Aisyah mulai menangis, tatapan matanya mengarah kepada ayahnya.
“Aisyah akan pergi bersama ibu” Jawab Aisyah tegas.
“Emi juga akan ikut ibuk” Sambung Emi. Karena sejatinya, ia tidak ingin berpisah dengan ibu dan juga kakaknya.
"Tidak ada satupun yang mau ikut bersama Ayah?" Pak Wawan kembali bertanya, namun tidak mendapatkan jawaban samasekali dari kedua anaknya.
Pak Wawan nampak hanya tersenyum getir, matanya mulai memerah dengan sedikit menyeka air matanya. “Baiklah, ayah akan terima itu” Balasnya kemudian. Sampai pada akhirnya ia berlalu pergi meninggalkan Aisyah dan Emi di ruang tamu begitu saja.
Aisyah dan adiknya Emi begitu mantap dengan pilihannya untuk ikut bersama ibunya. Karena rumah yang sekarang mereka tempati adalah rumah ayahnya, dan kebetulan ibunya dan keluarga besarnya juga sedang dalam keadaan tidak baik, maka mereka memutuskan untuk mencari kontrakan yang dekat dengan sekolah Aisyah dan Emi.
Beruntung, Aisyah masih diberikan ayahnya sebuah motor untuknya pergi ke sekolah. Jadi dia hanya perlu mencari rumah untuk mereka tinggali.
Namun sebelum mencari rumah kontrakan, Aisyah beserta ibu dan adik-adiknya menginap terlebih dahulu dirumah bik Anes, yang merupakan kakak kandung dari ibunya Aisyah.
****
Di dapur. Terlihat Bik Anes sedang memasak makanan siang seperti biasa. Matanya nampak mendelik tidak suka dengan wajah yang masam.
“Makanya, cari suami itu yang bener. Jangan hanya karena cinta aja mau di ajak nikah. Merepotkan saja” Celotehnya kepada Adiknya Hesti. Bukannya memberikan semangat kepada adiknya, Bik Anes berbicara seakan malah seperti menyalahkan adiknya.
“Maaf kak jika saya merepotkan kamu. Berilah kami sedikit waktu, sampai kami mendapatkan rumah, setidaknya beberapa hari ini” Jawab Hesti sedikit memohon, yang merupakan ibu dari Aisyah.
Aisyah yang baru pulang sekolah, seketika menghentikan langkahnya ketika hendak ke kamar. Rasa penasarannya semakin besar, kala ia mendengar perkataan bibinya. Lalu ia berjalan sedikit lebih dekat menuju dapur, untuk mendengarkan lebih jelas lagi apa yang sedang mereka bicarakan.
“Mau beberapa hari juga sama. Kamu tau bukan, suamiku bekerja dari pagi hingga malam saja tidak bisa mencukupi kebutuhan kami. Sekarang ditambah lagi kamu bersama anak-anakmu yang banyak itu, disini bukan tempat penampungan” ucap bik Anes ketus.
Aisyah sedikit mengelus dadanya pelan, matanya tertuju kepada wajah ibunya yang sekarang nampak murung dan sedih. Padahal bik Anes bukanlah seseorang yang kekurangan uang, apalagi disebut miskin. Bahkan suaminya bekerja disalah satu proyek sebagai kepala proyek pembangunan, bagaimana mungkin ia tega berbicara seperti itu kepada adiknya sendiri.
Aisyah tau betul, perasaan ibunya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Ia dengan cepat masuk ke dapur sebelum bik Anes melanjutkan perkataannya lagi yang pastinya bisa melukai hati ibunya.
“Assalamualaikum” seru Aisyah. Asiyah tersenyum lalu menyalami tangan ibunya.
“Walaikumsalam, baru pulang nak?” Tanya ibunya. Ibunya nampak bersikap seperti biasa, namun Aiyah bisa melihat dan merasakan kesedihan ibunya itu saat ini.
“Iya buk” Jawab Aisyah.
“Gak makan nak?” Tanya ibu lagi, kala melihat Aisyah hanya mengambil segelas air putih disana.
Nampak bik Anes melengos, mendelikkan matanya dengan menatap mereka berdua dengan tatapan tidak suka.
"Aisyah masih kenyang, tadi sudah makan di kantin" Ucap Aisyah berbohong. Sejatinya, ia samasekali belum makan sejak pagi.
"Syukurlah. Setidaknya tau diri, sudah numpang, ya makan seadanya saja" Timpal Bik Anes, lalu ia pun berlenggang pergi begitu saja.
***
Beberapa hari kemudian. Aisyah akhirnya sudah menemukan kontrakan yang cocok untuk mereka tempati, walaupun terlihat sederhana namun cukup untuk mereka semua tinggal disana.
Perjuangan mereka pun dimulai di sini. Dimana cobaan selalu saja menghampiri, namun kebersamaan adalah salah satu kekuatan terbesar untuk mereka.
.
.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Intan IbunyaAzam
sedang difase menghadapi ujian yg diberi sang maha kuasa
2023-10-09
0
Hesty Septiana
sabar aisyah,, kebahagiaan kelak akan menghampiri mu....
2022-05-26
1
Neneng Hernawati
semangat Aisyah...semoga kamu suatu saat nanti bisa menjadi orang sukses dan bisa membahagiakan ibu dan adik² mu💪🤲
2022-05-24
1