MDD BAB 4-Berdebar Lagi

3 detik kemudian Anita segera menundukkan pandangannnya. Lagi, Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Benar, dia berdebar lagi.

Dia..lagi. Anita berbicara dalam hati. Anita mengerjapkan matanya berulang kali seraya menarik nafas dalam, sangat dalam. Ia berusaha menormalkan detak jantungnya. Lalu menganggukkan kepalanya untuk menyapa.

"mas..mari saya duluan.." Anita menyapanya duluan sekaligus berpamitan, tapi belum sempat berjalan.

"Eh..tunggu..kamu? Mmm, yang hampir kutrabak bukan?" tanya lelaki tersebut.

"hehe, iya mas.." jawab anita singkat.

"maaf sekali lagi untuk yang dulu ya, saya terburu-buru dan hanya melihat langkah Kakiku sampai-sampai hampir menabrakmu.. Saya Hanif.." dia memperkenalkan diri tanpa menjulurkan tangannya.

"saya Anita.." Anita hanya mengangguk sedikit. Anita sama sekali tidak berani menatapnya kali ini, jantungnya tidak bisa diajak bekerja sama, bahkan kali ini lebih cepat ketika dia menyebutkan namanya.

Oh tidak.. Jantungku tenanglah. Anita membatin.

"Sepertinya kita di jurusan yang sama kan? Harusnya sering berpapasan bukan?" Hanif bertanya memastikan. Tapi pertanyaan kedua hanya dia sendiri yang mengerti apa maksutnya.

"saya jurusan matematika, mas. Mahasiswa baru." jawab Anita sambil tersenyum simpul dan hanya sekilas melirik ke arah Hanif.

"mm, mas saya duluan ya, takut kemaleman sampai rumah nanti. Assalamu'alaikum." Anita segera berpamitan. Dia ingin segera melarikan diri kali ini meskipun rasa Sebenarnya Anita ingin mengenal lebih dekat sosok Hanif.

"eh, iya silahkan. Wa'alaikumsalam warohmatullah" jawab Hanif.

Anita sudah berlalu pergi dengan kekacauan hatinya. Jantungnya masih belum bisa dia kendalikan. Berkali kali dia menarik nafas dalam lalu dihembuskan, tarik nafas lagi dan hembuskan lagi tapi usaha nya sia sia. Sepertinya malam ini dia tidak akan bisa tidur.

Sementara di tempat sebelumnya, masih di pelataran masjid. Hanif masih diam disana duduk di atas motornya, wajahnya terdapat pantulan cahaya dari handphone. Entah apa yang dilakukannya tapi cukup lama Hanif terdiam. Tiba-tiba dia mendongakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk menatap layar handphone.

"apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya? Kenapa rasanya wajahnya Sama sekali tidak asing bagiku.." Hanif bergumam sendiri tapi tanganya tetap memainkan layar handphone, scroll ke atas ke bawah.

Rupanya Anita berhasil mengganggu pikiran Hanif kala itu.

Ting ting ting..

Beberapa pesan masuk sekaligus di handphone Hanif, dia mengusap layar handphone dan membaca pesan yang masuk. Sekejap kemudian Hanif menyalakan motornya dan menarik gas dengan tergesa-gesa. Soal Anita, Hanif tak lagi memikirkannya.

***

Esok Anita memiliki jadwal kuliah cukup padat dari pagi sampai sore, Anita memutuskan meminta ijin kepada orang tuanya untuk menginap di kos Zahra. Mendung menggelayut di kampus dan sekitarnya. Angin berembus sepoi menenerbangkan beberapa daun kuning sehingga terlepas dari rantingnya. Anita berjalan menuju parkir motor, bersama Dian, Vita dan 2 teman lainnnya kemudian mereka ber’say goodbye’  berpisah menuju kos masing-masing. Anita sudah memberi tahu Zahra bahwa dia akan menginap semalam nanti, dia juga sudah membawa pakaian ganti untuk esok hari. Tidak sampai lima menit Anita sudah sampai di kos Zahra, mengetuk pintu dan mengucap salam lalu berjalan ke arah kamar Zahra.

“Assalamu’alaikum Zah..” Anita mengucap salam lalu diikuti ketukan di pintu.

“masuk aja, Nit..” jawab Zahra dari dalam kamar. Sekejap kemudian Anita nyelonong memasuki kamar.

“kamu lagi apa?” Anita ber basa basi padahal sambil lalu meninggalkan Zahra dan berlari menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar.

Zahra yang melihat tingkah Anita hanya mengernyitkan dahi dan tersenyum sambil menggelengkan kepala nya. Anita memang pendiam di depan orang lain, tapi saat bersama Zahra dia menjadi sangat aktif dan tidak tahu malu.

“mendung gelap banget di luar tau.. kamu seharian ini ngapain? Nggak ada kuliah kan?” Anita yang mulai nyerocos begitu keluar dari kamar mandi.

“ngerjain tugas doang sama baca-baca dikit. Kamu udah makan? Tuh ada nasi sama lauk aku tadi beli di depan. Habisin aja kalau kamu belum makan..” ucapnya sambil melongok menunjuk meja dengan dagunya.

