multiple choicenya.

Masalah jodoh adalah salah satu masalah yang paling meresahkan. Ancaman dicoret dari daftar ahli waris oleh ayahnya, perjodohan  yang  disodorkan sang ibu menikahi sepupu atau kerabat dekat ayahnya, gadis yang dikenal baik bibit, bebet bobotnya oleh keluarganya yang memang terpandang bukan orang sembarangan.

Ketiadaan Irish juga meresahkan Roy, kehidupan ganda, Roy, ceo lainnya yang merupakan 

sohibnya

Jika Roy, tidak menikah tentu posisi yang dipegangnya sekarang sebagai presiden  Direktur akan jatuh kepada sahabatnya tersebut.

Hal itu yang membuatnya maju mundur untuk menikah karena ketatnya persaingan  di dalam  perusahaan ini. Dia bertekad tidak akan menikahi siapa pun

 kalau karier yang dirintisnya justru akan makin memudar.

Roy sendiri menikah dengan Angelina, wanita pujaan hatinya yang sudah diincarnya sejak lama. Dia nyaris memutuskan melajang kalau saja Angelina tidak memutuskan pertunangannya. tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Angelina sendiri seorang model papan atas. Dengan kehidupannya yang sangat glamor sibuk nyaris tidak memiliki waktu untuk Roy yang sangat butuh perhatian kasih sayang.

Angelina memilih Roy karena membebaskannya berkarir, tidak memaksanya memiliki anak tidak banyak menuntut perhatian  membebaninya.

Tidak seperti tunangannya yang 

sangat posesif membenci karirnya, mengultimatumnya memilih hubungan mereka  atau karirnya.

Roy memang menerima semua syarat dari Angelina akan tetapi

 tidak mampu menepis kesepian  yang kerap mendera dirinya  karena ketiadaan sang istri  di sisinya.

Enggan mengganggu sang istri  apalagi menyusahkan pikirannya  serta tidak mau bernasib sama dengan mantan tunangan isterinya yang nota bene mantan rivalnya.

Roy, memilih keinginan untuk  menyimpan wanita untuk mengisi kekosongan dirinya memenuhi keinginannya memiliki anak  yang belum didapatkan  dari  sang istri yang masih enggan memiliki anak karena kesibukan karirnya menuntut totalitas Angelina.

Hanya saja dia belum menemukan kandidat  yang  tepat. karena semua wanita  yang diincarnya drama queen, queen bee syndrom, memintanya menceraikan atau mengabaikan Angelina berusaha mendominasi nya  serta berusaha menjebaknya  agar menghamilinya dengan tujuan bisa menguasai harta yang  dimilikinya.

Dia belum menemukan wanita  yang tepat untuk dijadikan simpanan masih menseleksi kandidat-kandidat tersebut tanpa berani menyentuhnya karena tidak ingin ada masalah dalam  hidupnya.

"ini apa-apaan sih!" omel Roy melihat email dari Irish.

Dia memencet interkom Rajasa.

"bisa gak lo ke ruangan gue?"

"Gue atasan lo, yang ada lo kali ke sini."

"Kalau gue gak menikah dengan Angel maka lo yang jadi bawahan gue. Gak usah cerewet deh, bisa gak lo ke sini?"

Tidak sampai lima belas menit, wajah jutek. Rajasa bertemu dengan wajah marah Roy.

Mereka saling melampiaskan kekesalan masing-masing.

"Siapa yang punya ide mempekerjakan Irish?"

"Tidak ada yang salah dengan keefisienannya, kesempurnaan

nya  dalam bekerja menyimpan rahasia kecuali dia menambah cuti honeymoonnya."

"Yeah, right. Aku sudah tidak tahan. Menghadapi kekacauan  juga beragam delay kesalahan.

I want Irish come back here, now!!!!" Roy menjerit histeris.

"Gak usah lebay.... Lo kira gue gak kepenyet-penyet kepala. Tiap pagi semenjak dia ambil cuti panjangnya, minum aspirin setiap hari."

"Harusnya lo nikahin dia jadi hidup kita gak berantakan begini."

