Adam dan yuli cuma diam saja sambil melihat pemandangan di depan mereka,sambil menatap iba sama Lhatifah, membela Lhatifah juga percu,keputusan ibunya gak akan berubah,yg ad kena sembur pagi pagi,
" baiklah semua terserah bude,terus setelah menikah apakah kebun dan restoran aba bisa Lhatifah kelola bude"sambil menggigit bibir sambil menunduk, lhatifah berusaha untuk bertanya,karna semua itu haknya dari peninggalan abbahnya."
"untuk saat ini gak usah memikirkan semua itu neng,fokus kedepan,besok kluarga yang akan melamar kamu akan datang,sekarang fokus kepiring,jangan banyak ngomong"
"iya bude, maaf"
hanya suara sendok yang berbunyi.sehabis sarapan Lhatifah langsung bergegas untuk membereskan semua,dia bergegas masuk kamar,untuk melihat hasil tes pendaftaran kuliah, Lhatifah memilih jurusan hukum.
"alhamdulillah akhirnya aku di terima,sekarang tinggal gimana harus menjalani semua,sedangkan soal uang pendaftaran bisa di lakukan dengan tranfer,soal kuliah untuk saat ini di karna masih musim covid 19,dengan jalan daring,mudah mudahan semua lancar"
tok.. tok...
"neng... neng... di panggil ibu.. "
"sebentar mbak"
****
"bude manggil neng ya? ada apa bude? "
"gini neng nanti sore calon suami mu akan kesini bersama kluarga,kamu siap siap ya"
"iya bude,oya bude.. boleh gak neng minta sesuatu? "
"mau minta apa neng? klo bude sama pakde bisa ngasi pasti bude usahakan, katakan saja"
"eee... gini bude,neng udah mendaftar kuliah,klo untuk pembayaran bisa via tranfer dan belajar untuk saat ini bisa daring,boleh ya bude,"
"heeeeeh.... baiklah nanti bude sampaikan sama calon suami mu,mudah mudahan mereka setuju"
"tolong ya bude"
"iya lo bu,sayang klo neng gk kuliah,hidup kita kedepanya gak tau,siapa tau suatu saat nanti neng d suruh membantu keuangan suami,klo kuliah kan setidaknya gak susah cari kerja" adam mengomentari keinginan Lhatifah,di sertai anggukan yuli"
"baiklah bude ijini"
"alhamdulillah, makasih bude" sambil memeluk bude ira."
"dah sana istirahat,klo ada apa-apa jangan pernah di sembunyikan dari bude neng"
"Iya bude"
sedangkan pakde jono cuma mengangguk angguk kan kepala.
****
sambil menunggu adzan dhuhur Lhatifah berfikir keras,gimana caranya mengetahui semua aset aset peninggalan almarhum orang tuanya,sedangkan selama ini dia tak pernah di beri tahu dan di mana surat surat d taroh,di bank atau di simpan bude,karna selama ini semua penghasilan dan pengeluaran di hendel bude ira,sedangkan untuk ATM Lhatifah d tranfer oleh seseorang yang Lhatifah tidak ketahui,sedangkan bude dan kluarga tidak ada yang tau klo Lhatifah memiliki ATM yg tidak sedikit.
"aku harus mencari tau,tapi kapan kesempatan nya,sedangkan bude sama pakde jarang sekali keliar, huuuuuh... nasib."
*****
tak terasa suara adzan terdengar dengan merdunya,Lhatifah bergegas masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
selesai sholat langsung menidurkan badan,tak terasa udah terlelap beberapa jam.
tok.. tok...
"neng cepat mandi,bentar lagi calon suami mu akan datang"
"iya mbak" sehabis mandi dan melaksanakan sholat,diaberganti baju sar'i dan turun menemui tamu calon suami yang akan di jodohkan budenya.
"assalamualaikum tante,om,mas"
"waalaikumsalam, duhhh..... menanti sholehahku,gimana kabarnya Kak?
" alhamdulillah sehat tante"
"oya neng kenalin ini ALIF calon suamimu,ini tante SARAH, ini om OM IVAN,dan untuk kedepannya kamu bisa panggil mama sama papa aja"
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
bom like...
2022-07-03
1