“hehe..pengertian banget sih…” Anita bersemangat karena memang dia sudah sangat lapar. Setelah mengambil makanan, dia kembali duduk di sebelah Zahra.

“formulir apaan itu? Serius amat ngisinya ?” tanyanya.

“formulir pendaftaran organisasi T kampus.” jawabnya sambil menggoyangkan pena di tangannya.

“serius kamu daftar organisasi itu?” tanya Anita semakin bersemangat.

“kamu nggak lihat aku lagi isiin formulirnya? Serius lah..” Zahra mencoba fokus pada tulisannya lagi.

“waaahhhh..hahaha..” Anita yang tak percaya hanya mengeluarkan ekspresi tertawa. Bukan karena tak percaya karena Zahra mendaftar di sebuah organisasi, tapi Anita terkejut karena mereka akan sering menghabiskan waktu bersama. Sebagai sahabat.

“kamu kenapa sih? Gitu amat?” tanya Zahra penasaran.

^^

Halo readers, jangan lupa berikan dukungan untuk author ya dengan like, koment dan juga vote nya.

Biar author tambah semangat lagi bikin ceritanya..

ikuti kelanjutan cerita Mencintaimu dalam Diam ya..

Episodes
1 MDD bab 1-Pertemuan
2 MDD BAB 2-Teman Baru
3 MDD BAB 3-Tempat Favorit
4 MDD BAB 4-Berdebar Lagi
5 MDD BAB 5-Wawancara
6 MDD BAB 6 Jujur
7 MDD BAB 7 - 3 Detik Pertama
8 MDD BAB 8 - Pertemuan Pertama
9 MDD BAB 9 - Berbagi Tugas
10 MDD BAB 10 - Perdebatan
11 MDD BAB 11 - Hanif dan Kiara
12 MDD BAB 12 - Janji Temu
13 MDD BAB 13 - Dekat Dinding Kaca
14 MDD BAB 14 - Saling Meminta Maaf
15 MDD BAB 15 - Ayo Lari
16 MDD BAB 16 - Tawar Menawar Dengan Zahra
17 MDD BAB 17 - Gosip
18 MDD BAB 18 - Ari dan Reihan
19 MDD BAB 19 - Jalan-jalan
20 MDD BAB 20 - Panggilan Untukmu
21 MDD BAB 21 - Tidak Sadar Perasaannya
22 MDD BAB 22 - Menghilang dan Kekhawatiran
23 MDD BAB 23 - Menghilang dan Kekhawatiran 2
24 MDD BAB 24 - Introgasi Hanif
25 MDD BAB 25 - Masalah Apa?
26 MDD BAB 26 - Keadaan yang Sepi
27 MDD BAB 27 - Kecelakaan
28 MDD BAB 28 - Rindu
29 MDD BAB 29 - Menemuinya
30 MDD BAB 30 - Menemui untuk Pergi
31 MDD BAB 31 - Ada yang ingin Bertemu
32 MDD BAB 32 - Menginginkannya Lagi
33 MDD BAB 33 - Kelulusan
34 MDD BAB 34 - Memutuskan Muncul
35 MDD BAB 35 - Cerita Hanif
36 MDD BAB 36 - Satu Jam Bercerita
37 MDD BAB 37 - Zahra
38 MDD BAB 38 - Zahra (2)
39 MDD BAB 39 - Zahra (3)
40 Kisah Zahra
41 MDD BAB 40 - Atas Nama Ibu
42 MDD BAB 41 - Mengikuti Zahra
43 MDD BAB 42 - Mengajukan Syarat
44 MDD BAB 43 - InginTahu Maksud Hati
45 MDD BAB 44 - Saling Menduga-duga
46 MDD BAB 45 - Mengganggu
47 MDD BAB 46 - Mendesak Azzam
48 MDD BAB 47 - Pengakuan Azzam
49 MDD BAB 48 - Teman Dekat
50 MDD BAB 49 - Menanti Kepastian
51 MDD BAB 50 - Pengakuan Hanif
52 MDD BAB 51 - Pesan Mama
53 MDD BAB 52 - Butuh Pelukan
54 MDD BAB 53 - Kabar Bahagia
55 MDD BAB 54 - Dua Tempat Berbeda
56 MDD BAB 55 - Acara Mama
57 MDD BAB 56 - Rencana Kejutan
58 MDD BAB 57 - Menyampaikan Niat
59 MDD BAB 58 - Menyampaikan Niat (2)
60 MDD BAB 59 - Proses
61 MDD BAB 60 - Turun Tangan
62 MDD BAB 61 - Satu Langkah Baik
63 MDD BAB 62 - Untaian Rindu
64 MDD BAB 63 - Hari Pernikahan
65 MDD BAB 64 - Gagal Merengkuh
66 MDD BAB 65 - Pillow Talk
67 MDD BAB 66 - Sebagai Malam Pertama
68 MDD BAB 66 - Perjalanan
69 Pengumuman
70 MDD BAB 67 - Pasangan Muda
71 MDD BAB 68 - Semoga Beneran Jadi
72 MDD BAB 69 - Semoganya Hanif
73 MDD BAB 70 - Sebuah Pesan
74 MDD BAB 71 - Tentang Ibu
75 MDD BAB 72 - Kabar
76 Pengumuman
77 MDD BAB 73 - Menuju Si Ibu
78 MDD BAB 74 - Duka Menyapa
79 MDD BAB 75 - Kilas Masa Depan
80 MDD BAB 76 - Kilas Masa Depan 2
81 SPIN OFF
82 SPIN-OFF
Episodes