"Mengapa jadi gue? Mengapa gak lo yang memang udah jelas-jelas memilih kehidupan menikah?"

"Oh, lo lgbt?"

"Duh, salah obat. Gue cuma mau cari orang yang tepat. Gak mau hidup gue kacau kayak lo!"

"Irish kurang apa?"

"Gak ada...."

"Trus mengapa lo gak milih Irish saja? Kalau gue udah gak mungkin berpaling dari Angelina. You know the whole story."

"Karena walaupun Irish sempurna gue gak punya rasa sama dia!"

"Memang lo punya rasa sama perempuan? Semua lo jajakin dan pacarin tetapi gak ada yang lo nikahin. Gue rasa lo nikah sama siapa saja asal dibedakin sama  saja...."

"Damn!" rutuk Rajasa.

Roy tergelak.

"Katanya mau ada perekrutan pegawai baru?"

"Semenjak Irish cuti. Kita sekarang bicara katanya. Jadwal juga gak pasti bisa delay kapan saja. bisa tiba-tiba jadwal kosong gak ngapa-ngapain  tetapi di saat lain jadwal numpuk-numpuk.Gue mau  meledak."

"Duh, gue tahu bini lo jauh tetapi please, jangan jadiin gue pelampiasan!"

"Asem!" rutuk Roy diiringi gelak tawa Rajasa.

"Pecah pala gue, boneng!"

"Sama lah....Belum gue gak tahu makanan yang biasa Irish pesan buat kita mengapa jadi berubah total rasanya?"

"Gue rasa pindah tempat belinya?"

"Masuk angin, jadwal kacau apalagi urusan dating terpaksa tertunda karena selain ember bocor, kacau juga  pengaturannya  yang ada nambah masalah pribadi."

"Yeah, padahal ada inceran baru...."

Gue malah udah janji-janji mau bertemu tetapi 

belum bisa...."

"Lo kan udah niat mau cari simpanan? Harusnya Irish saja? Ya kan? Lo sendiri bilang apa kurangnya dia?"

"Kurang darah saja!"

"Lo, vampir begitu?"

"Maksud gue, sama Irish gue berasa sedarah alias incest."

"Dia kan bukan sodara lo! kalau masalah kurang darah coba minum obat anemia atau sebar nyamuk...."

"Stres lo? Becanda kagak nyambung...."

Mereka berdua tergelak.

Tiba-tiba pintu ruangan Roy terbuka.

"Pak, ada kandidat baru mau masuk kerja. Nanya kubikelnya di mana bagaimana dia memperkenalkan diri kepada semuanya?"

"Mala ke mana? itu bukan tugas HRD?"

"Bu Mala, lagi ke kantor pajak, Pak."

"Mengapa gak standby sih?"

"Hmm, maaf Pak, salah jadwal."

"Lagi? Siapa sih yang atur jadwal?"

Miranti ingin membuka mulutnya tetapi segera dicegah, "Stop! Saya gak nafsu main investigasi pagi-pagi. Begini saja, bawa staff baru ke ruangan sini."

"Baik Pak...."

Tidak lama pintu terbuka, sesosok gadis manis dengan potongan wajah Meg Ryan muncul dengan menampakkan wajahnya

 yang kerap berwarna merah  seperti menahan malu  penampilannya juga sangat cuek cupu.

"Kamu staff baru bagian apa?" Roy meneliti wajah sampai

 ke ujung kaki membuat Edelweis menjadi jengah.

"Kok diem?"

"Jurnalis Pak...."

"Jurnalis? Gak salah?" ceplos Rajasa menyangsikan penampilan wanita di hadapannya.

"Bu Malanya lagi ke kantor pajak. Bisa gak kamu sambil nunggu pesenin makanan 

minuman buat kita tolong periksa jadwal-jadwal kita daripada kamu nganggur kan?"

" Hmm, baik Pak. dari mana saya  bisa dapat data-data tentang ini?"

"Good question! Buka filenya bu Irish.Sebelum cuti, dia kasih flashdisk ini buat saya. Yang satu sudah kita serahin ke bu Mala atau siapa sih, Jas?"

"Auk ah elaapp... Udah mulai saja ya sekarang. Saya udah laper sangat...."

