"Saya ada rekomendasi obat yang dapat membuat Nona bergairah. Apa Tuan mau?" mendapat tatapan tajam dari Lorix, membuat Dokter Yuna bergetar ketakutan.
"Maaf kalau saya lancang, Tuan. Akan tetapi, saya hanya berniat membantu, benar-benar tidak ada maksud lain," terang Dokter Yuna. Lorix mengabaikan, dia mendekati Gyana, kemudian menggendong Gyana ala bridal.
"Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri," tekan Lorix lalu segera pergi. Lorix mengira Dokter Yuna ada di pihak Neneknya, untuk itulah Lorix tak ingin gegabah. Dia punya cara sendiri untuk masalahnya.
Tiba di mobil, Lorix membaringkan Gyana dengan begitu perlahan. Setelah memastikan Gyana berbaring dengan nyaman dan aman, barulah Lorix masuk dan duduk di kursi kemudi, siap tancap gas menuju Mansionnya.
Beberapa menit perjalanan, akhirnya Lorix tiba di Mansion. Namun, pagar yang biasanya akan terbuka otomatis, kini tak kunjung terbuka. Tak lama, muncul seorang pria kekar parah baya, pria itu adalah orang kepercayaan Nenek Lore.
Lorix segera turun dari mobilnya, menghampiri kemudian bertanya, "Apa yang terjadi?"
"Maaf, Tuan. Nyonya besar telah mencabut dan membekukan semua akses atau barang-barang yang Tuan dapatkan dari LR Grup termasuk rumah, mobil dan lainnya. Nyonya besar juga mengatakan kalau Tuan tidak lagi berhak karena bukan lagi CEO LR Grup dan juga bukan lagi ketua Gangster Lorehot. Mohon maaf, Tuan, saya hanya menyampaikan apa yang Nyonya Besar ingin katakan kepada, Tuan."
Lorix mendengar tanpa ekspresi. Bukan tak terima, tapi hanya sulit untuk menerima kenyataan bahwa Sang Nenek benar-benar tidak memiliki perasaan sayang sedikit pun terhadapnya. Kecewa? Tentu saja Lorix kecewa, perjuangannya selama ini tidak dianggap sama sekali.
Di balik rasa sedihnya, juga terdapat perasaan lega. Lega karena pada akhirnya Lorix lolos dari jeratan Nenek Lore. Setelah ini, Lorix jamin kehidupannya akan lebih baik, walau tanpa harta. Asal sudah bersama dengan wanita yang dicinta, Lorix sanggup melakukan apa pun.
Saat ini adalah kebebasan untuknya, Lorix tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Lorix bersumpah akan menjadikan Gyana ratunya yang paling bahagia di dunia ini.
Detik itu juga Lorix memberikan dompetnya beserta isi, ponsel, kunci Mansion, dan juga kunci mobil. Setelahnya, Lorix kembali masuk ke dalam mobil, mengangkat tubuh lemah Gyana, lalu membawanya pergi entah ke mana.
Lorix menyusuri gelapnya malam dengan berjalan kaki sambil terus menggendong Gyana. Tubuh yang kekar, tenaga yang kuat, membuatnya tak sadar sudah tiba di jalan raya yang sudah terlihat sepi. Lorix menyebrangi jalan menuju telpon umum di seberang sana.
Lorix berencana akan menelpon mantan tunangan yang sudah dia anggap seperti Adik kandung sendiri yaitu Asha, Lorix akan meminta bantuan kepada Asha. Tiba di seberang sana, Lorix membaringkan Gyana perlahan di kursi panjang yang tersedia, kemudian langsung masuk ke dalam ruangan kecil telpon umum dan segera menghubungi nomor Asha. Beruntung dirinya ada di negera Oesteria, di mana negara ini telpon umum bebas digunakan tanpa ada biaya.
"Hallo, siapa ini?" terdengar suara baritone seorang pria di seberang sana. Hanya mendengar suaranya saja, Lorix dapat menebak kalau yang mengangkat panggilannya adalah Usan, yaitu Suami dari Asha.
"Aku Lorix, maaf kerena telah mengganggu waktu istirahatmu dan Asha," balas Lorix merasa tidak enak hati telah membuat panggilan di tengah malam.
"Apa terjadi sesuatu?" sepertinya Usan sudah menebak kalau ada sesuatu yang tidak beres.
"Nenek mencabut semuanya, rumah, mobil, dompet, bahkan ponselku. Untuk itu, bisakah kau membantuku."
"Apa ini karena Lewis?" tanya Usan yang merasa bersalah. Sebelumnya, Lewis ditahan oleh Nenek Lore untuk dilatih sebegai calon penerus Gangster Lorehot. Dan apa yang kini terjadi pada Lorix, juga termasuk karena menyelamatkan Lewis, tapi hal ini terjadi tidak sepenuhnya karena Lewis.
"Tidak sepenuhnya karena Lewis."
"Di mana kau saat ini? Aku akan menjemputmu sekarang juga," Usan mendesak karena khawatir. Walau pun Usan tidak terlalu menyukai Lorix, tapi tetap saja Lorix adalah seorang pria yang telan menyelamatkan dan membebaskan Putranya dari tangan Nenek Lore. dari Istrinya.
"Saat ini aku ada di jalan Rose Road nomor—"
"Gyana!"
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Susan Susanah
tu nenek memanggak punya perasaan. dia yg mandul dia pula yg kejam,,dasar nenek2mandul
2023-02-06
0
satrio
kejutan baru
2022-07-08
0
evi vivi🥰
up
2022-06-22
0