Updated 82 Episodes

1
MDD bab 1-Pertemuan
2
MDD BAB 2-Teman Baru
3
MDD BAB 3-Tempat Favorit
4
MDD BAB 4-Berdebar Lagi
5
MDD BAB 5-Wawancara
6
MDD BAB 6 Jujur
7
MDD BAB 7 - 3 Detik Pertama
8
MDD BAB 8 - Pertemuan Pertama
9
MDD BAB 9 - Berbagi Tugas
10
MDD BAB 10 - Perdebatan
11
MDD BAB 11 - Hanif dan Kiara
12
MDD BAB 12 - Janji Temu
13
MDD BAB 13 - Dekat Dinding Kaca
14
MDD BAB 14 - Saling Meminta Maaf
15
MDD BAB 15 - Ayo Lari
16
MDD BAB 16 - Tawar Menawar Dengan Zahra
17
MDD BAB 17 - Gosip
18
MDD BAB 18 - Ari dan Reihan
19
MDD BAB 19 - Jalan-jalan
20
MDD BAB 20 - Panggilan Untukmu
21
MDD BAB 21 - Tidak Sadar Perasaannya
22
MDD BAB 22 - Menghilang dan Kekhawatiran
23
MDD BAB 23 - Menghilang dan Kekhawatiran 2
24
MDD BAB 24 - Introgasi Hanif
25
MDD BAB 25 - Masalah Apa?
26
MDD BAB 26 - Keadaan yang Sepi
27
MDD BAB 27 - Kecelakaan
28
MDD BAB 28 - Rindu
29
MDD BAB 29 - Menemuinya
30
MDD BAB 30 - Menemui untuk Pergi
31
MDD BAB 31 - Ada yang ingin Bertemu
32
MDD BAB 32 - Menginginkannya Lagi
33
MDD BAB 33 - Kelulusan
34
MDD BAB 34 - Memutuskan Muncul
35
MDD BAB 35 - Cerita Hanif
36
MDD BAB 36 - Satu Jam Bercerita
37
MDD BAB 37 - Zahra
38
MDD BAB 38 - Zahra (2)
39
MDD BAB 39 - Zahra (3)
40
Kisah Zahra
41
MDD BAB 40 - Atas Nama Ibu
42
MDD BAB 41 - Mengikuti Zahra
43
MDD BAB 42 - Mengajukan Syarat
44
MDD BAB 43 - InginTahu Maksud Hati
45
MDD BAB 44 - Saling Menduga-duga
46
MDD BAB 45 - Mengganggu
47
MDD BAB 46 - Mendesak Azzam
48
MDD BAB 47 - Pengakuan Azzam
49
MDD BAB 48 - Teman Dekat
50
MDD BAB 49 - Menanti Kepastian
51
MDD BAB 50 - Pengakuan Hanif
52
MDD BAB 51 - Pesan Mama
53
MDD BAB 52 - Butuh Pelukan
54
MDD BAB 53 - Kabar Bahagia
55
MDD BAB 54 - Dua Tempat Berbeda
56
MDD BAB 55 - Acara Mama
57
MDD BAB 56 - Rencana Kejutan
58
MDD BAB 57 - Menyampaikan Niat
59
MDD BAB 58 - Menyampaikan Niat (2)
60
MDD BAB 59 - Proses
61
MDD BAB 60 - Turun Tangan
62
MDD BAB 61 - Satu Langkah Baik
63
MDD BAB 62 - Untaian Rindu
64
MDD BAB 63 - Hari Pernikahan
65
MDD BAB 64 - Gagal Merengkuh
66
MDD BAB 65 - Pillow Talk
67
MDD BAB 66 - Sebagai Malam Pertama
68
MDD BAB 66 - Perjalanan
69
Pengumuman
70
MDD BAB 67 - Pasangan Muda
71
MDD BAB 68 - Semoga Beneran Jadi
72
MDD BAB 69 - Semoganya Hanif
73
MDD BAB 70 - Sebuah Pesan
74
MDD BAB 71 - Tentang Ibu
75
MDD BAB 72 - Kabar
76
Pengumuman
77
MDD BAB 73 - Menuju Si Ibu
78
MDD BAB 74 - Duka Menyapa
79
MDD BAB 75 - Kilas Masa Depan
80
MDD BAB 76 - Kilas Masa Depan 2
81
SPIN OFF
82
SPIN-OFF

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!