"Apalagi saya, gak ada yang ngurus di rumah."

"Baik Pak...Tunggu sebentar...."

Dengan cekatan, Edelweis membuka flashdisk yang  diserahkan kepadanya.

Semua data tersimpan rapi sampai seluruh email  yang dibutuhkan ada semua  di sana."

Dia mencatat toko makanan minumannyayang  berjarak cukup jauh  dari  kantor nya.

Membaca email file-file yang ada berisi semua informasi mengenai kedua atasannya, mulai mempelajari aktivitas-akrifitas keduanya.

Dia memesan go food. Membuat kan teh manis hangat  yang ada di dapur kantor untuk  kedua atasannya.

Memeriksa snack yang sudah nyaris kosong di stoples  mencatatnya.

Memesan snack via go mart  agar mempersingkat waktu  karena dia bermaksud mempelajari jadwal-jadwal pekerjaan meeting kedua atasannya. Serta semua informasi yang menyangkut

 berhubungan dengan keduanya

Dia mulai mencatat hal-hal  yang perlu diperhatikannya  mengubah jadwal-jadwal yang dianggap bisa saling bertabrakan.

atau justru kosong.

Menyelesaikan pekerjaannya  mengirimkannya lewat email kepada kedua atasannya.

Makanan minuman serta dua gelas teh manis hangat keduanya terhidang tidak sampai dua puluh menit begitu juga semua snack terisi.

Keduanya saling berpandangan. Mereka saling melemparkan senyum terbetik ide yang sama sambil menatap wajah Edelweis yang terlihat gugup  tegang .

"Rileks, pekerjaan kamu sangat baik...." Roy, menghirup teh manis kesukaannya. Dibuat dengan aroma yang pas, gula yang tepat  suhu air yang biasa  seperti  disajikan Irish setiap hari.

"Ya...." sahut Rajasa melirik ke arah Edelweis.

"Ada lagi yang bisa saya kerjakan?"

"Pesankan tiket untukku hari  Sabtu."

"Hari Sabtu, bukannya bapak ada undangan family gathering perusahaan?"

"Ah ya benar!"

"Aku ingin menonton konser."

"Bagaimana kalau Minggu?"

"Bisakah kau pesankan  untuk semua teman-temanku? Aku juga memiliki janji dengan dua orang wanita tetapi aku tidak ingin mereka saling bertemu  atau salah paham karena  keduanya sahabat baikku."

"Melanie dan Paramitha?"

Wajah Rajasa terlihat kaget.

"Dari mana kau tahu?"

"Flashdisk yang diberikan maaf

 saya mengecek facebook keduanya."

"Never mind. Hmm, baiklah jadi bagaimana?"

"Mungkin bapak bisa mengajak Melanie makan malam setelah family gathering  sedangkan  Paramitha mungkin bisa anda undang menonton konser bersama teman-teman anda."

"Wow! Brilian! dari mana  kau tahu Paramitha sangat menyukai konser Melanie sangat suka candle light dinner."

"Maaf, flashdisk tersebut berisi banyak informasi yang sangat mudah diikuti."

"Sangat mudah? Apa para staff kita sengaja mempermainkan kita?" Rajasa mengerutkan keningnya.

"Kupikir kita menemukan pengganti Irish setidaknya  untuk sementara waktu. Kita kan sengaja merahasiakan kehidupan pribadi kita dari para staff. Memang kau mau jadi bahan gosip?"

"Bu Irish sedang cuti honeymoon.  Mau kah kau menggantikannya sementara waktu?"

"Maaf Pak, saya jurnalis bukan sekretaris."

"Saya paham, hanya sementara waktu sampai dia kembali  dari cutinya."

"Wajah Edelweis bimbang."

"Kau akan mendapatkan tambahan uang saku seratus ribu sehari selama menggantikan bu Irish bagaimana?"

Wajah Edelweis bimbang. Seratus ribu sehari jumlah yang cukup besar. bisa digunakan untuk

 banyak hal. Membantu ibunya berbelanja untuk keperluan dapur makanan untuk mereka sekeluarga.

"Baiklah...."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!